Pustaka
Bahasa Indonesia

Mystery Of My School

45.0K · Tamat
NurulSyazwatika
38
Bab
1.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Kisah seorang anak SMA yang mempunyai kemampuan yang tak biasa. Tapi entah mengapa, ia malah mengatakan bahwa kemampuannya itu adalah sebuah hal yang tak wajar.Ia bahkan sering disibukkan oleh kemampuannya itu. Entah itu menolong sesama manusia mahluk tak kasat mata sekalipun. Dia bersama kedua sahabatnya sudah menjalani hari-hari disekolah dengan sangat baik. Walaupun mendapat gangguan dari siswa maupun dari mahluk lain.Sampai suatu hari, ia benar-benar menjalani kejadian yang harus membuatnya putar otak.

TeenfictionBaperSupernaturalPengembara WaktuWanita CantikSweetCinta Pada Pandangan PertamaKeluargaThrillerMenyedihkan

Prolog

Aku Utami Anastasha.

Tapi aku lebih sering di sapa Tami. Aku adalah anak indigo yang lahir dikeluarga indigo juga. Ibu dan ayahku adalah seorang indigo, tapi ibuku telah melenyapkan kemampuan itu.

Kemampuan? Aku hanya bisa bilang ini adalah sebuah hal yang tak wajar.

Aku adalah anak satu-satunya di keluarga kecil ini. Makanya, ayah dan ibuku sangat menyayangiku. Aku bersekolah di SMU Tekun yang letaknya tak jauh dari  tempat tinggalku. Tapi aku berkeinginan untuk pindah sekolah ke SMA Sejuk dekat SMU Tekun itu.

Kenapa aku ingin pindah?

Jawabannya masih ku rahasiakan.

Di SMU Tekun itu, anak indigo bukan hanya aku saja. Aku memiliki teman indigo yang bernama Erin. Nama lengkapnya Erin Dian. Aku dan Erin sepakat untuk pindah sekolah ke SMA Sejuk yang ku maksud tadi. Dan rencananya kami akan pindah sekolah minggu depan.

Jujur saja, aku sekolah di SMU Tekun itu awalnya karena ada sesuatu yang ingin aku ketahui. Tapi setelah aku mengetahui hal tersebut, akhirnya aku bisa berfikir jernih kembali. Dan pada saat ada hal lain di SMA Sejuk ini, rasa keingintahuanku pun meledak seketika.

Akhirnya, aku dan Erin putuskan akan pindah.

"Apa kamu yakin dengan keputusanmu, Mi? " tanya ayahku dengan nada yang serius.

"Iya, aku yakin Ayah. Aku hanya ingin menyelesaikan masalah yang ada disana. Lagipula aku tidak sendirian, aku pindah dengan Erin." jawabku menyakinkannya.

"Erin? Anak indigo yang sering kau ceritakan pada Ayah, kan?" tanya ayahku.

"Iya, kami sepakat untuk pindah sekolah" jawabku singkat.

"Sudahlah, ayo tidur. Besok kamu masih harus sekolah di SMU Tekun, kan?" Ibu keluar dari kamarnya dengan mengenakan piyama.

"Baiklah. Selamat tidur, Ayah. Selamat tidur, Ibu." ucapku lalu pergi ke kamar meninggalkan mereka yang masih berada di ruang tengah.

"Apa kau yakin, mengizinkan dia pindah sekolah? " tanya ibu.

"Sudahlah, dia kan sudah besar. Dia harus terbiasa dengan kemampuannya itu. Lagipula dia tidak sendirian. Ayo, kita juga harus beristirahat" kata ayahku menyudahi percakapan keduanya.

Keesokan hari di sekolah SMU Tekun

"Erin, bagaimana? Apa kau sudah membicarakan soal ini pada ayah dan ibumu? " tanya ku pada Erin yang sedang duduk berhadapan denganku dikelas.

"Sudah, mereka mengizinkanku. Asalkan aku tidak sendirian." jawab Erin singkat.

"Baiklah. Aku sudah tidak sabar" sambungku.

Setelah beberapa hari kemudian, tibalah dimana hari kami pindah ke sekolah SMA Sejuk yang waktu itu aku jelaskan. Rasanya sesuatu yang baru akan dimulai.

Aku dan Erin berangkat bersama menuju ke SMA Sejuk itu. Selang beberapa menit, kami pun tiba tepat didepan gerbang SMA Sejuk. Tanpa buang-buang waktu, kami pun segera masuk ke dalam sekolah ini.

Langkah pertama masuk, aku dan Erin sudah merasakan sesuatu yang aneh.

Langkah kedua, masih sama dengan yang pertama.

Dan setelah kami melangkahkan kaki untuk yang ke lima kalinya....