Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Chapter dua

Keesokan harinya cuaca yang masih gelap Sheva dan Fanny sudah berada di Airport untuk meninggalkan London hanya untuk mengelabui kakeknya, " Nona muda sudah saatnya boarding kita dan pesawat sebentar lagi take off" kata Fanny kepada Sheva berjalan melewati imigrasi

Selama penerbangan London - Belanda Sheva tertidur di kursinya dan Fanny membangunkannya "Nona muda bangun kita sudah sampai di belanda" sambil menepuk bahu Sheva pelan

"ehmm ... (sheva sambil mengucek matanya) kita sudah sampai Fanny?? "

Akhirnya mereka berdua turun dari pesawat dan menuju ke parkiran di luar disana sudah ada yang menunggu Rully Bodyguard suruhan Billy untuk menjaga anaknya selama di Belanda

Sampailah di sebuah Mansion yang cukup mewah Sheva dan Fanny keluar dari dalam mobil dan masuk kedalam mansion mereka disambut oleh maid disana.

"Selamat datang nona Sheva" kata maid sambil menunduk memberikan salam kepada Sheva

"Terimakasih bik, tapi maaf saya mau bertanya dikamar saya bisa antar saya kekamar karena saya cukup lelah dengan hari ini"

"Baik Nona saya antar anda naik keatas" ungkap maid sambil membawakan koper Sheva ke atas dan menunjukkan kamar nya Sheva

"ini kamar Nona Sheva " sambil mempersilahkan masuk Sheva kekamar nya

"terimakasih Bik, owh maaf bik nama bibi siapa?? "

"Panggil saya Anneth saja nona"

"baik bik Anneth, bibi panggil saya Sheva saja ya ehmmm bibi bisa tinggalkan saya sendiri saja karena saya mau istirahat sekarang bik "

"baik nona Sheva " ungkap bibi Anneth sambil meninggalkan Sheva sendirian dikamar.

Sekarang Sheva sendirian dikamar dia memandang sekitar nya lalu dia pergi kearah jendela besar di sudut ruangannya dia melihat keluar sambil memegang handphone ditangan nya, dan berkata dalam hati " Daddy sedang apa? Kabar daddy seperti apa" Gerutu Sheva dalam hati sambil melihat fhoto Daddy nya bersama nya di dalam handphone

Sejak sampai di Belanda Sheva belum menghubungi daddynya, karena sebelum dia pergi Daddy nya berpesan agar jangan menghubungi Daddy nya biar kakeknya tidak curiga dengan kepergian Sheva dari rumah.

Bunyi ketukan pintu dari luar pintu kamar Sheva terdengar.

Tok..Tok…Tok

“Nona Sheva saya boleh masuk” ungkap Fanny dari luar pintu.

“Ya, masuk saja kak Fanny”

“Nona Sheva saya ingin memberikan berkas ini kepada anda, besok anda sudah bisa bekerja di Medistra Hospital”

"Terima kasih kak Fanny ops (sambil tutup mulutnya Sheva) bolehkan aku memanggilmu kakak karena aku cuma anak tunggal dan juga kata daddy selama aku disini aku memakai nama keluarga mu kak Fanny "

" boleh nona Sheva"

" jangan panggil aku Nona Sheva , kak Fanny panggil aku Sheva saja tidak apa-apa!! Kak Fanny besok aku kerumah sakit bawa kendaraan sendiri saja ya, biar aku hafal jalan "

" tapi Sheva , tuan Billy bilang selama kamu dibawah pengawasan ku kamu harus diantar terus"

" owhh baiklah kalau begitu untuk besok aku mau diantar tapi seterusnya aku akan bawa kendaraan sendiri ya kak Fanny" pinta Sheva memelas kepada Fanny

" baik lah Sheva, besok juga saya sekalian mau bertemu kepala rumah sakit, baiklah sudah malam Sheva Istirahatlah pasti lelah karena perjalanan kita delapan jam tadi besok pun sudah mulai kerja kembali Sheva" kata Fanny sambil meninggalkan Sheva dikamar dan menutup pintu kamar.

London

"Sheva...... dimana kamu cucu ku" teriak kakek Ronald mencari cucunya didalam rumah sambil berjalan dan memanggil anak buah nya untuk semua berkumpul, tampak lah kemarahan dimata kakek Ronald berjalan didepan anak buahnya sambil menginterogasi satu-satu anak buah nya.

"Kalian semua percuma saya bayar kenapa tidak ada yang tahu Sheva bisa pergi dari rumah??" Bentak kakek Ronald

"Kami tidak tahu tuan, dari semalam kami jaga nona muda tidak kemana-mana sejak pulang dari rumah sakit tuan, kami kecolongan tuan Ronald" ucap penjaga rumah kepada Ronald sambil ketakutan

"Kalian semua aku potong gaji dua bulan ingat itu, jangan bantah masih untung aku potong gaji kalian daripada aku potong kepala kalian semua"

Ronald sambil marah-marah meninggalkan mereka keluar mansion menaiki mobil Limosine nya menelepon seseorang dari ponselnya, “Kamu dimana? Cari cucuku sampai dapat. Aku tunggu kabarnya!”sambil memutuskan panggilannya.

Belanda, Medistra Hospital.

Lajuan mobil sedan Audy i800 berhenti didepan looby rumah sakut bewarna oranye yang cukup megah itu. Pintu mobil pun dibuka oleh petugas wallet rumah sakit itu, Sheva dan Fanny pun turun dari mobilnya lalu menyerahkan kunci mobil kepada petugas wallet. Lalu mereka menuju lift disudut ruangan rumah sakit. Fanny lalu menekan tombol 23 di lift itu.

Ting..

Pintu lift terbuka Fanny dan Sheva keluar lalu didepan pintu lift mereka bertemu dengan resepsionis.

"Permisi Mrs mau bertemu dengan siapa?" tanya resepsionis itu pada Sheva dan Fanny

"Saya sudah bikin janji dengan Mr Leonardo Winslet pimpinan rumah sakit ini" kata Fanny kepada wanita didepan nya

“Baik Mrs, saya akan menelepon sekeretaris Mr. Leo”

Resepsionis itu lalu menelepon seseorang dan bilang bahwa ada tamu Mr Leo

" Baik nona silahkan masuk Mr Leo sudah menunggu anda " ungkap resepsionis itu sambil mengantar Sheva dan Fanny ke ruangan Mr Leo

Tok..Tok

“Permisi Mr. Leo, ada yang mencari anda” ucap sekeretaris mempersilahkan masuk Sheva dan Fanny.

" Owh Mrs Fanny dan Mrs Sheva , silahkan duduk saya dari tadi menunggu anda datang"

"Terima kasih Mr Leo maaf saya datang telat karena tadi macet di perjalanan" ungkap Fanny

Sambil tertawa Mr Leo melihat Sheva yang duduk di samping Fanny " Mrs Sheva kamu sudah besar ya sangat cantik seperti mami mu"

Sambil mengernyitkan kening Sheva tersenyum mendengar perkataan Mrs Leo " terima kasih Mr Leo"

"Jadi bagaimana nona Sheva anda sudah siap bekerja di rumah sakit ini? Saya sangat tersanjung anda mau bekerja dirumah sakit ini, saya sudah dengar semuanya dari Daddy mu dan Fanny tentang pelarianmu dari Mr Ronald yang ingin dijodohkan"

" iya Mr Leo, saya sudah siap bekerja dirumah sakit ini"

“Baguslah Mrs. Sheva, saya akan memperkenalkan anda dengan para staf rumah sakit yang lainnya dan dengan para dokter yang bertugas disini.

" Ehmm Fanny kamu juga sudah bisa sekarang bekerja dirumah sakit ini? " tanya Mr Leo kepada Fanny

Mendengar pertanyaan Mr Leo tentang Fanny membuat Sheva kaget " Mr Leo kak Fanny akan bekerja juga dirumah sakit ini?"

" Owhh iya Sheva , Fanny akan bekerja disini sebagai dokter penyakit dalam kamu tidak tahu siapa Fanny?"

Sambil menggelengkan kepala nya Sheva seperti kebingungan mencari tahu jawaban tentang siapa Fanny, " tidak Mr Leo saya baru tahu kalau Kak Fanny seorang Dokter penyakit dalam"

Mr Leo mendekati Sheva sambil membawa berkas dan memberikan kepada Sheva. " Sheva kamu bisa lihat itu cv Dokter Fanny dia selain menjadi Asisten Daddy mu, dia juga sebagai Dokter penyakit dalam yang cukup terkenal Abigail Fanny Christina Zurich"

Betapa kaget nya Sheva mendengar nya sambil membulatkan mata nya mendengar ucapan Mr Leo

"Tidak juga Sheva, Kak Fanny sengaja tidak memberitahukan padamu rencananya hari ini ingin memberitahukan mu tapi sudah keduluan oleh Mr Leo " ungkap Fanny sambil tersenyum

"Oke..oke.. mari saya antar ke tempat kalian semua Fanny , Sheva ayo " ajak Mrs Leo kepada kedua gadis itu.

Bunyi ketukan antara High hels dengan lantai terdengar bunyi ketukan yang indah hingga membuat orang-orang seketika memandang dari mana bunyi itu datang dan semua mata memandang kepada gadis berbaju putih seragam dokter yang sedang berjalan didepannya dan memasuki ruangan yang dipenuhi dengan orang - orang yang sedang mengantri dan menunggu panggilan

" Permisi Dokter Arnold saya perkenalan kepada anda Dokter baru dirumah sakit ini " ungkap Mr Leo kepada dokter Arnold pimpinan para Dokter di Medistra Hospital.

" ini Dokter Sheva Rose Zurich beliau adalah Dokter bedah umum dan yang disebelah nya adalah kakak nya Dokter Abighail Fanny Christina Zurich dan beliau juga Dokter penyakit dalam mereka akan bertugas dirumah sakit ini mulai hari ini" sambil mengenalkan Sheva dan Fanny kepada Dokter Arnold

" Owhh ini kakak adik yang Dokter itu ya, baiklah Mr Leo" terima kasih anda sudah mengenalkan kepada saya lalu meninggalkan mereka

Dokter Arnold Steve Grey adalah Dokter bedah syaraf yang cukup terkenal tapi sombong dan tidak suka disaingi dengan kedatangan kedua kakak adik dokter itu semakin Arnold marah karena dia merasa akan ada saingan baru untuk nya.

" Sheva ini ruangan mu dan Fanny ruangan mu diujung lorong ini" kata Mr Leo menunjukkan ruangannya.

“Terima kasih Mr. Leo”ucap Sheva dan Fanny serentak.

Suara ketukan pintu dari luar terdengar.

Tok..tok..tok

“Permisi Dok” bunyi suara dari luar

Dan Sheva pun menyuruh masuk orang yang mengetuk pintu itu. “Iya, masuk silahkan” ucap Sheva.

Knock terbunyi suara pintu terbuka. “Dokter, perkenalkan saya suster Gabriel sambil menyalami tangan Sheva

" Owh suster Gabriel , perkenal kan saya dokter Sheva Rose Zurich anda bisa panggil saya dokter Sheva". sambil mengulurkan tangan Sheva kepada suster Gabriel yang terpana melihat kecantikan dokter Sheva

" Aku yang perempuan saja bisa terpana melihat kecantikan dokter Sheva apalagi yg laki-laki melihat dokter Sheva pasti mereka lebih terpana lagi" Gumam suster Gabriela dalam hati

" Owh iya suster ada jadwal saya hari ini?"

" Ada, Dokter Sheva kita hari ini ada jadwal kunjungan ke rumah salah satu pasien kita, kebetulan beliau pernah dioperasi di rumah sakit ini dan dipegang oleh Dokter Anjas tapi Dokter Anjas keburu pergi sebelum pasien ini sembuh Dokter Sheva" sambil memberikan berkas yang berisi data pasien kepada Sheva

Sheva membuka berkas map itu dan melihat data pasien Christian Jammy Dornan umur 30 tahun riwayat penyakit usus buntu dan pengangkatan hati

" Jadi kapan kita akan kerumah pasien suster??" Tanya Sheva

" hari ini seharus nya dok tapi tidak ada yang berani kesana karena pasien seorang mafia besar yang menyeramkan tapi asisten mereka tidak mau bos nya itu datang kerumah sakit mereka ingin para dokter kesana untuk melihat hasil operasi nya kemarin"

"Owhh seperti itu ya sudah suster Gabriela tolong berikan alamatnya kepada saya , saya akan kesana periksa pasien"

" tapi dokter Sheva saya tidak bisa menemani anda hari ini karena banyak pasien rawat inap yang harus di observasi dok" kata suster Gabriela sambil memberikan kertas berisikan alamat kepada Sheva

" Ya sudah tidak apa-apa , tapi tolong kalau ditanya kakak saya bilang saja saya lagi melihat pasien ya dan telp wali dari pasien Christian bilang aku akan kesana"

" baik dokter Sheva" senyum suster Gabriela

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel