Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3 Gigolo Profesional

Bab 3 Gigolo Profesional

Stella kaget dengan kata sederhana itu.

Dimana dia tidur? Dia juga tidak tahu harus mengatakan dimana dia tidur. Dia tidur di kamar presidential suite besar di hotel besar?

Atau mengatakan tadi malam ia menghabiskan dengan seorang pria yang tidak dikenalnya?

Audi sangat membenci ekspresi bodoh kakaknya, dan berkata, "Hm, kalau tidak bisa berbohong, jangan mengikuti orang dan melakukan hal-hal buruk."

"Aku, aku tidak melakukannya, melakukan sesuatu yang buruk ..."

Itu hanya kesalahan karena mabuk...

Dan dia yang paling menderita...

Di usianya yang 18 tahun, masa mudanya telah mati karena satu malam setelah kelulusannya.

Audi melirik kakaknya lagi kemudian berkata lagi, "Mengapa matamu merah seperti kelinci? Menangis? Apa kau diganggu?"

"Ah, tidak, tidak! Aku tidak diganggu!" Stella langsung menyangkal.

Dengan sedikit gugup dan takut.

Audi menggigit pie. "Teman sekelas wanitamu menelepon untuk meminta izin dan mengatakan kau tidur di rumahnya. Siapa dia?"

Teman sekelas wanita yang mana?

"Siapa?" Stella benar-benar blank. Dia juga tidak tahu siapa itu!

"Aneh. Di rumah siapa kau tidur? Kau tidak tahu siapa dia?"

Stella menggertakkan giginya. Audi sialan, mengapa dia merasa gadis ini bisa jadi seorang detektif? Dia bisa mengintrogasi orang!

Dia yang terlalu bodoh atau gadis ini terlalu cerdik?

"Jelas-jelas kau siapa dia dan sengaja bertanya padaku. Apa kau ingin membuatku susah? cerewet! Jika cerewet seperti itu lagi, aku tidak akan memberimu uang untuk pariwisata liburan musim panas selama dua hari! "

"Astaga, sedikit-sedikit membahas tentang pariwisata. Kau sangat kejam!" Audi mengerutkan bibirnya dan wajahnya tidak puas. Jelas Stella benar. Pariwisata adalah kelemahan Audi.

Stella mengangkat wajahnya dengan penuh kemenangan. Kemudian masuk ke toilet.

Dia tidak perawan, dia cacat, tidak utuh, bukan wanita yang baik...huhuhu...

-------------

【Tuan muda Tian Group diam-diam kembali ke China!】

"Apakah layak mendapatkan liputan gila seperti itu oleh media cetak? Apa tidak ada berita lain untuk di beritakan? Hanya kembali ke China. Kembali ke China, generasi kedua orang kaya, tidak ada hal lain selain ini. Itu membosankan! "

Stella duduk di bangku di taman, mebolak-balik koran dan mendesah.

Mungkin ini tahun yang buruk. Dia tidak beruntung akhir-akhir ini. Dia bahkan kesal pada Choco milik tetangganya.

Choco adalah anak anjing yang lucu, Alaska, dengan bulu putih. Dia seperti rubah putih. Tidak tahu apa yang dipikirkan pemiliknya hingga memberinya nama Choco.

Akhir-akhir ini Stella sedang dalam suasana hati yang buruk karena malam yang absurd itu.

"Apanya yang membosankan? Pangeran Sky Group telah kembali. Bukankah ini berita besar yang menggembirakan? William, pria dambaan banyak wanita!”

Lina menggosok kepala Stella dengan keras dan duduk dengan Stella. Ia mengambil koran dan menghela napas, "Apa kau tahu berapa banyak uang yang dimiliki keluarga mereka? Saking banyaknya, jika kau menjadikan uangnya sebagai kertas bekas maka tidak akan habis selama berabad-abad!”

Stella tidak peduli, ia mengerutkan bibirnya, "Seberapa kaya keluarganya tidak ada hubungannya denganku. Aku juga tidak bisa menggunakan uangnya! Aku benci orang kaya generasi kedua."

"Aku pikir kau cemburu!"

"Lina! Kau menjadi jahat setelah kembali dari tamasya seminggu, bukan?"

Lina terkekeh dan tidak melihat koran. Dia menunjuk dahi Stella dan berkata, "Kau, tidakkah kau berterima kasih padaku? Jika hari itu aku tidak berbohong untukmu dan mengatakan kau tidur di rumahku, hubunganmu malam itu akan terungkap!"

"Ah!" Stella membelalakkan matanya dan mulutnya terbuka lebar, "Kau, maksudmu, malam itu, kau melihatku?"

Lina menyipitkan mata, "Jangan bilang kau lupa ..."

"Astaga, cepat ceritakan semua yang kau tahu. Aku benar-benar lupa!"

Lina menarik napas dalam-dalam, "Kau lupa jika aku pergi ke hotel dengan ketua kelas?"

"Kau dan ketua kelas ke hotel!!!" Stella meninggikan suaranya sehingga Lina mencubitnya dengan keras dan Stella dengan cepat menutup mulutnya. Wow, berapa banyak kejadian luar biasa yang terjadi malam itu sebenarnya? Kenapa dia tidak tahu.

"Ketika kau minum tiga botol Hennessy. Kami semua berpikir kau mabuk berat. Sangat berbahaya."

"Tiga, tiga botol? Ya Tuhan!” Stella menggigit jarinya dan mengerutkan wajahnya.

Dia biasa pernah menyentuh alkohol sebelumnya. Tentu saja, ayahnya juga tidak punya uang sehingga ia tidak bisa minum alkohol impor.

"Ketika kau mabuk, kau memberi tahu teman-teman kalau kau sangat menyukai senior yang 2 tahun lebih tua di SMA. Banyak orang bosan mendengarkan."

"Lalu?"

Apa yang paling ingin diketahui Stella adalah, mengapa dia bisa ada di ranjang besar hotel itu! Ini adalah kunci masalahnya yang tidak bisa dijelaskan!

"Lalu? Lalu kau menemukan pria yang sangat tampan. Kami melihat dari jauh kau memegang tasmu dan berteriak, "Aku ingin membeli gigolo tampan ini." Lalu kau menghampiri pria tampan itu.

"A! Gigolo? Tidak mngkin kan?" Stella benar-benar ingin menangis sampai mati. Malam itu dia mabuk dan tidur dengan gigolo! Huuuu, tubuhnya, keperawanannya, jadi dia memberikannya pada seorang...gigolo!

Stella memukul kepalanya dengan keras dan jatuh di bangku.

"Cukup, jangan memukul kepalamu. Kau sudah cukup bodoh. Jika kau memukul kepalamu lagi, kau bisa masuk ke sekolah idiot. Hei, bagaimana malammu? Apa menyenangkan? Aku tidak melihat pria itu dengan jelas, hanya melihat punggungnya. Dia sangat tinggi dan kekar. Aku ingin tanya, apa kau dibuatnya melayang hingga langit ketujuh? Berapa kali? "

"Omong kosong apa itu!" Wajah Stella memerah, melirik sahabtnya dan cemberut, "Aku tidak tahu apa yang kurasakan. Ketika aku bangun sudah pagi dan tidak memakai apapun. Aku takut setengah mati. Pria itu sedang mandi, jadi aku mengambil kesempatan untuk melarikan diri. Apa yang harus aku lakukan, Lina? Katakan apa yang harus aku lakukan. Aku telah kehilangan keperawananku! Bagaimana aku nantinya? Aku tidak punya muka lagi untuk mengejar senior yang aku suka aaaaa!”

Lina mengerutkan kening, "Stella, apa kau memberikannya uang?"

"Apa?" Stella kaget dan melotot.

"Dia adalah gigolo profesional. Apa kau tidak membayarnya?"

"Tidak, tidak...aku tidak ingat memberikannya uang ..."

Lina menyeka keringatnya, "Maka kau tidak bermoral. Kau telah menikmatinya. Dia mengandalkan ini untuk makan. Stella, kau dapat berutang apa pun, tapi tidak untuk hal ini. Coba kau pikir apa mudah untuk jadi gigolo?"

Bang!

Kata-kata Lina membuat Stella kaget .

Dia sudah kehilangan keperawanannya yang berharga yang merupakan kesalahannya di masa muda.

"Kenapa aku minum begitu banyak?" Stella berteriak ke langit.

Kemudian Lina berkata: "Wanita jahat yang bermain dengan gigolo, kau telah dikutuk olenya berkali-kali."

Untungnya liburan musim panas ini selama dua bulan. Stella dan Lina akan bekerja paruh waktu untuk mendapatkan uang.

Kondisi keluarga Lina tidak buruk tetapi keluarga Stella tidak. Ibunya sudah meninggal. Ayahnya supir bus di perusahaan transportasi umum. Ia pergi pagi dan pulang malam setiap hari. Dia sangat lelah, tetapi menghasilkan sedikit uang.

Adik perempuan yang satu tahun lebih muda darinya juga tidak pandai belajar. Dia murid sekolah kejuruan. Dia juga akan masuk universitas tahun ini, sehingga biaya sekolah menjadi masalah besar bagi keluarganya. Stella harus bekerja paruh waktu untuk mendapatkan uang.

Dia pergi ke banyak toko, seperti toko kue, toko bunga, departemen percetakan dan supermarket. Tidak ada yang mmebutuhkan tenaganya. Tidak ada cara lain, Stella harus pergi ke berbagai perusahaan untuk menanyakan apakah ada pekerjaan paruh waktu untuk cleaning service.

Hari ini, dia menerima panggilan wawancara dari sebuah perusahaan, memintanya untuk datang besok.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel