3. Pengakuan
Setelah puas berselingkuh dengan isteri temannya sendiri, akhirnya timbul kesadaran Rony untuk mengakhiri hubungannya dengan Evi. Dia memberitahukan Evi tentang rencananya tersebut. Rony mencari waktu untuk berbicara dengan Gerry. Sementara hubungan Gerry dengan Evi semakin kurang harmonis.
Evi yang semakin liar dan brutal semakin tidak bisa menjaga nama baik suaminya. Secara psikis, Gerry sangat tertekan namun tidak bisa berbuat apa-apa. Itu semenjak Gerry memberikan peluang bagi Evi untuk berselingkuh dengan Rony.
Sebagai laki-laki Gerry mulai terkena penyakit impoten. Dia tidak bisa lagi memfungsikan kelelakiannya. Bisa jadi karena terlalu tertekan dengan sikap Evi yang semakin binal, sehingga secara psikis Gerry terganggu.
***
Rony bertemu dengan Gerry disuatu tempat yang sudah mereka sepakati berdua. Dia mencoba memberanikan diri untuk mengemukakan apa yang menjadi ganjalan dalam hatinya.
"Ger, aku ingin mengatakan sesuatu yang sudah aku rahasiakan selama ini dari kamu, aku harap kamu tidak marah dan kecewa sama aku "
"Soal apa ini, kok kamu sampai serius gitu Ron, kita inikan sudah bersahabat cukup lama, jadi ga ada yang perlu dirahasiakan lagi, katakan saja aku siap mendengar kok."
"Begini Ger, sebelumnya aku mau minta maaf.." ujar Rony dengan cemas
"Minta maaf untuk apa? Aku benar-benar gak ngerti nih?" Tanya Gerry dengan heran
"Maaf banget.. selama ini aku sudah meniduri istreri kamu Ger.."
Diluar dugaan Rony, Gerry marah besar dan tidak terima apa yang sudah dilakukan Rony.
"Gak salah kamu Ron!! Sampai hati kamu bisa melakukan itu, selama ini aku baik dan percaya sama kamu!!" sergah Gerry penuh amarah.
Rony begitu shock dan terbangun dari mimpinya. Timbul keraguan di dalam dirinya untuk berterus terang sama Gerry, tapi kalau dia tidak katakan hal itu sama Gerry bisa lebih patal akibatnya. Sepanjang malam itu Rony hanya mampu termenung memikirkan apa yang ada dalam mimpinya.
Untuk sementara waktu Rony menunda rencananya tersebut, dia menunggu waktu yang tepat untuk membicarakannya dengan Gerry. Rony sudah siap menanggung resiko apa pun kalau benar yang terjadi adalah seperti yang ada dalam mimpinya. Sampai pagi hari Rony tidak bisa tidur. Semalam suntuk dia hanya berpikir tentang pengakuannya pada Gerry.
Paginya Rony menemui Evi di rumah Gerry setelah Gerry berangkat kerja. Rony sudah nekad, biar bagaimana pun dia harus akhiri hubungannya dengan Evi. Kedatangan Rony pagi itu disambut Evi dengan perasaan senang. Dia tidak tahu kalau Rony ingin mengakhiri hubungannya. Begitu dia kemukakan Evi marah besar;
"Rony!! Jika kamu akhiri hubungan kita ini, aku akan buka semua rahasia ini pada Gerry!!" ancam Evi pada Rony.
Tapi Rony tetap ingin mengakhiri hubungan gelap tersebut tanpa perduli ancaman Evi. Dengan perasaan yang sangat tegang dia ajak Gerry untuk berbicara empat mata. Dia sudah siap menghadapi segala macam resiko atas keterusterangannya pada Gerry. Rony berpikir lebih baik Gerry tahu semua masalah ini dari mulutnya sendiri sebelum Evi menceritakannya pada Gerry.
Rony menemui Gerry disebuah tempat yang sepi, seperti yang sudah mereka tentukan berdua. Dengan perasaan yang serba salah dia ceritakan semua yang sudah terjadi,
"Ger, aku ingin mengatakan sesuatu yang sudah aku rahasiakan selama ini dari kamu, aku harap kamu tidak marah dan kecewa sama aku." Ujar Rony membuka pembicaraan.
"Soal apa ini? kok kamu sampai serius gitu Ron?" Tanya Geri. "Kita inikan sudah bersahabat cukup lama, jadi ga ada yang perlu dirahasiakan lagi, katakan saja aku siap mendengar kok." lanjut Gerry
"Begini Ger, sebelumnya aku mau minta maaf.." Ucap Rony sedikit ragu.
"Minta maaf untuk apa? aku benar-benar gak ngerti nih?" Tanya Gerry
"Maaf banget.. selama ini aku sudah meniduri istreri kamu Ger.."
Diluar dugaan Rony, Gerry hanya tersenyum mendengar keterusterangan Rony,
"Ron, justeru aku semestinya berterima kasih sama kamu, karena aku memang suami yang tidak mampu memuaskan Evi." Ujar Gerry. "Keinginan seks Evi sangat berlebihan, itu terjadi sejak anakku yang kedua lahir..
makanya aku kasih ide agar dia mendekati kamu, karena aku tahu dia masih cinta sama kamu."
Gerry juga mengatakan kalau itu lebih baik, daripada Evi berhubungan dengan laki-laki lain. Alasan Gerry, karena mereka merupakan Pejabat daerah. Dalam pandangan Rony, Gerry sangat memaklumi apa yang terjadi diantara Rony dan Evi.
Rony hanya terdiam tidak bisa berkata apa-apa. Di luar dugaan Rony ternyata Meylan, calon isterinya adalah mantan Gerry. Sejak Gerry terkena impotensi, dia memutuskan hubungannya dengan Meylan, wanita simpanannya. Ternyata Meylan punya laki-lain, dan orang itu adalah Rony. Gerry tahu semua itu dari Meylan sendiri.
"Satu hal yang perlu kamu ketahui Ron.. sebaiknya kamu batalkan pernikahan kamu sama Meylan, karena Meylan bukanlah wanita yang baik-baik. Buktinya dia mau tidur dengan aku selama ini. Padahal kamu adalah calon suaminya." Gerry membuka sebuah pengakuan
Rony benar-benar kaget, pertama dia pikir Gerry akan marah atas pengakuannya, kedua yang dia lebih kaget lagi calon isteri idamannya ternyata adalah wanita selingkuhan Gerry. Tapi Rony puas dengan sikap bijaksananya Gerry, dengan begitu dia tidak perlu lagi kuatir dengan ancaman Evi.
Rony membatalkan rencana pernikahannya dengan Meylan, dia memberikan alasan bahwa keluarga besarnya tidak bisa menerima kehadiran Meylan. Meylan tidak bisa terima, tapi juga tidak bisa berbuat apa-apa, karena Rony seorang pejabat yang punya pengaruh besar di kota X.
Di mata Rony, sikap Gerry terhadapnya tidak berubah meskipun dia sudah berterus-terang soal hubungannya dengan Evi. Sehingga Rony pun bisa memaklumi pengakuan Gerry tentang hubungannya dengan Meylan. Rony berterima kasih pada Gerry, karena sudah membuka kedok Meylan yang sebenarnya.
Gerry juga cerita sama Rony, bahwa beberapa kali dia ingin menemui Meylan dia batalkan, setelah tahu kalau Rony sedang bersama Meylan,
"Ada beberapa kali aku ke rumah Meylan, tapi begitu melihat ada mobil kamu aku langsung mundur teratur." Cerita Gerry
"Lho.. Kenapa Ger? Kan kita temanan? Bisa aja kita ngobrol sama-sama?" Tanya Rony
"Ya gak lah.. Aku kan tahu kamu Ron? Mana mau kamu terganggu kalau lagi kencan sama wanita?"
Gerry dan Rony setali tiga uang, sama-sama tahu watak dan karakter masing-masing saat kencan dengan wanita. Karena keduanya memang petualang wanita sejak sama-sama masih jadi Mahasiswa. Mereka dikenal sebagai Play Boy pada zamannya.
Mereka benar-benar sahabat sejati, meskipun sudah saling terbuka tentang petualangan cinta mereka, tetap saja tidak ada yang menyimpan dendam satu sama lainnya. Pasangan teman pun dianggap pasangan bersama, bahkan isteri teman pun dijadikan isteri bersama.
Entah kehidupan seperti apa yang sedang dijalani Gerry dan Rony, tidak sedikit pun mereka merasa bergelimang dosa.
Bersambung
