Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Part 8

Abraham kembali meresapi bibir mungil merah milik Ivy, ia begitu kecanduan dengan bibir Ivy yang selalu menggodanya.

Awalnya hanya berupa ciuman lembut, namun lama-kelamaan menjadi ciuman yang liar dan panas. Ivy terlena dengan apa yang di lakukan Abraham padanya, bahkan ia membalas ciumannya tak kalah panasnya.

Abraham menggeram di sela-sela ciumannya, ia tidak bisa berhenti dengan rasa nikmat ini.

"Sial! ini nikmat." Umpat Abraham dalam hatinya.

"Eunggghhh." lenguhan Ivy.

Abraham melepaskan ciumannya hanya untuk sesaat, agar bisa menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. setelah itu ia kembali mengecup, menjilat, melumat, membelit lidah bahkan bertukar saliva.

Entah setan apa yang merasuki pikiran Abraham hingga dengan beraninya, tangan nakalnya mulai bergerilya di tubuh Ivy.

Di remasnya payudara Ivy dari balik luar bajunya, Abraham bisa merasakan betapa montoknya dada Ivy, ia melepaskan kembali tautan bibir mereka.

"Huh huh huh," nafas mereka berdua terengah-engah.

Abraham menatap mata Ivy intens dengan mata sayunya, bercampur api gairah yang sudah memuncak.

"Bolehkah?" tanya Abraham dengan suara seraknya.

Ivy mengikuti arah pandang Abraham yang terus menatap ke arah dada Ivy, Ivy yang masih di landa rasa nikmat pun hanya mampu menganggukkan kepalanya, akal sehatnya belum terkumpul sempurna.

Abraham yang merasa mendapatkan lampu hijau dari Ivy pun tak menyia-nyiakan waktu lagi, perlahan dengan tangan yang bergetar Abraham membuka kancing baju Ivy satu persatu.

Setelah semua kancing terlepas, Abraham mengeluarkan payudara kanan Ivy dari cup branya.

Glek.

Abraham meneguk air liurnya berkali-kali saat melihat payudara Ivy yang besar dan putih, tanpa menunggu waktu lagi Abraham langsung menghisap putingnya dengan rakus.

"Aaaaahhh sssshhh." desah Ivy sambil tangannya terulur meremas rambut hitam Abraham.

Puas dengan yang kanan, Abraham beralih ke yang sebelah kiri. sama seperti yang sebelah kanan Abraham pun melakukan yang sama pada yang sebelah kiri.

"Oouugghh om," Ivy tak mampu bersuara lagi, ia terlalu terbuai dengan sentuhan Abraham.

Setelah puas mengeksplor bagian atas Ivy, lantas Abraham pun kembali merapikan pakaian Ivy.

Ivy yang sudah terangsang dan bergairah pun terheran melihat sikap Abraham, Ivy bukanlah anak polos yang tidak mengerti apa itu arti bercinta.

Ivy sadar saat merasakan sesuatu pada tubuh bawah Abraham yang membesar, dan terasa menusuk bokongnya. namun ia juga merasa heran saat Abraham malah tidak melanjutkannya.

"Kenapa berhenti om?" tanya Ivy yang agak sedikit kesal.

Abraham tersenyum dan membelai pipi Ivy lembut.

"Hari ini, cukup segini aja dulu sayang." ucapnya lagi sambil membelai rambut Ivy.

"Apa om tidak tertarik pada Ivy?" tanya Ivy meneteskan air matanya.

Entah kenapa bagi Ivy ini seperti sebuah penolakan, Ivy merasa bahwa Abraham tidak tertarik ataupun tergiur dengan tubuhnya. padahal Ivy sudah sangat siap jika Abraham menginginkannya.

"Eh sssttttt," bujuk Abraham.

Ivy terus menangis dan menundukkan wajahnya malu, ia tidak tahu harus berekspresi apa jika bertatapan dengan Abraham.

"Om takut jika kebablasan Ivy, maaf." Ucap Abraham yang semakin membuat Ivy sedih, apalagi kata maaf.

"Kenapa jika kebablasan om? apa Ivy segitu menjijikkannya sampai om tidak ingin me...."

"Emmpphh," Abraham kembali membungkam mulut Ivy yang terus bicara gak jelas.

"Aku mencintaimu Ivy." Ucap Abraham tersengal setelah melepaskan ciumannya.

Ivy membelalakkan matanya tidak percaya, Abraham mencintainya?

"Maukah kamu menikah denganku Ivy?" tanya Abraham serius menatap mata Ivy.

Ivy masih diam dengan mata yang terus menatap Abraham, ia mencari celah apakah Abraham berbohong? tapi nyatanya tidak ada.

"O-om serius?" tanya Ivy memastikan.

Abraham mengangguk dan memegang tangan kiri Ivy, lalu ia mengeluarkan sebuah kotak beludru berwarna merah. sebuah cincin yang sangat indah di pasangkan di jari manis Ivy.

Abraham tersenyum puas melihat cincin yang tersemat di jari milik Ivy. "sangat indah!" ucapnya bahagia.

"Will you marry me Ivy?" ulangnya lagi berharap Ivy menerimanya.

Ivy tampak berpikir dengan jawabannya.

"Jika aku tidak mau menerimanya bagaimana?" tanya Ivy menggoda Abraham.

"Aissshh, baiklah kalau begitu cincinnya aku ambil kembali." jawab Abraham sedikit menakuti Ivy.

"Yah jangan dong, sayang banget kalau diambil. kan ini harganya mahal! jadi kalau di jual lagi aku masih untung." Ivy terus menggodanya.

Abraham yang gemas pun langsung mencubit gemas pipi Ivy.

"Aaww, sakit om."

"Biarin, siapa suruh jadi orang menyebalkan." Abraham pura-pura cemberut.

"Hahaha," Ivy tertawa lebar.

"Iya atau tidak Ivy?" geram Abraham menunggu jawaban Ivy.

"Haha, ia apa enggak ya?!" Ivy masih saja terus menggoda.

"Kalau tidak mau, aku perkosa kamu sekarang juga!" ancam Abraham bercanda.

"Uuuhh menakutkan sekali, tapi aku menunggu hal itu terjadi." jawab Ivy  menggigit bibir atas dan bawahnya dengan sensual.

Abraham menghembuskan nafasnya kesal, gadisnya ini memang suka menggodanya.

Ivy pun gemas melihat Abraham cemberut dan melihat ke arah lain, dengan cepat Ivy mencium pipi Abraham bergantian.

"Iya, Ivy mau om." ucap Ivy membuat Abraham menolehkan kepalanya menatap Ivy.

Ia tersenyum bahagia sekali dan memeluk Ivy dengan erat, di ciuminya puncak kepala Ivy berulang kali.

"Terima kasih Tuhan." ucapnya begitu senang sekali.

"Tapi om tidak romantis!"

Jlebbbb.

"Masa om ngelamar Ivy di mobil." Ucap Ivy cemberut.

Abraham yang mendengar itu entah kenapa malah tergelak, dan semakin membawa tubuh Ivy ke dalam pelukannya dengan erat.

"Aku sangat mencintaimu Ivy."

"Aku juga sangat mencintaimu om," Abraham tersenyum mendengar pengakuan pernyataan cinta Ivy pertama kali untuknya.

"Mau melanjutkan yang tadi tidak om?!" tanya Ivy menggoda dengan menaikkan alisnya bergantian.

"Tidak sekarang sayang," Abraham menoel hidung mancung Ivy dengan jari telunjuknya.

"Aku ingin memiliki mu seutuhnya setelah kita menikah." jelas Abraham lagi menempelkan keningnya ke kening Ivy.

Ivy tampak tersenyum bahagia dan menganggukkan kepalanya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel