Pustaka
Bahasa Indonesia

Pengantin Raja Naga

122.0K · Tamat
Abigail Briel
105
Bab
4.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Pada pertempuran Alam Langit dan Alam Iblis... Permaisuri Langit mengorbankan dirinya untuk melindungi manusia. Hanya menyisakan inti jiwanya yang terlempar jauh ke Alam Manusia. Demi menemukan inti jiwa sang Istri... Kaisar Langit Dewa Naga Emas pun turun ke Alam Manusia. Ratusan tahun kemudian ia bertemu dengan reinkarnasi dari Permaisuri Langit, tapi... "Tuan Dewa, sepertinya anda telah salah paham padaku. Mana mungkin aku adalah Istri Tuan Dewa, bukan?" Gadis berusia 16 tahun itu memiliki inti jiwa Permaisuri Langit. Tetapi gadis bernama Yu Jie itu tidak mengakui dirinya sebagai suami? Apa yang akan dilakukan Dewa Naga Emas Jinlong untuk menyadarkan Istrinya? Design Cover by Ulstuki_art. Ig : Jane_Saphira

FantasikultivasiRomansawuxiapendekarZaman Kuno

Prolog.

Suatu hari di puncak tertinggi benua Zhejiang... Ketenangan tiga Alam tiba-tiba terusik oleh hancurnya pembatas Alam Iblis. Bersamaan dengan itu Pasukan dari Neraka terdalam menyeruak keluar, beterbangan ke angkasa bak helai benang halus dandelion yang tertiup angin. Seperti sekelompok gagak yang sedang berburu mangsa.

Dengan jubah hitam dan kulit yang beraneka warna... Pasukan Iblis yang dipimpin langsung oleh Raja Iblis, melakukan penyerangan ke Alam Langit demi merebut Tahta Penguasa Tiga Alam yang dipegang oleh Kaisar Langit Dewa Naga Emas Jinlong bersama Permaisuri Pheonik Api Feng Huang.

Tiga Alam larut dalam pertempuran panjang, percik api beterbangan dan mengubah warna biru langit menjadi merah membara. Pasukan Langit dan Pasukan Iblis saling beradu senjata, para Dewa dan para Jenderal Iblis mencoba menjajal kultivasi milik lawannya.

Tidak ada lagi ketenangan, bahkan di Alam Manusia yang ditinggali oleh para Kultivator dan juga penduduk biasa. Semua terkena imbasnya di saat bola-bola api berguguran dari langit dan membakar semua benda apapun yang ditemuinya tanpa terkecuali.

Demi menahan efek dari pertempuran antar Dewa dan Iblis... Para Kultivator di Alam Manusia pun membangun sebuah pembatas. Tetapi efek maha dahsyat dari hasil benturan dua kekuatan besar membuat pembatas tersebut tidak bisa bertahan lama.

Retakan perlahan terlihat pada pembatas, dari garis halus kemudian menjalar dan mulai melebar hingga pembatas tidak lagi bisa dipertahankan. Pembatas pecah, ratusan Kultivator dari lima Sekte besar jatuh bergulingan di atas tanah dan memuntahkan darah segar. Di saat yang sama... Kini Alam Manusia telah terbuka lebar tanpa penghalang dan siap untuk menyambut kehancurannya.

Menyaksikan hal itu, tanpa ingin mengganggu sang suami yang tengah asik menghadapi Raja Iblis... Permaisuri Langit Feng Huang memutuskan untuk mengorbankan tubuh Dewinya dan seluruh kultivasi ribuan tahun yang ia miliki. Ia, menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada, menyalurkan semua kultivasi yang ia miliki pada kedua telapak tangannya itu.

Beberapa saat berselang, cahaya keemasan tiba-tiba menyeruak dari kedua telapak tangannya, sangat menyilaukan bak cahaya matahari terik di siang hari musim panas. Seiring dengan itu... Dari dalam tubuh Feng Huang, sebuah bayangan pheonik merah dengan ekor api melesat keluar meninggalkan tubuhnya. Terbang tinggi ke angkasa dengan suaranya yang memekakkan telinga bagi para Pasukan Iblis.

Teriakan para Pasukan Iblis pun sontak terdengar bersahut-sahutan ketika bayangan pheonik itu menjerit semakin keras kala bayangan tersebut berubah bentuk menjadi kubah raksasa berwarna keemasan yang segera menutup bawah langit. Membentuk pembantas yang melindungi seluruh Alam Manusia.

Pengorbanan itu yang dilakukan oleh Feng Huang sangat mengejutkan para Dewa dan juga Kaisar Langit. Dan lengahnya Kaisar Langit dimanfaatkan oleh Raja Iblis untuk memberikan serangan kepada Feng Huang dengan menembakkan senjata iblis pemusnah raga Dewa.

Sinar merah melesat dengan kecepatan peluru, menghantam punggung Feng Huang yang tengah bermeditasi untuk mempertahankan pembatas yang telah ia bangun dengan tubuhnya.

Bukk!!

