2. Sebuah Skandal
Perselingkuhan Evi dengan supirnya terungkap ke publik, menjadi isu disebagian kalangan masyarakat. Rony juga tahu, tapi dia tidaklah terlalu peduli. Gerry benar-benar dibikin panik, hanya saja dia menghadapinya dengan tenang.
Gerry mengajak supirnya untuk bertemu, dalam pertemuan itu dia meminta kepada supirnya untuk tidak meneruskan lagi hubungannya dengan Evi. Gerry memberikan imbalan yang cukup lumayan kepada supirnya agar pindah dari kota lain.
"Saya tidak memproses masalah ini secara hukum, tapi saya minta kamu tinggalkan kota ini." Ujar Geri. "Saya berikan kamu ini.. " Gerry memberikan sebuah amplop coklat ketangan supirnya. "Saya rasa itu cukup buat kamu hidup baru di kota lain." Setelah memberikan sejumlah uang dalam amplop, Gerry meninggalkan supir itu begitu saja.
Terhadap Evi, Gerry tidak memberi tahu adanya pertemuan dia dengan supirnya. Sedikit pun Gerry tidak menegur atau memarahi Evi. Dia ciptakan suasana seolah-olah tidak ada masalah. Gerry sangat sadar kalau semua itu adalah karena kelemahannya sebagai suami, yang tidak mampu memenuhi kewajiban terhadap isteri.
Dengan caranya juga Gerry menutup semua isu yang sudah terlanjur berkembang di masyarakat. Dia sangat tahu kalau isu seperti itu hanya akan heboh dalam sesaat. Dalam kesehariannya, Gerry tetap tampil sebagai seorang pejabat yang terhormat.
Dalam hal pelayanan publik pun kinerjanya tetap maksimal. Tidak ada cacat yang patut dibicarakan dari prestasi yang sudah ditorehnya sebagai seorang pemangku jabatan. Sebagai laki-laki, Gerry terkesan sangat plamboyan, terkesan humble dan ramah kepada siapa saja.
Gerry sangat tahu kalau kebutuhan biologis Evi sangat berlebihan, sehingga sebagai seorang suami dia merasa tidak terlalu mampu untuk memenuhi. Namun memperlihatkan ketidakharmonisan rumah tangga hanya karena perkara seperti itu, bukanlah sesuatu yang bijaksana bagi Gerry.
Dia tetap menjaga keutuhan rumah tangganya. Dia juga menyadari kalau dia bukanlah suami yang baik bagi Evi. Gerry sangat sadar kalau dia pun sering selingkuhi Evi sejak mereka berpacaran sampai sudah menikah. Karena itulah dia pun bisa mengerti atas perbuatan Evi, hanya saja Evi tidak bisa menempatkan diri dalam hal itu.
Gerry pernah membicarakan hal ini sama Evi, secara tidak langsung dia mengizinkan Evi selingkuh, hanya saja tetap menjaga nama baiknya. Hal seperti itu tidak harus dilakukan dengan orang luar, bisa dengan orang tersekat, agar kerahasiaannya bisa dijaga. Gerry menganjurkan Evi untuk melakukan pendekatan dengan Rony.
"Evi.. coba kamu melakukan pendekatan dengan Rony, kamu bisa konsultasi soal ini dengan dia" Gerry menganjurkan. "Sebagai laki-laki saya sadar tidak mampu melayani kamu secara maksimal." lanjut Gerry
Evi tidak memberikan reaksi apa-apa terhadap saran yang diberikan Gerry, dia hanya diam. Dia cuma tidak bilang kalau saran itu sudah dia lakukan sejak lama. Dan dia sudah sering melakukannya sejak lama dengan Rony.
Bisa jadi Gerry sudah tahu kalau Evi menjalin hubungan diam-diam dengan Rony dibelakangnya, dan dia merestui hubungan itu, karena dalam pandangan dia itu lebih baik. Rony adalah orang yang ada dilingkaran terdekatnya. Jadi kerahasiaan hubungan itu bisa tertutupi.
Inilah dampaknya kalau manusia jauh dari hal-hal spiritualitas. Ruang kosong dalam batinnya begitu lemah terhadap berbagai godaan dunia. Hidup semata-mata untuk dikuasai nafsu. Lupa akan fitrahnya sebagai manusia.
Jabatan dan kekayaan memudahkan mereka mendapatkan dunia, sehingga mengabaikan kalau semua yang diperoleh bisa saja dicabut sang Maha Pencipta kapan pun dia mau. Nikmat dunia yang hanya sesaat betul-betul mereka reguk tanpa pernah merasa bersyukur.
Seperti biasanya, di saat dalam kegundahan Gerry mendatangi Meylan untuk sekadar melampiaskan syahwatnya. Namun saat itu dia kurang beruntung, karena di depan rumah Meylan terparkir mobil Rony yang sangat dia kenal. Gerry mengurungkan niatnya untuk menemui Meylan.
Gerry bukan type laki-laki yang bisa berhubungan dengan wanita yang tidak dia kenal begitu dekat, sehingga melarikan keinginannya begitu saja. Dia kembali menyibukkan diri dengan pekerjaannya di kantor.
***
Mobil Gerry baru saja keluar dari halaman rumahnya. Lima belas menit setelah itu mobil Rony masuk ke halaman rumah Gerry langsung menuju halaman paviliun Gerry. Evi sudah menunggu Rony di paviliun, mereka berpelukan sambil naik kelantai atas paviliun Gerry.
Seperti biasanya, Rony bisa menghabiskan waktu sekitar satu jam bersama Evi, setelah itu barulah dia berangkat ke kantornya. Rutinitas seperti itulah yang sering dilakukan Rony di saat Gerry tidak dirumah. Intensitas hubungan Evi dan Rony tidak diketahui oleh penghuni rumah lainnya.
Inilah cerminan perilaku sebagian realitas yang ada di masyarakat. Norma pergaulan yang begitu bebas sudah dianggap kebiasaan sehari-hari tanpa pernah takut akan dosa. Sebagai pemangku jabatan seharusnya juga memangku kehormatan jabatan itu sendiri.
Tapi apa lacurnya, hal seperti itu sudah dianggap biasa, yang bisa dilakukan kapan saja tanpa ada halangan norma susila. Padahal itu adalah bagian dari penyakit sosial yang harus dikikis, agar tidak diwarisi oleh masyarakat biasa.
Perilku itu seakan-akan tanpa jeda, hanya menunggu waktu diingatkan-Nya dengan peristiwa yang menyakitkan barulah bisa tersadarkan.
Benarlah kalau dikatakan, isteri yang baik itu ada karena didampingi oleh suami yang baik, fitrah laki-laki sebagai khalifah yang memimpin dan mendidik keluarga agar menjadi keluarga yang Sakinah, mawaddah dan warohmah.
Dengan seyum sumringah Rony yang penampilannya bak Jack Nicholson keluar dari paviliun Gerry menuju ke mobilnya. Mobil Rony meluncur keluar dari halaman rumah Gerry. Betapa nikmatnya hidup Rony, meskipun masih menjomblo tapi tetap bisa melepaskan syahwatnya tanpa ada beban.
Rony langsung menuju ke kantornya, berbagai kesibukan pun sudah menantinya. Sebagai seorang eksekutif Rony hanya tinggal memantau berbagai rencana kerja yang sudah didistribusikan ke berbagai kepala bagian yang ada di bawah jajarannya.
Selebihnya Rony lebih banyak berinteraksi dengan para pengusaha yang menggarap proyek dilingkungan instansinya. Meylan selalu hadir dalam pertemuan yang di gelar Rony, namun tidak ada yang tahu kalau ada hubungan spesial antara Rony dan Meylan.
Bahkan Rony sudah punya rencana untuk menikah dengan Meylan. Secara strata sosial, Meylan dianggap Rony memenuhi persyaratan. Yang menjadi halangan bagi Rony hanyalah soal etnis dan agama Meylan yang kemungkinan besar sulit diterima dilingkungan keluarga besar Rony.
Kalau sepintas melihat keakraban hubungan Gerry dan Rony seperti tidak ada masalah, karena sebagai sahabat sejak masih kecil mereka dengan mudah memaklumi apapun yang terjadi di antara mereka berdua. Evi seakan-akan merupakan isteri mereka berdua, dan hubungan gelap itu berjalan tidak cuma berbilang satu atau dua tahun.
Kehadiran Rony di rumah Gerry pun tidaklah mencurigakan, karena Rony sangat faham bagaimana memanfaatkan setiap kesempatan. Rony dan Gerry sudah tahu kelebihan dan keburukan masing-masing, karena di antara memang tidak ada yang di rahasiakan.
Bersambung
