Bab 6. Gagal Move On
Mobil Justin telah tiba di One Madison Park, penthhouse milik Athena yang terletak di Manhattan. Sebelumnya Justin sudah menduga Athena tinggal di sini, tentu alasannya karena One Madison Park adalah tempat yang biasa dipilih oleh para artis dan model ternama.
"Terima kasih sudah mengatarku," tukas Athena dingin. Dia melirik Justin sekilas, lalu kembali mengalihkan pandangannya. Terlihat Athena begitu enggan menatap Justin.
"Ambil ini." Justin memberikan kartu namanya pada Athena.
Athena mengerutkan keningnya saat Justin memberikannya kartu nama. "Untuk apa kau memberikan kartu nama padaku? Aku tidak membutuhkannya!"
"Kau jangan berisik, Athena! Cepat ambil, aku tidak memiliki waktu berlama-lama denganmu," jawab Justin dengan tatapan menghunus tajam ke arah Athena.
Tanpa lagi menjawab, Athena langsung mengambil kartu nama Justin. Dia turun dari mobil, dan membanting kasar pintu mobil Justin. Dia tidak peduli mobil mahal pria itu rusak. Athena menghentakan kakinya masuk ke dalam penthousenya.
"Athena Morris!" Suara teriakan Julia begitu menggelegar ketika Athena masuk ke dalam penthouse miliknya.
"Astaga Julia! Kenapa kau berteriak!" Athena melangkah melewati Julia, dia tidak memedulikan managernya itu menatap tajam dirinya. Dengan cepat Julia menghadang Athena, hingga membuat langkah kaki Athena terhenti.
"Minggirlah, Julia, aku lelah," tukas Athena dingin.
"Kenapa ponselmu tidak aktif?" tanyaa Julia dengan nada kesal.
"Aku tidak tahu di mana tas dan ponselku. Sepertinya tertinggal di klub malam. Besok kau ke sana dan segera urus tas dan ponselku," jawab Athena datar.
"Lupakan masalah tasmu! Sekarang jelaskan padaku maasalah apa yang kau perbuat, Athena! Apa kau tahu? Banyak media yang menghubungiku hanya meminta klarifikasi hubunganmu dengan Justin Affford!" seru Julia.
Athena mendesah pelan. Dia sudah tahu Julia akan meributkan tentang berita di media. Kemudian, Athena memilih untuk melewati Julia dan duduk di sofa.
"Athena! Jawab aku! Ada apa sebenarnya? Bagimana bisa kau memiliki pemberitaan dengan Justin Afford? Kalian saja tidak pernah saling mengenal sebelumnya!" Julia menatap kesal Athena, dia langsung duduk di samping Athena.
"Aku sudah tidur dengan Justin," tukas Athena dingin.
Julia tersentak, dia membelalak begitu terkejut mendengar ucapan Athena. "Kau sedang tidak bercanda, Athena? Sejak kapan kau mengenal Justin Afford?" cerca Julia tak sabar. Dia mendesak Athena untuk menjelaskan padanya.
Athena menarik napas dalam, dan menghembuskan perlahan. "Tadi malam aku mabuk. Dan ada seseorang yang menjebak Justin dengan memasukan sesuatu dimumannya. Aku dan Justin sama-sama dalam keadaan yang terjebak. Sudahlah janga dibahas, aku tidak ingin mengingat diriku sudah pernah tidur dengannya."
Julia mendengus. "Apa kau benar-benar menjalin hubungan special dengan Justin?"
"Tidak, Julia! Aku tidak menjalin hubungan apapun dengan pria itu! Aku sudah menjelaskan tadi padamu! Aku mabuk dan dia juga tidak sadar karena ada yang memberikan obat padanya!" seru Athena menegaskan.
"Astaga, Athena! Sejak kapan kau mabuk hingga kehilangan kendali seperti ini!" Julia membuang napas kasar. "Tadi pagi, aku sudah mencari data tentang Justin. Apa kau tahu Justin Afford adalah cucu dari Drake Lucero, yang mengambil alih perusahaan perfilman milik Lucero Company."
Athena mengangguk singkat. "Ya, aku tahu. Aku dan Justin juga sudah memutuskan untuk membiarkan pemberitaan di media mengenai diriku dan Justin. Aku membiarkan publik menganggap aku berkencan dengan Justin."
"Tunggu, apa maksud ucapanmu? Menganggap publik mengira kau berkencan dengan Justin?" Julia melayangkan tatapan tajam. Dia menuntut Athena menjelalskan maksud ucapanya itu. Sudah hampir satu hari, Julia dibuat pusing karena menghindar dari incaran media.
"Justin memintaku, untuk melakukan kebohongan publik. Ini terpaksa, karena reputasi film yang aku bintangi nanti akan hancur jika media mengira aku hanya berkencan sesaat dengan Justin. Sedangkan banyak orang di luar sana yang begitu menanyakan hubunganku dengannya," jawab Athena dengan helaan napas berat. "Sebenarnya Aku bisa saja membatalkan kontrak film itu. Tapi kau tahu Julia, aku harus membayar ganti rugi mahal karena memutuskan kontrak sepihak. Dari mana aku punya uang sebanyak itu? Uangku saja sudah habis karena membeli penthouse ini."
"Kalau begitu, kau tidak perlu berpura-pura, Athena! Kau berkencan saja dengan Justin! Aku belum pernah mendengar pemberitaan di media Justin memiliki kekasih! Kau cantik, dan banyak pria yang sejak dulu mengejarmu. Kau sangat tepat bersanding dengan Justin," seru Julia begitu antusias.
"Jangan bicara yang tidak-tidak, Julia! Aku tidak berniat memiliki hubungan dengan siapapun! Sejak awal kau tahu itu!" jawab Athena malas.
Julia mendengus. "Kau masih mengingat pria itu? Pria yang sejak dulu kau cintai dan tidak pernah kau lupakan sedikitpun! Jika kau mencintai pria itu, seharusnya kau tidak mengindar darinya Athena!"
"Julia aku tidak pantas untuk pria itu! Kau tahu alasannya!" seru Athena. Dia berusaha mengendalikan emosinya.
Julia melayangkan tatapan tajamnya. "Apa maksudmu tidak pantas, Athena? Kau bukan Athena yang dulu! Kau sekarang adalah Athena Morris! Artis dan model ternama! Siapapun pria menginginkanmu, Athena!"
"Meski sekarang aku adalah artis, aku tetap tidak akan pantas untuknya!" balas Athena tegas. Dia beranjak berdiri, namun Julia langsung menahan lengan Athena.
"Ini bukan karena pantas atau tidak pantas, Athena. Dia tidak pernah tahu perasaanmu. Bahkan kau juga tidak terlalu mengenal siapa pria itu. Kau hanya berteman denganya tanpa mengetahui identitasnya. Atas dasar apa yang membuatmu berpikir kau tidak pantas untuknya? Lalu jika dia tidak pantas untukmu, dengan siapa kau pantas, Athena?" Julia mengatakan ini dengan tatapan begitu serius.
"Aku tidak pernah pantas untuk siapapun, Julia. Alasan aku tidak memberitahu perasaanku padanya karena dia memiliki wanita yang dia cintai. Dan untuk Justin Afford, pria yang memiliki kekuasaan seperti Justin, hanya akan menjadikan aku sebagai boneka. Jangan lagi membahas tentang pria. Aku tidak pernah menginginkan berhubungan dengan siapapun." Athena menghentakan tangannya, dia melanjutkan lagi langkahnya masuk ke dalam kamar.
"Apa kau tidak berniat memiliki sebuah keluarga? Apa kau tidak memikirkan itu?" teriak Julia dengan keras, hingga membuat langkah kaki Athena terhenti.
Athena tidak membalikan tubuhnya, dia hanya melihat Julia daru sudut matanya. Kemudian menjawab, "Aku tidak berniat untuk itu, Julia. Kau tahu alasan aku memutuskan untuk tidak menjalin hubungan. Jangan lagi membahas tentang pria. Aku tidak akan pernah berniat menjalin hubungan dengan siapapun." Setelah mengatakan itu, Athena melanjutkan lagi langkahnya menuju kamar.
"Kau hanya tidak bisa melupakan masa lalumu, Athena! Kau juga tidak bisa melupakan pria itu! Masih banyak diluar sana yang menginginkanmu, Athena! Kenapa kau harus selalu merasa tidak pantas, ketika kau telah memiliki segalanya!" Julia berteriak kencang. Dia menatap kesal punggung Athena. Nyatanya teriakan Julia tidak dipedulikan oleh Athena. Wanita itu tetap melangkah meninggalkan Julia.
