Pustaka
Bahasa Indonesia

Gita Dari SMA

3.0M · Tamat
Heri Heryadi
1303
Bab
26.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Gita pelajar putri yang enerjik. Berbagai kejuaraan di sekolah berhasil ia raih. Tak terkecuali dengan kejuaraan antar SMU. Hingga ada majalah dewasa yang juga tertarik. Ia semula tidak menyangka kedatangan Surya yang mengajaknya berfoto ria. Namun ternyata ada majalah dewasa yang menghubunginya. Karena tergiur tawaran besar akhirnya mau saja Gita menandatangani kontrak dengan majalah dewasa tersebut. Namun ia terjebak dalam lingkungan yang kurang baik. Tubuhnya di eksploitasi oleh majalah dewasa itu. Hingga ia terkenal. Walau pundi pundi ia raih tapi nama baiknya juga dipertaruhkan. Ia hampir dikeluarkan dari Sekolah. Karena kedapatan tubuhnya terekspos di dunia maya. Tapi ia memutuskan pindah dari sekolah yang membesarkan namanya. Namanya sebelumnya terkenal karena prestasi

One-night StandMengandung Diluar NikahCinta Pada Pandangan PertamaPengkhianatanWanita CantikRomansaTeenfictionKampusFlash MarriageCLBK

Bab 1. Orientasi Sekolah

SMU Karya Bangsa menerima siswa baru. Gita salah satunya. Ia mendapat prioritas jalur prestasi. Segudang prestasi diraihnya. Berbagai kejuaraan.

"Gita... Gita ..."

Mommy memanggil anak bungsunya. Gita sudah SMU kini. Walau ini hari pertama sekolahnya.

"Ya mommy ..."

"Gimana udah siap, ayok nanti terlambat"

Mereka melesatkan fortunernya mengantar Gita ke SMU nya.

Gita cantik imut. Maka tak heran banyak laki laki yang menyukainya. Tak hanya oleh teman sebayanya tapi juga oleh kakak kelasnya.

"Woww cantik ... siapa namanya"

"Teeettt teeettt teeettt"

Belpun berbunyi.

Pak Tarno menutup gerbang sekolah. Tanda siswa tidak ada yang bisa masuk lagi.

Siswa baru dibariskan. Mereka tentu masih asing dengan suasana sekolah barunya.

Tampak kakak kelas naik dan berbicara di podium.

Nampaknya mungkin Ketua OSIS nya.

"Selamat pagi adek adek siswa baru. Selamat datang di Sekolah kita yang tercinta. Kalian adalah pilihan. Baik mungkin kalian akan didampingi kakak kelas kalian. Dan kalian akan dikenalkan dengan guru guru kalian. Tapi untuk melanggengkan tradisi turun temurun. Kalian akan diberikan tugas untuk esok hari. Nanti kakak kalian yang akan membimbing kalian apa tugasnya. Jadi selama dua minggu kalian akan mengikuti masa orientasi. Jadi diharapkan semua agar mematuhi saran dari kakak kelas kalian. Bagi yang mempunyai penyakit tertentu harap menghubungi petugas PMR jadi akan didata dan diperiksa apakah bisa mengikuti orientasi atau tidak"

Itulah sekelumit pengenalan dari Ketua OSIS yang membuka masa masa orientasi. Entah tradisi ini kapan diadakannya, tapi sudah menjadi turun temurun. Siswa baru diberikan tugas tugas baru. Walau cuma permainan tapi kadang juga ada keterlaluannya. Seperti semua pakai pita kertas. Didandanin seculun mungkin. Atau dikerjain lainnya. Entah bikin topi kertas atau lainnya. Untunglah yang membedakan SMU karya bangsa dengan yang lainnya adalah ada nilai pendidikan nya. Seperti ada tugas dan permainan untuk mengasah indera penciuman. Indera penglihatan dengan membuka beberapa gambar dan tokoh internasional dan mencocokannya. Yang gak bisa maka dihukum. Hukumanpun yang mendidik. Seperti menyelesaikan beberapa soal atau bertugas menghapal materi tertentu. Kadang di sekolah lain, hukuman berupa push up dan sesuatu yang lebih ekstrim dari itu tapi bisa berdampak kelelahan. Lain dengan Karya Bangsa, sebisa mungkin perpeloncoan fisik ditiadakan.

Bahkan ada permainan ala benteng takeshi juga dilakukan untuk memeriahkan suasana. Disamping juga ada Bazaar yang bermanfaat. Seperti harus menjual makanan dengan target sekian. Dan membuat kuisioner. Juga survey. Jadi betul betul melakukan sesuatu yang bermanfaat. Ditambah ada kabaret, opera dan orkestra dimana semua siswa harus terlibat menunjukkan keahliannya. Jadi bukan perpeloncoan fisik apalagi ada aksi pukul memukul yang masih dilakukan di sekolah lain.

"Kamu senang nak dengan sekolah barunya"

"Iya Mommy ... Gita senang"

"Syukurlah ... tapi ingat jaga pergaulan ya. Kamu cantik dan manis. Pasti banyak godaan sama kamu. Kamu harus bisa jaga diri. Jangan sampai terlibat pergaulan bebas atau hal hal kenakalan lainnya. Pilih pilih temen, kamu sebangku sama siapa?"

"Aku sama Reno mah"

"Kok sama laki laki"

"Memang gitu mah, yang perempuan sama yang laki laki"

"Gimana orangnya?"

"Ya dia lucu... kutu buku .. item manis haha tapi jago ngelucu juga"

"Haha syukurlah tapi kok aneh, biasanya kutu buku itu pendiem"

"Iya mungkin dia kutunya mah"

"Ah ada ada aja kamu. Gimana prestasinya"

"Belum tahu sih. Masih belum kenal dekat"

"Oh iya lantas minggu ini kegiatannya apa?"

"Itu dia kira kira Gita nampilin apa ya nanti untuk acara seni malam minggu nanti"

"Kamu bisa nyanyi, main biola, main piano"

"Ah ribet mah, masa main piano"

"Ya organ maksudnya sambil nyanyi"

"Iya juga ya"

"Iya"

Akhirnya idenya mulai dia pikirkan. Kira kira akan menyanyi apa. Tapi sekarang acaranya dia harus ke sekolah. Ada kegiatan survey yang harus ia lakukan.

"Mah mungkin sekarang gita pulangnya agak malem, mau survey dan kebagian jaga bazaar"

"Jam berapa dijemput?"

"Nanti di WA aja ya mah"

"Oke. Ya udah kamu dianter sama Om Ahmad ya ..."

Ahmad adalah supir pribadinya keluarga. Sebenarnya Om Ahmad masih saudara. Saudara kandung dari mamahnya.

"Om anterin Gita ya ..."

"Ya Teh ... kemana"

"Ke sekolah... nanti sekalian belanja mingguan aja. Nanti aku WA in ya, ni kartunya"

Elena memberikan kartu debit card untuk belanja. Ia mempercayakan semua uang belanjanya kepada adik kandungnya. Makanya Ahmad merasa kakaknya juga baik tidak perhitungan dan percaya kepadanya. Membuat ia nyaman walau hanya sebagai supir pribadi.

Ahmad sebetulnya ia kuliah namun Elena hendak menjadikannya sebagai asisten pribadinya. Makanya untuk mengisi kekosongan sebelum perusahaannya dibuat ia jadi supir pribadi dulu. Itupun Elena secara profesional menggajinya lumayan. Walau tidak sebesar yang ia janjikan. Karena perusahaannya masih diurus perijinannya.

Namun ada seorang Guru Olah Raga di Karya Bangsa yang agak mata keranjang. Ia melihat sesuatu yang lain, potensi dari Gita. Ia ingin menjadikan Gita sebagai model. Karena parasnya yang cantik. Namanya pak Yusuf. Ia agak kegenitan sama cewek cewek SMU. Apalagi kalau mendapati cewek SMU yang cantik dan montok. Ia langsung mupeng aja. Makanya ia tak jarang dipanggil Guru Cabul. Walau belum ada bukti konkret kalau menyimpang. Namun semenjak ia berteman dengan Surya, EO dan pemilik studio, ia diberi iming iming oleh Surya agar mencari anak SMU yang bisa menjadi model.

Tau sendiri pergaulan model agak agak nyerempet.

Pak Yusuf melambaikan tangan pada Gita.

Gita agak kebingungan. Apakah ia harus membalas sapaan itu. Ia hanya tersenyum simpul.

"Jangan deket deket guru cabul itu"

Seru kakak kelas.

"Kenapa gitu kak"

"Dia keganjenan, suka macarin anak SMU"

"Emang dia belum punya istri?".

"Punya sih punya tapi tetep kegatelan dianya".

Guru cabul itu paling demen olah raga renang dan senam. Karena dengan begitu bisa lihat bentuk bentuk tubuh siswinya. Apalagi kalau bagian senam. Siswi harus pakai stoking dan pakaian ketat yang membentuk. Disitu kegemarannya.

Tapi ternyata bukan hanya suka cewek.

Guru olahraga itu juga suka cowok. Emang agak agak miring pak Yusuf itu.

Namanya tidak mencerminkan kelakuannya. Harusnya nama Yusuf orang yang sholeh. Tapi ini boleh dibilang Guru yang paling Nakal. Tapi pernah ada yang melaporkan dirinya. Ia balas dengan nilai rendah yang diterima siswa. Ia pandai beralibi bahwa segala sesuatu sudah sesuai kurikulum.

Iya juga sih memang kurikulum ada renang dan senam. Tapi pada bagian senam kadang ia mengangkat kaki perempuan keatas. Dengan dalih ngajarin senam. Padahal ia mau lebih dekat melihat alat vital perempuan lebih dekat. Karena membentuk. Sejauh ini ada yang risi dengan perilaku pak Yusuf, tapi ada juga siswi yang eksebionis yang suka menonjolkan auratnya.