Pustaka
Bahasa Indonesia

JANDA SEWAAN PEMUASKU

34.0K · Tamat
Rizki Putri
32
Bab
756
View
9.0
Rating

Ringkasan

Arga adhitama, karena kurangnya kepuasan bersama istrinya, Arga menyewa seorang janda demi melampiaskan nafsu hasratnya. Bagaimana kisah serunya, yuk ikuti terus..

RomansaNovel MemuaskanPsikopatPerselingkuhanPengkhianatanMusuh Jadi CintaBalas DendamWanita CantikDewasaKepribadian Ganda

BAB 1. Pria bermata Huzel

Seorang wanita cantik, berpakaian seksi lantas turun dari sebuah mobil mewah Mercedenz Benz keluaran terbaru. Ia mengenakan setelan mini dress berwarna merah maroon dengan bagian dada yang begitu menonjol. Jalannya begitu anggun dan terlihat seksi, membuat siapapun yang melihatnya otomatis akan terhipnotis. Wanita itu melambaikan tangannya tatkala seorang pria bermata huzel tersenyum kepadanya.

"Aku merindukanmu," bisik sang wanita ketika sudah berhadapan dengan sang pria, ia  langsung mengalungkan tangannya pada leher sang pria bermata huzel sambil mencumbu bibir pria itu dengan lama. "Kamu terlihat tidak segar. Apa sedang sakit?" ia menelisik penampilan pria itu.

Pria itu menggelengkan kepala, lalu ia memeluk pinggang ramping sang wanita.

"Ayo kita selesaikan di kamar." bisiknya sambil mengecup pipi sang wanita.

Wanita itu terkikik dan mengangguk. Mereka berdua berjalan sambil mencumbu bibir satu sama lain dengan rakus. Sesampainya di depan kamar pria itu segera membukanya dan kembali mencumbu bibir sang wanita. Setelah puas mencumbu bibir, pria yang tak lain ialah Arga Adhitama mulai melepes dress yang wanita itu kenakan.

Kini yang tersisa hanyalah bra dan segitiga bermodel tong yang menutupi area kesukaan Arga.

"Kamu tidak pernah berubah," ucap wanita itu sambil mengusap roti sobek milik Arga.

"Kamu suka?" Arga menarik tubuh wanita itu hingga menempel pada tubuhnya.

Wanita itu mengangguk.

"Kalau suka, jilatlah sesukamu." Arga lantas menarik kepala wanita itu sampai menempel pada perutnya."Jilatlah sampai bigbossku merasakan getaran nikmatnya..."

Wanita itu mengangguk dan mulai menjilati roti sobek milik Arga dengan rakus. Tidak hanya roti sobeknya saja yang di jilat, ia lantas segera menurunkan celana boxer yang menutupi bigboss milik Arga. Setelah terlepas, big boss Arga langsung menyembul keluar dan terlihat panjang dan besar.

"Ehmph,emphht," desis wanita itu yang tak lain ialah Melisa sang janda kembang.

"Ouh, shh, yeah. Terus begitu, aah." Arga menutup dan membuka matanya, ia merasakan kenikmatan yang tidak bisa di jabarkan oleh kata-kata.

Melisa terus menghisap dan mengurut kejantanan Arga yang panjang dan besar. Hingga ia tersedak karena panjangnya sang bigg bosnya.

"Ohogh," Melisa segera melepas kejantannan Arga, karena ia merasa mual ketika kepala big bossnya menyentuh kerongkongannya.

"Kenapa di lepas,hm? Hisap lagi." Arga menundukkan kepala Melisa kembali dan mengarahkan big bossnya itu ke mulutnya.

"Ooght, ehmph."

Kedua mata Melisa membola sempurna, karena Arga begitu memaksakan big bossnya itu masuk terlalu dalam, tubuhnya sempat menggelapar dan menegang karena sulitnya mengambil nafas. Arga yang melihat tubuh Melisa memberontak menjadi berhenti dan mencabut big bossnya.

"Sh, hah, hah. Ka-kamu hampir membunuhku,"

Arga terkekeh." Aku sudah kepalang menikmati,"

Melisa mencelos sambil membuang wajahnya.

"Hei!" Arga mencengkeram rahang Melisa lalu memagut bibirnya dengan kasar.

"Ehmphh," desis Melisa.

"Berdiri dan balik badan."

Melisa menurut ia pun segera berdiri dan membalikkan tubuhnya hingga kini tubuh belakangnya yang menghadap ke arah Arga.

Arga menyunggingkan sudut bibirnya lalu mendorong tubuh Melisa hingga jatuh ke kasur king size miliknya. Kasur yang super duper empuk itu membuat tubuh Melisa terpental ke atas dan kembali lagi ke bawah.

"Tunggingkan bokong cantikmu itu, jalang!"

Melisa mulai menunggingkan bokongnya dan Arga lantas memukul bokong Melisa hingga suaranya nyaring menggema.

PLAK.

"Akkh." pekik Melisa sambil mengusap pantatnya yang terasa sakit.

Arga tidak memperdulikan teriakan kesakitan Melisa. Ia malah mengarahkan big bossnya ke lubang utama sampai presisi. Setelah di rasa presisi, Arga mulai menekannya hingga big bosnya itu terbenam semuanya pada liang surga milik Melisa.

"Shhh..ah," desis mereka bersamaan.

Melisa memejamkan kedua matanya sambil merasakan betapa sesak di daerah intinya. Pun Arga, ia sedang menikmati betapa kelegitan liang yang Melisa miliki. Setelah sudah sama-sama saling menikmati, kini Arga mulai memaju mundurkan pinggulnya dengan tempo lambat dan semakin lama semakin kencang. Suara desahan dan aduan dari kedua benda kenyal yang saling bertabrakan pun tak kalah nyaring suaranya. Melisa mencengkeram sprei kasur kuat, menahan rasa sakit dan juga nikmat bersamaan.

Setelah bermenit-menit bermain kuda-kudaan. Arga melepas big bossnya dan menyuruh Melisa untuk melakukan gaya woman on top .Dimana gaya tersebut adalah gaya andalan Melisa hingga ia di juluki goyangan janda kembang.

Dengan penuh semangat dan tanpa rasa lelah, ia mulai memasukkan kembali big boss Arga ke inti tubuhnya. Setelah merasa sudah masuk sempurna, Melisa lekas menggoyang pinggulnya maju mundur dan juga memutarkan bokongnya.

Suara-suara desahan yang terlontar dari bibir Arga tidak terelakkan. Melisa begitu lincah di atas tubuhnya.

"Arrgh. Ini nikmat sekali."

PLAK.

Satu tamparan sukses mendarat di kedua bokong Melisa, Arga benar-benar di buat kewalahan hingga ia hampir saja akan menjebolkan bibit-bibit kecebong ke dalam rahim Melisa.

"Oh yeah. Faster baby yeah. "

"Shhh. Ahh," desis Melisa yang terlihat begitu seksi wajahnya ketika bermandikan keringat.

"Aku mau keluar, sayang." cicit Melisa yang kini semakin cepat menggerakkan pinggulnya.

Arga semakin memejamkan kedua matanya. Begitu nikmatnya goyangan milik Melisa, sehingga ia yang terkenal kuat berjam-jam hampir saja tidak kuat menahannya.

Melisa ambruk di atas tubuh Arga dengan nafas yang tersengal-sengal. Cairan hangat pun langsung menghujani big boss Arga yang masih menancap sempurna di liang tubuh Melisa. "Shh..hah..hah,"

"Turun." titah Arga lalu segera mengungkung tubuh Melisa. Kini ia berada di atas tubuh Melisa sambil mencumbu kembali bibirnya.

"Mpphh," desis Melisa menikmati bibir tebal milik Arga. Kedua tangan Arga pun aktif bergerilya menjamah setiap jengkal tubuh Melisa. Tak lupa kedua bukit kembar yang sudah menantang sempurna di cumbunya dengan rakus. Ia lalu menjilat bagian tengahnya yang sebesar kelereng itu sambil memainkan lidahnya. Jangan di tanya rasanya bagaimana? justru rasanya menggelitik tetapi...nikmat.

Setelah puas,bermain-main di daerah dada, tentu ia kembali mengarahkan big bossnya itu ke inti tubuh Melisa. Arga sempat terdiam kembali dan memejamkan kedua matanya.

"Shit! senikmat ini," gumamnya dalam hati.

Melisa yang melihat Arga hanya diam bergeming pun reflek kedua tangannya menyentuh bokong Arga lalu menyuruhnya untuk menggoyangkan pinggulnya.

"Oh yeah, teruskan Arga. Teruskan," seru Melisa walau ia sudah terlihat begitu lelah.

Suara hentakan demi hentakan terdengar cukup nyaring karena cairan di area surgawi milik Melisa terus keluar. Melisa sendiri sampai kewalahan melayani sang lelaki yang merupakan pelanggannya.

Melisa sudah tidak tahan dan kembali ia memuncratkan cairan hangatnya pada big boss Arga. Suara desahan dan raungan terdengar Satu jam setengah sudah terlewati namun tanda - tanda akan klimaks dari pelanggan Melisa belum terlihat dan malah semakin bersemangat. Melisa yang di bombardir dari belakang, atas, samping, hingga di gendong pun tetap belum bisa menaklukan Arga.

'Gila! baru pertama kalinya aku mendapat seorang pria yang begitu luar biasa,' monolognya dalam hati sambil memejamkan mata menikmati berbagai hentakan demi hentakan yang arga lesakkan.

Cairan putih bening yang sudah keluar berkali - kali dari surgawi Melisa membuktikan bahwa dahsyatnya kenikmatan yang Arga berikan untuk memuaskannya.

"Kamu wanita kuat,Melisa." gelaknya senang sambil menatap wajah sensual Melisa yang sudah di penuhi oleh keringat.

Detik berganti menit, menit berganti jam dan akhirnya Arga pun sudah terlihat mulai goyah.

"Heh wanita!  kocokin di mulut kamu. Aku ingin para kecebong itu berenang di mulut kamu." sinisnya sambil mencabut lalu memasukkan paksa ke dalam mulut Melisa.

Melisa yang dalam kondisi setengah sadar karena lelah di gempur dan mengeluarkan cairan berkali - kali menjadi terkejut ketika Rudal besaar milik pelangganya itu beralih ke area mulutnya.

BLEPPHH

"Mhhmmh,mhh,sh,aahh, " desis Melisa sambil membuka matanya lalu tanganya mulai memegang benda keras yang kini sudah berada di mulutnya.

Melisa yang sudah mahir dalam hal ini pun langsung segera jongkok dan mengurut hingga masuk ke dalam tenggorokan.

"Shhh ahhh..teruskan sayang, teruskan," erang Arga sambil menjambak rambut Melisa dengan mulut menganga menikmati sentuhan pada big bossnya.

Melisa pun makin bersemangat karena ia sudah sangat lelah dan ingin segera menyudahi permainanya.

Dan akhirnya,

"Arrgghhh...shhhhh,ah.." suara desahan yang begitu menggelegar pun akhirnya keluar dari mulut Arga.

Semua cairan putih kental Arga tumpahkan semuanya ke dalam mulut Melisa.

Tanpa mereka sadari,permainan mereka di awasi oleh seseorang yang begitu tajam menatap mereka.