Pustaka
Bahasa Indonesia

My Beloved Wifey

368.0K · Ongoing
Greendie
200
Bab
128.0K
View
8.0
Rating

Ringkasan

Tiga tahun yang lalu, Mu Jingyan di khianati oleh sahabat baiknya sendiri Yu Siyu dan mantan pacarnya Qin Yunkai , dia dikirim ke rumah sakit jiwa , dia di beri suntikan obat-obatan yang menyebabkannya Amnesia dan kehilangan kontak dengan rekannya. Melarikan diri dan di adopsi oleh Keluarga Su , tetapi dia malah terus diganggu oleh putri keluarga Su. Setelah jebakan dari Nona su, dalam sebuah konspirasi dia bertemu dengan lelaki yang menggetarkan hatinya, tetapi lelaki itu...

PresdirOne-night StandFlash MarriageSweet

Bab1 Masalah Yang Dibuat Diri Sendiri

Bab1 Masalah Yang Dibuat Diri Sendiri

Dari lantai 2 hotel Haoyue, terlihat Rong Mo berjalan kerluar menuju lift dengan tenang dan elegan. Dia seperti seekor singa yang sedang mengantuk, berjalan dengan sempoyongan. Namun hal itu tidak mengurangi kharisma dan ketampanan yang dimilikinya.

Wajahnya memerah dikarenakan meminu alcohol saat menemani tamunya. Matanya sedikit hitam dan dia tampak tidak terlalu sadar.

Berjarak sekitar 1 meter di belakang Rong Mi terdapat 4 orang body guard ber jas hitam yang mengikutinya. Mereka terlihat sangat tenang dan datar melihat bosnya yang mabuk dan berjalan sempoyongan.

“Ding dong!” Suara lift terbuka.

Ketika pintu lift terbuka, Rong Mo bersiap untuk melangkahkan kakinya masuk ke dalam lift tersebut. Namun Langkah dia terhenti ketika melihat seorang perempuan di dalam lift tersebut. Dia mengerutkan dahinya dan menatap perempuan tersebut dengan tatapan yang sangat dingin.

Perempuan tersebut tampak cantik dan menarik. Wajahnya lembut seperti sutra, rambut berwarna hitam kemilau dan tampak wajahnya mulai memerah tersipu malu.

Hidungnya tampak mancung, matanya yang bersinar sanggup menyihir orang yang memandangnya.

Wanita ini tampak seperti orang mabuk. Dia menggigit bibirnya yang merah merona hingga mengeluarkan darah.

Gaun putih yang dikenakannya menampakkan kemolekan tubuhnya yang sempurna.

Wanita itu berdiri dengan tidak tenang, badannya terlihat berkeringat kepanasan.

Di dalam benak Rong Mo dia berpikir, “Apakah wanita ini telah racuni obat?”

Wanita tersebut bergeser mendekat ke arah Rong Mo sambil terlihat sedikit menggoda.

Entahlah, mungkin wanita yang bernama Mu Jingyan tersebut sudah kehilangan akal sehatnya. Pandangan Rong Mo yang dingin membuatnya tergoda dan tubuhnya bergairah.

Mu Jingyan melemparkan tubuhnya masuk ke dalam pelukan Rong Mo. Dia dapat merasakan hawa dingin dari tubuh Rong Mo. Mu Jingyan merasa sangat nyaman, dia mendekap tubuh Rong Mo dengan lebih erat dengan sedikit mendesah.

“Ah....”

Keempat orang body guard yang mengikuti Rong Mo terlihat sangat terkejut ketika melihat adegan tersebut. Mereka tampak mengerutkan dahinya.

“Lepaskan!” ujar Rong Mo melihat wanita yang mendekap tubuhnya tersebut.

Wajah Rong Mo tampak sangat dingin. Dengan datar dia menyuruh Mu Jingyan untuk melepaskan pelukannya.

Wanita, sungguh menyusahkan!

Seluruh kewarasan dan akal sehat Mu Jingyan sudah lenyap.

Dia hanya merasakan memeluk tubuh Rong Mo membuat dirinya merasa nyaman. Jika tahu seperti ini rasanya, dari awal dia pasti akan mendekap Rong Mo dengan segera!

Wajah Rong Mo semakin lama semakin muram. Tubuh semakin merasakan hawa dingin ketika dipeluk oleh Mu Jingyan. Dia merasakan Mu Jingyan memeluknya seperti seekor gurita berkaki 8, melilitinya dengan erat.

Yang anehnya adalah, Rong Mo tidak merasakan perasaan jijik di dalam hatinya.

Rong Mo yang selama ini memiliki fobia kuman dan tidak menyukai jika wanita berada di dekatnya tidak merasakan reaksi tubuhnya. Tubuhnya tidak memberontak, dia berdiri mencium wangi parfum Mu Jingyan yang harum.

“Hey, menyingkir dariku!”

Mu Jingyan yang sedang kehilangan akal sehatnya tidak sadar akan bahaya apa yang sedang dia hadapi di depan. Pikirannya hanya terpusat kepada tubuhnya yang merasa sangat tidak nyaman.

Rong Mo menoleh ke bawah, dia menatap wanita yang sedang berada di dalam pelukannya tersebut.

“Kamu yang menggodaku!” ujar Rong Mo.

Tangannya yang panjang merangkul pinggang Mu Jingyan dan memeluknya masuk ke dalam lift. Kemudian dia berpesan kepada 4 orang body guardnya, “Tunggu di bawah!”

“Baik, tuan!” jawab keempat body guard tersebut.

Sesampai di dalam lift, Rong Mo dengan bergairah mencium bibir wanita ini.

Ketika bibir mereka bertemu, Rong Mo merasakan suatu reaksi yang aneh di dalam tubuhnya.

Dia sama sekali tidak merasa jijik, sebaliknya dia merasa sangat Bahagia dan menikmati ciuman tersebut.

Lift bergerak menuju ke atas. Ketika sampai di lantai yang dituju, terlihat karpet berwarna merah tergelar di sepanjang Lorong. Rong Mo membawa wanita yang sedang penuh giarah tersebut berjalan menuju kamar.

Sesampainya di kamar, Rong Mo mendorong wanita ini terbaring di atas ranjang. Dengan erat Rong Mo memeluk dan menimpanya di atas.

Rong Mo yang membenci wanita dan fobia kuman seketika tidak bereaksi, sebaliknya dia malah tergila-gila dengan perempuan ini.

Dirinya sendiri pun tidak berani percaya akan hal ini.

Dengan dingin dan tatapan tajam dia menatap wanita yang berada di dalam pelukannya tersebut sambil berkata, “Mulai saat ini, kamu adalah milikku!”