
Ringkasan
"Orang bodoh enggak pantas punya impian ya, Rey?" gumam Rere "Semua orang berhak punya impian. Bahkan, orang bodoh sekalipun." Rere Anindhita Pratama, gadis yang sering dicap bodoh karena kenakalannya. Terpaksa menerima perjodohan dengan lelaki yang bahkan berbanding terbalik dengannya. Rere bodoh, sedangkan Rey sangat pandai. Rare nakal sedangkan Rey adalah kebanggaan sekolahnya. Jadi, apakah keduanya bisa melewati konflik yang tidak mudah?
PROLOG
Rere Anindhyta Pratama, terlahir dari keluarga serba ada namun, itu sama sekali tak menjamin kebahagiaannya menjadi anggota di keluarga Pratama.
Rere adalah salah satu murid SMA Insan Jaya. Rere menerima semua konsekuensi yang ia lakukan, padahal hanya karena kesalahan kecil Rere harus merasakan hal seperti ini. Lebih tepatnya bukan sebuah kesalahan, tetapi sebuah takdir yang menuntunnya terlahir sebagai gadis tomboy, bodoh dan nakal. Namun, siapa sangka, di balik itu semua Rere mempunyai suatu kelebihan yang bahkan kedua orang tuanya tak tahu.
Bukan perihal ingin bebas atau menjadi gadis liar, tetapi menurur Rere ... kekangan dari orang tuanya bukanlah menjadikannya lebih baik, melainkan semakin bertekad untuk berbuat lebih.
Aldito, sayap pelindung Rere, sandaran Rere, tempat ternyaman bagi Rere ketika kedua orang tuanya bahkan permasalahan pribadinya melanda. Hanya Dito yang peduli atas Rere, hanya Dito yang mengerti perasaan Rere. Bahkan, pacar Rere sekalipun kalah peduli dengan Dito.
Sampai suatu ketika, kebodohan dan kenakalan Rere sudah sangat mengkhawatirkan. Menjodohkan, mungkin hal yang terbaik bagi ibunya.
"Re, Mama cuma mau yang terbaik untuk kamu," ucap Karina, mama Rere.
"Terbaik apanya, Ma?! Jelas-jelas Rere masih SMA. Kalau Mama mau yang terbaik, biarkan Rere hidup semau Rere! Rere mau bebas tanpa kekangan Mama." Rere tak terima, jika itu semua menjadi nyata.
"MAMA EGOIS!!!"
"Keputusan mama sudah bulat, minggu depan kita bicarakan!" putus Karina.
"Ma, kenapa harus Rere yang menerima semuanya? Kenapa cuma Rere yang dibedakan? Kenapa?!"Sudah sesabar itu Rere menahan, tetapi kesabarannya layak volume air yang bisa naik turun.
"Karena kamu itu bodoh! Kamu nakal! Sangat berbeda dengan kedua saudaramu."
Itulah Rere, gadis yang selalu dibanding-bandingkan dengan kedua saudaranya.
Ini adalah kisah Rere dan masa depan Rere yang harus pupus di masa putih-abunya serta dengan segala kekurangan dan kelebihannya Rere harus merasakan kehidupan barunya, yakni menyandang status istri dari sang ketua OSIS.
--
Reynaldi Antariksa Sanjaya. Sama seperti Rere, Rey juga terlahir dari keluarga serba berkecukupan namun, Rey sangat bahagia di keluarga Sanjaya ini, karena ia selalu unggul dari adiknya. Reynaldi, pria idaman kaum hawa ... dengan tubuhnya yang atletis dan tampan membuat siapa pun terpesona.
Rey adalah seorang lelaki yang sangat berbanding terbalik dengan Rere yang nakalnya gak ketulungan, sampai pada masanya ... Rey harus membuat Rere berubah ke arah yang lebih baik.
Namun, bagaimana jadinya jika perjodohan konyol ini harus membuat impian Rere pupus sampai masa putih-abunya? Bagaimana dengan perasaannya dengan seseorang yang akan menjadi pendamping Rere yang ternyata partner ributnya ketika menegakkan peraturan sekolah? Bagaimana bisa ia menjalani, jika ketidakmauannya sudah mendominasi?
Perlahan, menerima atau tidaknya Rere tak paham. Yang jelas, ia hanya mengikuti alur kehidupan yang terus bergerak maju.
Rere Anindhyta Pratama, hanya karena satu kesalahan, cita-citanya harus pupus sampai masa putih-abu. Bukan hanya itu, Rere juga harus bertahan dengan seseorang yang sama sekali tidak ia inginkan demi terbebasnya dari sebuah siksaan.
Pertanyaan :
Bagaimana kehidupan Rere sang wanita bodoh ini dengan seseorang yang dijodohkan dengannya?
Mampukah keduanya bertahan?
Mampukah Rere bisa setegar dahulu, sebelum ia serapuh itu?
Semua tercerita di sini. Tentang Rere, gadis bodoh yang harus mempupuskan masa putih-abunya karena suatu hal dalam sebuah pernikahan. Tentang Rere, gadis pemimpi meskipun terkenal bodoh.
“Semua orang berhak punya impian. Bahkan orang bodoh sekalipun!" —Rere Anindhyta Pratama.
---
Banyak yang bilang kalau cerita ini seru, loh^^
Makanya, baca terus kelanjutannya, yaa^^
