7 :: Pulang Ke rumah ::
Setelah acara pesta pertunangan Rachel itu, Mawar pulang langsung. Tapi bukan ke apartementnya. Melainkan ke rumah orang tua nya. Mawar berhutang penjelasan kepada ibunda nya Ny. Aida Derson.
Saat mawar berdansa dengan Denish saat itu ibunda nya melihat Mawar. Mawar bodoh, acara seperti itu pasti kedua orang tua nya juga diundang. Untung saja hanya bunda nya yang datang, karena jika sampai ayah nya tahu. Entah apa yang akan dilakukan ayah nya.
Ayahnya__ Anggara Derson itu tidak suka putri satu-satu nya itu berhubungan dengan sembarangan orang.
Setelah membersihkan dirinya dan berganti pakaian Mawar duduk digajebo belakang rumahnya. Menikmati harum bunga-bunga yang ditanam ibundanya.
"Kamu sedang apa sayang?" Ibunda ku berjalan mendekati ku dan memelukku. "Bunda kangen banget sama anak perempuan bunda ini."
"Iya maafin Mawar ya bunda. Mawar banyak kerjaan akhir ini." Setelah lama berbicara tentang ayah dan kakak laki-laki nya yang akan menikah di bulan depan, Mawar bahagia sekali akhirnya kakak nya itu insyaf juga jadi playboy. Tapi Mawar penasaran siapa wanita yang berhasil meluluhkan hati kakak nya itu. Dia tahu betul kakak nya itu punya tipe perempuan yang luar biasa. Tiba-tiba Mawar merasa merindukan kakak nya itu.
"Mawar......," bunda nya mengejutkannya .
"Eh iya bunda." Mawar jadi malu ketahuan melamun sama bundanya. "Lelaki yang dansa sama kamu itu siapa?"
"Oh...eh..., itu. Nama nya Denish bunda, dia kakak dari Rachel yang tunangan itu."
"Kamu suka sama dia? Atau kalian sudah pacaran ya?"
"Bunda...., kami hanya teman. We just freind bund!"
"Temen tapi nempel trus, untung cuma bunda yang liat kamu sama si Denish itu. Kalau sampai ayah lihat. Bisa kena kurung dirumah kamu. Punya pacar gak dikenalin dulu sama ayah dan bunda."
"Iya...iya..., maaf deh bunda. Ntar kalau uda resmi jadi pacar aku kenalin kok."Jawab Mawar menggoda ibunda nya. "Ya sudah ayo masuk. Sudah larut malam. Besok kamu mesti harus kerja kan?"
"Iya bunda. Ayo kita masuk." Mawar menggandeng tangan bundanya manja. Dan menaiki tangga menuju kamar nya.
**********
"Kamu dari mana semalam?" Mawar yang baru pulang kerja terkejut mendapati Denish ada di depan pintu apartement nya.
Suara Denish seperti tidak suka.
"Kamu kenapa kak? Kalau ketemu orang tuh sapa dulu, bukan langsung nanya-nanya gitu. Lagian kamu siapa aku? Sampe aku harus kasih tau kamu kemana aku pergi."
Mawar kesal dengan tingkah Denish ini.
"Maaf , tapi aku semalam ke apartement mu. Aku menunggumu sampai larut malam di lobby apartement mu, tapi kamu tidak muncul juga. Aku telpon tapi kamu gak angkat.Apa kamu lupa sama janjian kita?"
Suara denish melembut. Mawar memukul keningnya dan tersenyum kecut. "Maaf kak aku benar-benar lupa, dua hari ini aku dirumah orang tua ku.Sorry ya kak." Mawar sangat menyesali perbuatannya.
"Ya sudah, apa kita harus berdiri trus didepan pintu seperti ini?"
"Eh...,iya sebentar kak." Mawar menekan kode apartement nya dan membuka pintu. Lalu menyuruh Denish masuk. "Kakak mau minum apa?"
"Gak usah, aku cuma butuh kamu." Denish melonggarkan dasi dilehernya. Raut muka nya tampak lelah sekali. "Kakak sudah makan?" Mawar duduk didepan bangku denish duduk. "Belum, kamu?" Denish melihat kearah mawar. Dia melihat wanita pujaannya itu selalu cantik meski tanpa make up.
"Ya sudah aku delivery aja ya kak. Soalnya aku belum belanja . jadi gak ada apa-apa dikulkas."
"Ya sudah, kamu ganti baju aja dulu. Aku tunggu disini sambil hidupin tv kamu, tapi cepat ya. Soalnya aku butuh cepat obat ku."
Mawar menaikkan alisnya tidak mengerti dengan perkataan Denish.
Mawar mandi dan membersihkan kamar nya terlebih dahulu sebelum dia keluar kamar. Mawar menggenakan baju tidur kesukaannya. Daster biru muda dengan bunga-bunga kecil berwarna pink . Mawar suka sekali baju ini karena memiliki resleting didepannya. Sehingga dia tidak perlu repot-repot mengancingnya.
Mawar keluar kamar . dia melihat Denish yang sudah menggulung lengan kemejanya menjadi kesiku nya. Lelaki ini benar-benar tampan. Pantas banyak wanita yang merayu nya.
"Makanan nya sudah datang ya kak? Wah...harum sekali. Jadi langsung lapar." Mawar melihat makanan yang sudah ada di meja ruang tamu nya.
Mawar duduk disebelah Denish, lalu mengajaknya untuk makan. Mereka makan dengan lahap sesekali mereka saling bercanda. Denish dari tadi terus memandangi Mawar. Mawar pun tersipu dengan tatapannya itu. Setelah makan mereka memutuskan untuk menonton film dvd koleksi Mawar.
"Apa boleh aku mendapatkan obat ku sekarang ?"
"Memangnya kakak mau aku ambilin obat apa?" Tiba-tiba denish sudah memeluk tubuh Mawar disampingnya. "Aku merindukanmu sayang. Denish berbisik di telinga Mawar." Denish melepaskan pelukannya lalu menarik Mawar mendekat.
Denish mencium bibir Mawar dengan lembut. Mawar membalasnya, ciuman mereka semakin bergairah. Denish menarik resleting baju Mawar, tanpa melepaskan ciuman mereka. Ciumannya berjalan menuju lekuk leher Mawar.
Mawar terpejam menahan gairah nya, saat mata nya terpejam Denish bisa melihat dada Mawar yang ideal dan mulus. Denish mencium dadanya dan menghisapnya.
Tiba-tiba denish berhenti membuat Mawar bingung.
Bersambung...
