Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2. Guru Cabul

Pak Yusuf sang guru cabul itu menyuruh siswanya untuk berenang besok.

"Besok kita renang ya. Silakan kalian bawa pakaian renang"

"Hemzzz asyik"

"Sssttt elu asyik asyik, mau diintip guru cabul itu"

"Ah biarin. Kalau dia mau malah aku kasih"

Ujar Selina yang suka exibisionis.

"Hush kamu ini"

"Hahaha"

Keesokan harinya, Gita juga sudah pamitan kepada mommynya.

"Mah aku sekarang mau renang"

"Loh kok udah renang aja, bukannya masih orientasi"

"Katanya sekalian masa orientasi"

"Oh gitu"

Dikumpulin oleh kakak kelas dan Pak Yusuf siswa baru di kolam renang.

Kakak kelasnya berkoordinasi dengan pak Yusuf.

Mereka pakaian renang tapi ada lombanya. Yakni setiap siswa harus membantu memecahkan soal didalam air. Dipermukaan air ada sejumlah botol yang didalamnya ada pertanyaan yang ada dikertas dan setiap siswa beregu harus memecahkan soalnya. Mereka secara beregu dan berebutan mengambil botol itu. Ada yang bertugas berenang mengambil botol. Lalu diambil ke darat ada yang bertugas membaca perintah. Lalu ada yang bertugas melaksanakan perintah itu.

Semua bersorak sorai.

"Gita gita gita ..."

Semua menyoraki Gita yang berenang mengambil botol itu berebutan. Kenapa gita yang disahuti? karena Gita imut menggemaskan. Bak boneka Barbie.

Pak Yusuf tentu belum bisa menjalankan aksinya. Ia hanya mengawasi saja kejadian di kolam renang. Masa Orientasi dengan game game seru. Sudah melekat didalam namanya sebagai Guru Cabul. Karena ia senang sekali melihat cewek cewek SMU. Apalagi kalau lagi berenang dan senam. Ada lagi satu mainannya adalah PMR. Ia pembina PMR. Palang Merah Remaja. Makanya tak heran kalau Guru Cabul ini tambah lagi imagenya sebagai guru cabul. Karena ketika menangani siswa yang sakit terutama yang pingsan ia bahkan sering menyuruh yang lain jaga dan ia berduaan dengan pasen yang tak sadarkan diri. Entah apa yang dilakukannya. Yang pasti hal yang tak senonoh. Apalagi Gita dan Selina. Dua siswi yang lucu, imut, menggemaskan. Kalau mereka pingsan, akan dijamah guru cabul itu. Ada siswi yang tiba tiba pingsan. Dibawanya keruang UKS. Lalu pak Yusuf yang tangani sendiri.

"Udah kalian sana lagi"

Ujar pak Yusuf Guru Cabul Itu.

Dilihatnya siswi baru. Namanya Erni. Cewek cantik, modis, kaya raya, dan satu lagi big boobs.

Dan betul saja aksi guru cabul itu bikin gemes. Kalau ada CCTV, pasti sudah masuk bui guru cabul itu. SMU hanya menaruh CCTV di selasar, pintu gerbang, dan ruang kepsek dan ruang guru. Lainnya di ruangan seperti UKS gak ada CCTV. Ada juga yg meminta ruang UKS dipasang CCTV. Tapi ada yang keberatan, karena kadang di ruang UKS dipake untuk ganti baju. Terutama ganti baju olahraga.

Momen ini digunakan pak yusuf untuk menjalankan aksinya.

Ia udah lihai dalam hal ini. Langsung aja tangannya bergrilya.

"Gepp"

Tangannya langsung menempel di dada Erni. Ia ingin tahu apakah ada aksi reaksi dari erni itu. Nyatanya ia diam saja. Tanda ia bener bener pingsan.

Aksi berikutnya pak yusuf lihat kiri kanan, gusar. Takut ada yang ngintip. Ia mulai menggesek gesekkan tangannya untuk merasakan tingkat kekenyalan susu Erni. Tingkat kekenyalannya 80% tanda siswi ini susunya berisi. Rajin olah raga atau breast massage atau memang turunan. Tentu saja gak ada reaksi dari Erni. Keringat dingin pak Yusuf keluar. Bagaimana tidak didepannya dan dipegangnya susu Erni yang besar. Walau masih berpakaian ia meremasnya dan merasakan betapa didalamnya sangat besar dan empuk.

Pak Yusuf satu persatu membuka kancing baju Erni. Tapi ia keburu sadar kalau pintu UKS gak dikunci. Ia segera mengunci pintu UKS. Namun untunglah yang mengantar Erni ke UKS memberitahukan pada guru BP.

"Bu Inge, tadi Erni sakit di ruang UKS"

"Ada siapa disana?"

"Itu dia bu hanya ada pak Yusuf"

"Terus kenapa?"

"Kita takut bu ada apa apa"

"Maksudnya?"

"Pak Yusuf khan agak genit orangnya. Kita takut dia ngapa ngapain sama Erni yang lagi pingsan"

"Oh ya udah biar ibu kesana"

Bu Inge segera keruang UKS.

Lalu ia ketok ketok.

"Pak yusuf ... pak Yusuf"

Pak Yusuf yang sudah melucuti kancing Erni kaget, segera ia mengancingkan lagi baju sekolah Erni.

Padahal didepannya tadi sudah hampir kelihatan barang bagus.

Lalu segera pak Yusuf membuka pintu.

"Pak Yusuf lagi ngapain?"

"Baru saya mau hubungi bu inge"

"Kenapa dikunci pintunya pak"

"Anu tadi ada anak laki laki yang nyelonong masuk"

"Hemmmzz khan bapak juga laki laki"

"Iya tadi makanya baru mau hubungi ibu"

"Ya udah saya yang jaga ya pak"

"Ya udah bu, kasih minyak cologne aja"

"Oke pak"

Dalam hati kecil pak Yusuf.

"Aman aman"

Tapi Bu Inge agak curiga dengan sepak terjang pak Yusuf. Ia segera menghampiri Erni. Diperhatikan bajunya agak kusut.

"Hemmzz jangan jangan?"

Agak curiga juga Bu Inge dengan kelakuan Pak Yusuf. Pernah ia memegangi tangan siswi SMU.

Tapi segera pikirannya tertuju pada Erni yang sudah siuman. Setelah memberikan cologne. Ke hidung Erni. Akhirnya Erni siuman.

"Gimana nak, udah siuman"

"Oh iya bu"

"Masih agak pusing?"

"Iya dikit"

"Kenapa bisa pingsan?"

"Kayaknya belum sarapan tadi pagi"

"Mau ibu bawakan makanan?"

"Enggak bu, ada bawa bekal kok. Cuma belum sempat dimakan"

"Oh ya sudah. Dimana tasnya?"

"Kayaknya di kelas bu"

"Kelas apa?"

"1.5"

"Duduknya sebelah mana"

"Nomor 2 dari depan meja guru Ada tas warna pink"

"Oh ya sudah, tunggu disini ya, ibu bawain aja"

Bu inge membawakan tas Erni. Lalu menyerahkan ke Erni

"Makan dulu ya"

"Iya bu"

Akhirnya Erni membuka tasnya dan mengambil makanan yang dibekalnya dari rumah.

Ada nugget, ayam goreng, sosis dan nasi tentunya. Juga spaghetti.

Ibunya sangat perhatian pada Erni. Tak dibiarkan Erni jajan diluar. Apalagi kantin sekolah. Khawatir tidak higienis. Ia pastikan memberi makanan yang dimasak di rumah. Walaupun Erni sendiri yang malas makan. Memang ia termasuk siswi yang lemah. Selama masa orientasi, ia tinggal di barak kesehatan. Tidak ikut baris berbaris, upacara, atau kegiatan lainnya. Ia hanya menghabiskan waktunya di barak. Terlebih ada kakak kelasnya yang juga anggota PMR yang tampan. Ia jadi betah berlama lama di barak kesehatan. Namanya Andy. Andy ganteng, tinggi, putih. Banyak siswi baru yang naksir kepadanya. Ia sebagai ketua PMR. Makanya ia jaga betul barak dan posko kesehatan. Untuk menangani siswa siswi yang pingsan.

Dan memberikan pertolongan pertama.

Ya enggak banyak pertolongan sih. Paling cuma minyak kayuputih. Balsem. Atau makanan roti, cologne. Minum ... atau kalau ada yang luka terjatuh, paling diperban atau menggunakan Handy Plast. Atau betadine.

Ya pertolongan standar aja.

Yang harus dipersiapkan juga tandu. Dan alat alat P3K lainnya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel