Pustaka
Bahasa Indonesia

Misteri Anak Nelayan Di pulau Tua

60.0K · Tamat
suher mawan
45
Bab
1.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Petualanngan Dua orang anak nelayan Rizal dan Yusup , Rizal anak nelayan yang masih muda dan pemberani ,sedangkan yusup seorang anak nelayan yang sederhana , kedua anak nelayan ini mengungkap tabir misteri di sebuah pulau yang tua dan angker, yang sering terjadi pembunuhan jika ada manusia yang berlabuh dan menetap di pulau itu, dengan cerita dan kabar seperti itu Rizal dan yusup berusaha mengetahui dan ingin mengungkap tabir misteri yang terjadi di pulau tua itu. dan di dalam mengungkap tabir misteri di pulau itu ,Rizal bertemu dengan seorang gadis yang cantik jelita di pulau tua itu, sehingga mereka jatuh cinta samapai pada akhirnya mereka memutuskan akan menikah ,jika sudah terungkap tabir misteri di pulau tua itu.. - apakah misteri yang sebenarnya yang terjadi di pulau tua itu..? - dan apakah Rizal bersama temanya dapat mengungkap tabir misteri harta karun di pulau itu..???? - akankah terjadi suatu pernikahan antara Rizal dan femmy ..??? baca sekengkapnya cerita " MISTERI ANAK NELAYAN DI PULU TUA "

RomansaFantasiAktorDewasaSupernaturalTuan Mudaactionpembunuhanpendekarpetarung

Bab 1 . Perjalanan mencari ikan di tengah laut

Matahari mulai terbit di sebelah timur,dan sinar sang surya mentari pagi begitu ceria dan indah menerangi hamparan lautan yang luas,nampak sebuah perahu nelayan yang berlayar di tengah laut, dengan perlahan perahu sampan nelayan itu bergerak mengiringi tiupan angin ,

nampak dua orang anak muda di dalam perahu sampan nelayan itu. mereka bersal dari sebuah desa di pesisir pantai,nama desa itu adalah desa PAREY para nelayan, kedua anak muda yang masih muda itu bernama RIZAL dan YUSUP.

mereka bergerak mengarahkan perahu nelayan yang mereka naiki menuju ratusan mil dari daratan menuju lauatan lepas . Rizal dan yusuf bergerak mengiringi hembusan angin laut,

dengan menatapi langit yang sangat cerah dan memandangi hamparan laut yang luas di depan mata , berisi air yang membiru di setiap samudera .

Yusup terdiam dan merenungi akan kebesara n sang pencipta alam ini..

Di dalam hati yusuf berkata .....” pagi yang begitu indah dan sinar matahari begitu terang di pagi hari ini menambah keelokan hamparan gulungan ombak laut yang tiada bertepian "

Tidak jauh dari tempat duduk Yusup..berdiri seorang pemuda bernama Rizal ,dia sedang merebus mie instant untuk di jadikan sarapan pagi mereka berdua.,dalam perjalanan di tengah laut.

yusup melangkah berjalan menuju dapur untuk membuat kopi hangat, dan tidak lama kemudian Yusup berjalan membawa dua cangkir kopi hangat ,dan di berikan satu cangkir kopi hangat kepada Rizal... sambil menghirup kopi panas Yusup pun berkata kepada Rizal .!!

.” seandainya saja kita bisa dapat membawa pulang ikan-ikan dengan hasil tangkapan kita dengan banyak , aku akan mengirimkan sebagian uang hasil penangkan ikan ini untuk orang tua ku di kampung..”

“wahhh itu sangat bagus ..suf..!!

.. karena kita sudah lama ... tidak mengirimkan uang kepada orang tua kamu di kampung , apa lagi aku sudah lama tidak mengirimkan uang dari hasil penangkapan ikan kita kepada nenek dan kakek ke di desa ,...yach kamu tahu sendiri ..setiap kita laut selalu tidak mendapatkan hasil ikan yang maksimal,sehingga aku tidak bisa mengirimkan uang kepada nenek dan kakek ku di desa "

dengn menghela nafas yang panjang dan dalam... yusup tersenyum dan sambil berkata kepada Rizal ..“ yach .. Zal memang betul , kita sudah lama tidak mengirimkan uang kepada orangtua kita di kampung, karena setiap kita berangkat mencari ikan di laut selalu mendapatkan hasil penangkapan ikan sedikit dan tidak terlalu banyak "

Mudah-mudahan saja kita mendapatkan hasil penangkapan ikan yang banyak dalam beberapa hari kedepan “.. ungkap Yusup dengan suara perlahan “ sambil menghirup kopi hangat yang ada di tanganya.

“insya allah mudah-mudahan ..Sup..kita berdo'a saja “ .. dengan suara yang lantang Rizal pun bicara dengan keras kepada yusup , dengan memandangi gulungan gelombang ombak di lautan yang sangat tinggi...

“Echh... Yusuf bagaimana dengan keadan luka di tangan kamu , apakah masih luka parah ..” rizal pun langsung bertanya tentang keadaan luka di tangan yusup.

dengan menghirup kopi yang masih terasa hangat, Yusup pun tersenyum sambil menatap Rizal, dan berkata..

“ alhamdulillah perlahan-lahan sudah mulai membaik..Zal “ ....

“syukur alhamdulillah “ ..Rizal pun menjawab dengan santai

"..ayo sup..kita sarapan dahulu....nanti mie instanya keburu dingin..." pinta Rizal kepada yusup untuk menyantap sarapan pgi yang dibuatanya itu..

"..echh iya..ya ..kita sampai lupa ...kalau mie instannya sudah siap unuk di makan " ucap yusup sambil melangkah duduk untuk mengambil mie instant yang sudah selesai di masak oleh Rizal.

Sambil menikmati sarapan pagi dan air kopi yang masih hangat, di atas perahu sampan mereka yang berlayar dan berada ditengah-tengah laut.. setelah selesai menikmati sarapa pagi, . Rizal mulai mempersiapkan jaring ikan, yang akan digunakan untuk menangkap ikan.

dan Yusup mulai menarik jangkar perahu sampan mereka, untuk melanjutkan perjalanan mencari lokasi laut, yang paling banyak ada ikannya untuk memasang jaring ikan mereka.seperti biasa.

Setelah beberapa jam lamanya mereka melanjukan perjalanan.di karenakan angin yang kencang dan gulungan ombak yng sangat besar dan tinggi sehingga membuat perahu sampan mereka berjalan dengan pelan.

" ..sup ..kita buang jaring kita di sini saja.." dengan berteriak Rizal memanggil Yusup.

" Ok ..Zal ...siap .." ucap yusup menyahuti teriakan dari Rizal .

Perahu sampan mereka pun berhenti untuk menurunkan jaring ikan mereka,dengan kondisi perahu dan peralatan Seadanya , yusup dan Rizal menjatuhkan jaring ikan mereka untuk memasang menangkap ikan di laut ....

di saat itu juga Rizal pun bertanya kepada Yusup .. ” apakah masih ada bekal sarapan kita untuk beberapa hari kedepan ..sup..“..

.. “ Masih ada Zal jangan khawatir , masih cukup..kok.“..Yusup menjawab dengan nada perlahan...

.“ tapi...Zal .. apakah kita masih bisa bertahan dengan bekal makanan kita ini, semakin lama kita berada di laut ,semakin menipis bekal kita nanti “. ujar Yusup derngan suara perlahan .

“ klw begitu nanti sore kita bisa melanjutkan perjalanan .. menuju pulau terpencil itu, ..mudah-mudahan di sana masih ada bekal yang bisa kita cari untuk mnyambung bekal sarapan kita nanti “ ..dengan nada pelan Rizal menjawab dan menunjuk kesalah satu sebuah pulau.

dan Yusup pun tersentak kaget melihat Rizal tangan kanannya menunjuk ke arah pulau tak bertuan itu....

dan sambil mengerutkan keningnya ..Yusup pun berkata ..

..” jika memang tidak ada pilihan yang lain apa boleh buat, hanya itu jala satu-satunya buat kita ..Zal.....”..!!!

. .Rizal pun sambil mengeluarkan suaran yang tipis...”..hahaha....memangnya knapa ??? ..

......apakah kamu takut.sup..???

yusup pun tersenyum tipis sambil menjawab “ ya “ ..

".karena trauma kejadian kemarin malam di pulau kemarin.. Zal..” ,

“ Ohh..." Rizal pun membalas dengan kata-kata yang lembut dan sambil menahan tawa kecil.

Dan tidak lama kemudian Yusup betapa terkejutnya melihat ikan hiu mendekati perahu sampan mereka,dan langsung memanggil ..Rizal ...

..” Zal ..Coba kemari dan lihat itu di sana ...?? ada beberapa ekor ikan Hiu yang akan mendekati perahu kita..” ...

dan tiba-tiba Rizal langsung mendekati Yusup, yang bediri di dalam perahu sampan mereka,...dengan rasa khawatir akan serangan ikan hiu itu, terhadap perahu sampan mereka yang tidak telalu besar.

dengan rasa takut dan panik juga, Rizal pun langsung memgambil sepotong kayu dayung perahu sampan mereka, untuk di jadikan alat untuk perlindungan mereka berdua...jika ikan hiu itu dengan tiba-tiba menyerang perahu sampan mereka,

disaat itu juga yusup mengambil sebuah balok kayu ,untuk membantu Rizal , berjaga-jag jika ikan hiu menyerang secara tiba-tiba perahu sampan mereka