Serangan yang sangat kuat dari Raja Iblis membuat Feng Huang terpental jauh dan memuntahkan seteguk darah.

Kejadian itu tentu saja membuat Kaisar Langit menjadi murka. Dengan memutar kedua tangannya dan menyusun telapak tangannya secara bertolak belakang di depan dadanya... Ia pun menyalurkan kultivasi Naga Emas pada simbol keemasan yang berada di antara kedua alisnya yang tebal.

Simbol itu seketika mengeluarkan cahaya keemasan begitu pula dari kedua telapak tangan Kaisar Langit. Dan di detik berikutnya cahaya itu pun dilepaskan oleh Kaisar Langit ke arah Raja Iblis yang tidak lagi memiliki kesempatan untuk menghindarinya.

Jder!!

Bunyi ledakan dahsyat menggelegar di langit bak bunyi petir di kala hujan badai di saat cahaya yang dilepaskan oleh Kaisar Langit tepat mengenai Raja Iblis. Cahaya itu yang laksana ratusan pedang sedang dilepaskan ke udara... Juga menyerang bawahan Raja Iblis beserta Pasukannya.

Setelah melepaskan kultivasi tertingginya, Kaisar Langit segera melesat mengejar tubuh Feng Huang yang sedang melayang turun. Ia menangkap tubuh itu dan membawanya ke depan gerbang Alam Langit.

Di depan gerbang yang sepi, ia menginjakkan kakinya di lantai batu sembari membungkuk mendekap erat Feng Huang di dadanya. Bercak darah tampak di sudut bibirnya bekas pertempurannya dengan Raja Iblis, sementara di bibir Permaisuri kesayangannya... Bercak darah akibat serangan Raja Iblis telah memenuhi dua bibir tipis yang selalu tersenyum lembut padanya. Wajah seputih salju milik Feng Huang bahkan kini tampak semakin memucat, mata bulat indah dengan bulu mata lentik Feng Huang juga telah terpejam. Tidak ada tanda-tanda kehidupan dari wanita yang ia sayangi itu, wanita yang selama ini selalu mencoba membuatnya tersenyum walau kerap tidak ia acuhkan.

"Feng?" dengan bibir bergetar menahan kesedihan ia memanggil nama Feng Huang, berusaha menyadarkan istri tercintanya.

Tetapi yang terjadi... Tubuh ramping Feng Huang perlahan-lahan mulai menguap ke udara, hanya menyisakan gumpalan asap putih dan inti jiwa berwarna merah muda. Tubuh Permaisuri Langit telah binasa oleh senjata Raja Iblis, begitu pula dengan pembatas yang sebelumnya telah dibangun oleh Feng Huang.

Untuk menyelamatkan apa yang tersisa dari Permaisurinya... Kaisar Langit pun mengirim inti jiwa Feng Huang ke Alam Manusia untuk menjalani reinkarnasi sebagai manusia biasa. Bagi para Dewa hal ini disebut dengan 7 cobaan Dewa, dan hal ini harus dilewati oleh Permaisuri Langit agar bisa terlahir kembali.

"Pheonik bangkit dari debu, pergilah Permaisuriku! Kelak aku pasti akan mencarimu." Kaisar Langit beranjak dari duduknya, ia berdiri tegak dan menatap sendu pada cahaya inti jiwa yang tampak semakin mengecil di kejauhan.

Ketika cahaya itu sudah tidak lagi terlihat... Ia pun mengalihkan pandangannya pada Raja Iblis yang telah terluka berat. "Pasukan Langit, dengarkan perintah! Kurung semua Iblis di Sungai Akhirat!" titahnya.

***

Dua hari setelah mengurung para Iblis dan menyegel Sungai Akhirat, Kaisar Langit Dewa Naga Emas yang sangat merindukan Permaisurinya kemudian memutuskan untuk turun ke Alam Manusia, ia bahkan menitipkan Alam Langit kepada para Dewa bawahannya.

Sebagai Naga, ia memilih laut yang sangat luas untuk menjadi tempat kultivasinya selama berada di Alam Manusia. Dan laut pilihannya adalah Laut Xishi yang membelah Benua Zhejiang menjadi beberapa wilayah besar. Ia, bersemayam di dasar Laut Xishi dan tertidur di sana selama lima ratus tahun. Hingga suatu hari... Ia terbangun ketika beberapa ekor ayam yang diikat dengan sebuah batu sebagai pemberat jatuh di hadapannya.

"Dewa Penguasa Laut, terimalah persembahan ini dan jagalah wilayah Zhejiang!"

Mendengar suara teriakan itu yang berasal dari seorang pria... Dewa Naga Emas pun mendengus gusar.

"Cih, seorang manusia ingin memerintahku?!" sembari menyeringai, menampilkan deretan taring tajam yang memenuhi mulut Naganya... Ia menjentikkan jarinya. Membuat semua hewan yang dikirim untuknya terpental keluar dari laut dan jatuh tepat di depan kaki pria yang baru saja berteriak padanya.

"Ingin meminta perlindunganku? Kembalilah dengan persembahan yang lebih baik!!"