Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2 Kekasih Bayangan

Bab 2 Kekasih Bayangan

"Deni..." Ucap lelaki di samping Keysa dengan tangan yang terulur mengajak Key untuk berjabatan tangan dengannya.

"Pasti kalian kan yang merencanakan semua ini! awas kalin!" Ucap dengusan kesal Key dalam hatinya, sembari kedua matanya menyipit menatap tajam kearah Niken dan Bram.

"Keysa..." Ucap Key lalu menjabat tangan lelaki yang bernama Deni di sampingnya itu.

"Mau jalan jalan mungkin setelah ini?" Ucap Deni yang di tujukan langsung tanpa malu malu pada Keysa.

"Dia pikir aku gadis gampangan apa! enak saja baru tahu namanya saja sudah mengajak jalan." Ucap ketus dalam hati Keysa.

"Duh, maaf ya Den...aku tidak bisa, aku sudah terlalu capek hari ini, bos aku galak, kalian lanjut saja ya aku pulang duluan." Ucap Keysa yang lalu meraih tas di sampingnya dan membawanya berdiri dari duduknya.

"Eits kamu tidak usah mengantarku, aku sendiri saja." Ucap Keysa lagi, saat ia melihat Deni akan ikut beranjak berdiri dari kursinya.

Keysa lalu pergi begitu saja, di sepanjang perjalanan siang itu, Keysa memilih untuk singgah di warung mie ayam langganannya yang biasa ia datangi saat ia merasa kesepian.

Keysa memesan satu mangkuk mie ayam plus bakso disana, dengan teh botol kesukaannya.

"Ddddrrrt....ddddrrrt..." Tiba tiba terasa getaran ponsel yang berada di dalam tas di atas meja depannya, segera Key mengambil ponselnya dari dalam tasnya, menatap pada layar ponsel tersebut ternyata disana ada pesan masuk dari sahabatnya, Niken.

"Key, kamu mau jomblo sampai kapan? Deni lelaki yang baik Key, dia pun ingin hubungan yang serius denganmu, kenapa kamu terus terusan memperlakukan semua lelaki yang ingin dekat denganmu secara berlebihan?" Ucap pesan Niken yang baru Key buka dan baca.

"Ya...ya, ya...kalian selalu menganggap aku ini lelucon, kalian tidak tahu bagaimana beratnya hidup ini saat kalian tidak memiliki mimpi indah di malam hari." Ucap Key dalam hatinya, sejak satu tahun lalu saat ia koma karena kecelakaan, dan baru bangun beberapa bulan yang lalu, Key setiap malam memimpikan seorang lelaki tampan yang selalu muncul di setiap mimpinya, bahkan ketampanannya menurut Key tidak ada tandingannya, hingga setiap Key menatap seorang lelaki, selalu kekasih bayangannya itu lah yang menjadi patokan Key untuk seorang lelaki. Dari mulai postur tubuh, ketampanan, bahkan sikap hangat kekasih bayangan Key membuatnya betah dalam hubungan yang tidak bisa di jelaskan oleh nalar dan akal. Key terlalu setia dalam bayangannya, Key merasa ia tidak bisa menjalin hubungan dengan lelaki lain yang Key tidak sukai, karena Key tipe orang yang setia, namun karena itu lah, Key tidak bisa menjelaskannya pada siapa pun, Key khawatir akan di anggap gila dan tidak bisa berpikir jernih atau bahkan Key akan di masukkan ke rumah sakit jiwa jika sampai Key mengungkap kebenaran tentang hubungannya dengan kekasih bayangannya itu.

Setelah menghabiskan mie di mangkuknya dan teh botolnya, Key pun membayar nya di kasir, lalu bergegas pulang menuju ke rumah, Key ingin secepatnya tidur nyenyak siang itu, hingga ia bisa bertemu dengan kekasihnya di alam mimpi.

"Siang mama, siang kakak..." Ucap Key saat ia baru saja masuk kedalam rumah, disana sudah terlihat sang mama dan kakak nya yang terlihat repot menyiapakan makn siang untuk keluarganya, keduanya terlalu senang Key bisa bangun dan normal kembali setelah koma begitu lama.

"Sayang...sudah pulang? ini pacar kakak kamu mau makan disini, makanya kita repot, kamu istirahat saja ya nak." Ucap mama yang langsung di angguki Key, ia pun lalu masuk kedalam kamarnya, melempar tas nya keatas sofa di samping tempat tidurnya, dan merebakan tubuhnya diatas ranjang dengan segera.

Key merasakan sebuah tangan kekar tengah melingkar memeluk pinggangnya, ia pun membuka matanya, berbalik menatap kearah belakangnya, kekasihnya ada disana dengan masih memejamkan matanya. Key pun dengan segera mengangkat jemarinya, dengan jari telunjuknya, Key menyentuh bulu mata lebat dan lentik di depannya, lelaki tampan itu terlalu sempurna sebagai seoarang lelaki.

"Sudah puas menatapku?" Ucap si lelaki yang masih merangkul pinggang Key, dan kini makin mengeratkan pelukannya.

"Sudah tiga bulan kamu menemaniku seperti ini, menghiburku disaat aku kesepian dan butuh pelukan. Tapi apakah ini baik baik saja? saat aku mengenal lelaki dan semuanya tidak ada yang sebaik dirimu! tidak ada yang bisa menandingimu! apa itu adil untuk ku?" Ucap Key dengan elusan di wajah sang kekasih, hingga membuat lelaki itu membuka matanya dan menatap lekat wajah Key yang ada di bawah dagunya, terpaksa membuat lelaki itu menundukan wajahnya.

"Kurasa itu akan baik baik saja! karena tidak akan ada yang bisa memilikimu kecuali aku." Ucap si lelaki dengan jemari yang mengangkat dagu Key lalu mengecup lembut bibir Key, hingga ciuman itu pun tercipta, ciuman lembut yang lumayan panjang yang hanya Key lakukan dengan kekasih bayangannya itu saja. Hingga terlihat keduanya terengah dan hanya saling menatap satu sama lain.

"Kenapa? ada apa?" Tanya si lelaki yang di sambut Key dengan gelengannya saja, Key merasa semua akan baik baik saja saat Key memiliki kekasihnya itu, meskipu sang kekasih tidak lah nyata bagi orang lain, namun begitu nyata untuknya.

"Key...bangun sayang...itu pacar kakak kamu datang, kamu tidak mau menyapanya nak?" Tiba tiba mamanya masuk kedalam kamar dan membangunkan Keysa.

Keysa pun hanya bisa membuka matanya perlahan, dan menyadari mimpi indahnya telah usai.

"Iya mah...Key bangun, Key akan mandi dulu ya mah...lalu turun ke bawah." Ucap Key dengan lesunya, dan mama nya tidak tahu menahu kenapa sang puteri bersikap demikian.

"Kamu yakin tidak apa apa sayang?" Tanya sang mama yang sedikit khawatir pada Keysa, dan seketika Keysa pun menyunggingkan senyumannya tanda ia baik baik saja. Barulah sang mama keluar dari kamar Keysa, membiarkan puterinya sendiri dengan aktivitasnya.

"Kenapa aku bisa sedih? toh nanti malam pun aku bisa bertemu dengannya lagi." Ucap Keysa yang lalu bergegas menuju ke kamar mandi dan memulai aktivitas mandinya disana.

Setengah jam sudah berlalu begitu saja, dan Key akhirnya keluar dari dalam kamarnya, menuruni anak tangga dan menuju ke ruang keluarga, dimana disana sangat lah ramai,ternyata sang kakak tengah di lamar oleh kekasihnya sore itu.

Setelah sang mama memperkenlkannya pada semua tamunya, dan Key pun menyambut semuanya dengan ramahnya, akhirnya Key pun memutuskn ikut nimbrung disana, Key ingin melihat prosesi apa saja yang kan kakaknya lewati.

"Key, Key..." Tiba tiba bisik seseorang sembari menatap kearah Keysa, sesaat Keysa pun menoleh, menatap kearah sumber suara berada.

"Deni!" Ucap Keysa sembari mengingat ingat nama lelaki tersebut, Keysa pun segera bangkit dari duduknya dan mengajak Deni untuk mengobrol di luar, di teras luar rumahnya.

"Kenapa kamu bisa ikut rombongan calon kakak aku Den?" Tanya Keysa yang penasaran.

"Oh...dia itu masih kerabat aku Key." Ucap Deni menerangkan.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel