CEMAS
Setelah kepergian Arthur handphone Tata yang berlogo apel tergigit itu berdering, ia melihatnya tertera nama Diana disana ia pun mengangkat panggilan dari sahabatnya itu.
" Hai, kenapa lo gangguin gue?"
" Ta, lo tau hari ini Clark ulang tahun, dia bilang dia udah usaha ngehubungi lo tapi lo gak jawab"
" Iya, karna gue udah ngeblokir nomer Clark"
" What? " Sentak Diana diseberang.
" Kenapa?"
" Okey whatever sekarang lo siap siap gih, solanya Clark bilang dia mau jemput lo"
" Gue nggak mau dateng"
" Ya ngomong sendiri lah sama orangnya"
" Terserah"
Ditengah perbincangan itu seorang maid datang menghampiri Tata.
" Nyonya maaf, ada seseorang diluar katanya teman nyonya"
" Siapa?"
" Pria yang sama seperti tadi pagi"
" Baiklah terimakasih" ujar Tata diikuti oleh kepergian maid itu.
" Gue bilang juga apa Clark bakal jemput lo" ujar Diana, Tata pun makin kesal dibuatnya.
" Berisik lo" ujar Tata menutup panggilan itu.
Tata berjalan dengan kesal menghampiri pintu mansion nya. Ia membukanya dengan kasar namun niatnya untuk mengusir Clark enyah entah kemana, saat menyadari Clark begitu tampan dihadapanya.
Clark dengan jas hitam dan juga dipadukan dengan celana hitam nya begitu mempesona ditambah aksesoris yang ditempatkan didada pria itu menambah kesan tampannya.
" Ta, sebenernya gue udah usaha ngehubungin lo buat ngajak lo ke ultah gue sekarang tapi lo nggak pernah jawab, jadi gue suruh Diana buat ngomong sama lo kalo gue mau jemput lo"
" Gue tau, Diana udah ngomong"
" Jadi lo mau kan?"
" Gue__"
" Please Ta"
" Okey tapi gue nggak sampe selesai"
" Iya nggak papa"
Clark memasuki mobilnya dan kembali kearah Tabitha dengan sebuah tas belanjaan ditangan nya ia pun menyerahkan nya pada Tabitha.
" Ini, lo pake dress ini yah, gue sengaja sih kasih ini ke lo soalnya gue yakin lo pasti cantik banget pake dress ini"
" Tapi Clark__"
" Gue mohon sama lo"
" Okey"
Tata menerima itu dan mempersilahkan Clark duduk disofa nya ia pun menaiki tangga untuk kekamarnya dan mempersiapkan diri. Ia bergegas ke kamar mandi setelah itu dengan masih menggunakan bathrobe ia berjalan mendekati tas yang diberikan Clark. Ia melihatnya dan memakainya.
Dress yang diberikan Clark sangat indah dan pas ditubuhnya, setelah dirasa siap ia pun berjalan menuruni tangga dan mendekati Clark.
" Clark?"
Merasa namanya diapanggil Clark pun berdiri dan mendapati Tata tepat dihadapannya ia tersenyum karna dress pilihannya sangat pas ditubuh gadis yang dicintainya.
" Udah siap?" Tanya Clark yang di
sambut anggukan dari Tata.
Mereka pun meninggalkan mansion Arthur dan membelah kota menuju salah satu gedung yang memiliki ballrom yang mewah, setalah sampai Tata dibukakan pintu mobilnya oleh Clark dan Tata hanya membalasnya dengan senyuman manis.
Mereka memasuki ballrom dengan tangan yang saling menggenggam sesekali Tata melepaskannya bagaimanapun statusnya sekarang adalah istri orang. Disana Tata melihat ketiga sahabatnya dan beberapa teman sekolahnya hadir mereka pun menghampiri Tata dengan tatapan mata yang berbinar.
" Bagus banget dress nya dari siapa?"
" Clark ya?" Ucap Fitry membalas pertanyaan Amel.
" Diem coba kan kasian nih besti kita blushing" ucap Diana yang diikut tatapan membunuh dari Tata.
" Gue kesana dulu yah" ujar Clark.
" Clark, makasih yah sekali lagi dan happy birthday" ucap Tata gugup.
" Yeah Thanks Ta" ujar Clark berlalu.
Tabitha dan ketiga sahabatnya pun menikmati pesta yang diselenggarakan keluarga Clark itu, Tata cukup terhibur dengan pesta ini sebab semua yang ada dipesta sangat mewah dan menyenangkan hatinya.
Pukul 20.00 WIB
Sudah 2 jam Tata mengikuti pesta Clark tiba-tiba handphone nya bergetar ia pun melihat nya tertera nama daddy nya ia pun dengan semangat mengangkat telepon dari daddy nya.
" Hai, Dad kenapa tumben sekali menelpon Tata kira Daddy sudah merasa tak punya anak lagi"
" Hai swetheart maafkan Daddy mu ini yah"
" Baiklah ada apa Dad?"
" Tata sedang dimana kamu?"
" Tata lagi dipesta teman Tata Dad ada apa memangnya?"
" Apa Arthur bersamamu?" Ujar Jonathan cemas.
" Tidak, Tata sendiri kan Arthur lagi pergi ke Maldives baru tadi sore dia berangkat Dad, ada apa?"
" Ya Tuhan berarti benar"
" Dad ada apa?" Ujar Tabitha mulai panik.
" Ta, liat TV sekarang dan lihatlah berita"
" Ada apa ini sebenarnya Dad?"
" Lakukan saja perintah Daddy"
" Okey Tata liat berita"
Tata bergegas mencari Clark dan menanyakan tempat TV ia pun ditunjukkan oleh Clark ia segera mencari berita.
" Sebuah Jet Pribadi yang berlambang De Lavega Group dinyatakan hilang kontak. Menurut berita yang beredar ada beberapa orang dalam jet pribadi tersebut diantaranya 2 orang pilot, 5 orang dari perusahaan De Lavega Group serta CEO dari De Lavega Group yaitu Arthur De LaVega" ujar presenter berita di TV.
Tabitha merasa lemas dikakinya ia mundur beberapa langkah dan ditangkap oleh sahabatnya Fitry.
" Jet tersebut diperkirakan hilang diperairan Maldives namun sampai sekarang belum ada tanda dimana korban sekarang, Salah satunya sang CEO walau bagaimana pun Arthur adalah salah satu triliuner yang disegani oleh seluruh pebisnis dunia sebab kecerdasanya dan kegigihannya dalam berbisnis tak ayal pada usianya yang ke 27 tahun sudah memegang perusahaan besar seperti De Lavega Group" lanjut si presenter
" Matikan TV nya!" Seru Clark.
Tabitha merasa cemas tiada tara mendengar kabar tersebut bahkan handphone nya terlepas dari genggamanya, ia menatap kosong pada Fitry yang ada disampingnya.
" A-Arthur__" ujar Tabitha
" Arthur nggak papa okey lo tenang dulu yah" ujar Fitry.
" Tapi Arthur Fi" ujar Tabitha
" Kayaknya mustahil korban selamat kan maldives luas, dan mereka mustahil berenang seluas itu" ujar salah satu tamu undangan.
Mendengar penuturan orang tersebut Tabitha merasa kakinya mendadak lemas, kepalanya pening dan tubuhnya lemas.
" Arthur__" lirih Tabitha dengan tubuh merosot kebawah yang langsung ditangkap Fitry.
" Tata!!" Ujar Clark panik dan menepuk pipi Tabitha pelan.
" Diana, Amel!" Seru Fitry yang
Merasa namanya dipanggil Diana dan Amel bergegas mendekati Fitry dan terkejut melihat Tabitha pingsan.
" Kalian ada yang bawa mobil?" Ujar Fitry.
" Gue bawa" seru Diana.
" Gue anter aja" sergah Clark.
" Jangan Clark ini pesta lo, kita nggak mau bikin pesta lo ancur kasian tamu undangan Clark" ujar Amel.
" Tapi Tata_"
" Dia baik-baik aja cuma shock doang" sela Fitry.
