Bab 10 Jangan Menindas Ibuku
Melihat ekspresi tercengang putranya.
Yun Wanning meratap di dalam hatinya: Gawat! Bahkan jika dia menjelaskan dengan cara apa pun, Xiaoyuan tidak akan mengerti.
Meskipun Xiaoyuan baru berusia tiga tahun... tapi dia merangkak masuk dan keluar dari lubang kecil itu sepanjang hari. Tidak tahu dari siapa dia belajar, dia masih tahu banyak tentang hal semacam ini.
Dia sering mengajari Yun Wanning pelajaran, layaknya orang dewasa tapi memiliki tubuh kecil.
"Kak Ning, aku beritahu, ya. Kamu sudah tua, sudah seharusnya mencari laki-laki untuk dinikahi. Apa gunanya kamu selalu melindungiku?"
Setiap kali dinasihati seperti itu, kepala Yun Wanning penuh dengan garis-garis hitam.
Lalu dia akan menggendong Xiaoyuan dan memukulnya.
Anak ini baru berumur tiga tahun. Jika dia tidak menjaganya, siapa yang akan menjaganya?
Lagipula, meski dia ingin menikah, tidak ada yang berani menikahinya!
Siapa suruh dia adalah Permaisuri Ming?!
Suaminya Mo Ye, belum mati!
Benar saja. Xiaoyuan tidak peduli dengan makanan ringan yang dia jatuhkan, berlari dengan kaki gemuknya, "Kak Ning, kakak, apa yang kalian lakukan?!"
Ru Yu mengejarnya. Saat dia berjalan sampai di depan pintu, dia melihat pemandangan di dalam dan mundur tepat waktu.
"Tidak... tidak apa-apa."
Mo Ye berdiri, "Ibumu... dia digigit nyamuk. Aku hanya membantunya menggaruknya!"
"Tidak, ini obat! Jika kamu digigit nyamuk, gunakan obat ini dan kamu tidak akan merasa gatal!"
"Iya, benar."
Yun Wanning mengangguk sangat bekerja sama.
Obat di istana memang sangat baik. Dia merasa jauh lebih nyaman setelah dioles obat ini. Bahkan rasa sakit menusuk yang dia rasakan sebelumnya hilang dengan cepat, digantikan rasa sejuk yang menyebar ke seluruh tubuh.
Dia bangkit perlahan, duduk di tempat tidur menahan rasa sakit yang hebat, mengatakan, "Kenapa kamu kembali secepat ini?"
"Kamu sudah kenyang?"
"Belum."
Xiaoyuan menggelengkan kepalanya dengan sedih, "Ini tidak sernak makanan yang dibuat ibu. Aku tidak nafsu makan."
"Aku mengkhawatirkan ibu. Ru Yu bilang ibu sudah kembali, jadi aku kembali!"
Kepala kecil bundar meringkuk ke tempat tidur, mendorong Mo Ye menjauh, membenamkan kepala kecilnya ke pelukan Yun Wanning, "Ibu, kemana ibu pergi malam ini? Aku bahkan tidak bisa menemukanmu. Aku sangat mengkhawatirkanmu..."
"Ibu baik-baik saja. Ibu dan kakakmu... memiliki sesuatu yang harus dibicarakan, jadi ibu kembali terlambat."
Yun Wanning tersenyum, memeluk Xiaoyuan, menciumnya.
Melihat kedekatan ibu dan anak itu, Mo Ye merasakan perasaan aneh di hatinya.
Dia akhirnya bisa mengerti mengapa Yun Wanning memohon padanya dengan tatapan yang begitu menyedihkan ketika dia baru saja dipukul oleh papan, untuk membawa pergi Xiaoyuan.
Dengan anak yang begitu peduli dengannya di sisinya, jika itu dia, dia akan rela memberikan segalanya untuknya...
Keduanya kembali berbincang sebentar. Melihat Mo Ye masih berdiri di samping tempat tidur, Yun Wanning cemberut, "Kenapa Raja belum pergi? Ini sudah larut."
Apakah dia berniat untuk mengusirnya?!
Ekspresi di wajah Mo Ye menunjukkan sedikit perubahan.
Dia terbatuk ringan, "Ini adalah Kediaman Rajaku. Aku bisa berada di mana pun aku mau."
Apakah ini berarti dia akan tetap di sini dan tidak ingin pergi?
Yun Wanning tidak mengusirnya. Lagipula dia sudah mengoleskan obat untuknya.
Dia meletakkan Xiaoyuan, bangkit dan turun dari kasur, "Raja belum makan malam, 'kan? Jika tidak keberatan, aku akan menyajikan makanan sederhana."
Melihatnya terpincang-pincang berjalan menuju dapur, Mo Ye mengerutkan kening, "Kamu ingin memasak sendiri?"
"Siapa lagi? Apa ada pelayan di tempat ini yang bisa melayaniku?"
Yun Wanning menoleh dan menertawakannya, "Kita berdua terbiasa melakukan segalanya sendiri. Tidak seperti Raja yang selalu dilayani."
Mo Ye, "..."
Dia sangat ingin melihat ke dalam mulut wanita ini, apakah di dalamnya ada gigi atau jarum baja.
Mengapa begitu tajam sampai bisa menusuknya dan membuatnya merasa tidak nyaman.
"Tapi kamu sedang sakit. Aku akan memerintahkan seseorang untuk mengantar makanannya kemari."
