Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

14 Hukuman untuk Gary

Gerry yang melihat cibiran Wilona menjadi sangat malu pada Wilona.

Karena itu dia berkata, "tapi, betul loh, jenderal besar. Aku cuma menggunakan nama jenderal sewajarnya dan tidak digunakan untuk hal-hal yang negatif."

Gary tidak mau malu di depan Wilona, karena itu , dia berusaha berbohong.

Sebenarnya Jenderal Besar Raven ingin segera mengakhiri konfliknya dengan Gary, saat dia melihat Gary sempat berlutut di hadapannya. Tapi karena Gary kembali berusaha membela dirinya maka Jenderal Besar Raven menjadi sangat marah.

Sebelum ini, Jenderal Besar Raven sudah mendapatkan bocoran tentang apa saja yang dilakukan Gary selama ini, yang kerap menggunakan nama sang jenderal untuk kepentingan diri sendiri dan untuk mendapatkan proyek-proyek di kesatuan militer kota ini.

Gerry bisa saja selamat kalau saja dia tetap berlutut, minta maaf dan pergi dari ruangan ini, tetapi karena penyangkalan yang dilakukan Gary ini, membuat Jenderal Besar Raven menjadi marah.

Jenderal Besar Raven  memberikan sebuah isyarat dengan tangannya dan itu adalah isyarat untuk Juno, asistennya yang menangani IT.

Sedetik kemudian, rekaman yang memperlihatkan Gary sedang melobi proyek di divisi militer kota Auburn dengan menggunakan nama Jenderal Besar Raven yang diakui Gary sebagai teman baik Gary, kini terpampang jelas dan terdengar jelas oleh semua hadirin di tempat ini.

Rekaman yang memperlihatkan saat Gary sedang melobi proyek itu, kini terlihat di semua layar TV yang berada di dalam ruangan besar tempat pertemuan ini.

Wajah Gary langsung pucat saat melihat semua tayangan di televisi itu, apalagi ketika tayangan itu kemudian berganti dengan suasana lain di ruangan lain untuk lobby proyek lain yang juga berada di jajaran militer kota ini.

Semakin menakutkan bagi Garry ketika terdengar ancaman-ancaman dari Gary kepada pihak militer kalau mereka tidak memberikan proyek kepada Gary yang mengaku sebagai temannya Jenderal Besar Raven itu.

Ada 6 rekaman yang diperlihatkan dalam pembicaraan lelang proyek yang berbeda. Ada yang sudah dikerjakan, ada yang sementara dikerjakan dan ada yang masih dalam tahap perencanaan.

Semua rekaman itu membuat Gary tidak bisa lagi mengelak. Dia yang sebelumnya sudah berdiri itu, kini berlutut lagi di hadapan Jendral Besar Raven.

Dengan geram, Jendral Besar Raven berkata, "aku akan memeriksa semua pekerjaan proyek yang sudah kamu selesaikan, yang sedang kamu kerjakan dan kalau kutemukan ada yang tidak beres, maka aku akan segera memenjarakan kamu! Aku pastikan itu akan terjadi!"

"Jangan, jenderal. Jangan."

"Aku juga akan memastikan kalau proyek yang belum kamu kerjakan itu tidak akan bisa kamu teruskan karena kamu mendapatkannya dengan cara kotor, dengan memanfaatkan namaku, seolah aku mengenalmu, padahal aku sama sekali tidak pernah melihat wajahmu."

Mendengar itu Gerry langsung minta-minta ampun. Kali ini, dia tidak bisa lagi mempertahankan gengsinya. Dia tidak lagi memperdulikan rasa sukanya kepada Wilona karena yang dia pikirkan sekarang ini, hanyalah perusahaannya, bisnisnya, juga dirinya yang terancam dipenjara.

Kevin meminta Brigjen Dolfie yang merupakan pemimpin militer di kota Austin ini untuk terus mengawasi Gerry.

"Ingat, Brigjen, aku masih memberimu kesempatan untuk memperbaiki apa yang terjadi. Aku menganggap kamu dibodohi oleh Gerry, tapi kalau setelah ini kamu masih membela Gerry, maka kamu akan berhadapan denganku!"

"Ampun, jendral besar. Aku tidak berani, jendral besar. Aku yang dibodohi sebelumnya tapi aku tidak akan dibodohi lagi. Aku akan pastikan dia mendapat hukuman untuk semua yang dia lakukan. Proyek-proyek yang dia dapatkan yang belum dikerjakan akan ditarik darinya dan proyek-proyeknya semuanya akan diperiksa baik yang sudah selesai maupun yang sementara dikerjakan."

"Bagus. Berikan terus laporan kepada stafku."

"Iya, jenderal besar. Segera aku lakukan."

"Setelah itu, kamu atur supaya militer menuntutnya dan dia harus dihukum lama di penjara. Dan satu lagi. Enyahkan orang ini dari hadapanku. Aku tidak ingin orang ini, yang suka mengaku-ngaku jadi teman baikku, masih berada di ruang pertemuan ini." Jenderal Besar Raven menunjuk ke arah Gerry.-

Brigjen Dolfie mengangguk. Kemudian dia dengan beberapa anak buahnya langsung menarik Gerry dan mengusir keluar Garry dari ruangan ini.

Setelah semuanya selesai.

Setelah keadaan jadi agak tenang barulah keriuhan seperti sebelumnya kembali terjadi.

Para wanita yang mengidolakan Jenderal Besar Raven kembali berteriak-teriak histeris saat Jenderal Besar Raven berjalan untuk kembali ke arah panggung.

Para pria bertepuk tangan mengagumi kehebatan Jenderal Besar Raven.

Setelah itu, Jenderal Besar Raven membawakan sambutan-sambutan kepada semua hadirin yang ada di tempat ini.

Suaranya tenang dan berwibawa hingga membuat banyak orang terhanyut mendengar suaranya dan terdiam mendengar kewibawaan dalam setiap tutur katanya.

Walaupun ada banyak gadis-gadis muda yang berteriak-teriak histeris sebelumnya, kini saat Jenderal Besar Raven berpidato, maka mereka mulai menatap penuh arti kepada Jenderal Besar Raven, tetapi Jenderal Besar Raven, lebih banyak menatap ke arah Wilona.

Saat ada banyak pasang mata yang menatap Jenderal Besar Raven penuh kagum, dia hanya sesekali menatap orang-orang yang lain karena setiap kali dia menatap orang lain seperti ada magnet yang menarik tatapan mata Jenderal Besar Raven untuk kembali kepada Wilona.

Sementara itu, Wilona juga terus memperhatikan Jenderal Besar Raven. "Kenapa dia terlihat beberapa kali menatapku? apakah itu hanya kebetulan saja? Ataukah ini hanya perasaanku saja," batin Wilona sambil menatap Raven.

"Aku ingin berterima kasih atas semua pemberian anda semua pada acara penggalangan dana ini. Dan yakinlah, semua pemberian kalian ini akan dicatat dan akan berguna untuk anak-anak panti asuhan, orang-orang tua di panti jompo serta untuk menanggulangi kemiskinan di kota ini," kata Jenderal Besar Raven.

"Selama bertahun-tahun negeri kita dijajah tapi tahun ini akhirnya negeri kita berhasil keluar dari penjajahan bahkan berbalik menjadi penjajah bagi negeri yang selama ini menjajah kita karena itu kemakmuran yang terhenti selama bertahun-tahun akan kembali kepada negeri kita dan kita akan kembali mengambil apa yang menjadi hak kita dan itu sedang kita lakukan sekarang ini."

Setelah itu, Jenderal Besar Rambut ven berterima kasih dan kemudian dia berbisik kepada MC acara yang membuka acara ini

MC acara nampak mengangguk-angguk setelah mendapatkan bisikan dari Jenderal Besar Raven. Setelah itu, dia tampil ke tengah panggung dan berkata, "Jenderal Besar Raven selama ini lebih fokus untuk melepaskan negara ini dari penjajahan sehingga dia lupa untuk mencari istri dan berkeluarga."

Para wanita nampak pasang telinga untuk mendengar akan kata-kata MC selanjutnya.

"Maka dalam kesempatan ini, Jenderal Besar Raven ingin mencari calon istri di antara para hadirin di tempat ini."

Mendengar kata-kata MC itu, teriakan histeris dari para wanita di tempat ini yang sebelumnya sempat tidak terdengar karena semuanya fokus untuk mendengarkan kata-kata Jendral Besar Raven.

Bahkan saat ini, teriakan histeris ini jauh lebih banyak dan lebih nyaring dari sebelum-sebelumnya.

"Aku saja, Jenderal besar Raven. Aku saja."

"Enggak. Aku saja, Jenderal besar. Aku bisa membahagiakan kamu."

"Pilihlah aku, Jenderal Besar Raven. Pilihlah aku."

"Jangan pilih mereka, Jendral Besar Raven. Pilihlah aku."

Itulah kata-kata dari semua banyak wanita sebagian dari kata-kata banyak wanita di tempat ini.

Jenderal besar tersenyum dan menatap seseorang.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel