Pustaka
Bahasa Indonesia

Menantu Hina Ternyata Pewaris Tunggal

28.0K · Ongoing
Mrs.F
27
Bab
753
View
9.0
Rating

Ringkasan

Bara Wilson seorang menantu sampah yang tidak mampu menghidupi keluarga kecilnya dan ia harus di menumpang dengan keluarga istrinya untuk bertahan hidup. Ia selalu selalu di hina dan di rendahkan oleh mereka, seiring berjalannya waktu sang istri muak dan mencari kepuasan di luar. Saat itulah kehidupan Bara hancur, tetapi semua itu berubah secara drastis ketika mendapatkan warisan kekuatan super dari mendiang kakeknya. Dia berhasil menyelamatkan seorang wanita hebat nyaris mati, yang merupakan seorang pewaris tunggal kaya raya di perusahaan Kaisar Lee. Alea yang awalnya tidak memiliki harapan terhadap suaminya itu perlahan mulai menerima suaminya, namun di samping itu ia juga menemukan suami yang semakin hebat dan kuat sehingga menarik banyak wanita disana.

MetropolitanBillionaireDewasaMenantuPengkhianatanKekuatan Super

Cacian dan hinaan

Seorang lelaki berjalan dengan gontai menyusuri karidor rumah sakit yang orang belalang lalu dengan berbagai ekspresi. Lelaki itu melamun sepanjang perjalanan, bingung serta putus asa kalah bayangan kalimat yang keluar dari bibir dokter itu selalu terngiang-ngiang di dalam otaknya.

Dirinya bingung ke mana lagi harus pergi, dalam waktu dekat ini dokter memberikan tawaran untuk melakukan operasi kanker yang diderita oleh ibunya. Apabila operasi tidak dilakukan maka nyawa ibunyalah yang akan melayang. Namun biaya operasi itu tidaklah sedikit, bahkan uang sepeser pun ia tidak punya.

"Selama ini aku hidup menumpang di keluarga Edwels, Aku tidak berani jika harus meminta uang terus-terusan kepada Alea," gumamnya dengan nada putus asa.

Bara Wilson, seorang lelaki berusia 25 tahun yang terpaksa menjadi budak di keluarga Edwels hanya untuk berubah nasib keluarganya serta menghidupi orang tuanya yang kini tinggal sebatang kara.

Dirinya bekerja siang dan malam demi keluarga istrinya, hanya untuk mendapatkan imbalan bertahan hidup serta merawat ibunya. Namun kali ini sudah cukup dirinya merepotkan keluarga istrinya sehingga mau tidak mau harus meminta bantuan kepada saudaranya.

Sejak kecil Paman inilah yang selalu membantu dirinya, bahkan kasih sayang yang diberikan melebihi kasih sayang ayahnya terhadap dirinya. Sebenarnya dia malu untuk meminta bantuan kepada Paman karena selama ini sudah terlalu banyak merepotkan tetapi tidak ada pilihan lain untuk mendapatkan uang begitu banyaknya dalam hitungan jam.

"Paman-"

"Mau apa kamu ke sini? Jangan bilang kalau kamu mau meminjam uang?"

"Ya bibi, Aku ingin meminjam uang 500 juta untuk biaya pengobatan ibuku di rumah sakit-"

"Aku tidak akan memberikan uang kepadamu. Bahkan rp1.000 pun aku tidak akan memberikannya!" Tegas bibi.

"Tapi bibi untuk kali ini saja aku mohon..!!"

"Pergi kamu dari sini!"

"Bibi-"

"Pergi..!!"

Sampai pada akhirnya Bara pun pergi meninggalkan tempat tersebut dengan perasaan kecewa. Seandainya Paman masih ada mungkin akan sedikit bisa menolongnya karena sejak dulu Paman tidak pernah tega melihatnya menderita tetapi sayangnya Paman telah tiada 2 tahun yang lalu sehingga tidak ada lagi yang bisa membantunya sementara sang bibi dari dulu karakternya selalu saja tidak mau jika suaminya membantu keponakannya.

Usahanya gagal dan tidak ada jalan keluar lagi selain meminta tolong kepada ayahnya. Meskipun sebenarnya dirinya enggan untuk memijakkan kaki di rumah sang ayah tetapi kali ini demi ibunya maka Bara rela memasang wajah setebal mungkin dan menghilangkan rasa malu demi mendapatkan bantuan.

Ia menatap rumah megah itu dengan saksama, memendam amarah yang sejak tadi ingin keluar. Tetapi berusaha untuk meredam semuanya agar misinya ini berjalan dengan lancar. Untuk sementara waktu ego itu ia hapus, sampai pada akhirnya ia mulai melangkahkan kaki menuju ke rumah tersebut.

Tok.. Tok..

"Ayah..!"

"Bara?!" Ucap lelaki itu dengan terkejut. Kemudian lelaki itu menarik pergelangan tangan Bara dan membawanya sedikit menjauh dari rumah itu.

"Sedang apa kamu di sini?"

"Aku butuh bantuan ayah. Sebenarnya aku ingin meminjam uang rp500 juta kepada ayah untuk biaya pengobatan ibu. Ini dia sedang ada di rumah sakit dan tidak bisa melakukan operasi karena aku tidak memiliki uang sebanyak itu, hanya ada dua pilihan operasi atau Aku kehilangan ibu untuk selamanya,"

"Bara, kamu tahu sendiri kan ayah di sini numpang dengan istri ayah. Bagaimana mungkin ayah bisa membantumu? Sementara uang saja ayah berikan seluruhnya kepada istri ayah,"

"Aku mohon untuk kali ini saja ayah. Aku tidak meminta tetapi aku berhutang setelah istriku pulang nanti aku akan membayarnya," ucapnya sembari memohon.

"Maaf Bara, ayah tidak berani untuk mengeluarkan sepeserpun uang. Jika bukan atas izin istri ayah, maka ayah tidak akan melakukannya!" Tegasnya.

Sampai beberapa detik kemudian keluar seorang wanita berpenampilan rapi yang datang menghampirinya. Ekspresi wajah Yesus seketika berubah dingin dan tajam kalah melihat dirinya dengan pakaian yang acak-acakan. Dirinya tidak peduli lagi jika dianggap pengemis oleh keluarga ayahnya yang penting dapat uang 500 juta untuk pengobatan ibunya.

"Ada apa ini? Keributan kalian terdengar dari dalam dan mengganggu ketenanganku. Ngapain kamu datang ke sini?" Tanyanya sembari menatap ke arah Bara sinis.

"Bara mau meminjam uang kepada kita senilai 500 juta untuk membiayai operasi ibunya yang sedang sekarat di rumah sakit," ucap Leon ayah kandung Bara.

"Apa? 500 juta? Emangnya kamu pikir uang 500 juta itu mudah? Kita bahkan cari susah payah sampai nggak tidur sampai kita lupa waktu dan kamu memintanya secara percuma?" Tanyanya dengan nada marah.

"Aku ingin meminjamnya, bukan untuk meminta. Dan aku janji setelah ini tidak akan pernah mendatangi rumah ini lagi,"

"Aku tidak akan memberikannya! Banyak keperluan yang harus aku penuhi. Lagian uang rp500 juta itu bukanlah sedikit, bagaimana caramu membayarnya? Sementara kamu saja hanya pengangguran yang hidup numpang di rumah istri kamu!" Hinanya.

"Aku mohon untuk kali ini saja! Aku rela melakukan apapun yang kalian inginkan asal aku mendapatkan pinjaman 500 juta!" Ucapnya memohon dengan sungguh-sungguh.

"Bersimpuhlah di bawah kakiku, sembari menciumnya. Katakan kepada dunia bahwa kamu anak durhaka perebut kebahagiaan orang lain, maka aku akan memberikan uang 500 juga secara percuma!" Pintanya dengan tegas.

Seketika aksi itu membuat tangannya mengepal sempurna. Dirinya marah mendengar ucapan itu, secara tidak langsung wanita itu membuka luka lama yang telah terkunci rapat di dalam hatinya. Rasa dendam yang membara seketika terlunjak kembali dalam mendengar ucapan pedas yang dilayangkan oleh ibu tirinya.

"Cepat lakukan!"

"Aku tidak akan pernah melakukannya. Karena dari awal ibuku tidak pernah menjadi seorang pelakor. Dan perusak hubungan yang sesungguhnya adalah anda! Jadi sampai kapanpun aku tidak akan pernah lakukan hal konyol yang pernah kamu perintahkan!"

Wanita itu seketika tersenyum sinis kearahnya. "Wah sombong juga anak kamu ya mas. Kalau bukan dari kita lantas dia mau dapat uang 500 juta dari mana lagi? Sekarang kamu pilih ikuti permintaanku atau ibumu mati di rumah sakit?" Ucap Lena dengan tegas kepada Bara.

"Dengarkan baik-baik Bara! Kamu bekerja sampai mati pun tidak akan pernah bisa mendapatkan uang 500 juta dalam satu hari. Kemudian kamu mengemis sampai keliling dunia pun tidak akan bisa mendapatkan uang 500 juta. Lebih baik kamu pertimbangkan permintaanku ini daripada kamu melihat ibumu mati dan kamu dalam keadaan menyesal kedepannya!"

Bara yang mendengar itu pun tersenyum. "Kamu pikir di di dunia ini cuma dirimu yang kaya? Aku yakin keajaiban itu ada. Jika bukan karena ibuku maka aku tidak akan pernah Sudi menginjakkan kaki di rumah ini,"

"Bara, ayah minta maaf karena untuk kali ini tidak bisa membantumu. Seandainya uang itu untuk keperluanmu maka ayah akan mengusahakannya meskipun tidak banyak, tetapi kalau untuk ibumu ayah tidak bisa!"

"Tidak masalah. Selamat menikmati kebahagiaan dengan istri barumu yang penuh dengan kelimpahan harta. Tetapi ingat, sebaik apapun orang lain, tetap saja keluarga yang paling peduli. Jangan pernah menyesal apabila nanti dia membuang ayah secara percuma!" Tegas Bara kemudian pergi meninggalkan rumah megah itu dengan perasaan marah serta kecewa.

Bersambung ...