Pustaka
Bahasa Indonesia

My Wife is a Volunteer Doctor

83.0K · Tamat
sigmuel
71
Bab
13.0K
View
8.0
Rating

Ringkasan

Jika kamu menyuruhku mengundurkan diri, siapa yang akan membantumu untuk menghidupi semua wanita selingkuhanmu, sedangkan kamu terlalu tidak tau malu untuk meminta bantuanku untuk mengurus mereka. suaminya hanya diam mendengarkan penuturan istrinya itu

PresdirFlash MarriageSalah PahamRomansaIstriDewasaMemanjakanKeluargaDokterPernikahan

Bab 1

BAB 1 Awal

“Dok, ruang operasi sudah siap” kata seorang perawat cantik di salah satu rumah sakit swasta di daerah semarang

“baiklah” kemudian dokter tersebut beranjak dan berjalan menuju ruang operasi nomer 4, disana sudah ada pasien ibu hamil, bidan, dan beberapa perawat dan dokter anastesi yang akan membatu operasinya siang ini,

Iya dia adalah dokter cantik berhijab bernama Nerissa Wahyuni Agung, seorang dokter spesialis kandungan yang ramah, sholehah dan baik hati selalu senyum dengan semua pasien, dia anak pertama dari dua bersaudara, ibunya seorang dokter senior penyakit dalam tempat nerissa bekerja, dan ayahnya seorang pegawai negeri sipil sebagai guru matematika di salah satu SMA negeri di kota semarang, sedangkan adiknya sedang menjalani kuliah di salah satu universitas negeri semarang jurusan Teknik Sipil.

“terima kasih untuk operasinya hari ini” nerissa membukuk tanda hormat dan terima kasih untuk semuanya. Dan nerissa meninggalkan ruang operasi tersebut untuk menemui suami dari pasiennya itu

“Selamat ya pak, anaknya Cantik, ibunya juga sehat” kemudian nerissa pamit untuk meninggalkan suami pasiennya itu yang menunggu istri dan anaknya keluar dari ruang operasi untuk dipindahkan keruang perawatan kembali.

“apakah sudah waktunya saya pulang ?” tanya nerissa ke perawatnya

“masih ada 3 pasien lagi dok, untuk yang lainnya pasiennya dokter mike” kata perawatnya itu sambil memberikan rekap medisnya, dan nerissa mengangguk dan mempersilahkan perawatnya untuk memanggil pasien tersebut sesuai antrian

Nerissa emang sering praktik pagi dirumah sakit tersebut, soalnya dokter mike itu prakteknya siang karena dokter mike juga membuka praktek dirumah sakit lain, sedangkan nerissa hanya dirumah sakit itu jadi dia mengambil jadwal pagi, sehingga dia kalo berangkat dan pulang selalu bareng mamahnya.

“selamat siang dokter nerissa” sapa mike yang sudah siap menggantikan nerissa dan masuk keruang prakter dokter spesialis kandungan

“siang dok, hari ini senyummu cerah dokter, apa karena pasienmu hari ini para wanita cantik yang masih muda?” goda nerissa yang tadi sempat keluar melihat antrian pasien dokter mike

“hahahahah… bukankah setiap harinya seperti itu dok” canda mike

“baiklah, aku pulang dulu, selamat bekerja mike” pamit nerissa yang kemudian keluar dari ruangan itu dan menunggu mamahnya di ruangan dokter dokter dan perawat, mike adalah teman kuliah nerissa ketika mengambil spesialis kandungan, dan dia dokter tampan keturunan chiness dan memiliki mata sipit, makanya pasien dia juga ibu ibu muda yang kebanyakan periksa tanpa di dampingi suaminya, agar mereka bisa melihat dokter mike sepuasnya tanpa takut suaminya cemburu.

Nada dering handphone nya nerissa berbunyi, dia mengambilnya dari jas putihnya, dan ternyata itu panggilan dari raina, “Assalamu’alaikum sa, apakah aku mengganggu aktifitasmu hari ini?” tanya raina, sambil memasang senyumannya

“wa’alaikumsalam, tidak aku udah selesai praktek, apakah kamu rindu padaku?” tanya nerissa ganti sambil memonyongkan mulutnya

“sangat sangat, yang pasti kangen meet up bertiga dengan naira, aku akan pulang 3bulan lagi, apakah kamu setia menantiku” tanya raina menggodanya

“apakah semuanya sudah selesai, baiklah ku tunggu kamu kembali ke indosenia” iya raina baru menyelesaikan studinya di Australia yaitu jurusan managemen bisnis, emang dia agak lama kuliahnya, karena dia S1 nya kuliah jurusan Teknik Informatika, dan di Australia dia harus memulai ilmu dan managemen bisnis dari awal

Raina dan Naira sadalah saudara kembar sahabat nerissa dari jaman sekolah SMA di semarang, mereka satu sekolah dan sekolah di SMA tempat ayahnya nerissa mengajar, setelah mereka lulus SMA mereka kembali ke Jakarta hidup bersama orang tua dan saudara laki lakinya, dan setelah perkuliahan masuk raina dan naira sama sama kuliah dibandung tapi beda kampus dan beda jurusan, jadi mereka jarang ketemu kalo tidak pas waktunya liburan semester.

“apakah kamu lagi telfonan dengan si kembar dari bu risna?” tanya dokter ambar setelah masuk ke ruang dokter untuk mencari nerissa dan mengajaknya pulang, dokter ambar pratiwi adalah mamahnya nerissa, dia juga seorang dokter yang bekerja di salah satu klinik milik temannya,..

“bukan si kembar mah, tapi hanya raina saja, katanya dia sudah menyelesaikan study nya dan akan pulang ke Indonesia” jawab nerissa ke mamahnya, dan setelah menyelesaikan pekerjaannya mereka beranjak pergi, karena sore nanti dokter ambar mempunyai jadwal praktek di klinik permata

Seperti biasa nerissa tidak akan pernah mengijinkan mamahnya menyetir jika ada dia, jadi nerissa selalu menyetir mobil mamahnya pulang dan pergi kerja,.

“kita mampir ke supermarket bentar sa, belanjaan bulanan habis, lagian ayahmu juga belum pulang jam segini” perintah mamahnya dan langsung pergi ke supermarket, dan beberapa camilan juga, karena dirumah ada neneknya nerissa dan ayahnya, yang sama sama doyan makan dan doyan nyemil, tapi tetep camilan yang sehat, bukan jajan yang mengandung banyak micin.

“mah, bukankah mamah harus segera ke klinik, biar sa aja yang masak nanti mamah telat pulang kalo gak buru buru ke klinik” nerissa melihat mamahnya yang masih berkutat di dapur untuk menyiapkan makan malam, padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah 5 sore, karena ini hari jum’at biasanya pasiennya banyak, dan mamahnya pasti pulang telat kalo tidak buru buru jam 17.00 sampe sana.

Untuk masalah rumah, karena mereka kerjanya fleksibel untuk soal masak memasak tetap kalo gak mamahnya ya nerissa, tapi untuk membersihkan rumah ada yang bantuan, hanya beres beres rumah aja, setelah dapur diambil alih oleh nerissa bu ambar pergi ke kamarnya untuk siap siap dan berangkat ke klinik yang pastinya diantarkan oleh suami tercinta.

“dokter ambar sibuk?” tanya seorang dokter UGD klinik permata tersebut, bernama dokter panji

“kurang beberapa pasien lagi, kenapa dok ?” tanya bu ambar sambil melihat rekap medis pasiennya

“mau ada yang saya bicarakan dok, tapi nanti aja seletah dokter ambar selesai” dokter ambar mengangguk dan kemudian panji menutup kembali ruangan dokter ambar dan kembali ke ruangan UGD untuk mengecek beberapa pasien.

“ada yang bisa saya bantu nak panji?” tanya dokter ambar setelah masuk keruangan UGD, panji adalah dokter muda seumuran nerissa

“ah dokter ambar ke sini” kata panji sambil beranjak dari tempatnya, dan mengajak dokter ambar untuk ngobrol berdua di taman

“ada apa, apa ada masalah nak?” dokter ambar sudah menganggap panji sebagai anaknya sendiri, dan dia juga anak dari temannya dokter Indira.

“mau menanyakan tan, apakah perjodohan kita sudah disetujui nerissa?” tanya panji dengan serius, iya sebenarnya Indira pernah menemui ambar untuk menjodohkan anak anaknya, dan panji menyetujui itu, dia pernah melihat nerissa ketika ada acara IDI )ikatan dokter Indonesia) di semarang, tapi untuk ambar dia tidak memberikan jawabannya, karena semuanya tergantung nerissa

“nerissa belum ada tanggapan nak, coba nanti tante tanyakan lagi” dan panji mengangguk,

“apakah kamu tidak memiliki inceran lain, karena tante takut jawaban nerissa tak sesuai yang kamu harapkan” tanya ambar dan hanya dijawab panji dengan gelengan kepala

“untuk saat ini belum ada tan” sambil meringis, “apakah tante mau saya antarkan pulang?” tanya panji lagi yang melihat dokter ambar melihat jam ditangannya yang sudah menunjukkan pukul 20.45

“enggak usah, suami tante bentar lagi juga datang, mungkin kena maceet dia” jawab ambar dengan santai, dan ternyata tak lama ada telfon dari suami yang memberitahukan kalo dia sudah di parkiran klinik, kemudian dokter ambar berpamitan ke panji untuk pulang duluan.