Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

ONE

Malam ini Clara dan sahabatnya Franda memutuskan untuk pergi ke Klab yang sangat terkenal di Jerman, Sky Club -milik Clara. Saat sedang asik menikmati segelas Wine di tangannya, tiba-tiba saja ponsel Clara berdering menampilkan kontak ponsel "Daddy Al". Melihat kontak ponsel yang tertera di layar ponselnya yang menyala, senyum indah pun merekah di wajah cantik Clara.

"Hallo Dad ... apa kabar?" tanya Clara sambil sesekali menyesap segelas Wine miliknya.

"Hai, Honey. I'm fine. Kamu lagi dimana, Hon?" tanya Aldrich.

"Biasa lah, Dad. Namanya juga anak muda," ucap Clara diselingi kekehan.

"Dasar kamu, ya. Honey, besok kamu pulang ke Indonesia jam sembilan sudah di bandara ya, Darling!" titah Aldrich.

"Memangnya ada apa, Dad? Kok mendadak banget," ujar Clara dengan nada bingung.

"Ada, deh. Pokoknya pulang besok ada yang mau Daddy bicarakan," ujar Aldrich.

"Tap-" ucap Clara terpotong.

"Gak ada tapi-tapian, Darling ... see you," ucap Aldrich seraya memutuskan panggilannya.

Clara mendengus sebal, dia langsung bangun dari duduknya, meninggalkan Franda yang masih menikmati Wine ditangannya. Clara memacu mobil sportnya menuju mansion pribadi miliknya dengan kecepatan tinggi.

Sesampainya di mansion, Clara langsung disambut oleh jajaran maid yang sedang membungkuk dipintu masuk mansionnya. Clara menyerahkan kunci mobilnya ke salah satu body guard dan berjalan masuk menuju kamarnya.

Sesampainya dikamar, Clara memilih membersihkan dirinya terlebih dahulu, setelah itu dia baru beralih menuju kasur king size miliknya, dan perlahan tapi pasti, dirinya mulai memasuki alam mimpi.

- - -

Pagi harinya, Clara sudah rapih dengan short pants denim berwarna biru langit, baju lengan pendek berwarna putih dari merk Balenciaga, dan dipadukan dengan jaket denim senada. Clara berjalan menuju ruang makan, disana para maid sudah menyapa Clara. Clara pun duduk di bangku kebesarannya, lalu menyantap hidangan yang sudah disediakan.

"Saya akan pulang ke Indonesia. Tolong jaga mansion dan sampaikan pada Adrian untuk merawat mobil-mobil saya seperti biasa, dia masih tidur, saya tidak tega membangunkannya," ucap Clara sambil meneguk habis hot cokelat miliknya.

"Baik, Miss," ujar kepala maid sambil membungkukan tubuhnya.

"Oh iya, Satu lagi. Karena saya buru-buru, saya lupa untuk mengabari Franda, kalau dia datang Katakan saya pergi ke Indonesia," ucap Clara.

"Baik, Miss," sahut kepala maid.

"Good. Saya pergi," ucap Clara lalu berjalan menuju pintu keluar mansion diekori para maid dan beberapa body guard nya sudah berjajar di depan mansion Clara.

Clara memasuki mobil sport kesayangannya. Mobil sport terbaru itu mulai meninggalkan pelataran mansion miliknya menuju bandara karena jet pribadi milik keluarga Alexander sudah menunggu Clara disana.

Sesampainya di bandara, Clara turun dari mobilnya diiringi oleh enam orang body guard disampingnya. Clara berjalan menaiki mobil yang mengantarkannya ke jet pribadi keluarga Alexander diikuti para body guard.

Sesampainya di depan jet pribadi milik keluarga Alexander, Clara turun dari mobil dan berjalan masuk menuju jet pribadi milik keluarganya. Clara duduk di dekat jendela, lalu memasangkan earphone di telinganya sambil mengecek laporan perusahaan C.G Company serta Greth-in Corp di tablet canggih miliknya.

- - -

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, akhirnya Clara sampai di Bandara Soekarno-Hatta. Clara turun dari jet pribadinya berjalan menuju tempat kedatangan sambil menelepon anak buahnya di Jerman untuk pemindahan perusahaan pusat menjadi di Indonesia.

Setelah memutuskan panggilan dengan anak buahnya, Clara berjalan membawa koper sambil mencari keberadaan kakaknya, sampai tiba-tiba ada laki-laki yang sangat ia kenali memanggil namanya dan berlari menghampirinya.

Percy berlari menghampiri Clara, lalu memeluknya erat sambil sesekali mencium puncak kepala adiknya itu. Clara sadar semua mata tertuju padanya dan Percy, apalagi keluarga Alexander yang sudah terkenal di seluruh Indonesia.

"Bang, semua orang liatin kita, mending pulang sekarang aja, yuk. Kangen-kangenannya di rumah aja. Aku kangen sama mommy sama daddy juga," ujar Clara seraya melepaskan pelukannya dengan Percy.

"Kepo banget siih, mereka. Udah yuk ah, kita pulang," ucap Percy kesal.

Mendengar ucapan abangnya itu, Clara hanya menggelengkan kepanya sambil terkekeh mengikuti langkah kakaknya menuju mobil keluarga yang sudah menunggu Clara. Clara dan Percy memasuki mobil dan mulai meninggalkan bandara.

- - -

Setelah menempuh berjalanan beberapa jam karena macet yang melanda, akhirnya Clara dan Percy sampai di mansion milik keluarga Alexander. Clara turun lebih dulu sambil berlari memasuki mansion meninggalkan Percy yang terkekeh sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang adik.

Sampai di dalam mansion, Clara langsung memeluk Mommy dan juga Daddynya yang sedang duduk menyaksikan berita di TV. Mommy dan Daddynya terkejut karena pelukan Clara dan langsung membalas pelukan ratu kecil mereka.

"Pada enggak kangen apa, sama aku?" tanya Clara sambil mengerucutkan bibirnya.

"Yaa ... kangen lah, Honey. Masa enggak kangen sama Princess semanis ini," ujar Viona seraya mencolek ujung pangkal hidung Clara.

"Ya, habisnya aku dateng bukannya di sambut, malah nonton berita," protes Clara sambil menyilangkan tangan di depan dadanya. Berjalan menghampiri Percy untuk duduk disampingnya dan langsung memeluk kakak tersayangnya itu.

"Iya, deh. Maafin Daddy sama Mommy, ya," ujar Aldrich sambil terkekeh menyaksikan tingkah putrinya itu.

"Oke, oke. Sekarang kenapa Daddy suruh aku pulang?" tanya Clara to the point.

"Daddy mau kamu jadi CEO gantiin Mommy-mu ini," ucap Viona.

"WHAATT?!" kaget Clara.

"Kenapa, Darling? Kok kamu shock banget?" tanya Aldrich.

"Kenapa enggak Bang Per aja?" tanya Clara masih dengan ekspresi keterkejutannya.

"Yaa ... Abang kamu kan, udah ngurus perusahaannya sendiri. Lagi pula Mommy mau kamu memperbaiki kinerja Vism University. Mulai dua hari lagi, kamu mulai kuliah disana untuk meninjau itu, dan satu bulan setelahnya kita akan buat acara pengangkatan CEO," ujar Viona.

"Kuliah? Lagi? Yang bener aja Mom, aku ini udah S2 bulan kemarin." Ujar Clara.

"WHAATT?!" ucap Percy, Aldrich, Viona serempak dengan wajah terkejut.

"Kamu udah S2, Dek?" kaget Percy. Dijawab dengan anggukan kepala oleh Clara.

"Kok kita bisa gak tau, ya?" tanya Aldrich dengan nada kebingungan. Lalu dijawab Clara dengan mengangkat bahunya acuh.

Saat keheningan melanda, tiba-tiba suara berita di TV membuat mereka melihat kearah TV dengan wajah terkejut kecuali Clara. "Perusahaan C.G Company memindahkan perusahaan pusatnya di Jerman ke Indonesia. Menurut penuturan juru bicara C.G Company, hal ini dilakukan karena CEO dari C.G Company yang sampai saat ini tidak diketahui identitasnya, pergi ke Indonesia dalam waktu yang tidak dapat ditentukan."

Setelah mendengar berita itu, Percy langsung membuka suaranya. "Gak cukup apa dia jadi nomor satu di dunia? Sekarang pindah ke Indonesia juga. Pusatnya lagi," ucap Percy dengan nada kesal yang diangguki oleh Aldrich dan Viona.

"Katanya, CEO nya itu masih muda loh Dad," timpal Viona.

"Perempuan juga katanya," timpal Percy.

"Iya. Katanya, seumuran Princess kita ini," tambah Aldrich.

Clara yang terkejut pun berdehem dan menetralkan lagi wajahnya. "Kesayangan, Clara mau bobo cantik dulu ya. Good night," pamit Clara.

- - -

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel