Pustaka
Bahasa Indonesia

Menjadi Istri Sah!

51.0K · Tamat
Rositi
38
Bab
4.0K
View
8.0
Rating

Ringkasan

~Cinta, Luka, dan Kesempatan~ Hidup Melia hancur tatkala ia yang baru saja dicampakkan Zean, justru hamil. Ketika Melia nyaris menyerah, lamaran dari orang tua Zean membuatnya bisa bernapas lega. Akan tetapi, orang tua Zean hanya salah lamar. Karena lamaran tersebut harusnya untuk Fanny selaku kemenakan Melia, yang juga menjadi alasan Zean meninggalkan Melia. Ketika Melia jujur mengenai kehamilannya, Zean menjadi bimbang dan berusaha mencari jalan terbaik. Namun, Pristine mama Zean yang telanjur cocok dengan Melia, memaksa Zean untuk segera menikahi Melia. Jadilah, demi masa depan anak, Zean dan Melia sepakat menikah. Kendati demikian, Zean justru kabur tepat ketika pernikahan nyaris digelar. Akankah Zean kembali dan menepati janjinya untuk menikahi Melia, menjadikan Melia sebagai istri sah-nya?

One-night StandMengandung Diluar NikahPengkhianatanWanita CantikDesainerRomansaSweetKeluargaIstriPerselingkuhan

Ringkasan Cerita || Episode 1 : Prolog

Ringkasan Cerita :

~Cinta, Luka, dan Kesempatan~

Hidup Melia hancur tatkala ia yang baru saja dicampakkan Zean, justru hamil. Ketika Melia nyaris menyerah, lamaran dari orang tua Zean membuatnya bisa bernapas lega. Akan tetapi, orang tua Zean hanya salah lamar. Karena lamaran tersebut harusnya untuk Fanny selaku kemenakan Melia, yang juga menjadi alasan Zean meninggalkan Melia.

Ketika Melia jujur mengenai kehamilannya, Zean menjadi bimbang dan berusaha mencari jalan terbaik. Namun, Pristine mama Zean yang telanjur cocok dengan Melia, memaksa Zean untuk segera menikahi Melia. Jadilah, demi masa depan anak, Zean dan Melia sepakat menikah. Kendati demikian, Zean justru kabur tepat ketika pernikahan nyaris digelar.

Akankah Zean kembali dan menepati janjinya untuk menikahi Melia, menjadikan Melia sebagai istri sah-nya?

***

Prolog :

Melia melangkah tergesa memasuki toilet dengan dada yang berdebar-debar. Sebelah tangan wanita itu menggenggam erat sebuah test pack, sedangkan sebelahnya lagi meremas ujung baju bagian perut yang dikenakan. Setelah harap-harap cemas, rasa tak percaya sekaligus terpukul juga menyekap Melia dalam waktu yang bersamaan dikarenakan dua garis merah justru menghiasi test pack-nya sebagai hasil pemeriksaan.

Dunia Melia seolah hancur detik itu juga. Gemetaran dan air mata juga menjelma menjadi kawan baik menyertai tubuhnya yang berakhir terduduk di kloset. Apalagi, test pack miliknya masih sama tanpa perubahan sedikit pun. Benda kecil tak lebih panjang dari jari telunjuknya itu masih menampakkan dua garis merah yang begitu terang, sangat kontras dari yang ia harapkan.

Kini, di kepala Melia hanya ada dua pertanyaan; kenapa ia harus hamil setelah Zean memilih meninggalkannya bahkan pria itu juga tidak menganggap hubungan mereka? Serta, apa yang harus ia lakukan, sementara Zean sudah tidak bisa diharapkan?

Melia terpejam pasrah dengan sesak yang memenuhi dadanya. “Seharusnya aku tidak pernah percaya kepadamu!” rutuknya dalam hati seiring benaknya yang dipenuhi sosok Zean.

***