Pertemuan
"Mate.."
Serigala berwarna abu abu itu melesat, dia segera mendorong rogue besar itu dari tubuh sang gadis hingga terpental dan mengeluarkan suara debuman yang cukup keras.
Iris orangenya bergetar murka, diikuti dengan geraman rendah keluar dari sela taringnya, tepat sebelum melayangkan cakar tajamnya. Membuat tubuh rogue itu seketika terbelah menjadi beberapa bagian dengan darah yang menciprati wajah dingin serigala abu abu itu.
"GRRR...GRR.." desisnya murka, melirik kearah serigala lain yang tampak ketakutan karena temannya telah habis tercabik.
"Ung..ung.."
Tatapannya beralih kearah sang gadis yang terkapar di atas tanah, perlahan berjalan mendekatinya.
Manik orangenya terlihat sendu ketika menatap wajah pucat sang gadis yang dihiasi dengan darah dan keringat dingin. Dia sedikit mendekatkan hidungnya kearah sang gadis, berusaha membuat gadis itu terbangun dari tidurnya.
"Ung..ung.."
Mata gadis itu perlahan terbuka, memperlihatkan manik birunya yang sangat indah.
Dunia gadis itu seketika kembali, tepat disaat serigala abu abu itu menggeram rendah ditelinganya, seakan berusaha menenangkannya.
Perasaan hangat seketika menyeruak dari dalam hatinya ketika serigala itu menatapnya sayu, dengan jilatan lembut di pipinya. Seakan memintanya untuk tetap bertahan melawan kesadarannya yang memang tertinggal setipis kapas.
Namun apa daya, tenaganya telah habis, dengan racun yang kian cepat menyebar di sekujur tubuhnya. Pupil gadis itu bergetar menahan panas yang teramat menyiksa, berkali kali terdengar ringisan pelan dari bibirnya. Hingga akhirnya perlahan gadis itu memejamkan matanya, walau sebenarnya hati kecilnya masih sangat ingin melihat wujud serigala itu lagi.
Butiran salju turun perlahan diatas pipi kemerahannya yang mulai memucat, disertai dengan nafas yang semakin melemah. Gadis itu sudah sampai pada batas terakhirnya.
"GRRR..."
Geraman rendah keluar diantara taringnya yang tajam. Manik orangenya kini menatap nyalang rogue yang berkeliling mengitarinya. Sedangkan tubuhnya berada tepat diatas Anne, melindunginya dari setiap serangan rogue itu.
Beraninya mereka menyakiti gadis kecilnya!
Bayaran yang pantas karena telah menyakiti matenya hanyalah nyawa mereka.
Serigala abu abu itu melolong keras seperti menunjukkan kekuasaannya dihadapan kumpulan rogue itu.
Iris orangenya memicing tajam ketika salah satu diantara mereka nekat berlari ke arahnya dan melayangkan cakarnya yang tajam.
JRASS..JRAS..KRETEK..
"Auuu.." rogue itu melolong pilu berulang ulang ketika serigala abu abu berukuran 3 kali lebih besar itu mencakar tubuhnya tanpa ampun hingga membuatnya kembali ke wujud manusianya dalam keadaan tubuh terpisah, membuat teman temannya menyerang serigala abu abu itu bersamaan.
Suara debuman keras, lolongan dan teriakan yang memekakkan telinga terdengar mendominasi.
Kini kumpulan rogue itu sudah terkapar di tanah dengan darah yang terus mengalir dari tubuhnya.
Namun bagaikan dilecut, kumpulan rogue itu kembali bangkit dan menyerang kembali. Walaupun tahu mereka akan mati sekarang.
Kini mereka hanya mengincar Anne. Gadis yang berada di bawah kekuasaan Alpha itu dengan tatapan lapar.
"Auuu.."
Serigala abu abu itu kembali melolong kencang ketika merasa lawannya bangkit kembali dan siap menyerang. Sesaat dia berhenti, mengelus pipi sang gadis lembut dengan hidungnya, seakan meminta sebuah keberanian untuk kemenangan yang memang sudah mutlak berada di tangannya.
Selang beberapa waktu kemudian dia sudah berdiri tepat di depan tubuh sang gadis yang sudah ambruk.
Berkali kali dia melolong ketika sekumpulan rogue itu berlari kearah Anne. Melindunginya dari serangan semua rogue itu. Walau sebenarnya dia cukup heran mengingat para rogue itu benar benar hanya mengincar Anne.
Emosinya seketika naik hingga ubun ubun ketika manik orangenya dengan jelas melihat kumpulan rogue itu yang menatap sang gadis lapar. Lalu sedetik kemudian serigala abu abu itu kembali menyerang dan mencakar semua rogue itu hingga terpental, dengan sebagian tubuhnya sudah dipenuhi cipratan darah segar.
Pertarungan mereka kini telah selesai.
"Keparat sialan.."
"Ada apa Alpha?"
Serigala berwarna abu abu itu berubah menjadi manusia, manik orange terangnya berubah warna menjadi hazel lembut.
"Bereskan rogue itu...buat mereka menderita di penjara bawah tanah...sampai mereka merasa lebih baik mati.."pria itu mendesis, matanya menatap gammanya tajam.
Tangannya menangkup butiran salju yang turun dengan anggun dari atas langit,"Salju pertama.."
Iris hazelnya seketika meneduh ketika melihat Anne yang masih terkapar diatas tanah. Dia tersenyum lalu mengangkat tubuh mungil sang gadis ke dalam dekapannya.
Wajahnya kembali khawatir ketika melihat punggung sang gadis yang berwarna hitam keunguan.
Racunnya sudah menyebar..
"Panggilkan Kevin sekarang! jika gadis ini mati,akan kupastikan kalian mati!"
Pria itu menggenggam tangan sang gadis erat,dia mencium kening Anne cukup lama,"Bertahanlah sayang.."
