Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 7. Balasan Untuk Dia

Senin meski mendung masih menyapa tetap semangat.

Mari awali hari dengan semangat membaca juga ya hehehe. Ok kita lanjut.

Pagi ini suasana kampus sangat riuh, banyak orang yang membicarakan foto yang beredar tanpa tau dari siapa, sebab tanpa ada nama pengirim dan akun tersebut terlihat sudah tidak aktif lagi.

Nay dan mala yang baru sampai terlihat heran dengan situasi kampus hari ini, mereka memang belum sempat mengecek grup kampus atau kelas mereka.

Nay dan mala hanya bisa saling pandang dan merasa panas telinga mereka karena mereka mendengar sayup sayup orang orang mencibir naya. Mala bahkan sudah mulai marah dan bersiap untuk memarahi mereka semua, tapi itu di tahan oleh naya.

"Tidak usah la biarkan saja, toh kita juga belum tau duduk permasalahannya jadi sabarlah" peringatan nay bijak dan santai seolah bukan dia yang sedang di bicarakan, bagi nay selama itu tidak benar kenapa harus terbawa emosi.

"Huft.... baiklah" balas mala menghebuskan nafasnya kasar agar lebih stabil emosinya.

Mereka sampai di kelas dan mendapat tatapan benci dari semua orang, bahkan ada yang menatap meremehkan naya.

Akhirnya naya dan mala mencoba melihat sosisa media mereka dan betapa terkejutnya mereka ketika mereka melihat postingan yang membuat naya dicibir.

Ada beberapa foto naya dan Zian yang saling duduk berhadapan, kemudian sama sama berdiri dan yang paling membuat heboh adalah foto naya yang memeluk Zian dan bahkan di sertai tulisan

*Seorang mahasiswi kedapatan merayu dosen pengganti yang masih muda agar mendapat nilai yang memuaskan dan bahkan bisa mendapatkan uang, dasar wanita ja****.

Mala dan nay saling pandang kemudian mereka malah tertawa dengan terbahak bahak karenaeligat postingan tersebut. Bagi mereka itu bukan masalah berat, biarlah toh pasti kak Zian akan membelanya, itu pikir mereka.

"Eh kenapa kamu malah tertawa, bukanya malu ketahuan begitu" cerca salah satu teman kelas naya.

"Iya aneh, aib keumbar ke publik bukanya malu malah ketawa kencang juga, dasar j*****." sahut yang lainnya.

"Hemmm gini ya kenapa aku harus malu, kenapa juga harus sedih atau apalah karena aku gak merasa seperti yang dituliskan, so biarkan saja" jawab nay santai sambil mengangkat bahunya acuh.

"Oya jangan nyesel ya kalo kalian tau yang sebenarnya ntar,,, pasti akan kalian tahu kok tidak lama lagi, dan jika kalian butuh lebih banyak lagi foto gue siap bagikan ke akun sosial gue dan nay gimana? bahkan foto saat gue dipeluk sama di rangkul tuh dosen juga ada" ucap mala enteng yang malah mendapat gelengan kepala dari naya sambil tertawa.

"Eh kalian ini kenapa malah bangga dengan hal buruk sih, bikin nama kampus kita jelek saja, dan elo la, bukanya elo pacarnya alex ya kok masih sama cowok lain" sahut yang lain.

"Merusak nama kampus? ah gue lupa itu hehehe sudahlah tunggu saja ya, dan gue peringatkan buat kalian semua jangan pernah menyesal jika kebenaran sudah terungkap dan satu lagi gue lupa, buat siapapun yang udah menyebarkan foto ini siap siap nerima akibatnya" ucap nay yang di angguki oleh mala.

Sedangkan di pojokan ada satu orang yang diam diam merasa kesal karena merasa gagal membuat nay malu, justru yang dia lihat nay dan mala malah terwata dengan foto yang dia sebar.

*Sialan kenapa justru mereka terlihat santai saja, apa sebenarnya hubungan mereka dengan dosen itu, sial sial*batin seseorang dengan sangat geram.

Waktu belajar sudah dimulai tapi mereka di kejutkan dengan pengumuman jika semua mahasiswa atau siswi harus berkumpul dilapangan segera tanpa terkecuali.

Mereka mulai kasak kusuk untuk pengumuman ini.

"Ini pasti ada kaitannya sama foto tadi"

"Iya pasti dia akan mendapat teguran"

"Ada ada saja sih kenapa harus melakukan itu"

"Ah pasti dikeluarkan dari kampus"

Begitulah beberapa ucapan ucapan yang sempat di dengan nay dan mala, sedangkan mereka acuh tak acuh saja dan dengan santainya berjalan kelapangan untuk berkumpul bersama.

Sedangkan di ruangannya Zian mendesah, inilah yang membuat dia malas mengajar, selain digilai para wanita juga malas ada gosip gosipurah seperti ini, jika bukan karena ayahnya yang meminta tolong sudah di pastikan Zian tidak akan mau.

"Hais bikin malas saja" cuma Zian singkat sambil ponselnya dan menelfon sang asisten.

# Assalamu'alaikum ka... udah lo dapat siapa pemilik akun itu?

#Waalaikumsalam sudah bos, sudah saya kirim ke email bos.

#Baik trimakasih ka.... oya apa clara sudah sampai? aku telfon dia belum diangkat juga.

#Sama sama bos, dan untuk cewek itu dia sudah sampai dan sudah saya antar ke apartemenmu, mungkin sedang tidur atau entahlah

#Ok ka.. entar gue telfon dia lagi.

#Hemm balas arka acuh dan malas

Panggilan pun berakhir dan Zian hanya tersenyum saja memandang ponselnya. Baginya arka bukan hanya asistennya tapi juga tangan kanannya, dan sekaligus sahabat baiknya.

Hanya dengan arka Zian berbagi keluh kesah dalam mengurus semua usahanya.

Zian sudah hersiap untuk kelapangan dia bahkan sudah mempersiapkan semua dengan baik dan hanya menunggu saatnya tiba saja. Bagi Zian tidak ada yang boleh menyakiti ataupun merendahkan keluarganya. Jika hal tersebut terjadi seperti sekarang maka Zian akan berubah menjadi sosok yang lain, bahkan lebih mengerikan di banding sang ayah ivan.

"Ok mari kita lihat pertunjukan apa yang akan terjadi hari ini" ucap Zian dengan seringai yang mengerikan di selingi dengan merapikan tampilannya dan berjalan keluar ruangan.

Setelah semua kumpul akhirnya penjelasan di mulai dan Zian yang akan langsung menjelaskannya.

Zian berdiri di atas podium dan memulai untuk membukanya, terpaksa dia membuka jati diri naya dan mala dengan lengkap dan mungkin setelah ini harus ada pengawasan ekstra dari Zian untuk keselamatan mereka.

"Assalamu'alaikum semua, selamat pagi menjelang siang semua... Kalian pasti sudah paham untuk apa kalian dikumpulkan disini, dan saya juga yakin kalian semua pasti sudah melihatnya kan? " Zian mulai dengan masih menggunakan nada santai.

"Baiklah akan saya kasih tau siapa wanita yang ada di dalam foto itu, siapa sebenarnya dan apa hubungannya dengan saya, dan saya harap setelah saya beritahu kepada kalian semua kalian tidak akan menyesal terutama bagi kamu yang sudah membuat berita ini, jangan kamu kira saya tidak tau siapa kamu, walau bagaimanapun kamu bersembunyi, kamu tidak akan bisa mengelabui saya. Kamu salah bermain main dengan saya. Hutf baiklah saya akan memberi tahu kalian"ucapan Zian terjada karena dia mulai untuk mengatur emosinya.

"Naya dan mala silahkan kalian bisa maju kedepan" panggil Zian kepada mereka.

Zian sengaja memanggil mala sekalian karena Zian tidak mau akan ada kejadian berikutnya jika tidak sengaja dia sedang bersama mala di mana saja.

Naya dan mala berjalan kedepan menghampiri Zian dengan santainya, bahkan tanpa ada rasa takut sedikitpun, karena itulah ajaran dari orang tua mereka jika mereka tidak bersalah maka jangan pernah takut sedikitpun.

"Kalian lihat dua wanita cantik ini? kalian amati dan dengar baik baik agar kalian kedepannya tidak berbuat ulah lagi! " Suara Zian terdengat sangat tegas kali ini.

"Dia adalah KANAYA MAHESWARI ANGKASA dan dia adalah NIRMALA SINTIA PRAWIRA . Sampai disini kalian sadar siapa mereka? apa nama belakang mereka? dan tentu kalian juga sudah tau nama lengkap saya, jika kalian belum tau maka akan saya perjelas nama saya ZIAN MAHENDRA WIJAYA ANGKASA.! paham? Apa kesimpulan kalian sekarang? tidak mungkin jika kalian tidak mengenal nama belakang kami bukan? "ucapan Zian terhenti karena ingin melihat reaksi mereka semua dan benar saja semua kaget bahkan ada yang sampai menutup mulutnya ada yang menunduk karena takut dan masih banyak lagi.

Mereka baru tau nama belakang naya dan mala karena salama ini mereka sembunyikan, dan bahkan mereka selalu tidak terlihat jika ada acara acara penting dan bagi orang banyak kedua putri itu adalah misterius dan kini apa mereka tau dengan kejadian yang tidak baik.

" Masih kurang jelas? ada yang mau bertanya? dan apakah kamu mau mengakui kesalahan mu sebelum sesuatu terjadi kepadamu? "sindir Zian kepada dia.

Semua mulai kasak kusuk siapa kira kira orang yang sudah menyebar berita bohong itu, dan akan terjadi apa setelah ini. Sekarang mereka benar benar takut karena berhadapan dengan siapa, mereka tau keluarga Angkasa tidak akan melepas dengan mudah orang yang sudah berbuat salah kepada mereka, apalagi ini langsung kepada pewaris utama.

Ya Zian memang terkenal lebih kejam dari sang ayah jika sudah berkaitan dengan perbuatan yang salah apalagi menyangkut adik adiknya.

"Baiklah jika kamu tidak mau mengaku, maka nikmatilah kehancuranmu, mulai dari 5 menit dari sekarang" ucap Zian membuat semua takut.

"Kak... jangan begitu, kasian dia, maafkanlah kak" rayu naya karena dia merasa kasian kepada orang yang bahkan belum dia tau.

"Iya bang kasian, ayolah bang.. abangku ini ganteng loh, ya ya" susul mala ikutan merayu.

Demi apapun sebenarnya Zian sangat senang mendengar kata mala, wanita yang dia cintai tapi demi menjaga nama baik Zian berpura pura diam saja tanpa ekspresi.

"Arka udah beres? " tanya Zian tanpa menoleh kearah arka yang entah sejak kapan sudah berada di kampus itu. Sedang arka yang menjawab dengan anggukan kepala dan acungan jempol yang berarti sudah beres.

Akhirnya semua sudah selesai dan semua orang yang tadi mencela meminta maaf kepada naya. Kecuali dia yang hanya bisa duduk termenung di salah satu bangku taman dengan menahan isakan nya, dia baru saja mendapat kabar bahwa perusahaan ayahnya bangkrut dan semua aset disita, dia sadar pasti ini adalah perbuatan Zian karena kesalahannya. Sekarang dia hanya bisa menangis dan memberanikan diri mohon ampun kepada Zian.

"Emm pa.. pak zi Zian sa saya mau minta maaf untuk semua kesalahan saya" ucap siska dengan sangat gugup dan gemetaran bahkan tidak berani melihat Zian. Ya dia adalah siska teman sekelas naya dan mala yang memang suka mencari gara gara, anak yang sombong dan juga sangat judes.

"Oh kamu, kenapa baru sekarang? apa baru menyesal? atau karena sudah miskin? " tanya Zian sarkastik.

"Bu bukan begitu pak.. saya sadar saya salah" jawab siska.

"Baguslah kalo sadar tapi sudah terlambat, bukankah saya tadi memintamu untuk jujur sebelum semua saya lakukan? " tanya Zian.

Kali ini siska hanya bisa menangis karena memang dia salah, kenapa baru sekarang dia mengakuinya, sekarang apa yang harus dia lakukan, itulah yang siska sesalkan dan tangisi, mengingat bagaimana keluarganya nanti.

"kak"

"bang"

Panggil naya dan mala bersamaan karena mereka tidak sengaja mendengar semuanya ketika mereka akan menemui kakaknya di ruangannya.

Zian hanya bisa mendesah pasrah jika sudah naya dan mala yang memohon sudah di pastikan dia tidak bisa menolak lagi.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel