Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Part 1

Happy reading.

Suara dentuman musik yang menghentak kuat di club ini sangat memekakkan telinga.

Masuklah beberapa wanita cantik dan seksi, tapi ada satu wanita yang kebingungan saat memasuki tempat ini.

Dia mengikuti ajakan temannya, mereka gadis-gadis yang baru tamat sekolah.

Wanita itu bernama Cinta, dia dipaksa teman-temannya untuk minum minuman alkohol.

1, 2 gelas tidak masalah sampai beberapa gelas membuat Cinta mabuk tak sadarkan diri.

Dirinya yang mabuk di tarik seorang pemuda nakal yang ingin memperkosanya, tapi untungnya ada sosok penyelamat yang membantu Cinta.

Walaupun pada akhirnya sama saja dengan Cinta yang kehilangan keperawanannya.

Akhirnya, dari kejadian itu Cinta pergi meninggalkan kotanya dan disinilah dia berada. Di tempat yang baru.

Memulai kehidupan barunya bersama sang adik yang sekarang menginjak umur 16 tahun, sementara Cinta berusia 26 tahun. Jarak umur mereka terpaut 10 tahun.

Cinta mencari pekerjaan kesana-kemari tapi tetap saja tidak ada yang mau menerimanya, Cinta cukup sadar diri karena dirinya memang hanya tamatan SMA.

Hingga sampai suatu hari seorang wanita yang Cinta kenal orang yang tinggal dekat dengan perumahannya.

Dia menawarkan Cinta untuk bekerja dengannya, dari situ Cinta tahu bahwa wanita itu seorang mucikari.

Awalnya Cinta menolak tapi semakin lama mencari pekerjaan yang halal pun tak pernah dia dapat, dengan sangat berat hati Cinta menerima tawarannya.

Pelanggan pertama yang menyewa Cinta adalah seorang pria tampan, seorang pengusaha, dan terus berlanjut sampai sekarang.

Jangan lupakan bahwa pekerjaan yang di geluti Siska (mucikari) itu level tinggi, alias bukan kelas rendahan, jadi wajar jika yang memesan pun orang-orangnya kaya.

Awalnya Cinta takut namun lama-kelamaan dia pun menikmati pekerjaannya, hanya tubuhnya saja yang di nikmati pikirnya.

Tarif yang di targetkan untuk Cinta dalam semalam pun harganya fantastis, sekitar 100 juta bahkan sampai lebih, Bukan 80 juta ya ✌️

Dari uang itu Cinta bisa menyekolahkan adiknya, dan menyambung hidup, seperti biaya makan dan lainnya.

Tak lupa cinta juga meminum pil pencegah kehamilan.

.......

Malam ini Cinta di pesan oleh seorang pria tampan blasteran, bernama Mark.

Mereka berkenalan di club, sesuai janji temu yang sudah mereka sepakati, dari pertemuan awal Mark sudah merasa sangat tertarik dengan Cinta.

Mark memesan sebuah kamar hotel untuk melakukan hubungan seks dengan Cinta, setelah sampai langsung saja dia mencium Cinta penuh nafsu dan membabi buta.

Di lepaskannya seluruh pakaian Cinta, di cumbunya habis-habisan tanpa ada yang terlewat sedikit pun.

Cinta pun berusaha semaksimal mungkin membuat malam ini menjadi nikmat, "you are so Beautiful," ucapnya dan langsung menerjang Cinta.

Di remasnya kedua payudara Cinta yang besar, padat berisi. Jilatan bahkan lumayan di putingnya pun tak terelakkan.

Di tarik kuat, di cubit-cubit puting payudara Cinta dengan kasar, Cinta tetap menikmatinya meskipun rasa sakit juga ia rasakan, "aaaaaaaahhhhhhh."

Pria itu terus ke bawah dan berhenti tepat di inti cinta, di lebarkan kedua pahanya, di jilatinya vagina Cinta.

Menggigit kecil klitorisnya sambil memasukkan 2 jarinya sekaligus ke dalam lubang sempit itu, "aaaahh sssshhh,"

Lama jarinya mengocok vagina Cinta tak lama cinta pun mengalami orgasmenya, di hisap habis-habisan seluruh cairan yang keluar.

"Slurp sluuurrpp,"

Mark merangkak naik dan kembali melumat bibir merah Cinta, yang di balas dengan panas dan liar olehnya.

Kembali kedua payudaranya di permainkan, dengan sengaja Mark menggesek-gesekkan juniornya ke permukaan vagina Cinta.

Membuat Cinta mengeluh frustasi, "please," senyum tipis terukir di wajah Mark.

"Katakan honey," di gesekkannya lagi.

"Faster please," Mark pun menuruti keinginan Cinta.

Dengan sekali hentakan juniornya yang besar dan panjang langsung masuk.

Blessshhh.

"Aaaaaaaahhhhhhh," erang nikmat keduanya.

"Damn, kau begitu nikmat sekali ooouuggghh, begitu sempit." Ucap Mark di setiap sodokannya.

"Aah uuuuhh aaahh," Cinta mengimbangi gerakan Mark.

Pompaan Mark semakin lama semakin cepat dan brutal, membuat Cinta menjerit kenikmatan.

"Cinta Cinta Cinta," racau Mark di setiap sodokannya menyebutkan nama Cinta.

"Aaaaaaaahhhhhhh, lebih ce-pat."

"Oke baby uuuuuhhh,"

Plok plok..

Bunyi benturan alat kelamin menyatu, "kau begitu sempit dan nikmat oouugghh,"

"Enak tuan, terussss le-bih cepat uuuhhh aaahhh."

"Sebut nama ku Mark," perintahnya.

"Uuuuhh Mark, nikmat sekali emmmm,"

"Yes baby, lubang mu benar-benar sempit uuuhh mencengkram milik ku kuat asshh,"

"A-aku ingin kelu...Ar,"

"Bersama sayang,"

"Aaaaaaaahhhhhhh,"

Crot.. crot..

Spermanya tumpah di perut Cinta, Mark merengkuh tubuhnya dan mencium kening Cinta.

Baru kali ini dia merasakan nikmat bercinta, bersama para jalang lainnya rasanya biasa saja, tapi dengan Cinta dia merasa luar biasa.

........

Pagi harinya Cinta terbangun dan melihat ranjang di sampingnya kosong, pasti pria itu sudah pergi pikirnya.

Di samping nakas tempat tidur ada sebuah note dari Mark, Cinta pun membacanya.

Selamat pagi, Terima kasih untuk tadi malam, aku sudah memberikan cek untuk bayaran mu, sebelum pergi makan lah dulu sarapan yang ada di meja kamar hotel, semoga harimu menyenangkan.

Cinta tersenyum membaca isi note yang di tuliskan Mark, baru kali ini dia di perlakukan manis setelah melayani pelanggannya.

Biasanya Cinta hanya di biarkan di kamar hotel tanpa ucapan sepatah kata pun, tapi Mark berbeda.

Cinta melirik cek yang ada di samping nakas, lalu melirik makanan yang ada di atas meja.

Memakai pakaiannya kembali dan menutupinya dengan jaket yang ia pakai tadi malam, Cinta melangkahkan kakinya ke meja.

Menikmati sarapannya sambil tersenyum senang.

Cinta pulang dengan keadaan yang sangat lelah sekali, di rumahnya hanya ada Bi Marni ART di rumahnya, yang sengaja di pekerjakan Cinta untuk menemani dan menjaga adiknya.

"Pagi Non," sapa Bi Marni.

"Pagi Bi, berapa kali Cinta bilang jangan panggil aku Nona Bibi!"

"Tapi kamu kan memang majikan saya," ucapan Bi Marni membuat Cinta gemas.

"Jangan seperti itu Bi, Bibi sudah seperti ibu bagi kami." Cinta memeluk tubuh Bi Marni.

Bi Marni membalas pelukan Cinta sambil menitikan air mata, dirinya tahu pekerjaan apa yang di kerjakan Cinta.

Bi Marni sering kali mengingatkan Cinta untuk berhenti dari pekerjaan kotor ini, takut jika suatu hari nanti Alisa mengetahui apa yang dilakukan kakaknya.

Pelukan Bi Marni mampu melupakan seluruh penat Cinta, pelukannya seperti pelukan seorang Ibu pada anaknya.

Cinta melepaskan pelukannya, "aku ke kamar dulu ya Bi!" Bi Marni mengangguk.

Cinta membersihkan seluruh tubuhnya, berendam dalam bathub mampu menenangkan pikirannya kembali.

Hampir 1 tahun dia menjalani kehidupan seperti ini, menjadi pemuas laki-laki kaya yang haus kenikmatan.

Dirinya tersenyum kecut memandangi tubuhnya yang hina, di gosoknya kuat tubuhnya hingga kulitnya yang putih memerah.

Rasa perih yang di rasakan Cinta tak seberapa dengan kotornya tubuhnya, entah sudah berapa laki-laki yang menjamah tubuhnya.

Cinta menangis sejadi-jadinya, kenapa uang menjadi satu-satunya yang sangat penting di dunia ini, tanpa uang kita hanyalah butiran debu yang selalu di acuhkan.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel