Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Part 9

Nella dan Rasyid menunggu kepulangan anak dan menantunya di bandara Soekarno-Hatta. hari ini Kia dan Nando pulang dari liburan honeymoon mereka selama di Korea.

"Itu mereka ma!" ucap Rasyid pada istrinya menunjuk ke arah depan.

Kia dan Nando langsung menghambur kepelukan Nella dan Rasyid begitu sudah dekat.

"Kangen mama dan papa." ucap keduanya serempak.

"Gimana liburan bulan madu kalian?" tanya Nella penasaran.

Kia menatap Nando seakan bertanya, jawaban apa yang harus ia berikan untuk menjawab pertanyaan mama mertuanya.

"Ma, nanti saja tanyanya setelah kita sampai di rumah ya." bujuk Nando mengajak kedua orang tuanya untuk segera masuk ke dalam mobil.

"Tapi, mama kan penasaran." ucap Nella merajuk.

"Ayo ma," ajak Kia merangkul bahu mertuanya.

Mereka berempat masuk ke dalam mobil, dan perlahan mobil pun melaju dengan kecepatan sedang.

"Ayo cerita!" pinta Nella memaksa.

"Kan kalau sudah sampai rumah ma." Nando mengingatkan ucapannya tadi.

"Tapi mama maunya sekarang, mama udah gak sabar dengar cerita manis dari menantu mama."

Nella terus merengek meminta Kia untuk bercerita tentang mereka berdua selama di Korea. maka untuk itu ia berusaha membujuk menantunya agar mau bercerita.

"Nanti Kia ceritakan ma."

"Benar ya!" ancam Nella, Kia mengangguk.

Drttt... drttt...

Bunyi suara getar ponsel milik Nella, wanita itu merogoh tasnya.

"Bi Yati? ada apa ya kok telpon segala?"

"Angkat aja ma, siapa tahu penting." titah Rasyid, Nella mengangguk seraya menggeser layar hihau tanda mengangkat panggilan telpon.

"Hallo, bi Yati?"

"Hallo nyonya."

"Iya bi, kenapa?"

"Itu nyonya, ada seorang wanita berhijab bersama anak kecil datang ke rumah dan mengaku sebagai saudara nyonya."

"Apa?" pekik Nella kaget membuat Rasyid, Kia, Nando menoleh ke arahnya.

"Tanya siapa namanya?"

"Dia bilang namanya Aisyah nyonya."

"Aisyah?" pekik Nella lagi yang kini wajahnya berbinar bahagia.

"Suruh dia masuk dan menunggu di dalam rumah, kami sebentar lagi sampai."

Setelah mengatakan itu Nella mematikan sambungan telpon.

"Kenapa ma?"

"Aisyah pa."

"Aisyah anak angkatnya almarhum mas Indra, kakak kamu kan ma." Nella mengangguk.

"Iya pa, dia datang ke rumah kita bersama anaknya."

"Suaminya?" tanya Rasyid.

"Bi Yati tidak mengatakan suaminya, ya allah semoga gak terjadi apa-apa ya pa."

Nella merasakan gelisah tiba-tiba, semoga bukan kabar buruk yang menimpa Aisyah.

********

"Assalamualaikum." ucap salam Nella membuka pintu utama rumahnya.

Tampak wanita yang bernama Aisyah itu duduk di sofa panjang ruang tamu di rumah keluarga besar Nando, di sampingnya anak kecil tengah tertidur pulas.

"Bunda!" seru Aisyah senang seraya berjalan mendekat dan langsung menghambur ke pelukan Nella.

"Sayang, kamu gak apa-apa kan?" tanya Nella khawatir dengan Aisyah yang memeluknya erat.

Aisyah menggeleng dan melepaskan pelukannya, lalu ia menyalami Rasyid dan Nella, mencium punggung tangan mereka.

Lalu beralih ke arah Nando, Aisyah hanya menyatukan kedua tangannya. Nando membalas hal yang sama sambil menyunggingkan senyum tipisnya.

"Dia siapa bunda?!" tanya Aisyah menunjuk ke arah Kia saat yang berdiri di samping Nando.

"Dia--"

"Dia istriku!" ucap Nando mantap memotong ucapan Nella yang ingin bicara.

Tampak raut keterkejutan di wajah Aisyah, namun dengan cepat wanita itu mengubah ekspresi wajahnya. tersenyum pada Kia dan mengulurkan tangannya yang langsung di sambut hangat Kia.

"Aaaa!" jerit Kia tiba-tiba begitu telapak tangannya bersentuhan dengan telapak tangan Aisyah.

Aisyah langsung melepaskan tautan tangan mereka saat mendengar teriakan Kia.

"Kenapa sayang?" tanya Nando khawatir.

Kia menggeleng. "tiba-tiba saja tangan Kia merasa kesemutan mas." bohongnya.

"Mungkin kalian kecapean, Nando, bawa istri kamu ke kamar sana, kalian istirahat saja."

Nando mengangguk. "ayo sayang!"

Nando menggengam jemari tangan Kia, menuntun istrinya untuk berjalan ke arah kamar mereka.

Kia menolehkan kepalanya ke arah Aisyah sebelum melangkahkan kakinya, tepat saat itu Aisyah juga tengah melihat ke arahnya seraya tersenyum.

"Wanita itu! entah kenapa aku merasakan firasat buruk begitu melihat wajahnya dan saling berjabat tangan. ada perasaan aneh yang membuat hatiku gelisah, tapi aku tidak tahu apa itu." ucap Kia dalam hatinya merasa tak tenang dan seperti ada yang mengganjal.

Tapi, apa itu?

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel