Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Part 2

Antonio Miguel, Ralph Sergio dan semua rekan-rekan satu tim Madrid Club de Futbol mereka. Pada akhirnya sampai juga di tempat yang mereka tuju. Apalagi bila bukan Crazy Fantasy house yang menjanjikan kesenangan seks bebas yang berbeda. Antonio ternyata sudah dari beberapa minggu lalu menyewa tempat ini secara khusus. Lelaki itu melakukan hal tersebut.

Guna merayakan kemenangan tim mereka itu pun harus datang dalam keadaan mabuk berat. Karena ternyata tim sepak bola kebanggaan Kota Madrid yang menjadikan Antonio sebagai seorang Kapten itu, harus kalah tipis dari tim sepak bola Kota Sevilla saat laga tanding dalam liga persahabatan yang di gelar kemarin sore.

"Wow...!!! Lihat lah siapa yang datang ke tempat ku kali ini hemm?"

Madame Alice yang melihat tamu kesayangannya sudah datang. Pun tersenyum menyambut kedatangan para laki-laki tampan tersebut.

"Haha... Kau sangat berlebihan Ma'am."

Sedang Antonio yang sudah sering memakai jasa rumah bordil si wanita tua nan sexy itu. Pun menjawab perkataan Madame Alice seraya mengecup pipi kirinya dengan lembut.

"Oh, hai dude kau memang semakin hari terlihat semakin tampan dan mengairah kan Antonie." Suara Madame Alice yang sedikit mendesah. Ternyata semakin membuat Junior sang Kapten semakin bereaksi. Sehingga lelaki itu pun menjawab sekali lagi ocehan sang Tuan rumah dengan tanpa berbasa basi.

"Ayolah Ma'am, kau semakin membuat ku ingin segera masuk ke sana." kekeh Antonie sambil menunjuk pintu menuju bilik kayu ajaib itu.

"Baiklah darl, kalau begitu tunggu apa lagi? Ajak teman-teman mu ini masuk ke dalam sekarang." ucap Madame Alice sedikit memerintah.

Lantas mereka semua pun masuk kedalam tempat yang biasa di kenal dengan nama Crazy Fantasy tersebut dengan perasaan penasaran tingkat tinggi. Di masing-masing pikiran mereka. Sedang Ralph Sergio. Ia sedikit tidak nyaman dengan hal gila yang baru di ajarkan oleh sahabatnya. Lelaki itu kemudian hanya bisa pasrah. Dan dengan langkah berat ia pun ikut masuk ke dalam ruangan tersebut. Ralph berusaha menguatkan diri agar ia tak sampai mendapatkan pelepasan nya dan ikut-ikutan menikmati kegilaan Antonie demi mendapat izin mendekati Dominnique Miguel Sang pujaan hati.

Saat sampai di dalam ruangan itu, Madame Alice tak lupa mengecup pipi Antonie sekilas lalu meninggalkan mereka semua di sana. Wanita montok nan sexy itu kemudian tertawa lucu memandang setiap wajah para lelaki muda yang melongo diam terpaku melihat selangkangan mulus di depan mereka. Kemudian ia keluar dan mengunci pintu ruangan itu dengan cepat.

Tanpa menunggu aba-aba dari sang Captain, para lelaki itu segera melucuti pakaian yang melekat di tubuh mereka satu per satu kemudian mulai mencari sasaran pelepasan mereka masing-masing. Begitu pun sama halnya dengan Ralph. Saat ia masuk ke dalam tempat itu tadi, mata coklat miliknya tak berhenti menatap sebuah tatto berbentuk buluh yang melekat indah dipaha mulus sebelah kiri milik seorang wanita. Ralph merasa tidak asing melihat gambar tatto tersebut. Hanya saja dia sedikit lupa dimana ia pernah melihat tatto itu dan siapa pemiliknya. Karena tak ingin selangkangan cantik itu di masuki orang lain, Ralph dengan sigap berdiri di depannya.

Ia terlihat kikuk harus memulai dari mana, sebab saat ini dia dalam keadaan sadar dan tidak mabuk seperti temannya yang bahkan sudah asik menikmati fantasy berhubungan intim melalui sebuah lubang kayu tanpa bisa melihat siapa yang mereka setubuhi. Ralph pun kemudian mengarahkan wajahnya ke depan kewanitaan pink milik wanita itu. Ia menghembuskan sedikit nafas nya melihat reaksi dari sepasang kaki jenjang itu. Pemilik kaki pun segera menggoyan-goyangkan kedua kakinya.

Melihat reaksi dari kaki indah tersebut, Ralph pun tanpa permisi langsung meletakkan wajah nya di antara kedua paha mulus sang wanita yang ternyata adalah paha cantik milik seorang Dominnique Miguel. Ralph menghirup kewanitaan Dominnique dan terus menikmati aroma yang keluar dari sana sambil masih terus menggesek hidung mancung nya.

Ralph mengecup kewanitaan itu dengan lembut beberapa kali sebelum akhir nya melumat kewanitaan Dominnique dengan rakus. Dominnique yang merasakan perlakuan lembut dari lelaki di balik kayu itu hanya bisa mendesah sambil menikmati setiap sentuhan lidah yang di berikan seorang Ralph Sergio. Ralph terus menikmati aktivitas mengulum nya, ia ingin melihat reaksi yang di tunjukan oleh kejantanannya sebelum melakukan hal yang lebih jauh dari pada itu. Sejujurnya Ralph tak pernah bercinta dengan seorang wanita tanpa melihat seperti apa wajah wanita yang sedang ia tiduri.

Kejantanan Ralph pun membengkak panjang, besar dan kuat menuntut sebuah pelepasan layak nya anak kecil yang merengek catton candy pada Sang Mommy. Tapi Ralph berusaha menenangkan diri. Ia lalu memasukkan jari tengah dan telunjuk nya ke dalam kewanitaan milik Dominnique kemudian dengan cepat memainkan jari-jarinya dengan lidah yang terus menghisap klistoris Dominnique. Dominnique yang sudah tak tahan pun mendesah kuat dari dalam bilik kayu tersebut.

"Oughhh... Le...biiiihhhh... Ceee...paaattt... Laaagiii... Saayaanggg... pleaasee..." teriak Dominnique.

Ralph yang mendengar erangan Dominnique di antara banyak nya suara erangan lain yang berada di sana pun tampak sedikit terkejut. Ralph merasa seperti sangat mengenali suara itu dengan baik.

"Dominnique? Apakah ini benar kau, sayang?" gumam Ralph dalam hati.

Ralph pun segera mencabut jari tangan nya kemudian dengan cepat mengarahkan kejantanan nya ke dalam kewanitaan milik Dominnique. Ia sangat yakin dia sedang tak berkhayal. Ia mendengar suara dari dalam bilik kayu itu dengan jelas karena saat ini dia masih sadar dan sedang tidak mabuk. Dengan sekali hentakan saja kejantanan Ralph melesat masuk ke dalam kewanitaan milik Dominnique. Ralph dan Dominnique pun sedikit mengerang merasakan sesak dan nyeri yang melanda alat vital mereka. Ralph tersenyum senang merasakan kewanitaan Dominnique yang masih sempit walaupun sudah tak virgin lagi. Ia bertanya dalam hati pria brengsek mana yang telah mencuri start dari nya itu. Akan tetapi saat ini Ralph tak ingin ambil pusing dengan hal itu. Ia akan menanyakan hal itu nanti saat mereka bertemu lagi.

Ralph pun mulai menggoyang pinggulnya perlahan dengan gerakkan maju mundur sembari memejamkan kedua matanya. Ia membayangkan Dominnique sedang berada di bawah tubuh atletisnya. Memeluk tubuh indah Dominnique. Mencium bibir sexy wanita itu. Meremas lalu mengigit payudara Dominnique dengan gemas kemudian melihat bagaimana gambaran wajah kenikmatan Dominnique saat sampai pada pelepasan mereka. Tanpa sadar Ralph terus saja mengerang dan meracau kan nama Dominnique dengan kerasnya.

"Aaaachhh...Dominniqueee... Milikmu seem..piiit sekkkaalliii sayaannggg... Kauuu suungguhh.. luuuaarr biiaasaa..." ucap Ralph terus mendesah.

Dominnique yang mendengar namanya disebut merasa sedikit kaget dan bingung. Ia bertanya-tanya siapa lelaki yang sedang menyetubuhinya itu. Akan tetapi hujaman demi hujaman yang diterima Dominnique dari kejantanan panjang dan keras milik Ralph itu membuat konsentrasinya pecah kemana-mana. Dominnique lupa di mana dia pernah mendengar suara lelaki di balik bilik kayu tersebut.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel