Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 9.Sebuah Rencana

Happy reading all.

Salam sayang buat kalian semua.

Setelah kedua adiknya pulang, Zian dan clara sama sama tersenyum penuh misteri, mereka memang mempunyai misi yang sama, dan itulah kenapa mereka melakukan sandiwara ini.

Zian tau jika sebanrnya asisten pribadi sekaligus orang kepercayaannya arka mempunyai rasa kepada clara, sedangkan sampai saat ini dia tidak mau mengungkapkan hal itu, entah apa alasannya.

Dan Zian butuh clara untuk menghindari kejaran para wanita yang menggilainya, dan tentunya mencoba mencari tau mengenai perasaan tia kepadanya.

Flashback on

Di sore hari sebelum Zian melakukan perjalanan untuk pulang ke tanah air, Zian sudah membuat janji bertemu dengan clara untuk membicarakan banyak hal mengenai kerjasama mereka.

Sedangkan arka sudah kembali terlebih dahulu karena di minta oleh ivan. Dan disinilah mereka sekarang di sebuah restoran bergaya santai Zian dan clara bertemu.

"Hai sudah lama menunggu? " tanya clara, satu kebiasaan wanita itu tidak pernah bisa datang tepat waktu.

"Ck bisa tidak jika tidak telat sekali saja" bals zian sedikit kesal.Sedangkan clara hanya tersenyum dan acuh saja, baginya sikap Zian sudah terbiasa buat nya.

"Ok ok baik langsung saja ya, ada apa tuan Zian yang terhormat? " tanya clara dengan santai.

"Begini aku akan pulang ke Indonesia nanti sore, kita akan mulai rencananya disana, kamu pasti sudah tau bukan jika arka sudah balik duluan? dan aku pastikan nanti dia yang akan jemput kamu, kamu bisa mulai dari situ, saat bertemu dengannya kamu bersikap acuh. Sedangkan nanti ketika kamu bertemu denganku kamu harus bersikap sangat manis di depan adik ku dan dia"penjelasan Zian di potong oleh clara.

"Hemm rupanya ini kerjasama yang menguntungkan, apa sampai sekarang kamú belum berani bilang kepadanya?ck dasar lembek" ejek clara yang sudah tau siapa wanita yang disukai Zian.

"Sotoy kamu, aku bukannya tidak berani hanya butuh memastikan saja bagaimana perasaan dia kepadaku, apalagi aku baru saja mendapat laporan dari sesorang jika dia sudah punya kekasih" ucap Zian berubah sendu, mengingat beberapa hari yang lalu anak buahnya memberi kabar jika tia mempunyai kekasih dan sudah bersama sejak sebulan yang lalu, Zian merasa kecolongan.

"Oooooo begitu rupanya, lagian aku heran sama kamu, cewek tuh banyak banget Zian yang suka sama kamu, tapi apa semua kamu tolak dengan mentah mentah bahkan sama sekali tidak ada yang kamu tanggepin, malah aku yang selalu kamu jadikan tameng, apa sih spesialnya dia? aku jadi pemasaran" kata clara benar benar penasaran sama gadis yang di cintai Zian bahkan sampai segitu hebatnya.

"Aku juga gak tau ra.... entahlah hati yang memilih ra, aku bisa apa" ucap Zian.

"Terus kenapa kamu mau dekat denganku? kenapa kamu tidak menghindar waktu pertama kali aku deketin kamu? kenapa kamu gak risih kayak waktu tuh cewek cewek mendekat? " tanya clara penasaran karena Zian bersikap biasa saja sewaktu clara mendekat kepadanya.

"Dasar bodoh, dari awal aku sudah tau kalo kamu suka sama arka, jadi kenapa aku harus risih, justru aku punya cara buat menghindari mereka semua melalui kamu" jawab Zian sambil tersenyum.

"Kurang ajar, jadi kamu benar benar memanfaatkan aku? " tanya clara lagi dan hanya di jawab anggukan kepala saja oleh Zian.

"Jadi gimana? kamu bisa kan nyusul aku ke Indonesia untuk menjalankan misi kita? " tanya Zian.

"Ok siap lagian aku juga udah kosongin jadwal aku selama dua bulan kedepan, aku pengen menikmati liburan di negaramu sekaligus memastikan perasaan tuh cowok kulkas" jawab clara.

"Helleehhh kulkas juga kamu tergila gila kan" olok Zian dan membuat mereka akhirnya tertawa.

Setelah selesai pembahas mereka akhirnya mereka berpisah untuk tujuan masing masing.

Flashback off.

Mereka berdua masih menikmati makan siang mereka sambil bercerita, meski mereka tau ada seseorang yang memperhatikan mereka di ujung sana. Siapa lagi kalo bukan arka.

Arka setelah mengantar naya dan mala bergegas kembali ke cafe karena sejujurnya dia merasa penasaran dengan clara yang tiba tiba datang ke indonesia.

Arka merasa ada yang aneh dengan hatinya melihat clara dapat tertawa lepas dengan Zian, dia tidak tau apa saja yang meraka berdua bicarakan, yang arka tau mereka terlihat bahagia dan dekat. Hatinya merasa bergemuruh menahan rasa yang siap akan meledak melihat kedetakan dua insan di depan matanya.

Akhirnya arka memilih untuk kembali keruangannya dan mendinginkan hati dan pikirannya dengan meminum minuman dingin yang sengaja dia pesan kepada pelayan cafe tadi.

Sedangkan dua orang yang berada di bawah tadi tertawa dengan lepas melihat kepergian arka dengan wajah kusutnya. Zian yakin jika arka sebenarnya suka sama clara hanya saja dia tidak berani mengatakannya.

"Lihatlah kulkas sepertinya dia kepanasan disini" ucap Zian diselingi tawa.

"Biarkan saja salah siapa tetap bertahan dengan kulkasnya, bair tau rasa" balas clara ikut merasa puas dengan apa yang dia lihat barusan.

Sedangkan Zian hanya menanggapi dengan gelengan kepala saja, dia sendiri memikirkan bagaimana sekarang perasaan tia, apakah biasa saja atau merasa seperti arka? entahlah Zian benar benar butuh kerja keras rupanya. Gadisnya rupanya sangat pintar menyembunyikan semua perasaannya.

*akrh .... wanita sungguh rumit, kenapa sih susah sekali menebak perasaan wanita, aku harus bagaimana coba*batin Zian merasa pusing sendiri.

"Asshh huft " nafas Zian terdengan gusar dan berat.

"Kenapa kamu? masih belum bisa mastiin" ejek clara.

"Diam kamu, dah pulang sana, aku mau kerja" usir Zian dengan sadisnya.

"Sial sekarang aku diusir gitu aja, awas kamu" grutu clara merasa sebal dengan Zian.

"Sorry sorry ra,,, aku memang mau lanjut kerja, kamu mau kemana? biar diantar arka ya, ntar kamu nyasar lagi, bentar aku telfon arka dulu" ucap Zian sambil menghubungi arka.

#Ka talong lo anterin clara ya, gue ada kerjaan nih di telfon sam ayah"dusta Zian.

#Tapi Zian gue masih ada kerjaan nih, numpuk"alasan arka untuk menghindari.

#Bentar aja ka, tidak ada penolakan"ucap Zian dan langsung memutuskan panggilan begitu saja.

Sedangkan arka dirungannya mengumpat sang bos sekaligus sahabatnya.

"Arkh.... dasar sahabat laknut" umpat arka.

Akhirnya mau tidak mau arka melaksankan perintah bos laknatnya itu. Dengan menggerutu sepanjang perjalanan menuju apartemen clara.

Ya clara memang sudah kembali ke apartemen untuk bersiap siap akan pergi bersama arka,, lelaki pujaan hati nya yang sudah lama dia sukai namun tidak pernah mendapat balasan sama sekali, arka terlalu dingin dengan dirinya, bahkan melebihi zian. Dan saat dia mendapat kesempatan ini sunggu hal itu tidak akan di sia siakan lagi olehnya. Bagi clara bisa berjalan bersama arka adalah hal paling dia inginkan.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel