Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

9. Cassie Memendam Rasa

Kiano secara terang-terangan mengungkapkan dasar kebaikannnya pada Cassie, dan Cassie pun sebetulnya tahu kalau Kiano hanya sekadar baik dan perhatian pada Cassie, dan itu dikarenakan adanya kesamaan kondisi antara Kiano dan Cassie, tidak lebih dari itu.

Namun Cassie tidak bisa menyembunyikan perasaannya yang terdalam terhadap Kiano, baginya sosok Kiano adalah lelaki idamannya, perasaan itu selalu dia ungkapkan dalam catatan hariannya,

"Biarlah kalau aku dianggap seperti pungguk yang merindukan bulan, apa yang aku rasakan bagai jauh panggang dari api, tapi setidaknya aku sudah mempunyai sosok impian terhadap seorang lelaki yang menjadi pujaan. Setidaknya ada yang membangkitkan semangatku untuk mewujudkan impianku.

Selalu ada getaran saat aku menatap matanya, dan aku merasakan kalau getaran itu adalah rasa cinta, meskipun tatapannya biasa, tapi tatapan itu sangat menghujam jantungku. Dia lelaki yang sangat baik yang pernah aku temui, tapi sayangnya jarak antara kami terlalu jauh, dia diatas langit, sementara aku berpijak di bumi.

Tuhan kalau aku ditakdirkan menjadi kekasihnya suatu saat, aku tidak akan menolaknya, asalkan aku bisa menjadi wanita yang terbaik baginya. Jika aku bukan wanita yang tepat untuknya, jangan persatukan kami Tuhan."

Itulah sepenggal curahan hari Cassie, yang dituliskannya pada sebuah buku hariannya. Curahan hati seperti itu hanya mampu dia ungkapkan dalam buku hariannya, karena dia tahu itu hal yang tidak mungkin terjadi. Dia sadar kalau siapa dirinya, dan siapa pula Kiano laki-laki yang menjadi impiannya.

Kiano tidaklah tahu kalau diam-diam Cassie mengaguminya, karena dia yakin kalau Cassie sangat memahami semua kebaikan dan perhatiannya pada Cassie, tanpa ada maksud dan tujuan atau pun pamrih. Kalau pun ada pamrih, Kiano hanya ingin Cassie memberikan akting yang terbaik pada produksinya.

Pada screen test berikutnya, Kiano kembali memperlihatkan kalau dia mengistimewakan Cassie, Kiano memberikan sebuah gaun khusus, untuk dikenakan Cassie saat screen test, tak pelak lagi apa yang dilakukan Kiano itu menjadi perbincangan di ruangan casting,

"Kostum!!" Panggil Kiano pada penata kostum, "tolong gaun ini pakaikan pada Cassie, dan tolong di jaga dengan baik gaun itu, karena itu khusus saya belikan untuk Cassie." pesan Kiano

"Siap pak!! ini dipakai untuk scene yang mana pak?" tanya penata kostum

"Scene saat Cassie menghadiri sebuah pesta, yang berpasangan dengan Raditya." jawab Kiano

"Maksudnya untuk dipakai hari ini pak?"

"Ya hari ini dong ... kan ada scene pesta nanti, karena itu scene penting dalam cerita."

Katrina yang ada di set saat itu langsung mencibirkan bibirnya, hanya sama dia tidak memperlihatkan mencibir kearah siapa. Dia begitu iri dengan Cassie yang sangat diistimewakan Kiano.

Sementara Cassie perasaannya begitu bergetar melihat perhatian Kiano, dia merasa kalau Kiano sangat perhatian terhadapnya. Padahal, Kiano melakukan itu semua, bukanlah untuk mengistimewakan Cassie, dia hanya ingin memberikan yang terbaik pada produksi itu, bukan khusus untuk Cassie.

Kiano tidak peduli dengan akibat yang terjadi dari apa yang dilakukannya, dia hanya berpikir bahwa niat baiknya semata hanya pada kepentingan produksi, kalau pun apa yang dilakukannya menimbulkan isu negatif terhadap dirinya, atau pun pada Cassie dia tidak menghiraukannya.

Bagi Kiano, hasil akhir nantilah yang membuktikan, bahwa sesuatu yang positif akan memberikan hasil yang positif pula. Semua yang dia lakukan berdasarkan pengalaman sebelumnya, bahwa sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh, hasilnya akan sangat maksimal.

Kiano meminta pada sutradara, agar scene pesta itu di ambil lebih awal, "Mas Jarot, scene pesta bisa di ambil lebih awal gak? Karena hasilnya untuk menambah materi promo." tanya Kiano

"Bisa aja pak, asal pemainnya sudah komplit, dan settingnya sudah siap." jawab Jarot

Tim produksi segera mengecek semua kesiapan untuk pengambilan gambar scene pesta, ternyata semua memang sudah standby. Cassie langsung diminta untuk menggunakan gaun yang baru di belikan Kiano.

Katrina kasak-kusuk dengan pemain lainnya, harusnya scene yang menyangkut dia diambil duluan, karena mengistimewakan scene pesta, maka scene Katrina di ambil belakangan. Katrina sangat kecewa, dia merasa di nomorduakan. Jois yang mendengar celotehan Katrina, ikut kesal pada Katrina.

Kiano masuk keruangan Casting Manager, dia minta pendapat pada Casting manager,

"Menurut kamu saya mengistimewakan Cassie itu salah gak Donovan?" tanya Kiano

"Gak sih pak, karena itu hal yang wajar kok, bapak sebetulnya bukan istimewakan Cassie menurut saya, tapi lebih kepada kepentingan produksi ini." jawab Donovan

"Tepat!! Berarti pandangan kita sama, kalau pun ada yang melihatnya berbeda, itu hanya soal sudut pandang aja."

"Tapi Cassie pantas mendapatkan keistimewaan pak, karena dia sudah memberikan melebihi ekspektasi kita semua kok, aktingnya maksimal sekali."

"Itu bukan cuma kata kamu, orang-orang stasiun TV juga bilang begitu. Mereka bilang, sebagai bintang baru Cassie sangat cemerlang."

"Kalau orang stasiun TV biasanya objektif pak, karena itu merupakan respon klien pemasang iklan."

Dilayar TV monitor di depan Kiano sudah mulai terlihat kalau screen test sudah di mulai. Cassie sudah menggunakan gaun yang baru dibeli Kiano,

"Tuh!! kamu lihat sendiri, cantik gak Cassie pakai gaun itu? Itu saya belikan khusus di butik terkenal lho, dan gak murah harganya."

"Cassie tambah cantik pak, siapa nyangka kalau dia cuma penjual kue, apa lagi dengan gaun itu dia terlihat lebih cantik pak."

Diam-diam Kiano mulai mengagumi kecantikan Cassie, hanya saja dia merasa malu untuk mengungkapkannya. Dia takut orang menganggap dia salah menempatkan perasaan. Padahal perasaan suka, dan cinta itu sendiri tidak pernah bisa memilih, karena menyangkut perasaan.

Kiano menyaksikan adegan demi adegan yang dilakukan Cassie, dalam adegan itu, sosok aslinya 'Kasih' tidak terlihat sama sekali. Dalam tayangan gambar, yang terlihat adalah Cassie dengan penampilan yang sangat berbeda.

Cassie sangat mampu menjiwai peran sebagai sosok orang kaya yang anggun, yang berbudi pekerti dengan baik. Budi pekerti itu adalah budi pekerti Kasih yang asli, yang sangat rendah hati. Kiano merasa peranan itu memang pas untuk Cassie, karena jiwa peranan itu sangat baik dibawakan Cassie.

Saat pengambilan gambar selesai, Cassie diajak Jarot untuk melihat hasilnya, Cassie bergumam dalam hati,

"Kalau saja aku seperti apa yang ada dalam adegan itu, mungkin aku satu level dengan Kiano, dan aku pantas menerima cinta Kiano." Ucap Cassie dalam hati

Jarot menanyakan respon Cassie, "gimana menurut kamu dengan peranan itu?"

"Saya sangat suka, dan menjiwainya mas, bahkan saya memimpikan seakan-akan hidup saya seperti itu, sayangnya hidup saya gembel ya mas.." ujar Cassie

"Teruslah bermimpi Cassie, semua orang berhak untuk bermimpi, tapi tidak semua orang bisa merealisasikan mimpinya, semoga mimpi kamu jadi kenyataan." doa Jarot

"Aamiin ya Allah.." ucap Cassie sambil menadahkan tangan dan mencium tangannya.

Wajarkah perhatian Kiano pada Cassie sebatas perhatian seorang Produser pada pemainnya? 

Bersambung..

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel