Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

7 Bertarung di Bawah Petunjuk

Tapi tiba-tiba tubuh Chen Long sudah didorong oleh Paman Kam sehingga tubuh Chen Long langsung keluar dari persembunyiannya dan kini sudah berada hanya 10 meter saja, berhadapan dengan si tendangan seribu kati.

Tendangan Seribu Kati langsung melotot ke arah Chen Long. "Siapa kamu? Apa kamu orang Tong Lam Pai?"

Chen Long celingukan mencari Paman Kam yang mendorongnya keluar.

"CEPAT JAWAB PERTANYAANKU!" teriak si Tendangan Seribu Kati.

Chen Long yang memang pada dasarnya itu tidak biasa berbohong dan karena dia memang anggota Tong Lam Pai, terpaksa mengangguk.

"Apa kamu orang yang dibilang akan datang untuk melawanku, heh?" tanya si Tendangan Seribu Kati lagi.

Tentu saja Chen Long tidak mau membenarkan pertanyaan si Tendangan 1000 Kati itu, karena memang bukan dia yang dimaksud To Kek Jing itu. Karena itu, dia terus diam tapi kemudian ada angin yang memaksa kepalanya untuk mengangguk.

Chen Long langsung melotot karena ketakutan setelah menyadari akan apa yang dia lakukan ini. Apalagi saat dia melihat si Tendangan Seribu Kati nampak melotot marah ke arahnya.

"Kalau begitu, mari kita bertarung. Kita akan lihat apakah ada orang Tong Lam Pai yang bisa menghadapiku." Tendangan Seribu Kati langsung bergerak maju mendekati Chen Long.

Chen Long langsung mundur-mundur ketakutan. Dia sudah melihat hasil kerja si Tendangan Seribu Kati tadi dan dia tahu kalau Tendangan dari si Tendangan 1000 Kati itu mengenai dadanya maka akibatnya mungkin akan jauh lebih buruk dari yang diterima oleh To Kek Sing tadi.

Karena itu, Chen Long mundur-mundur ke belakang. Saat itulah Chen Long mendengar suara dari Paman Kam. "Lawan dia. Dia akan segera menyerangmu."

"Bagaimana caranya?" keluh Chen Long dalam hatinya.

Kalau Paman kam ada di sini, Chen Long akan segera menjitak kepala Paman Kam walaupun dia menghormati Paman Kam tapi keisengan Paman Kam saat ini sangat berbahaya bagi Chen Long sehingga Chen Long sangat marah kepada Paman Kam.

Tapi baru saja Chen Long hendak mencari Paman Kam, dia melihat sebuah tendangan sudah diarahkan oleh si Tendangan 1000 Kati ke arah dirinya.

"Lakukan gerakan memotong sayur untuk hadapi tendangannya. Condongkan tubuhmu ke kiri dengan satu kaki ke arah depan dan potong sayur seperti yang biasa kamu lakukan," kata suara Paman Kam di telinganya.

Tendangan dari si Tendangan Seribu Kati sudah mendekatinya maka Chen Long terpaksa melakukan apa yang diperintahkan oleh Paman Kam itu.

Selama 20 hari ini, selain menebang pohon, mengambil air, mencuci wajan dan membuat mie, maka memotong sayur adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Chen Long di bawah perintah Paman Kam.

Karena itu, Chen Long sudah sangat fasih melakukan kegiatan memotong sayur dan inilah yang sekarang ini dilakukan oleh Chen Long.

Tangannya dengan cepat melakukan gerakan memotong sayur, alih-alih menghindar dari tendangan 1000 Kati lawannya ini.

"Habis aku," keluh Chen Long dalam hatinya. Dia pikir, walaupun dia sudah berusaha secara refleks untuk melakukan gerakan memotong sayur, tapi tetap saja tendangan itu pasti akan meluncur masuk dengan mulus ke dadanya dan akan membuat dia muntah darah.

Tapi ternyata yang terjadi tidak seperti itu. Gerakan-gerakan tangan Chen Long terjadi dengan sangat cepat saat melakukan gerakan memotong sayur.

Itu membuat serangan si Tendangan Seribu Kati yang sangat kuat itu langsung terlempar ke arah kiri. Tendangan itu mencelat ke arah kiri tanpa mengenai sasaran.

Sementara tubuh si Tendangan Seribu Kati, beberapa kali mendapatkan cecaran pukulan dari jurus memotong sayur yang dilakukan Chen Long.

"Sekarang lakukan gerakan membuang air di wajan," kata suara Paman Kam.

Chen Long kembali melakukan apa yang diperintahkan oleh Paman Kam itu. Dia melakukan gerakan seperti memegang wajan dan membuang wajan ke arah depan.

Tapi tentu saja tanpa ada wajan sama sekali yang dia pegang, namun dengan gerakan tangan yang sama persis saat dia memegang wajan.

Akibatnya ada aliran tenaga dari kedua tangan Chen Long itu yang langsung mengenai dada si Tendangan 1000 Kati yang baru saja terkaget-kaget karena tendangannya berhasil ditepis dan dia dipukul oleh lawannya yang masih belia ini.

Kini, oleh gerakan-gerakan cepat tangan pemuda di depannya ini, si Tendangan Seribu Kati ini merasakan dadanya sesak.

Pukulan yang dilakukan Chen Long dengan gerakan membuang air pada wajan itu masuk dengan telak ke arah dada si Tendangan 1000 Kati yang membuat terdengar suara teriakan muntah dari si Tendangan Seribu Kati.

Tubuh si Tendangan seribu kaki terlempar hingga sejauh 5 meter. Namun karena dia melihat cuma seorang anak kecil yang berhasil mempecundanginya maka dengan penuh rasa malu dia segera bangkit namun tak urung dia harus mengusap darah di bibirnya.

Si Tendangan Seribu Kati menatap ke arah Chen Long dengan mimik kaget. Dia hampir-hampir tidak percaya kalau dia yang sudah berumur 30 tahun lebih dan sudah 20 tahun lebih mempelajari kungfu dan memperdalam ilmu Tendangan Seribu Katinya ternyata berhasil dipecundangi dalam satu gebrakan saja oleh seorang anak muda yang nampaknya belum mencapai umur 18 tahun.

Saat si Tendangan 1000 Kati masih kaget dengan apa yang terjadi padanya maka kekagetan yang hampir mirip juga terjadi pada Chen Long.

"Apa yang terjadi? Kenapa tendangannya gagal mengenai sasaran? Kenapa aku bisa memukul orang sehebat itu? Orang yang berhasil mengalahkan To Kek Jing. Padahal, melawan Ge Fei saja aku kalah. Ini? Apa yang terjadi?"

Sampai beberapa detik keduanya masih sama kaget dengan ekspresi yang hampir mirip. Dua-duanya kaget dengan apa yang terjadi.

Si Tendangan Seribu Kati yang lebih dulu menghentikan kekagetannya. "Huh! Sebelum ini aku masih menganggap remeh kamu, aku tidak mengeluarkan seluruh kekuatanku, hanya 10 persen tapi sekarang ini, hati-hatilah kau!"

Sebenarnya kata-kata si Tendangan 1000 Kati ini bukanlah kata-kata yang sepenuhnya benar karena sebenarnya dia sudah mengeluarkan 60 persen dari Tendangan 1000 Kati yang dia miliki saat tadi menyerang Chen Long.

Tapi, untuk meredam rasa malunya karena berhasil dipecundangi dalam satu gebrakan oleh seorang pemuda bau kencur, maka dia perlu ngomong besar.

"Dia belum mengeluarkan kemampuannya? Pantas saja aku bisa memukulnya. Huh, pasti sesudah ini dia akan memukulku dengan seluruh kekuatannya. Ampun. Bagaimana ini? Apakah aku lari saja?" keluh Chen Long dalam hatinya.

Chen Long mulai menatap ke arah belakang untuk mencari-cari paman Kam.

"Dia hendak menyerangmu lagi. Kamu harus fokus. Sekarang ini, gunakan jurus memotong pohon yang aku ajarkan padamu 5 hari yang lalu." Suara Paman Kam kembali terdengar di telinga Ceng Long.

Ceng Long tidak tahu cara untuk mengirim suara seperti yang dilakukan oleh Paman Kam itu.

Karena itu adalah ilmu tingkat tinggi yang cuma bisa dilakukan oleh jago-jago dan Chen Long tidak bisa melakukan itu padahal dia ingin sekali memaki-maki Paman Kam karena Paman Kam membawanya dalam situasi sesulit ini.

"Habislah aku sekarang ini. Karena dia nampaknya benar-benar akan mengeluarkan seluruh tenaganya," keluh Chen Long.

Tapi karena si Tendangan Seribu Kati sudah berteriak dan menyerbu ke arahnya maka terpaksa Chen Long mengikuti juga kata-kata dari Paman Kam yang ingin dia menggunakan jurus memotong kayu.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel