Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2 Dia Hanyalah Anak Pungut

Bab 2 Dia Hanyalah Anak Pungut

Ji Mie menghela nafas dan berjalan dengan pelan untuk menghampirinya, kemudian memungut cadar hitam yang terjatuh di lantai dan meletakkannya di atas meja. Alisnya mengernyit, kedua bola matanya terang seperti bintang bersinar.

"Ruojiu, bukannya Ayah ingin memaksa kamu memakai ini, tetapi wajahmu ini akan membawa petaka yang menghancurkan hidupmu."

Qin Ruojiu menunduk dengan sedih, "Ayah. Bukankah kamu bilang tidak bisa meramal nasibku? Kenapa kamu bisa mengatakan bahwa wajahku akan membawakan petaka?"

Ji Mie tidak tega melihat Qin Ruojiu yang menderita, kemudian dia menghela nafas lagi dan duduk di kursi samping, "Walaupun Ayah tidak bisa meramalkan nasibmu, tetapi di masa akhir kehidupan guruku, dia yang telah meramalkannya. Katanya, kamu bisa menjadi permaisuri pada kehidupan ini, tetapi hidupmu akan beliku-liku, terutama karena wajahmu ini, wajahmu akan membuat kamu menderita seumur hidup. Makanya Ayah selalu memintamu untuk menutup wajahmu."

"Kenapa kamu tidak pernah menceritakan ini padaku?" wajah Qin Ruojiu yang cantik dan kurus itu menjadi pucat seketika. Apakah dia tidak boleh menunjukkan wajah aslinya kepada dunia selamanya? Apakah dia harus memakai cadar hitam ini hingga akhir hayatnya? Jika memang begitu, kenapa Tuhan masih menganugerahkan wajah yang cantik ini kepadanya?

Ji Mie menatap bola mata yang terlihat menderita, lalu berkata dengan perasaan bersalah, "Apakah kamu tahu mengapa Ayah tidak pernah mengajari kamu ilmu sihir?"

"Kamu bilang anak perempuan tidak cocok untuk belajar ilmu ini," Rin quojiu ingat bahwa setiap keturunan kaum penyihir akan mempelajari ilmu yang unik ini, tetapi hanya dia saja yang tidak mendapatkan izin dari Ayahya.

Ji Mie menggelengkan kepala, wajahnya pun terlihat ragu, "Tidak, karena untuk belajar ilmu sihir, kamu harus merupakan darah daging dari kaum penyihir. Sedangkan kamu adalah bayi yang aku pungut di samping sumur kering pada 18 tahun yang lalu. Jadi, ini adalah alasan kenapa kamu ikut marga orang lain, kamu tidak pakai margaku bukan karena margaku aneh, ," Ji Mie juga tahu bahwa ia seharusnya tidak boleh menceritakan semua ini kepadanya, selama ini, dia sudah menganggap Ruojiu sebagai anak kandungnya sendiri. Dia juga ingin melihat anaknya yang cantik tiada dua ini menikah, kemudian menjadi permaisuri. Tetapi anaknya ini sudah akan menjadi istri orang lain, dia berhak mengetahui takdir dan latarnya.

"Apa? aku adalah anak pungut?" Wajahnya semakin pucat. Hari ini adalah hari kebahagiaannya, tetapi omongan Ayah bagaikan petir di hari yang cerah, dia pun menjadi tidak tenang, tubuh yang lemah itupun hampir terjatuh, sepertinya ia akan tumbang jika ditiup angin.

"Ruo Jiu… Jiu’er, dengarkan Ayah, Ayah melakukan ini semua juga demi kebaikanmu," hati Ji Mie pun sakit ketika melihat kondisi anaknya ini.

Ayah yang telah berbohong padanya selama 18 tahun, rahasia yang sudah tersimpan selama 18 tahun, mana mungkin dia bisa terima dalam waktu singkat.

Saat ini, Qin Ruojiu berjalan ke hadapan Ji Mie dengan langkah tidak stabil, ia memeluk Ayahnya dan mulai menangis. Ini adalah tangisannya yang paling menyedihkan selama 18 tahun ini.

Ayahnya membuka rahasia ini di hari pernikahannya, apakah karena ayahnya sudah tidak meninginkan dirinya lagi?

Apakah anak perempuan yang menikah akan menjadi air yang dibuang? Tidak ada hubungan lagi dengan keluarga aslinya?

"Ruojiu, jangan menangis. Ayah akan meramalkan hal terakhir untukmu… setelah masuk istana dan menjadi permaisuri, kamu harus berhati-hati."

"Aku tahu, tetapi… apakah kamu masih tetap ayahku?"

Ji Mie memeluk putri cantiknya yang menangis tersedu-sedu ini sambil menepuk punggungnya, "Anak bodoh, tentu saja, tentu saja aku tetap ayahmu…"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel