Pertemuan
Disebuah lorong sempit yang penuh dengan sampah sampah berserakan, terdapat seorang siswi SMA. Dia berlari walaupun nafas tak beraturan dia rasakan. Dibelakang wanita berparas menawan itu terdapat tiga peria bertampang mengerikan.
Mereka mengejar siswi SMA yang tak tahu apa apa itu, wajah wanita itu sih cantik tapi wajah orang-orang yang mengejar kayak bokong badak.
"hey kau berhentilah sekarang, jika kau tidak berhenti maka peluru pistol ini akan masuk dikepalamu!" ucap seorang peria berbadaan kekar, dia mengenakan jas hitam seperti sorang mafia, luka gores dipipinya menambah kengerian yang ada. Tapi tetap saja wajahnya kayak bokong badak.
Wanita itu tidak menghiraukan ancaman itu soalnya prioritas utama bagi wanita itu adalah kesucian yang dia jaga selama dua tahun ini. Akan tetapi naasnya takdir tidak berpihak pada wanita itu, didepan sana terdapat tembok besar mejulang membuat jalan perlariannya terputus.
Dia pun berbalik araah. "Bang santai bang narik nafas dahulu." Mata milik gadis itu menumpahkan air sebutir jagung ketanah yang ada disekitar.
"apa yang akan terjadi dengan diriku!" ucap gadis itu didalam hatinya.
Ketika ke-tiga orang itu melihat kaki milik gadis itu gemetar, mereka tertawa dengan sangat keras. Seolah olah hati mereka sudah diambil oleh iblis penyebab kehancuran dunia.
Gadis itu mundur sambil menutup telinganya. Gadis rapuh yang hanya hidup sebatang kara itu, hanya bisa pasrah ketika tubuhnya menabrak dinding besar yang menghadang jalan perlariannya. Seketika tubuhnya lemas kemudian tersungkur ditanah yang dipenuhi oleh sampah sampah yang berserakan.
Memang dunia malam sangatlah kejam dan karena insiden tertentu, siswi SMA itu mendapat masalah yang menuntun dirinya dalam situasi tersebut.
Ketika ketiga peria itu hampir dekat dengan dirinya, tiba tiba ada seorang gembel yang entah datang dari mana keluar dari tong sampah berwarna hijau yang ada didekat siswi SMA itu. Gembel itu menguap dengan tenangnya.
"Ada apa ini ribut ribut disini bubar bubar. aku hajar tau rasa kalian. Ganggu orang tidur saja!" gembel yang berpakaian compang camping itu melompat keluar mendarat didepan siswi SMA itu.
Gembel itu menunjuk nunjuk ketiga anak buah mafia yang ditipu oleh gadis SMA. Dia menghitung dengan jari jemarinya, pertama jari telunjuk yang keluar, lalu jari tengah dan terakhir adalah jempol.
Ketika sosok pahlawan muncul dihadapannya, entah kenapa tubuh yang lemas itu kembali berenergi lagi, gadis itu berdiri dengan penuh energi.
"Ada empat orang peria, bukan masalah untukku," ucap gembel itu.
Sontak ketiga orang itu saling memandang, 'dih apaan ini orang seters,' Begitulah pikir mereka.
Ketika mendengar hal itu Elsa menyentuh bahu orang itu. "Abang gembel, mereka itu ada tiga orang bukan empat," gadis SMA itu memberi tahu gembel yang salah menghitung.
'Apakah dia buta?' Pikir gadis SMA yang bernama Elsa itu.
Gembel itu menoleh menatap wajah Elsa yang begitu cantik, tubuh kecil, mata seperti memancarkan aura keindahan dan rambut agak panjang yang dikuncerit ditambah leher seputih susu membuat gembel bernama Ucup tidak bisa berpaling. Akan tetapi sesaat kemudian dia sadar dari imajinasi tak senonohnya.
"Maksudnya sama saya," ucap Gembel itu.
"Oh..." Ucap Elsa.
'matilah aku, sudah dikejar segerombolan mafia ketemu orang gak jelas seperti dia, sebenarnya mau dibawa kemana nasibku ini,' batin Elsa.
"Gembel kau jangan mengganggu kami, dia itu sudah menipu bos kami. Katanya suci tapi kok ahli," ucap pria kecil yang ada disamping pria seram.
Dari pada menjadi anak buah mafia, dia lebih bagus jadi kang cilok yang ada dipinggir jalanan, selain non resiko uangnya juga halallll.....
"Diam kau kerdil! sekali pukul mampus kau. Lagian apa maksud dari katanya suci tapi kok ahli. Buat bingung orang saja," ucap gembel itu.
Disaat dia dianggap remeh oleh gembel entah dari mana asal usulnya, peria kecil itu menarik pistol dari balik bajunya.
"Diam kau sialan!" pria kecil itu menekan pelatuk pistolnya.
Dengan cepat dan tanpa bisa dilihat oleh mata telanjang, gembel itu menghindari peluru yang melesat dan beruntungnya peluru pistol itu tidak mengenai Elsa yang ada dibelakang Ucup.
"Ehet gak kena vampir dilawan, ups keceplosan." Dia segera menutup mulutnya.
Ras vampir sangatlah tabu jika kedok mereka terbongkar. Namun karena gembel itu adalah vampir gila tidak ada larangan yang bisa mengikatnya. Seperti pepatah Jawa mengatakan, 'wong edan kui bebas.'
jika diterjemahkan dalam bahasa sang sekrta abad 4 meliyar sebelum masehi artinya adalah 'priosuwuakagdiekuj' mana ada bahasa saat itu gila ya? orang dunia saja masih dihuni oleh homo Sapiens.
Bagi umat manusia, ras vampir adalah sesuatu yang hanya ada dicerita dongeng. Namun, kebenarannya tidaklah seperti itu.
Dahulu kala saat era megalodon masih berkuasa dilautan dan NYI Roro kidol masih berada didaraatan. Munculah ras vampir yang entah datang dari mana, tiba tiba mereka muncul saja tanpa diduga duga.
Pasca munculnya ras vampir, Sapiens yang menguasai peradaban tiba tiba punah dan jadilah manusia sekarang. Sangking lezatnya daraah Sapiens vampir jadi ketagihan, memang sialan ras vampir itu.
Akan tetapi setelah manusia yang tidak lain adalah evolusi dari Sapiens yang lelah diburu vampir muncul dibumi pertiwi ini. Kini vampir tidak mau menghisap darah mereka, karena menurut mereka darah manusia itu rasanya apek tidak selezat darah milik Sapiens.
itulah alasan kenapa keberadaan mereka hanya dianggap bualan, soalnya mereka jarang sekali menunjukan tampang pucat mereka dihadapan manusia. Yaitu tadi mereka sudah enek duluan.
Elsa yang melihat gembel itu seperti manusia super, melongo dengan mata penuh air mata yang tidak berkedip sama sekali. 'wau manusia super, tapi sayang gembel,' batin Elsa.
"Vampir itu itu vampirkan kabur kabur," ucap ketiga orang itu. Tidak jelas memang mereka bertiga yang katanya adalah para mafia tapi mafia kok pengecut tidak meyakinkan sekali.
Sebenarnya mereka kabur bukan tanpa alasaan, karena sebelumnya mereka pernah mendengar filosofi terkeren dan ter uwah yang dimiliki oleh bos mereka yang sudah menjadi mayat. Karena Elsa memberikan obat perangsang yang efeknya tidak akan ada otak yang bisa menalarnya.
Dia memberikan obat perangsang itu ketika bos mafia menyewa jasanya beberapa jam yang lalu. Alasaan dia dikejar oleh ketiga orang tadi, karena Elsa mencuri uang milik bos mereka yang dimana hasil uang haram.
Ketika ketiga orang yang mengejarnya lari terbirit-birit, Elsa yang berpura pura menangis itu sudah tidak mampu menahan tawanya. Sehingga tawa seperti iblis terdengar bergema dilorong yang penuh dengan sampah sampah itu. Akan tetapi ketika dia mendengar suara batuk tawanya tiba tiba berhenti.
Sejak dua tahun terakhir sifat Elsa berbuah dengan pesat, dia yang awalnya tidak ingin melakukan kejahatan terpaksa melakukan kejahatan hanya semata mata untuk terjun didunia bawah. Tujuannya masih sama yaitu membalaskan dendam milik salsa.
"Hey gadis cantik jelita tidak ada tandingan dijagat raya, dunia angkasa raya, rakyat memuji pahlawan negara. Sekarang aku lapar, aku mohon beri diriku makan dong Elsa," ucap Ucup.
Dia tahu nama Elsa dari besi nama yang tertempel pada baju sekolahnya.
"Baiklah gembel bau bawang, gak enak sekali baumu bang," ucap Elsa. Sambil menutup hidungnya.
Elsa yang mendapatkan nyawanya masih terpijak ditanah yang pernah ditinggali Sapiens, karena vampir, gembel, orang seters itu tiga julukan adalah milik Ucup yang menyelamatkan dirinya dari anak buah si hari. Tentu saja Elsa tidak akan menolak apa yang diminta oleh vampir gila si Ucup.
Ketika dikatakan baunya gak enak, segera Ucup mencium ketiaknya, "iya kau benar tubuhku bau sampah masyarakat," ucap Ucup.
"Agar tubuhmu tidak bau sampah masyarakat, ayo kita kerumahku sekarang. Disana ada kamar mandi loh bang. Eh ngomong ngomong sudah berapa bulan kau tidak mandi, huek......," ucap Elsa.
Bau sampah masyarakat semakin menyengat dihidung Elsa, sampai sampai dia tidak ingin hidup lebih lama karena mencium bau itu. Dia pun segera berjalan meninggalkan si Ucup yang memancarkan bau sampah masyarakat yang begitu pekat.
"Berapa bulan? Banyak sekali. Elsa asal kau tahu aku mandi tiga kali sehari tapi kemarin," ucap Ucup. Dia segera mengejar Elsa yang sudah berjalan jauh kedepan.
"Tapi baumu kok kayak sampah masyarakat," ucap Elsa.
"Mungkin karena aku ada ditumpukkan sampah masyarakat baunya jadi nular," ucap Ucup.
"Lagian salah mu sendiri ditumpukkan sampah masyarakat," ucap si Elsa.
"Elsa biar aku beritahu satu hal, tong sampah adalah tempat ternyaman bagi tidurku," ucap Ucup.
Karena berpincang bincang dan sekaligus jarak rumah Elsa dengan posisinya sudah terbilang dekat, akhirnya mereka sampai tanpa memerlukan waktu lama.
"Dimana rumahmu?" tanya Ucup.
Elsa pun menunjuk rumah miliknya.
"It...... Ha kenapa rumahku terbakar?"
