Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

16 Chen Long Maju ke Depan

Tapi ternyata hal itu tidak dilakukan oleh Pek I Liong Ong, karena dengan gagah beraninya Pek I Liong Ong malah menunggu serangan lawan walaupun dia tahu apa yang diniatkan oleh Tosu Kurus Makan Banyak ini.

Akibatnya sebuah benturan Dahsyat terjadi. Benturan yang lebih kuat daripada benturan-benturan yang sebelumnya terjadi.

Benturan ini bahkan membuat sebagian dinding di tempat latihan Tong Lam Pai yang jaraknya masih ada sekitar 10 meter dari pusat pertarungan ini, kini hancur sebagian.

Hal ini menandakan betapa hebatnya dua orang yang sedang bertarung di tengah tempat latihan ini.

Debu-debu beterbangan. Pertarungan luar biasa antara dua orang ini yang ternyata pemenangnya sudah langsung terlihat.

Itu terlihat ketika Tosu Kurus Makan Banyak terlempar 10 meter ke belakang dengan darah muncrat dari mulutnya.

Sementara saat para murid Tong Lam Pai berharap Pek I Liong Ong akan mengalami kerugian yang sama, ternyata harapan mereka itu tidak menjadi kenyataan

Pek I Liong Ong hanya mundur tiga langkah ke belakang. Ada sedikit darah segar keluar dari bibirnya tapi tak sampai muncrat sementara wajahnya masih tetap normal, tidak jadi pucat khas orang yang terluka dalam.

Dan ini berbeda dengan Tosu Kurus Makan Banyak karena wajahnya langsung pucat pasi seperti orang yang sudah tewas.

Beberapa murid Tong Lam Pai langsung memeriksa keadaan Tosu Kurus Makan Banyak. Orang tua itu memang belum meninggal tetapi dia mengalami luka dalam yang cukup parah sehingga dia langsung diungsikan ke dalam untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Kini semua orang menatap ke arah Pek I Liong Ong yang sampai saat ini masih berdiri gagah di tengah tempat latihan ini.

Sementara Tong Lam Pai sudah kehabisan jagoan setelah tewasnya sang ketua Tong Lam Pai dan juga terlukanya Tosu Kurus Makan Banyak, sesepuh yang sangat diharapkan akan bisa mengalahkan Pek I Liong Ong ini.

Pek I Liong Ong nampak tertawa mengejek kemudian dia berkata, "Bagaimana? Apakah masih ada orang Tong Lam Pai yang berani melawanku?"

Semua orang terdiam mendengar kata-katanya. tidak ada yang berani maju ke depan

Sesepuh tersakti sedang bersemedi. Dia tidak bisa diganggu. Kalaupun Pek I Liong Ong bisa dikalahkan maka mungkin hanya dia yang bisa mengalahkan Pek I Liong Ong," kata Xiao Liong Li pada Chen Long.

Sementara itu Chen Long sendiri cuma bisa terdiam sama seperti murid-murid Tong Lam pai lainnya yang merasa tidak berdaya menghadapi Pek I Liong Ong.

Pek I Liong Ong semakin jumawa. Dia kemudian berkata, "kalau memang tidak ada lagi yang berani menghadapiku, maka sebaiknya Tong Lam Pai ini ditutup. Tidak pantas bagi partai ini untuk menerima murid lagi karena ilmunya terlalu rendah."

Setelah berkata seperti itu, Pek I Liong Ong segera menuju ke arah papan nama perguruan Tong Lam pai. Dia segera melompat mengambil papan itu untuk dia taruh di depannya. Kemudian dia berkata, "aku hitung sampai 5. Kalau tidak ada orang Tong Lam pai lagi yang berani untuk melawanku, maka papan perguruan ini akan aku patahkan."

Mendengar kata-kata Pek I Liong Ong itu, entah keberanian dari mana, tapi Chen Long langsung maju ke depan untuk berhadapan dengan Pek I Liong Ong.

Bukannya merasa bangga karena ada juga orang Tong Lam Pai yang berani tampil untuk berhadapan dengan Pek I Liong Ong, tapi malah murid-murid Tong Lam Pai ini tertawa semua seolah-olah Chen Long sedang membadut di tengah ruangan latihan ini.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel