Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

#####Chapter 3

Tepat saat itu juga, Si Chen mendadak muncul dan langsung membawa Xi Xi pergi bersamanya. Baru saat itulah Zi Xin diberitahu sekretarisnya tentang berita hubungan Xi Xi dan Si Chen yang dikabarkan akan segera menikah.

Kedua orang itu sontak saling mengonfrontasi dan saling menyalahkan satu sama lain atas segala masalah yang mereka timbulkan pada satu sama lain sambil menambahkan kata-kata 'Calon suami' dan 'Calon istri' dengan nada sinis pada satu sama lain.

Parahnya lagi, saat itu juga Xi Xi ditelepon Xiao Ya yang mengabarkan bahwa klien mereka membatalkan pesanan dan alamat klien itu berada di kantor pusat Whymall. Xi Xi langsung sadar kalau klien brengsek yang nama akunnya super narsis 'Kekasih Impian Para Gadis' itu ternyata Si Chen.

Xi Xi sontak sinis menyindir nama akunnya yang super duper narsis itu. Tapi Si Chen dengan bangga memberitahu bahwa itu adalah fakta nyata berdasarkan survei di internet. Cih! Presdir apaan yang hobinya mencari peringkat dirinya sendiri di internet, dia nganggur banget yah?

Tiba-tiba sekretarisnya Si Chen muncul, mengabarkan bahwa perusahaan saingan mereka, Grup Wenye, sepertinya juga tertarik untuk mendapatkan Alex. Karena itulah, mereka harus menyelesaikan kesepakatan bisnis ini secepatnya. Sekretaris menyarankannya untuk memanfaatkan Xi Xi saja karena Alex sepertinya sangat menyukai Xi Xi.

Maka Si Chen menawarkan kesepakatan pada Xi Xi. Yaitu Xi Xi harus terus pura-pura menjadi calon istrinya. Jika Xi Xi bersedia, maka dia akan memberikan ganti ruginya dan bayaran yang jumlahnya sangat banyak.

Dan Xi Xi langsung setuju tanpa pikir panjang, tapi dia hanya menginginkan ganti ruginya saja, dia tidak butuh bayaran yang dia janjikan itu. Dia juga berharap bahwa setelah masalah ini selesai, mereka tidak akan pernah bertemu lagi selama-lamanya. Deal!

Demi mempersiapkan kebohongan mereka di hadapan Alex besok, Si Chen mengirim informasi pribadinya yang super narsis pada Xi Xi untuk dipelajari dan dihafalkan. Si Chen juga meng-add friend-nya di WeChat dan memperingatkannya untuk menghafalkan informasinya dengan benar. Kalau sampai ada kesalahan, satu saja, maka akan dia denda.

Dari hasil penyelidikan sekretarisnya, Si Chen mengetahui bahwa Presdir Grup Wenye adalah Mo Zi Xin. Tidak banyak informasi pribadi tentangnya, kebanyakan berita tentangnya hanya donasi yang rutin diberikannya pada organisasi kelautan.

Sekretaris merasa kalau Alex bakalan suka sama Zi Xin karena Alex pernah bilang dalam wawancaranya bahwa dia menyukai orang yang romantis dan menarik. Alex tidak terlalu suka sama pengusaha berotak licik.

Baiklah, kalau begitu, Si Chen akan menjadi orang yang romantis dan menarik mulai sekarang... Yah, setidaknya cuma di hadapan Alex saja sih.

Keesokan harinya, dia membawa Xi Xi untuk fitting gaun pengantin, dan Si Chen langsung terpesona. Tapi tentu saja dia punya tujuan bisnis dibalik sikap sok romantisnya pada Xi Xi. Kali ini dia menyuruh Xi Xi untuk melakukan pemotretan dengan gaun itu di hadapan Alex sambil mengklaim bahwa Xi Xi sendiri yang ingin melakukan pemotretan ini.

Dia sebenarnya benar-benar terpesona saat melihat sosok Xi Xi yang cantik, lembut dan anggun saat melakukan pemotretannya.

Tapi dengan cepat dia menguasai diri lalu dengan gaya sok romantisnya dia berkata pada Alex bahwa kerja samanya dengan Alex ini adalah demi Xi Xi juga.

Alex langsung percaya begitu saja, mengira kalau Si Chen bukan hanya pengusaha, melainkan juga seorang pria yang romantis yang sejalan dengan visi-misi gaun pengantin rancangannya.

Dia benar-benar kagum dengan ketulusan cinta mereka pada satu sama lain. Karena itulah, dia setuju untuk memberikan hak agensi mereknya pada Whymall. Syaratnya cuma satu, dia ingin mereka foto bersama.

Oke! Si Chen langsung menurutinya saat itu juga. Dia merangkul Xi Xi sok mesra dan diam-diam memberinya isyarat untuk bekerja sama.

Setelah Alex pergi, Si Chen berniat mengajaknya makan siang bersama sebagai ucapan terima kasih karena pembicaraannya dengan Alex berjalan lancar berkat Xi Xi. Tapi Xi Xi menolak tegas. Dia juga menolak dianterin pulang tak peduli biarpun akan susah dapat taksi karena daerah ini adalah daerah elit yang tidak bisa sembarangan dimasuki orang luar.

Dan dia baru sadar tak lama kemudian kalau tempat itu sangat luas dan besar yang pastinya capek banget kalau harus jalan kaki, apalagi dia pakai high heels. Benar-benar tidak ada satu pun mobil yang lewat.

Saat akhirnya ada mobil lewat, itu malah mobilnya Si Chen yang langsung memaksanya masuk mobilnya. Yang tak disangkanya, Si Chen ternyata juga sudah menyiapkan sepatu kets untuknya. Hmm, gentleman juga ternyata dia.

Dia membawa Xi Xi makan siang di sebuah restoran lalu memberinya sebuah cek kosong, mempersilahkan Xi Xi untuk menulis berapa pun yang dia mau sebagai bayaran hari ini.

Tapi Xi Xi tetap teguh dengan prinsipnya dan menolak uangnya Si Chen. Tapi Si Chen sama sekali tak percaya kalau dia sebaik ini, meyakini kalau Xi Xi tuh wanita mata duitan yang akan menghalalkan segala cara demi mendapatkan uang. (Duh, tuh mulut, minta ditamper beneran)

Sakit hati, Xi Xi sontak menyiram segelas air ke muka Si Chen lalu pergi. Yang tidak mereka sadari, ada seorang paparazzi yang diam-diam memotret kejadian itu.

Keesokan harinya, sekretarisnya menyerahkan surat kontrak yang dikirim Alex. Tapi ada masalah, salah satu syarat yang Alex ajukan menyebutkan bahwa hak otoritas Marry Me hanya akan dia berikan setelah Si Chen dan Xi Xi menikah 3 bulan. Pfft!

Si Chen kaget, jadi dia harus menikah beneran sama Xi Xi selama 3 bulan, begitu? Benar sekali, hanya itu satu-satunya cara.

Baiklah! Saat itu juga, Si Chen bergegas pergi menemui Xi Xi dan to the point berkata. "Mari kita menikah."

Tentu saja pernikahan yang ditawarkan Si Chen bukan pernikahan sungguhan, cuma nikah kontrak 3 bulan, setelah itu mereka akan bercerai dan dia akan memberi kompensasi yang sangat besar untuk Xi Xi.

Tapi biarpun cuma nikah kontrak, mereka tetap harus membuat akta nikah asli dan resmi. Xi Xi sontak sinis, mengira Si Chen sudah tidak waras dan menolak menikah dengannya.

Pantang menyerah, Si Chen pun mulai melakukan segala cara untuk mendapatkan Xi Xi, termasuk cara licik. Dia menyuruh seorang pegawainya untuk pura-pura jadi pegawainya Alex yang menuntutnya untuk segera melakukan pembayaran gaun pengantinnya dalam kurun waktu 3 hari atau dia akan dilaporkan ke polisi atas tuduhan penipuan.

Xi Xi percaya begitu saja dan jadi panik sendiri. Dia mencoba menghubungi siapa saja yang bisa meminjamnya uang, tapi malah ditolak dengan kejam. Teringat betapa royalnya Zi Xin waktu dia menghadiahkan peralatan makan restoran itu untuk Neneknya, Xi Xi berniat meminta bantuannya, tapi ponselnya malah tidak bisa dihubungi. Duh! Harus gimana sekarang?

Yang tidak dia ketahui, Zi Xin sedang pergi ke tempat terpencil yang susah sinyal, mencari seorang pria yang pernah bekerja di pabrik pewarnaan dan meminta bantuannya untuk membuat pewarna merah air yang langka.

Xi Xi tiba-tiba didatangi Ran Xi Wei yang tanpa basa-basi bersikap bak seorang istri mengonfrontasi pelakor mata duitan, memperingatkan Xi Xi untuk menjauh dari Si Chen. Si Chen baginya adalah hidupnya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel