Pustaka
Bahasa Indonesia

Keep Love In Your Heart

54.0K · Tamat
Natalia K
31
Bab
8.0K
View
7.0
Rating

Ringkasan

Kenny Elwood Walker putra bungsu dari Calvin dan Kayla, dingin, acuh dan tidak banyak bicara, berprofesi sebagai dokter bedah saraf. Dari semua saudaranya hanya dia yang belum memiliki pasangan, sampai dia bertemu dengan seorang gadis belia yang membuat semua sifat dalam dirinya berubah. Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta?Ashley Elora Powel, seorang gadis belia dengan sifat kekanak-kanakkan merantau untuk meneruskan studinya di kota besar, dia tidak menyangka jika mimpinya untuk bersekolah di perguruan tinggi terkenal itu akan merubah takdir hidupnya. Apakah dia bisa melepaskan mimpinya dan menggantinya dengan mimpi baru?

Cinta Pada Pandangan PertamaDokterBillionaireSweetKeluargaDewasa

Bab 1 Meninggalkan Pernikahan

Dia lebih memilih menghabiskan waktu berjam-jam diruang operasi dari pada harus menghabiskan waktu berjam-jam diacara pernikahan, jika bukan karena mommy dan kakak kesayangannya yang secara khusus mengingatkannya sejak satu bulan yang lalu, dia mungkin akan mencari alasan untuk tidak hadir dalam acara itu.

Sejak semalam semua saudara dan keluarga mereka sudah hadir untuk makan malam keluarga dan menginap dirumah orang tua mereka, dia berharap putra dan putri kakak kembarnya bisa membuat mommynya teralihkan dari topik yang selalu akan dibahas mengenai dirinya dan Kelly adik kembarnya, tetapi harapannya tidak terkabul karena Emily,kakak ipar sulungnya yang sangat baik hati menyinggung topik soal pasangannya dan adik kembarnya, membuat perhatian mommynya kembali teralih padanya dan adik kembarnya.

Beginilah jika anggota keluarga sangat dekat, mereka akan saling mengingatkan bahkan untuk hal-hal yang sebenarnya bukan menjadi urusan mereka, walau begitu dia sangat menyayangi keluarganya yang dapat dikatakan sangat unik.

Kenny Elwood Walker putra bungsu dari pasangan Kayla dan Calvin Elwood Walker, berumur 27 tahun berprofesi sebagai seorang dokter bedah saraf dan pemilik dari café yang cabangnya sudah tersebar dibeberapa negara. Wajahnya yang tampan, bentuk badan proposional, sifatnya yang sering ditunjukan di publik adalah  dingin dan tidak banyak bicara, membuatnya menjadi incaran para wanita yang penasaran dengan dirinya dan tentu saja jika bisa mendapatkan Kenny Walker maka dijamin mereka akan hidup nyaman. Kenny memiliki 2 saudara kembar laki-laki Kevin dan Kevan, 1 kakak perempuan Kimberly dan 1 adik perempuan yang juga kembarannya Kelly. Kedua kakak kembarnya sudah menikah dan memiliki putra dan putri dan besok adalah hari pernikahan kakak perempuannya dengan Max sahabat dari Kevin dan Kevan.

"Jadi kapan kalian berdua membawakan pasangan kalian untuk dikenalkan ke mommy?" tanya Kay pada putra dan putri bungsunya setelah Emily menyinggung hal itu.

"Mommy, besok Kim baru akan menikah kenapa mom, sudah meributkan pasangan kami?" kata Kelly dengan merengut dan Kenny hanya menatap Emily kakak iparnya dengan tajam.

"Ken, jangan menatap istriku dengan tatapan ingin membunuh seperti itu, aku tidak akan bertanggung jawab jika dia menangis" kata Kevin kakak sulungnya yang sifatnya hampir sama dengannya.

Kenny menolehkan kepalanya dan matanya bertemu dengan mommy tercintanya yang menatapnya dengan penuh tanda tanya.

"Belum ada wanita yang membuatku tertarik dan terima kasih atas niat baik kalian untuk mengenalkan wanita-wanita padaku tetapi mohon maaf, aku tidak akan bertanggung jawab jika mereka patah hati karena kutolak." Kata Kenny.

"Aku juga, lagian daddy waktu menikah sama mommy umur berapa? Kevin dan Kevan juga menikah umur berapa? Masa kita yang baru 27 sudah harus menikah?" lanjut Kelly.

"Siapa yang menyuruh kalian menikah? Bukankah mommy tadi bilang 'membawakan pasangan' dan tidak ada yang menyuruh kalian menikah." Kata Kim.

"Dan kenapa kalian membawa-bawa umur daddy?" tanya Calvin dengan nada kesal.

"Ya, kenapa juga membahas umurku dan Kevin" kata Kevan. Juga dengan kesal.

"Kenapa kamu kesal? bukankah yang dikatakan Kelly tadi benar?" tanya Claire istri dari Kevan.

"Daddy terlihat kesal, jadi aku juga kesal." jawan Kevan asal.

"Mommy rasa untuk Kenny mungkin memang sudah takdir pria Walker harus mendapat pasangan yang jauh lebih muda, jadi mungkin saja saat ini pasangan Kenny sekolah jadi dia belum akan bertemu pasangannya, tetapi bagaimana denganmu Kelly?"

"Mommy tidak adil, kenapa Kenny dimaklumi aku tidak?" protes Kelly

"Karena kamu selalu menganggap pria-pria yang mendekatimu sebagai kakak laki-lakimu dan membuat mereka memilih mencari wanita yang menganggap mereka sebagai kekasih." Jawab Kim.

"Tapi siapa juga yang membuatku sulit mendapatkan kekasih jika buka kalian para pria Walker yang amat sangat keterlaluan sekali protektifnya." Kata Kelly.

Semua tertawa mendengar komentar Kim dan jawaban Kelly diikuti dengan wajah memberengut kesal.

Begitulah keluarga Kenny Walker, keakraban dan keharmonisan mereka sudah terkenal dikalangan publik, apalagi keromantisan orangtuanya, tetapi dia tidak heran karena dalam keluarga mereka titah yang tidak bisa dibantah adalah titah dari mommy mereka, mereka 4 bersaudara sangat menyayangi mommy mereka sama seperti daddy mereka jadi bagi mereka kebahagiaan mommy adalah segalanya termasuk menjaga keharmonisan dan keakraban anggota keluarga. Salah satu kesedihan yang pernah mereka alami adalah saat meninggalnya Graham Walker karena usia, walau Graham mengatakan dia sudah cukup bahagia bisa hidup sampai usianya sekarang, seluruh anggota keluarga Walker saat itu sangat bersedih bahkan Kayla sempat sakit selama seminggu yang membuat semua panik terutama Calvin suami dan daddy mereka.

Kenny bersyukur dia dilahirkan dalam keluarga yang harmonis. Karena dia sangat miris melihat teman-temannya yang juga dari keluarga berada hidup dalam kemewahan dengan keluarga yang berantakan, dan tanpa kasih sayang sehingga mereka bahkan terjerumus dalam pergaulan bebas yang salah.

Orang tuanya tidak pernah melarang mereka melakukan hal-hal yang anak-anaknya sukai, mereka hanya mengingatkan bahaya jika hal itu akan membahayakan dan mendukung jika itu adalah hal yang baik serta mengajarkan mereka untuk bertanggu g jawab atas semua perbuatan dan tindakan mereka.

Dia memiliki 2 sahabat yang berasal dari keluarga sederhana namun memiliki semangat kerja dan kepandaian seperti dirinya, Oscar yang juga seorang dokter dan Nathan yang sekarang menjalankan café miliki mereka bertiga. Dari tabungan mereka dan bantuan orangtuanya, mereka bertiga membuka cafenya untuk pertama kali saat berusia 16 tahun, konsep café yang berbeda dengan rasa kopi yang enak membuat café mereka digemari banyak orang dan dalam waktu satu tahun mereka berhasil membuka 2 cabang ditempat yang berbeda dan terus berkembang sampai sekarang , Nathan sekarang lebih sering berkeliling untuk memantau café, dia sudah menikah dan memiliki seorang putra, sedangkan Oscar sudah memiliki kekasih yang juga berprofesi sebagai seorang dokter anak. Sampai sekarang mereka bertiga selalu meluangkan waktu utnuk berkumpul disela-sela kesibukan pekerjaan mereka.

Malam itu saat berada dikamarnya dirumah orangtuanya, Kenny memikirkan perkataan mommynya, apakah benar jika jodohnya masih sekolah sampai dia belum menemukannya?, jika benar begitu maka bukan hanya menikah dengan wanita muda yang menjadi takdir pria Walker, tetapi manjadikan cinta pertama mereka sebagai cinta abadi sampai maut memisahkan adalah takdir yang harus mereka jalani, jadi dia akan menunggu sampai saat itu tiba. Dia juga ingin seperti daddy dan kedua kakak kembarnya, mendapatkan wanita yang menyayangi mereka apa adanya, bukan karena harta, kedudukan dan ketampanan tetapi karena ketulusan hati dan cinta. Selama ini cukup banyak wanita yang dikenalakan padanya atau yang langsung terang-terangan mengejarnya tetapi dengan tegas Ken menolak mereka, dia tidak pernah memberi harapan pada wanita karena baginya hal itu hanya membuang-buang waktunya yang berharga.

Pesta pernikahan Kimberly dan Max berjalan lancar, keluarga pasangan itu tampak bahagia, Kenny dan Kelly menajadi pasangan dalam pesta itu sampai mereka dipisahkan dengan panggilan dari ruamh sakit. Kenny segera mencari orangtuanya untuk berpamitan, karena situasi yang gawat dia terpaksa harus meninggalkan pesta lebih dulu. Memang dia sedang mengajukan cuti tetapi sebagai seorang dokter tentu saja dia tidak bisa mengabaikan nyawa seseorang yang sedang diambang maut.

Calvin dan Kayla hanya menggelengkan kepala melihat ulah putra bungsu mereka, walau mereka menyadari pekerjaan Kenny memang mmbutuhkan pengorbanan waktu.

Kenny langsung menuju kerumah sakit bahkan tanpa mengganti pakaiannya, dan saat tiba dirumah sakit dia segera berlari keruang gawat darurat untuk menangani pasien gawat itu.

Dia segera memerika kondisi pasien yang mengalami kecelakaan itu, dan meminta utnuk segera disiapkan ruang operasi dan pemeriksaan lanjutan, setelah selesai mengintruksikan segala sesuatu, dia segera berjalan menuju keruangannya utnuk berganti pakaian dan langsung menuju keruang operasi, dia bersyukur malam itu dia hanya meminum satu gelas agur saat diminta utnuk bersulang seluruh anggota keluarga, sehingga dia masih bisa segera menjalankan operasi.

3 jam yang cukup melelahkan dengan kondisi pasien yang cukup parah, akhirnya operasi selesai dan berhasil, Kenny menarik nafas panjang dan lega karena dia berhasil menyelamatkan nyawa pasiennya, dan untung saja dia tiba tepat waktu sebelum pasien mengalami hal yang lebih fatal lagi.

Kenny duduk didalam ruangannya dan memejamkan matanya untuk menghilangkan penat dan lelahnya setelah melakukan operasi yang cukup sulit tadi sampai telepon genggamnya berbunyi, sekilas dia melihat saipa yang menghubunginya dan tersenyum, sesuai tebakannya aka nada yang marah karena dia meninggalkan resepsi penikahan itu.

"Kamu keterlaluan, meninggalakn resepsiku tanpa pamit, bagaimana kamu akan membayarnya?" teriak Kim kakaknya tanpa mengucapkan kata halo.

"Aku terpaksa kakakku sayang, dan bukankah seharusnya kamu sedang menghabiskan malam pertamamu, kenapa kamu malah meneleponku dan mengomeliku."

"Acara baru selesai dan aku mencarimu, kata mommy kamu kembali kerumah sakit"

"Ada pasien gawat yang harus kutangani"

"Kamu berhutang padaku, aku akan menagihnya tunggu saja. Bagaimana pasienmu selamat?"

"Pasien itu menyampaikan maaf yang sebesar-besarnya padamu karena telah memaksaku meninggalkan resepsimu lebih awal"

"Dasar, jangan lupa akan kutagih setelah aku pulang berbulan madu."

"Ya, sampaikan maafku pada Max"

"Tentu saja dia juga sedang memikirkan cara bagaimana membuatmu membayar hutang ini."

"Terserah, selamat berbulan madu." Kenny menutup sambungan telepon dengan kakaknya, dia yakin kakaknya pasti akan mengenalkannya dengan wanita dan memaksanya berkencan sebagai bayaran atas hutangnya.

Ashley Elora Powel seorang gadis berusia 16 tahun periang, lugu, polos dan kekanak-kanakan, tinggal bersama nenek dan daddynya. Orangtuanya bercerai saat dia masih berusia 3 tahun karena mommynya memilih pria lain yang lebih mapan daripada daddy dan dirinya.

Lerry Powel adalah seorang detektif polisi bagian kejahatan dan narkotika, dia berpacaran dengan Hillary, mommy dari Ashley sejak sekolah tinggi dan memutuskan menikah setelah Lerry lulus dari sekolah kepolisian. Awal penikahan dilalui dengan indah, apalagi dengan kehamilan dan kelahiran Ashley ditengah-tengah mereka, namun cobaan mulai datang saat Lerry yang disibukkan dengan pekerjaannya membuat Hillary merasa diabaikan, dia merasa Lerry lebih mencintai pekerjaannya daripada dirinya dan saat itu putra pimpinan datang dari kantor pusat untuk bekerja dikantornya, berawal dari hubungan kerja berlanjut pada hubungan percintaan dan akhirnya Hillary memutuskan ikut bersama lelaki itu dan meninggalkan suami dan putrinya.

Saat ini Lerry sedang mengatasi kemanjaan dan rengekan dari putri kesayangannya, yang memintanya menggeluarkan ijinnya untuk dia melanjutkan di univeritas idamannya yang berada jauh dari kota mereka sekarang.

"Pokoknya aku mau melanjutkan sekolah di sana." Kata Ashley

"Tapi bagaimana mungkin kamu bisa hidup sendiri disana? Balas Lerry.

"Daddy sayang, Ashley bukan anak kecil lagi, aku bisa mengurus diri sendiri, lagian aku sudah mendapatkan beasiswa disana."

Lerry sangat berat melepaskan putri kesayangannya, bagaimana mungkin dia membiarkan Ashley tinggal sendiri di kota besar, tetapi dia juga tidak ingin membiarkan putrinya kecewa. Dia tahu sejak kecil Ashley selalu ingin menyelesaikan sekolahnya di universitas ternama, dan dia berjuang untuk mendapatkan beasiswa disana namun sekarang setelah harapan putrinya sudah ada dihadapan mata dia sangat berat untuk memberikan ijin.

"Ijinkan dia pergi Lerry, sudah waktunya dia belajar mandiri, jika kamu terus memanjakannya kapan dia akan dewasa." Edith membela cucunya.

"Tuh, grandma saja sudah mengijinkan, masa daddy tega sama Ashley" Ashley mulai menitikkan airmatanya, dia sedih karena saat mimpi dan harapannya sudah ada didepan mata, daddynya tidak mengijinkan dia pergi.

Lerry tidak akan tega jika melihat tatapan sedih dari putrinya, apalagi menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Baiklah daddy akan mengijinkanmu, tetapi daddy ingin kamu disana benar-benar untuk sekolah, bukan untuk mecari pacar atau bersenang-senag, kamu harus bisa menjaga dirimu jangan terpengaruh dnegan pergaulan di kota besa, jangan mudah mempercayai orang, jangan..." belum sempat Lerry menyelesaikan perkataannya dirinya sudah dipeluk dengan semangat oleh Ashley.

Ya...ya...ya...Daddy sayang, Aku pasti menjaga diri disana dan harus menyelesaikan sekolahku." Teriak Ashley dengan senang sambil memeluk Lerry.

Lerry hanya tertawa melihat ulah putrinya, kebahagiaan putrinya menular padanya dan menghangatkan hatinya. Dia memang sangat menyayangi putrinya apalagi sejak istrinya meninggalkan mereka, dia menjaga Ashley dengan semua kasih sayangnya, dia berusaha menjadi seorang daddy sekaligus mommy bagi putrinya. Masa-masa awal mereka hanya tinggal berdua, Lerry mengalami kesulitan membagi jam kerja dan mengasuh Ashley sampai akhirnya Edith, ibunya mengetahui permasalahannya. Edith memutuskan untuk tinggal bersama putranya dan mengasuh cucu nya.

Ashley tumbuh sebagai seorang gadis yang ceria dan mudah membuat orang tertawa, tubuhnya yang mungil, keluguannya dan sifatnya yang kekanak-kanakan membuat orang-orang disekitarnya mudah menyayanginya. Dia cantik dan manis , banyak pria yang mencoba mendekatinya tetapi mereka akhirnya mundur jika bukan karena Lerry juga karena sifat Ashley yang seperti anak kecil tidak seperti usianya yang sebenarnya.

Ashley tidak pernah mendengarkan komentar orang tentang sifatnya yang kadang karena kepolosannya membuat teman-temannya marah, baginya kejujuran adalah yang terpenting walau kadang kejujuran itu sangat menyakitkan. Besar tanpa kasih sayang seorang ibu tidak membuatnya bersedih, baginya kasih sayang yang diberikan daddy dan grandmanya sudah cukup. Ejekan yang didapatnya dari orang-orang yang iri padanya mengenai statusnya yang tidak memiliki ibu atau karena ibunya lebih memilih pria kaya daripada dirinya selalu diabaikannya walau kadang hatinya sakit saat mengingat mommynya.

"Kamu senang?" tanya Edith saat mereka hanya tinggal berdua.

"Jelas senang grandma"

"Senang karena akan pergi dari kami?"

"Grandmaaa...." Pekik Ashley dengan manja, "Aku senang bukan karena jauh dari kalian, aku pasti sangat merindukan kalian, tetapi grandma tahukan kalau aku memang sudah ingin sekolah disana, lulusan sekolah itu selalu mendapat pekerjaan yang terbaik diperusahaan-perusahaan besar, nanti setelah lulus aku akan melamar kerja di Walker Corp dan minta ditugaskan di cabang sini jadi aku bisa menjaga kalian kelak."

"Kamu tidak perlu menjaga kami, tapi kamu harus menjaga suamimu kelak, hanya saja grandma sedikit kuatir..." kata Edith sambil berpikir tetapi tidak melanjutkan perkataannya.

"Kuatir apa?" tanya Ashley yang menunggu kelanjutan perkataan Edith.

"Apakah ada yang akan menjadikamu seorang istri dengan tingkah kekanak-kanakanmu seperti ini?" lanjut Edith sambil menahan tawa karena dia sangat suak menggoda cucunya ini.

"Aku tidak peduli, sifatku sudah seperti ini, jika suamiku kelak tidak bisa menerimanya ya sudah, jangan menjadi suamiku." Ashley memang sangat santai dan cuek namun hatinya baik. Dia menyukai anak-anak, dan anak-anak menyukainya, dia bekerja sambilan untuk mengisi waktu luangnya ditempat penitipan anak dikota kecil itu.

"Hahahaha, perasaan grandma mengatakan disana nanti kamu akan bertemu jodohmu, jadi mulai sekarang kamu harus mulai belajar menguru rumah dan diri sendiri."

"Grandmaaaaa....bukannya biasanya Ashley juga mengurus rumah dan diri sendiri, grandma mengejekku." Teriaknya dengan kesal yang disambut tawa Edith.

Ashley memang sudah terbiasa mengurus rumah membantu Edith, bahkan dia juga sudah pandai memasak hanya saja usia dan kelakuannya membuat orang tidak yakin dia bisa melakukan semua hal itu apalagi dengan tingkah manjanya.

Lerry duduk di balik meja kerjanya tetapi pikirannya masih kepada putrinya, dia sedikit kuatir jika putrinya tinggal sendiri di kota besar dan jauh dari dirinya, bagaimana jika dia sakit? bagaimana jika teman-temannya menganggunya?.

"Hei, kenapa dari atdi kulihat kamu hanya melamun?" sapa Peter atasan yang juga sahabatnya. "Apa yang sedang menjadi pikiranmu?"

"Aku mengijinkan Ashley melanjutkan sekolahnya tetapi aku masuh mengkuatirkannya, aku tidak ada keluarga disana, itu kota besar, bagaimana jika terjadi sesuatu padanya?"

"Astaga Lerry, kamu jangan egois, sampai kapan kamu akan mengurung Ashley disini, dia juga punya cita-cita dan dia sudah besar sekarang."

"Aku juga ingin dia berkembang dan mandiri, tetapi dia akan pindah jauh dan itu kota besar."

"Sudahlah jangan terlalu dipikirkan, adikku dan keluarganya tinggal disana, dia bekerja sebagai perawat disalah satu rumah sakit besar kota itu, aku akan meminta bantuannya untuk menjaga Ashley selama disana, jadi kamu tidak perlu terlalu kuatir."

"Oh, benarkah? Tetapi bagaimana mungkin aku merepotkan asikmu dan kelaurganya disana?."

"Ashley sudah kuanggap seperti anakku sendiri, aku melihat dia bertumbuh sejak kecil sampai sekarang dan aku saja bisa mempercayainya, bagaimana mungkin kamu sebagai daddynya tidak mempercayainya?"

"Baiklah, terima kasih atas bantuanmu."

Ashley sangat senang dia membuka situs perguruan tinggi tempat dia akan melanjutkan studinya, dia akan belajar dengan giat supaya dia bisa bekerja diperusahaan besar seperti mimpinya, dia ingin membahagiakan grandma dan daddynya. Rasa bangga karena bisa diterima di perguruan tinggi itu dan mendapat beasiswa membuatnya senang, dan dia ingin menjadi seorang sarjana sehingga membuat daddynya bangga. Sebenarnya dia juga sedih karena harus meninggalkan daddy dan grandm tetapi bukankah dia pergi untuk kebaikan mereka juga nantinya, dia harus memantapkan hatinya dan dia akan menyelesaikan studinya dengan cepat.

Lerry pulang dan mengatakan pada Ashley jika Peter akan meinta adiknya untuk membantu mengawasi Ashley disana, yang tentu saja diprotes keras olehnya.

"Bagaimana mungki daddy merepotkan roang lain untuk diriku?, Dad, percayalah aku bisa hidup madniri disana." Rengek Ashley.

"Daddy tidak memintanya untuk menjagamu, hanya membantu kami jika terjadi sesuatu padamu, setidaknya ada orang yang kamu kenal disana."

"Daddy selalu saja tidak mempercayai jika aku bisa mandiri disana."

"Dengan sifat baik hatimu daddy kuatir disana kamu ditipu."

"Daddddyyyyyy" Ashley mengerucutkan bibirnya, dia kesal sekali karena daddynya selalu menganggapnya anak kecil.