Pustaka
Bahasa Indonesia

F.E.A.R

65.0K · Tamat
Romansa Universe
51
Bab
531
View
8.0
Rating

Ringkasan

F.E.A.R has two meanings. Forget Everything and RunorFace Everything and RiseThe choice is yours. Kisah empat orang remaja dengan masalahnya masing-masing. Rean Kainand, laki-laki berkemampuan Hyperacusis yaitu kepekaan terhadap suara. Ia harus menekan emosi agar telinganya tidak berdenging setiap kali emosi meningkat. Ariasanny, gadis yang mencintai orang yang salah. Rasa suka yang bukan main-main membuatnya menghalalkan segala cara, termasuk menyakiti Rean.Eza Harudi, laki-laki dengan tingkat kesetiakawanan yang tinggi. Ia rela dirinya terkoyak dan sakit, asalkan orang yang ia pilih sebagai teman bisa tetap merasa nyaman. Feya Ryuuna, gadis asal Jepang yang periang dan penuh energi. Pertama kali melihat Rean ia sudah jatuh cinta pada wajahnya. Feya rela melakukan apapun agar bisa melihat Rean dari dekat. Tak disangka ternyata ada maksud terselubung kenapa Feya seantusias itu pada Rean. Bisakah ke empat remaja itu menjalani ketakutan mereka masing-masing. Lewat perjalanan yang diiringi sesak di hati mereka, dapatkah mereka menentukan. Lari atau bangkit.

RomansaKeluargaPernikahanSweetBaper

Bab 1 Group Chat

Bab 1 Group Chat

"Kesepian adalah tidak punya siapa pun.

Kesunyian adalah tidak membutuhkan siapa pun."

- Rean Kainand -

New york, 7 PM.

Sudah menjadi rutinitas bagi Rean si pemilik mata amber. Teh jasmine hangat mengisi malam yang beku bersama lantunan musik klasik menggaung dalam apartemennya.

Pria itu menyesap pelan-pelan teh jasmine yang masih mengepulkan asap. Pemandangan salju di balkon apartemen jadi tontonan menarik sejak tadi pagi. Salju pertama di bulan Desember. Putih, sama seperti dominan tembok kamarnya. Ruangan yang selalu rapi dengan minim perabot. Hanya single bed lengkap dengan bedcover-nya, nakas segi empat yang di letakkan di sudut kamar, satu lemari baju dari kayu jati, dan rak berisikan koleksi kaset.

Ia ingat pertama kali datang ke kota itu, salju menyambut dengan cara tersendiri. Gugurannya seolah jadi penyembuh hati yang merindu. Entah kenapa setiap kali melihat salju yang teringat adalah masa lalu. Masa remaja yang dikata orang sebagai transisi dari kanak-kanak menjadi dewasa, baginya adalah masa paling menyesakkan.

Kemarin malam adalah puncak kerinduannya. Usai mengadakan konser tunggal di Carnegie Hall, pria itu terbawa perasaan.

Pasalnya, ada satu dua lagu yang ia gubah untuk seseorang yang mengendap di dasar hatinya. Satu per satu ingatan itu menyeruak masuk dan membuat dengungan di telinganya semakin peka.

Pesan masuk bertubi-tubi dari ponsel yang ditaruh di atas nakas. Pria itu menatap malas. Tidak ia gubris sama seperti malam-malam sebelumnya. Tapi kali itu hatinya merasa lain. Satu bagian darinya memaksa untuk membuka pesan. Ia menghela napas, diseruputnya teh jasmine di cangkir. Kemudian diraihnya ponsel pintar hingga memunculkan pesan masuk di layar.

Group Chat SMA Venuz.

Pria itu menelan ludah dramatis, sebab ia baru mendapat pesan dari orang di masa lalu. Malam itu, ia sempurna tersedot ke masa yang susah payah dilupakan. Masa SMA.

Online.

Grup chat Reunion SMA Venuz.

Pukul 07.15 WIB.

Sairudiiii~ : Hadir!!!

Izal.Setian23 : Grup apaan ini?

AriaSanny : Hmm... ini ketua OSIS yang undang bukan. Grup buat apa ini?

Eza Harudi : Bentar, tunggu satu orang lain gabung, oke?

Izal.Setian23 : Siapa?

Sairudiiii~ : Kak Rean ya?

AriaSanny : Buang-buang waktu aja, Rean ga bakal add. -__- Langsung aja ketua...

Eza Harudi : Seriusan, bentaaaarrr banget

Sairudiiii~ : Yokay, Sai siap menunggu :ppp

Eza Harudi : Rean?

(Lima menit kemudian)

Rean Kainand: Ya?

Sairudiiii~ : Nah tuh, kak Rean dateng. Hai kak Rean? Apa kabar?

AriaSanny : #nyimak

Izal.Setian23 : Udah komplit kan. Langsung aja, Za. Ada apa bikin grup beginian segala?

Eza Harudi : Baiklah, karena udah lengkap aku langsung aja ya. Aku susah banget dapet kontak kalian. Karena semua terpisah-pisah jadi aku cuma bisa ngehubungi via chat.

Izal.Setian23 : Elah, pembukaan mulu. To the point aja lah, Za.

Eza Harudi : Siap, ehem ehem. Jadi gini... minggu depan aku mau nikah. Tahu gedung wisma dekat sekolah kita dulu kan? Resepsinya diadakan di sana. Maaf aku cuma undang lewat grup chat.

Sairudiiii~ : Cihuiiii~ kak Eza kawin uy :))))

AriaSanny : Siapa calonnya? Anak sekolah kita?

Eza Harudi : Bukan, dia teman kampusku. Aku belum sempat kenalin ke kalian sih.

Izal.Setian23 : Kirain lu sama si Sanny

AriaSanny : Ngaco kamu

Izal.Setian23 : Eeeehhh beneran, lu berdua udah cocok waktu sekolah dulu. Napa putus?

AriaSanny : Siapa juga yang jadian -__-

Eza Harudi : Hahaha... Kita deket doang. Ngomong-ngomong kalian bisa datang kan?

Izal.Setian23 : Gua mah ayuk aja lah, masih tinggal di Bandung ini

AriaSanny : Aku usahain datang juga ketua, kebetulan minggu depan emang mau ke Bandung.

Sairudiiii~ : Sai pasti dateng :3 Kak Eza butuh fotografer ga? Sai kasih gratis deh buat kakak.

Eza Harudi : Ga usah Sai. Semuanya udah diatur sama WO-nya. Kalian tinggal datang aja sebagai tamu.

Eza Harudi : Rean? Kamu bisa datang ga?

Eza Harudi : Rean? Oy?

Izal.Setian23 : Ini anak dari dulu ga berubah ya. Ga usah dingin-dingin amat kali ah di grup mah, timbang pencet-pencet doang.

Sairudiiii~ : Kak Rean lagi sibuk ya?

Rean Kainand: Sebentar. Aku cek jadwal dulu

Eza Harudi : Jadi? Bisa?

Rean Kainand: Kuusahakan

Eza Harudi : Sibuk banget ya?

Rean Kainand: Hm

Sairudiiii~ : Emang kak Rean sekarang tinggal di mana?

Rean Kainand: New York

Sairudiiii~ : Wow jauh ya :p

Izal.Setian23 : Gile, mahal di ongkos keles. Yakin lu Re, perjalanan jauh loh

Rean Kainand: Aku usahakan datang

Eza Harudi : Thanks Rean, aku seneng dengernya.

AriaSanny : Eh, aku baru sadar dong. Di grup ini aku sendirian cewenya.

Eza Harudi : Iya gitu? Oh iya

Sairudiiii~ : Feya mana nih Feya?

Seketika Grup Chat sepi. Tidak ada tanda-tanda seseorang sedang mengetik.

(Sepuluh menit kemudian)

Sairudiiii~ : Oii~ kok mendadak sepi. Kakak kakak... Sai salah ngomong ya?

Izal.Setian23 : Lagian lu sih Sai, kagak liat sikon lu. Itu nama terlarang tahu?

Sairudiiii~ : Sori, Sai kira semuanya pada udah move on 

Izal.Setian23 : Move on bibir lu monyong. Minta maaf lu sama yang punya hajat.

Sairudiiii~ : Maafin Sai, kak Eza :(((

Eza Harudi : Ga apa-apa. Kalo ada kontaknya mungkin akan aku masukin grup juga. Kalian ada yang pernah berhubungan sama Feya ga?

AriaSanny : Mana ada. Anak itu pasti udah lupa sama kita.

Sairudiiii~ : Sekarang udah ga lupa kali. Udah lama loh ini.

Izal.Setian23 : Orang gila mana bisa inget.

Eza Harudi : Hus, jangan sembarangan. Berapa kali kubilang, Feya ga gila. Dia cuma sakit. Dia pasti sembuh. Insyaallah.

Rean Kainand: Za?

Eza Harudi : Ya Rean? Tumben nyapa duluan :)

Rean Kainand: .....

Eza Harudi : Kenapa Re?

Rean Kainand: Aku punya kontaknya

Eza Harudi : Siapa?

Rean Kainand: Feya

Eza Harudi : ....

AriaSanny : ....

Izal.Setian23 : Ko bisa?

Sedetik kemudian layar ponsel memunculkan notifikasi bahwa Rean sudah menambahkan Feya ke dalam grup. Semua membisu. Hening tercipta karena sosok tersebut. Siapa pun pasti tahu penyebanya.

Eza Harudi : ....

AriaSanny : ....

Sairudiiii~ : ....

Online. Pukul 9.14 WIB

Feya Ryuuna : Oh, hai minasan!!!

Mulai dari sini kita akan kembali ke masa lalu, flashback dari kehidupan mereka tujuh tahun lalu.

Kenangan mereka berputar karena satu sapaan pemilik poros hati. Karena itulah, di sini semua bermuara.

Dan... kisah pun dimulai.