Yun Wanning melangkah tanpa melihat ke belakang, "Tidak perlu. Xiaoyuan tumbuh dengan makan makanan yang aku buat sejak kecil. Dia tidak terbiasa makan makanan buatan orang lain."
Bukankah putranya baru saja mengatakan bahwa dia tidak makan sampai kenyang?
Yun Wanning merasa sangat tertekan.
Setelah melihatnya keluar, Mo Ye menoleh untuk melihat Xiaoyuan.
Dia melihatnya duduk bersila di tempat tidur, memiringkan kepalanya dan melihat ke pintu, dengan wajah tembemnya, terlihat sedang berpikir.
Begitu Mo Ye bertemu dengannya, dia menyukai bocah ini.
Dia tidak bisa menahan untuk menggodanya, "Bola Daging, apa yang kamu pikirkan? Para juru masak di Kediaman Raja adalah juru masak di istana. Menurutmu makanan mereka tidak enak?"
"Aku sedang berpikir kenapa ibuku berjalan dengan pincang."
Xiaoyuan mengangkat tangannya yang gemuk dan menyangga dagunya.
Bola matanya berputar. Dia tiba-tiba menoleh untuk melihat Mo Ye, "Apakah kamu menggertak ibuku?"
Mo Ye berkata, "...Bukankah kamu melihat dengan mata kepala sendiri kemarin bahwa aku dikejar dan dipukuli sampai ke halaman luar oleh ibumu dengan tongkat. Siapa yang menggertak siapa di sini?"
Apakah Mo Ye berani melakukannya?!
Sekarang Yun Wanning ini sama saja dengan iblis. Beraninya dia menggertaknya?!
"Kamu cukup tahu diri rupanya."
Baru saat itulah Xiaoyuan melihat ke belakang, mendengus dengan angkuh, "Aku beritahumu! Ibuku sangat hebat!"
"Jika kamu berani menggertaknya, aku akan menggigit dan memukulmu!"
Melihat ekspresi bangganya saat dia mengatakan 'ibuku sangat kebat', perasaan Mo Ye campur aduk.
Jika anak ini adalah putranya, maka semuanya akan sangat menyenangkan.
Namun pada hari pernikahan, Yun Wanning dan pelayan itu...
Mo Ye memeriksanya setelah itu, memang tidak ada noda darah di seprainya.
Cukup untuk menunjukkan bahwa sebelum Yun Wanning melakukan itu dengannya, dia sudah melakukan sesuatu yang intim dengan orang lain. Jika tidak, kenapa tanda kemerahan itu tidak terlihat?
Hal ini sama saja dengan rasa malu yang tidak bisa dihilangkan dalam hati Mo Ye.
Meski dia berusaha sekuat tenaga untuk menyembunyikannya, berita itu sempat menyebar empat tahun lalu.
Untuk alasan ini, Selir De juga sangat membenci Yun Wanning, berpikir bahwa dia nakal dan tidak tahu aturan.
Kediaman Adipati Ying juga dibuat malu karenanya dan memutuskan hubungan mereka.
Mengingat apa yang terjadi saat itu, mata Mo Ye terlihat suram.
Yun Wanning menyelesaikan masaknya sangat cepat.
Meskipun dia terluka, dia dengan cepat berjalan masuk dengan membawa makanan yang dia buat. Melihat sikap dan kecakapan yang dia tunjukkan, terlihat jelas bahwa dia terbiasa melakukan pekerjaan kasar ini, jadi bisa menyelesaikannya begitu cepat.
Melihat empat piring makanan dan satu sup yang tersaji di atas meja, Mo Ye menatapnya dengan heran.
"Ini yang katamu membuat makanan sederhana?!"
Dari sudut pandang Mo Ye, apa yang ada di atas meja adalah sepiring besar bakso daging rebus, tenderloin asam manis, ikan kukus, sayuran tumis, sup tomat dan telur.
"Ini makanan sederhana yang biasa kalian makan setiap harinya?!"
Mo Ye bertanya dengan nada tidak percaya.
Pantas saja!
Wanita ini tidak berubah menjadi wanita kurus kering dalam empat tahun ini, melainkan berubah menjadi wanita yang semakin menawan.
Makan enak, tidak mudah jika ingin menurunkan berat badan, bukan?
"Ya! Ini bakso daging kesukaan Xiaoyuan. Kamu belum pernah mencobanya, 'kan? Cobalah."
Yun Wanning menunjuk ke bakso daging rebus, tapi tidak mengambilkan bakso daging itu untuknya.
Dia tahu bahwa Mo Ye tidak suka orang lain mengambilkan makanan untuknya.
"Waktunya sangat terbatas. Aku khawatir Xiaoyuan akan kelaparan, jadi aku hanya membuat beberapa hidangan. Kombinasi daging dan sayuran agar nutrisinya seimbang. Dengan begitu dia bisa makan makanan sehat."
Dia memberi Xiaoyuan bakso yang besar.
Mo Ye ingin membalikkan meja.
Pelayan yang tidak patuh ini!
Bertahun-tahun, mereka ternyata mengabaikan apa yang dia perintahkan!
Apakah ini cara mereka menyiksa Yun Wanning?!
Pada saat ini, suara Ru Yu terdengar di luar pintu, "Raja, Raja Ying dan Permaisuri Ying ada di sini untuk berkunjung! Mereka sudah menunggu di aula utama!"
Yun Wanning menghentikan tindakannya, cahaya gelap melintas di matanya.
Mo Huifeng dan Qin Sixue ada di sini?!