" Lo bantuin angkat Tata aja sampe mobil gue" titah Diana.
" Oke" Clark pun menggendong Tabitha ke mobil Diana dan mereka pun bergegas ke mansion Tabitha.
Setelah sampai mereka langsung disambut oleh beberapa bodyguard bertubuh kingkong dipintu mansion. Mereka mengeluarkan Tabitha dan langsung menyuruh bodyguard itu untuk menggendong Tabitha, mereka pun menurutinya. Sampai didalam mansion mereka disambut maid yang tampak cemas melihat nyonya-nya tak sadarkan diri.
" Ambilkan minyak angin sekarang" ujar Amel yang diikuti anggukan dari maid tersebut.
Tak lama maid datang dengan pesanan Amel mereka segera menyadarkan Tabitha.
" Ta, bangun please" ujar Diana.
Tak lama mata indah Tata terbuka ia menatap datar pada ketiga sahabatnya, seakan baru sadar dari mimpi Tabitha panik saat mengingat Arthur.
" Mel, Arthur gimana?"
" Kita belum ada yang tau keadaan Arthur sekarang Ta" ujar Amel.
" Gue takut" lirih Tabitha.
" Kita disini sama lo okey jangan takut" ujar Diana memeluk Tata dan disusul oleh Fitry dan Amel.
" Laki lo pasti baik-baik aja okey"
" Dia pasti baik-baik aja"
Mendegar penuturan ketiga sahabatnya Tabitha semakin menangis dan menghawatirkan Arthur,suaminya.
" Ta, lo punya nomer teman atau anak buah Arthur nggak?" Ujar Amel.
" Brian" lirih Tabitha.
Tabitha segera menghubungi Brian.
" Brian, bagaimana suamiku?"
"Maaf Ta, sampai sekarang keberadaan Arthur belum ditemukan, tapi kami berusaha untuk menyusuri perairan Maldives untuk mencari pentunjuk"
" Kau mengetahuinya tapi tidak memberitahuku Brian!" Sentak Tata.
" Maaf Ta, sebenarnya sebelum hilang kontak Arthur mengirimkan pesan padaku" ujar Brian.
" Apa isinya?"
" Dia bilang apapun yang terjadi aku tak boleh memberitahumu"
" Sialan pria itu, dia berusah membuatku jadi janda!" Kesal Tabitha kesal namun air matanya terus mengalir.
" Kami akan mengabarimu jika ada perkembangan tentang Arthur"
" Memang seharusnya begitu Brian"
" Okey aku akan ikut mencari boss ku itu dan kita harus mengakhiri telpon ini".
" Okey " ujar Tabitha menutup telpon nya.
" Gimana?" Ucap Diana.
" Brian juga belum menemukan Arthur" ujar Tabitha menyadarkan kepalanya ke Diana.
" Dia akan pulang percayalah" ujar Diana mengelus kepala Tabitha.
" Kita temenin lo disini oke Ta" saran Amel diikuti anggukan kepala dari Tabitha.
***
Malam hari dengan mata sembab Tabitha bangun dan melangkahkan kakinya pergi meninggalkan ketiga sahabatnya yang tertidur ia berjalan mendekati kamar Arthur.
" Om, Tata kangen" ujarnya sedih.
Tabitha berjalan dan mendudukan dirinya di kasur king size milik Arthur dan menatap ruangan dengan tatapan kosongnya, ia merindukan sang pemilik kamar ia kembali menangis dalam diam. Ia berjala kearah lemari pakaian milik Arthur dan mengambil kaos Arthur, Tabitha memeluk kaos itu merasakan bau dari kaos itu sama dengan aroma citrus yang biasa dipakai oleh suaminya itu.
" Om dimana sekarang?"
Gadis itu menidurkan dirinya dikasur milik suaminya, matanya lelah menangis, badanya lelah, begitupun hatinya merasa sangat lelah karna masalah tak ada habisnya. Masalah Clark saja belum selesai dan sekarang ditambah dengan hilangnya sang suami.
" Jerk, kenapa nggak ngajak Tata sekalian?" Ujar Tabitha menutup matanya.
To Be Continue...
