
Ringkasan
Berawal dari Alexia gadis cantik yang hobi ke club tiap malam untuk menghilangkan rasa jenuh akibat ditinggal orangtuanya kerja tanpa memperhatikannya, Saat Alexia berada di club ia tak sengaja bersenggolan dengan gadis lain, gadis itu ta terima dan menjambak Alexia, Alexia geram lalu memukul gadis itu, perkelahian tak dapat dihindarkan dan menjadikan klub rusak parah. Kejadian itu, membuat para preman club meminta ganti rugi atas kerusakan club yang disebabkan olehnya. Saat akan bertanggung jawab, ternyata dompet dan ponsel hilang. ia pun berlari keluar untuk menghindari para preman tersebut, mereka kejar-kejaran hingga Alexia masuk ke dalam sebuah pesantren, ia tak tahu jika ia salah masuk. Ia berpikir panti asuhan karena suasananya hampir sama. Perlahan gadis itu berjalan menyusuri lorong dan tak sengaja bertabrakan dengan seorang lelaki tampan. Lelaki tampan itu adalah Aditya. Aditya terkejut saat melihat dandanan cewek aneh dengan bajunya terbuka semua. Adit ingat jika ada Hendra segera ia memberikan sarung untuk menutupi tubuh Alexia, Alexia terkejut perlakuan lelaki di depannya baru kali ini ada yang sopan padanya. Semenjak itu Alexia menghilang dari dunia gemerlapnya sebagai putri kaya dan belajar agama. Orangtua Alexia kelimpungan mencari keberadaan putrinya sampai mengira mati karena tak ada kabar apapun. Dan selama itu Alexia belajar yang ada di pesantren, Lama kelamaan Alexia dan Aditya ada rasa namun, rasa itu harus ditahan lantaran orang tua Alexia tidak menyetujui karena Adit hanya anak orang miskin. Dan saat orangtua menyelidiki Alexia, tahu jika selama ini di pesantren, mereka murka dan mengurung Alexia. Orangtua marah pada Alexia yang berubah menjadi alim dan juga memakai hijab, mereka juga membakar benda yang di pakai putrinya hingga Alexia mogok makan apalagi ada foto dia dengan Adit. Orang Tua Alexia semakin marah dan meluapkan kekesalannya dengan menyuruh bodyguard mereka untuk membuat keluarga Adit diusir dari kampung. Tak sampai disitu, orangtua Alexia menyuruh pengajar mengeluarkan Adit dari pesantren karena mencuci otak putrinya, mereka juga menyuruh pengajar dipertemukan orang tua Adit, dan saat dipertemukan orang tua Adit, ternyata mereka bersahabat. Orangtua Alexia minta maaf atas perlakuannya yang tak mengenakan. Akhirnya, Alexia dan Aditya menikah atas persetujuan kedua keluarga.
Bab 1 Ganti rugi
"Brengsek," umpat Alexia
"Kau bilang apa, hah, aku yang kesenggol tapi kau yang marah.kau buta ya," bentak salah satu pengunjung club
"Sorry aku nggak sengaja, tadi aku marah sama ponsel."
"Cantik-cantik gila."
"Kau ngatain aku, sialan."
Seketika perkelahian tak dapat dihindari kedua gadis cantik itu semakin liar adu jotos serta jambak-jambakan. Nampak dari jauh, para preman mengetahui jika terjadi perkelahian dan melerai.
"Stop!"
Akhirnya Alexia dan lawannya berhenti
"Siapa yang mulai."
"Dia," tunjuk lawan Alexia
"Oh jadi kau. Kau boleh prgi. Dan sekerang kau harustanggung jawab."
"Ih nyebelin banget. Berapa?" Ucap Alexia dengan nada songong
"Sombong banget. Semua 20 juta."
"Cuma 20 juta juga." Alexia mencari dompet di tas kecil serta ponselnya tak ada. Alexia bingung melirik wajh para preman, lalu ia menggunakan langkah terakhir adalah langkah seribu
"Kabur," seruan Alexia
"Sialan, kejar dia."
Mereka akhirnya kejar-kejaran hingga 500 meter sampai akhirnya Alexia tak sengaja masuk kedalam sebuah pesantren yang kebetulan tak terkunci gerbangnya, ia pun bersembunyi sejenak di balik gerbang. Setelah memastikan para preman sudah tak mengejarnya, perlahan Alexia berjalan menyusuri lorong. Ia berkeliling mencari kamar penghuni agar ia bisa menginap, tapi makin lama salah jalan, ia pikir masuk panti asuhan, suasana yang sepi karena sudah larut malam membuatnya tak kan ada yang mengenalinya. Tiba saat di tikungan lorong, ia tak sengaja bertabrakan dengan seseorang
Brugh
"Aw."
"Kau. Kau siapa? Dan bagaimana kau bisa masuk,"tanya Adit
"A-aku tak sengaja masuk ke sini. Mohon maaf, bisa numpang sehari aja."
"I-iya," ucap Adit sambil melihat dandanan aneh pada cewek didepannya dan dia baru ingat jika di dekatnya ada sahabatnya Hendra, seketika ia memberikan sarung untuk menutupi tubuhnya.
"Hen, panggil Vira."
"Oke."
Hendra sungguh kagum dengan ciptaan Tuhan tadi, hanya saja Alexia berpakaian terbuka. Hendra pun mengirim pesan pada Vira untuk segera keluar dari kamar.
"Assalamualaikum Vir, keluar bentar. Aku tunggu."
"Waalaikumsalam, iya."
Tak lama, gadis cantik alim itu keluar dari kamar dan menemui Hendra
"Ada apa?"
"Ikut aku."
Keduanya berjalan dan Vira terkejut ada cewek memakai sarung yang biasa Adit pakai.
"Assalamualaikum Dit, ada apa?"
"Waalaikumsalam, Vir. Mohon maaf ganggu, ini ada cewek Sementara dia tidur bersamamu ino sudah larut. Dia cewek nyasar masuk kesini."
"Oh gitu, oke. Ayo nona."
"Ma-makasih. Permisi."
Adit dan Hendra mengangguk heran karena gadis itu tak salam sama sekali. Mereka pikir beragama lain.
Di kamar asrama perempuan
"Ini pakailah," Vira memberikan baju tidurnya lengan panjang untuk Alexia
"Makasih."
Setelah berganti baju tidur, Vira mencoba bertanya perlahan
"Maaf sebelumnya kau kok bisa masuk sini. Kamu tahu ini tempat apa?"
"Aku kira tadi ini panti asuhan, aku nggak baca tulisan di depan, karena aku bersembunyi dan kebetulan gerbang tak dikunci makanya aku bisa masuk. Maaf ya."
"Oh begitu, kamu tahu ini adalah pesantren."
"Apa!"
"Sttt. Jangan keras-keras nanti pada denger."
"Sorry. Aku nginep sehari ya."
"Iya boleh, sepertinya kau orang kaya dari dandananmu."
"Enggak kok, aku hanya pinjam baju teman aja tadi. Oh ya kenalkan aku Alexia, panggil Xia aja."
"Aku Vira, Salam kenal. Ya udah sekarang kita tidur."
"Oke, makasih."
"Sama-sama."
Sedangkan di asrama laki
"Dit, cewek tadi cantik ya."
Tiba-tiba, ada yang menyahuti dari belakang
"Cewek, siapa Dit, Hen?"
"Oh tidak, Hendra mulai eror."
"Kau itu asal aja ngomong nya, Dit," gerutu Hendra
"Hahahahaha, udah nggak usah ngambek. Ayo tidur."
Pagi harinya, semua santriwan yang mendengar desas desus ada cewek cantik nyasar masuk ke dalam pondok pesantren. Buru-buru, mereka duduk dekat asrama perempuan, agar bisa melihat penampakannya.
Di kamar
"Xia, aku keluar dulu ya mau ngaji."
"Em, aku boleh ikut nggak."
"Yang bener Xia."
"Iya Vir, aku pengen belajar agama disini. Nanti tolong bilang sama ustadzahmu ya."
"Iya, Xia. Nanti kita temui bersama. Oh ya, ini baju untukmu," Vira memberikan baju muslimah untuk Xia.
Dan saat Xia memakai nya kecantikannya semakin terpancar, Vira kagum akan ciptaan Tuhan di depan mata.
"Sumpah kamu cantik banget, Xia. Ini kalau laki-laki lihat kau pasti kehipnotis."
"Duh, kamu berlebihan banget. Kamu juga cantik."
"Ya udah ayo."
Keduayakeluar kamar dan betapa terkejutnya para santriwan sudah berjejer di sebrang asrama perempuan. Mereka semua terpana akan ciptaan Tuhan di depan, nampa Adit melihat para santriwan senyum-senyum tak jelas lalu menghampiri.
"Assalamualikum, pada nagapan kalian," ujar Adit membuat semua kaget lalu membubarkan diri
"Ayo, pergi," seru semua.
Sektika mata Aditya dan Alexia bertemu hanya saja Adit pura-pura tidak tahu dan pergi dari tempat itu. Xiatak mempermasalahkan karena ia tahu ini adalah tempat pesantren.
"Ayo, Xia," ajak Vira
"Iya ayo."
Saat sampai di ruang mengaji. Vira dan Xia mengucap salam
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
"Maaf ustadzah, saya bawa temen baru di sini. Namanya Alexia panggilannya Xia, bolehkan ustadzah."
Ustadzah begitu terpesona dengan kecantikan xia, dan menurutnya wajah Xia tak asing.
"Bagaimana ustadzah?"
"Oh iya boleh Vur. Selamat datang di pesantren Al hidayah ya, nak. Semoga betah, jika ada yang ingin kamu tanyakan bisa tanya Vira atau ustadzah."
"Baik ustadzah, mohon bimbingannya."
Diantara mareka saat mengaji ada tigacewek tak menyukai Xia, bernama Tania. Dia salah satu cewek berprestasi di pesantren ini, hanya saja kesombongannya membuat para santriwati tak respek.
"Dari modelnya, anak malam tuh," ucap Tania pada kedua sahabatnya
"Tahu lah, aku kan dulu punya kayak gitu."
"Oh."
Sejam kemudian, selsai mengai. Vira dan Xia mwngaja makan ke kantin saat berjaan mwreka di hadang Tania dan gengnya
"Awas minggir," ucap Tania emndorong tubuh Vira
"Kau."
"Apa tak terima,dasar miskin."
Saat Viraingin membalas tapi dicegah Xia
"Stop Vir, biar aku aja. Ngapain dorong temenku. Jalannya kurang lebarkah?"
"Oh kau nantang aku. Ka tak tauh aku adalah cewek berprestasi disini, siapayang tak tahu aku."
"Oya karena ku songong."
"Sialan, kau," ucap Tania sambil tangan ya bersiap menampar Vira haya saja di cegah oleh Adit.
"Stop Tan."
Semua menoleh kearah suara dan terkejutnya Tania, lalu buru-buru tangannya di trunkan dna disembunyikan dibelakang badan.
"Kau mau ngapain Tania," tanua Adit menyelidik
"A-aku tak ngapa-ngapain, Dit. Permisi assalamualaikum," ucap gelagapan Tania , ia takut jika Adit makin tak menyukainya karena sikap arogannya
"Makasih Dit," ucap Vira
"Iya, aku permisi dulu. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Adit sedikit melirik dan senyum pada xia, Xia membalas senyum. Vira diam-diam memeprrhatikqn sikqp keduanya
"Ehem."
"Udqh , belum muhrim. Aku saranin kamu Xia, dia suka wsnita sholeha aplagi pinter ngai."
"Apaan sih. Udah ayo makan, aku laper."
"Oh iya, ayo."
Sedangkan dikediaman Wijaya, para maid kebingungan Alexia tak pulang. Hingga mereka mendengar deru mobil masuk halaman, mereka menepuk jidat bersamaan.