Prolog
Ketika uang adalah segalanya! Itulah kata yang tepat dan pantas diberikan kepada gadis ini. Seorang gadis cantik, melakukan pekerjaan yang sangat hina dimata masyarakat.
Saat semuanya mengucilkannya, dia tidak menghiraukan anggapan semua itu. Karena baginya dia tidak minta makan kepada orang-orang itu.
Plaaakk.
"Aaaaahhh." pekik kesakitan Cinta saat bokongnya ditampar pria yang ada diatasnya.
"Kau melamun heh?" Tanya pria itu geram.
Cinta tersentak sadar dari lamunannya yang berputar 1 tahun yang lalu.
Dimana saat pertama kalinya dia kehilangan keperawanannya karena sebuah insiden saat dirinya mabuk berat.
Itulah awal kisahnya dia menjadi sekarang ini. Mempertahankan mahkotanya yang sudah ternodai? Tidak.
Memilih jalan pintas ini adalah ide tergila yang Cinta ambil sepanjang hidupnya.
"Sssshhh." desis Cinta saat sih pria itu meremas kedua gunung kembarnya.
Pria itu membalikkan tubuh Cinta menjadi telentang. Mencium bibir seksi Cinta dengan rakus.
"Emmmmppphhh." lenguh Cinta dalam ciuman mautnya. Tapi tetap membuat cinta membalas ciumannya dengan sama ganasnya.
Pria itu mengelus dengan lembut semua bagian tubuh Cinta. Cinta pun menikmati semua sentuhannya.
Kini bukan hanya tangan nakal pria itu saja yang menjamah tubuh cinta tapi juga mulutnya mengulum sebelah payudara sintal dan kenyal milik Cinta.
Lidahnya juga tidak tinggal diam menjilati nipplenya yang berwarna pink dan tegak menantang untuk dihisap. "Aaaah, ooouuggghh." Cinta menekan kepala pria itu agar lebih dalam mengulumnya.
Cinta blingsatan dibuatnya apalagi kini 1 jari pria itu masuk kedalam intinya dan mengaduk-aduk, serta keluar masuk ke lubang sempitnya.
"Aaakkkhh sssshh." pria itu menambah satu jari dan lagi. Hingga sekarang tiga jari yang masuk dan mengaduk intinya.
"Aaah aaahh a-aku mau aah ke-luar aaaaahhh." Cinta sampai pada puncak kenikmatan hanya dengan permainan jari pria itu. Pria itu mengeluarkan jarinya yang ada di inti Cinta saat tau orgasme menyerang Cinta.
Pria itu mengamati Cinta yang masih menikmati orgasmenya dengan mata terpejam, "seksi girl, bitch." gumamnya, dan matanya turun melihat ke arah inti Cinta yang mengeluarkan cairannya.
"Pemandangan yang sungguh indah."
Cinta membuka kedua matanya dan melihat pria itu menjilati jarinya yang mengkilap karena cairan Cinta tadi.
Dengan gerakan sensual Dimata Cinta melihat pria itu begitu menyesapi jilatan cairan di jarinya membuat pipi Cinta bersemu merah.
"Kita lanjutkan baby." ucap pria itu yang kini mulai melepas baju dan celananya. Cinta baru tersadar bahwa pria ini masih berpakaian lengkap sedangkan dirinya polos tanpa sehelai benang pun.
Perlahan tapi pasti pria itu kini sama polosnya dengan Cinta. Perlahan ia merangkak menaiki tubuh Cinta hingga Cinta pasrah dibawah Kungkungannya.
"Sayangku." Cinta tersentak dengan panggilan pria itu. Setiap dia melakukan transaksi hubungan intim dengan kliennya. Tak pernah sekalipun mereka memanggil kata sayang apalagi dengan lembut.
Bahkan banyak dari mereka melakukannya dengan sangat kasar.
"Apa kau sudah mengingat aku." Cinta menatap pria yang diatasnya kini.
Kedua bola mata mereka bertemu secara intens, tatapan cinta yang seakan bertanya "apa maksudmu?"
Sementara mata pria itu sarat akan Cinta yang tulus untuk wanitanya.
"Apa kau tahu siapa pria yang telah merenggut keperawanan mu?"
Damn, pertanyaan itu seakan menghantam diri Cinta. Yah itu benar selama ini Cinta tidak pernah tau siapa pria beruntung yang telah merenggut mahkotanya.
Cinta diam membisu seakan memikirkan kejadian itu.
Flashback on.
Dirinya mabuk berat lalu ada seseorang yang menggendong, memasukkan dirinya kesebuah mobil dan membawanya ke sebuah apartemen lalu setelah itu dia tidak ingat apa-apa lagi.
Dan terjadi hal itu. Saat terbangun di pagi hari Cinta ditinggal sendirian di sebuah kamar yang mewah.
Kepalanya terasa pening saat terbangun dan melihat keseluruh penjuru ruangan ini. Yang di dominasi dengan warna abu-abu dan khas maskulin yang enak di hirup oleh Indra penciumannya.
Cinta menyibak selimutnya dan terkejut bahwa dirinya dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya.
Dia juga merasakan nyerih di daerah kewanitaanya dan merasa pegal seluruh tubuhnya.
Perlahan dia bangkit dan memunguti pakaiannya yang berserakan dilantai namun naas bajunya serta dalamannya sudah hancur tak berbentuk. "Sial." Umpatnya.
Cinta meringis saat menyadari betapa berantakannya kamar ini, dan kacau saat melihat penampilannya dicermin. Rambut yang acak-acakan dan juga kissmark diseluruh tubuhnya.
Cinta Melihat lemari pakaian, dia sangat yakin pasti ada pakaian yang bisa dia pakai.
Dia membuka lemari itu dan "wow." Dia tercengang melihat isinya. Namun cepat-cepat dia menyadarkan dirinya dan mengambil satu kemeja putih yang kebesaran dibadannya dan panjangnya hanya sepanjang setengah paha.
Dia berjalan mengendap-endap sangat pelan sambil menahan nyeri di kewanitaanya yang masih terasa.
Dia tidak perduli dengan tubuhnya yang masih lengket atau sekedar mandi itu tidak pernah terpikir olehnya.
Aman.
Sepertinya pria itu sedang keluar, dia sudah berdiri di depan pintu apartemen dan tanpa pikir panjang dia memutar kenop pintu dan membukanya.
Cinta langsung meninggalkan apartemen itu begitu saja. Tanpa ada sepucuk surat yang Cinta tinggalkan untuknya.
Tanpa menyadari bahwa pria itu sungguh tulus mencintainya. Sampai dia uring-uringan mencari Cinta yang kabur begitu saja dari apartemennya dan meninggalkan kota ini.
Flashback off.
