Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3. Menyebalkan

Keysa san Deni mulai mengobrol biasa tanpa canggung, memang lelaki itu tengah ingin dekat dengan Keysa tanpa Keysa ketahui, Deni sudah menaruh hati saat pertama kali Bram dan Niken menunjukan foto Keysa padanya, karena Deni memamg sedang ingin pacaran atau menjalin hubungan yang lebih serius, setelah ia berpisah dengan kekasihnya yang sudah lima tahun di pacarinya, karena menikah dengan lelaki pilihan keluarganya.

"Loh Key, dan...ini siapa? pacarnya ya? kenapa tidak di suruh masuk? ayo masuk kedalam...sudah waktunya makan makan." Ucap tante Key yang berbicara se enaknya saja, Keysa memang sengaja berlama lama di luar dengan Deni karena ia tidak suka keramaian, apa lagi sampai ada yang menanyakan masalah pacar dengannya, karena selama dua puluh lima tahun lamanya semua keluarga Keysa belum pernah melihat Keysa berjalan atau sekedar mengobrol dengan seorang lelaki.

"Menyebalkan!" Dengus Keysa dalam hatinya.

"Tante...dia buk..." Ucap Keysa seketika yang akan menyahut sang tante, namun terhenti karena Deni sudah beranjak berdiri dari duduknya dan mencekal lengannya, memaksa Keysa untuk menghentikan perkataannya.

"Iya tante kami akan masuk kedalam." Ucap Deni yang lalu memberi kerlingan satu mata nya ke arah Keysa, tanda lelaki itu baik baik saja. Keysa pun hanya bisa mendengus beberapa kali, ia kesal namun tidak bisa terlampiaskan.

"Sssst....sssst....eh sini sini, itu pacar Keysa datang loh...ayo lihat..." Ucap tante Keysa yang rempong dengan memanggil dan mengumpulkan semua saudara mama Keysa untuk melihatnya, dimana disana Keysa dan Deni tengah mengambil makanan di meja makan yang tersaji berdua saja, persis seperti pengantin baru.

"Akh...tampan nya biasa saja." Ucap salah satu anggota keluarga, dimana tanpa mereka sadari, mama Keysa pun ikut mendekat dan mengintip semuanya.

"Akh kalian salah, itu bukan pacar Key, itu kebetulah teman Key juga sanak saudara calon pengantin, kalau Key punya pacar...pasti Key akan bilang ke mama dulu." Ucap mama Key yang tengah menengahi ocehan saudara saudaranya, mama Key hanya tidak ingin calon Keysa akan merasa minder atau rendah diri jika mendengar tante tante Key menggunjingnya.

"Mbak yu...yang penting bersyukur saja Key punya pacar, untungnya Key suka lekai, meskipun tampannya rata rata." Ucap salah satu tante Key pada mama Keysa.

"Akh sudah sudah, pada bahas apa sih!?" Ucap mama Key yang lalu pergi meninggalkan perumpi itu disana.

Usai acara itu pukul sembilan malam, saat itu semua tamu yang tadi berkumpul berpamitan pulang karena sudah mendapatkan tanggal baik untuk melangsungkan pernikahan dan semuanya.

"Key aku balik dulu ya..." Ucap Deni sembari masuk kedalam mobilnya dengan tangan yang melambai ke arah Keysa, disana Keysa hanya menyambutnya agar lelaki itu tidak malu pada semua orang yang melihat kearahnya jika sampai Key tidak membalasnya.

Hingga beberapa saat rombongan calon suami sang kakak sudah terlihat pergi meninggalkan halaman rumah keluarga Keysa, terlihat sang bibi yang masih berkumpul dan menikmati kue suguhan di ruang tamu, disana pula terdapat mama, papa, serta sang kakak yang ikut duduk nimbrung bersama.

"Key...kenapa tadi pacarnya tidak di kenalkan pada tante sih? kan tante jadi penasaran." Ucap salah seorang kerabat Key yang membuat Keysa segera ingin naik ke atas, menuju kamarnya, namun jika Key tidak menjawabnya, pasti tantenya akan menambahkan bumbu pada gosipannya esok.

"Itu teman Key saja kok tan...bukan siapa siapa." Ucap Key yang lalu pergi dari hadapan keluarga besarnya yang masih berkumpul.

"Sudah lah mbak yu...jangan ganggu anak itu, dia bisa selamat dan bangun dari komanya saja sudah syukur..." Ucap mama Key yang membuat semua terdiam. Lalu mama berpamitan kebelakang dengan puteri pertamanya, kakak Key, keduanya membantu sang bibi di dapur menyelesaikan semua tugas dapurnya.

Hingga semua kerabat berpamitan untuk pulang ke rumah masing masing, sepi hening yang ada, bibi pun sudah pulang kerumahnya, bibi adalah asisten rumah tangganya yang dipekerjakan mama dari pagi sampai sore, namun hari itu pengecualian, karena di rumah Key sedang ada acara keluarga.

"Mah, pah...aku ke kamar dulu ya..." Ucap kakak Key yang lalu menuju kamarnya setelah mendapat anggukan sang sama dan papa yang masih duduk duduk santai sembari menonton acara televisi.

"Mah...apa benar tadi pacar Key datang? kok papa tidak tahu? Key juga tidak memberi tahu papa ya?" Tanya papa pada sang istri.

"Pah...kenapa papa jadi ikut ikutan saudara mama tadi? kalau benar itu pacarnya Key, pasti Key juga memberi tahu kita kan! buktinya Key diam saja, dan bahkan tadi menyanggah jika lelaki itu pacarnya." Ucap sang mama yang tengah menjelaskan pada suaminya.

Didalam kamar Keysa, terlihat gadis itu baru keluar kamar mandinya, dengan rambut basah setengah kering, ia mulai mengeringkan rambutnya, setelah kering, lalu mengganti pakaian tidur dan mulai beranjak tidur, bagi Keysa tidur adalah hal yang paling menyenangkan untuknya, bahkan sesuatu yang sangat membahagiakan. Karena dengan tidur itulah Key bisa bertemu dengan kekasih bayangannya.

"Hei...kenapa cberut? wajah cantiknya mana? ketutup sama masamnya itu loh..." Ucap suara seorang lelaki yang benar benar sedang Keysa pikirkan dan bahkan inginkan kehadirannya.

Seketika Keysa pun memeluk tubuh tegap tinggi gagah itu dengan segera, menenggelamkan wajahnya kedada bidang kekasihnya.

"Menyebalkan! hari ini benar benar sangat menyebalkan." Ucap Keysa dengan kedua tangan yang menarik kuat kedua sisi pakaian lelaki yang tengah di peluknya.

"Iya...ada apa? kamu tidak bercerita bagaimana aku bisa tahu? dan lagi...kalau kamu mau melepas pakaian aku...bilang...jangan diam saja tapi tiba tiba menarik nariknya sampai kusut...nanti sobek loh." Ucap kekasih Key yang mencoba sedang menghibur Keysa, dan Keysa yang menyadari hal konyol yang dilakukannya itu hanya bisa tersenyum disana.

"Kau tahu...tanteku dan semua keluarga besar semuanya usil, padahal aku tidak berpacaran dengan Deni, tapi kenapa mereka mengatakan aku berpacaran dengannya!" Ucap Keysa menerangkan, dengan kedua mata menatap lekat wajah tampan di depannya dengan tatapan yang memelas.

"Oh...jadi begitu, biarkan saja kalau memang kamu tidak ada hubungan dengan dia, mau bagaimana lagi pemikiran orang itu beda beda, aku pun tidak bisa berkata apa apa, aku bingung juga harus bagaimana untuk menyelesaikan semuanya. Mengerti?" Ucap kekasih Key dengan kedua tangan yang menekan kuat namun lembut kedua pipi imut Key disana, membuat bibir mungil merona merah milik Key sedikit manyun kedepan, dengan mudah kekasihnya itu mengecupnya beberapa kali kecupan.

Hingga lagi lagi Key tidak bisa menolak pesona tampan yang perhatian plus pengertin didepannya, keduanya larut dalam ciuman panas yang menghanyutkan satu sama lain, namun untuk hal yang lebih jauh lagi, keduanya tidak bisa lakukan, atau tepatnya tidak bisa melewatinya, ada batasan yang jika sengaja keduanya langgar, bisa bisa mimpi itu akan berakhir dan kekasih bayangan Key akan menghilang, namun itu hanya untuk sekali waktu saja jika keduanya melanggar, sudah beberapa kali keduanya hampir lebih dari sekedar berciuman, dan yang ada kekasihnya itu langsung menghilang, dan mimpi itu pun berakhir. Meskipun hanya berciuman saja, namun Key dan sang kekasih sudah puas, bisa berlama lama saling menemani di setiap malam, bahkan disana Key lah yang mempunyai curhatan jika ia bersama, entah mengapa kekasih Key tidak pernah sekalipun berbicara apa pun mengenai kehidupan sehari harinya, dan Key tidak mempermasalahkan hal itu, memang menurut Key, kekasih bayangannya itu tercipta karena imajinasi Key saja, ia merasa kesepian dan sedih, meskipun ada saudara yang selalu ada untunya, namun semuanya tidak tahu kesedihan yang Key rasakan.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel