Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

BAB 2 Wati jadi korban pembunuhan

"Yah kau berbakat jadi novelis aku suka ceritamu ujar fendi sambil memukul punggung wartawan sandi ketua tim membenarkan perkataan fendi bahkan menyarankan wartawan sandi mengikuti lomba menulis di koran

Wartawan sandi protes jika dia wartawan bukan penulis fendi membenarkan jika dia adalah wartawan,wartawan sandi jadi kesal dengan fendi bagaimana bisa ada orang menyukai mu fendi

Bicara apa kamu? ujar fendi bingung

Aku bertemu dengan seorang wanita didepan kantor bernama sonya atau siapalah namanya fendi lansung marah kenapa tidak bicara daritadi fendi pergi meninggalkan wartawan sandi yang bingung karena dimarahi

Diluar fendi melihat sonya berdiri sambil membawa bingkisan fendi merapikan rambutnya sebelum memanggil dan menghampiri sonya fendi bertanya apa yang dilakukan sonya sudah berapa lama sonya disini?

Sepertinya fendi merindukan ku jadi aku kesini ujar sonya fendi pun bingung mendengar nya cahya yang berkedip itu adalah fendi, fendi semakin bingung dengan ucapan sonya

"Ibu mengatakan padaku fen,jika beberapa hari ini kamu duduk didepan toko jahit ku tami butik dia bertanya tanya apakah sonya menyukai fendi atau tidak,kamu memainkan senter hidup mati.fendi bertanya tanya karena sudah lewat 2 Minggu

Dari rumah ibu sonya terganggu dengan cahaya kelap kelip ibu langsung keluar dan melihat kamu kabur,fendi terkejut mendengar hal itu

"Tahu alasanku kencan buta dengan fendi?aku tahu fendi adalah detektif kau menangkap penjahat artinya fendi adalah pria yang baik memang benar adanya ujar sonya fendi terharu mendengarnya kau berkerja keras sampai kesulitan menghubungiku setelah menangkap pelakunya bisakah kita berkencan? Ujar sonya

fendi terkejut mendengar nya

Bisa kah aku menunggu kamu mengubungiku?

" Ya tentu tolong tunggu aku tidak akan membuatmu menunggu terlalu lama janji fendi mereka saling memandang sambil tersenyum

Kantor polisi lagi sibuk fendi menginterogasi seorang pria yang diduga pelakunya tetapi pria itu menyangkalnya fendi menjawab jika semua pelaku kejahatan tidak pernah mengakui perbuatan jahatnya

Dan tenyata, selama berhari hari fendi melakukan introgasi terhadap semua pria yang pernah berhubungan dengan korban dan terlihat mencurigakan tapi semua yang diinterogasi oleh fandi ngotot di melakukan pembunuhan tersebut dan mereka punya alibi saat kejadian tesebut fendi frustasi karena tidak menemui titik terang dari kasus tersebut ketua tim meminta fendi jangan frustasi

Nyonya mira menghampiri mereka dan menanyakan apakah pelakunya belum tertangkap juga?ketua tim menatap nya tajam

Kafe ku tepat depan kantor kalian jadi wajar kan jika saya mengetahuinya ujar nyonya mira ketua tim mengalihkan topik pembicaraan dengan bertanya dimana wati kok tidak terlihat hari ini

Nyonya mira menjawab dengan ketus wati mengantar pesanan dari tadi tapi belum pulang juga sampai sekarang dan wati mulai mengomel lagi jika diminta untuk mengantar pesanan kepercetakaan selalu saja lama dan sering membuat masalah

Seorang pelanggan masuk nyonya mira segera pergi melayaninya fendi mengeluh mengenai tidak ada bukti dan membuat nya pusing ketua tim menyarankan agar mereka mengumpulkan para tersangka yang diintrogasi oleh fendi dan memukulinya tapi fendi mengingatkan jika ketua tim tidak boleh mukul para tersangka

Astaga ...!! Sejak kapan kamu menurut padaku fen? ujar ketua team apa kau menolak karena mereka masih pelajar?

Fendi kesal pada ketua tim dan memilih pergi dengan membawa senter ketua bertanya mau kemana? Fendi menjawab mau menemui dokter rendi

Di pusat kesehatan

Fendi bertanya pada dokter rendi bagaimana hasil otopsinya dokter rendi menjawab tidak ada sidik jari

"Kenapa tidak ada sidik jari"

"Mana saya tahu fendi !! Juga tidak ada tanda tanda pemerkosaan dokter rendi kesal karena meragukan hasil otopsinya nya fendi pun bertanya dokter rendi sudah benar benar menerimanya? Dokter rendi menjawab sudah berkali kali aku memeriksanya fendi bertanya sekali lagi karena tidak mempercayainya bahwa tidak ada petunjuk apa apapun dokter rendi menjawab dengan kesal jika memang tidak ada

Fendi pun kesal sampai menyebut dokter rendi adalah dokter palsu dan membuat dokter rendi hampir melempar berkas dimeja kearah fendi

"Aku harus begegas menyelesaikan ini agar aku bisa menghubungi sonya gumam fendi

Petugas jono berjaga dikantor polisi dia mengantuk sehingga menempatkan tusuk gigi diantara kelopak mata dan pipi agar matanya tetap terbuka

Nyonya mira berlari dengan panik dan berteriak memanggil petugas jono sampai kaget lansung berdiri dan Menjawab kalau saya tidak tidur

"Nyonya ada apa kemari? "Tanya petugas jono

" wati belum kembali"

Petugas jono melihat jam dan menunjukkan pukul 23.18 wib ouh aku yakin sebentar lagi pulang

"Dia pernah melakukan sebelum kan? Dia memakai uang cafe tiga hari kemudian baru pulang"jawab petugas jono dengan santai

"Tidak kali aneh sekali dia meninggalkan buku tabungan dia begitu menghargai buku tersebut dia tidak akan pergi kemana pun tanpa buku itu" bisa sekarang kau tolong cari dia? "Pinta nyonya mira sambil menggenggam lengan petugas jono

Pulanglah tunggu dulu jangan cemas aku yakin dia pasti pulang

Ny. Mira terpaksa mengalah, berusaha percaya dengan ucapan petugas jono. Ia hanya berpesan agar petugas jono melaporkannya pada fendi begitu fendi datang nanti. Ia juga akan menanyakan pada orang tua wati besok pagi.petugas jonomengiyakan.

Keesokan harinya, polisi mendapatkan laporan penemuan mayat wanita lagi. Setelah dilihat, korbannya adalah wati . Ny. Mira juga datang ke TKP. Ia histeris, menyalahkan polisi yang tidak menggubris laporannya semalam.

Semuanya, terutama petugas jono merasa sangat bersalah. Ia sampai menangis. Tidak sanggup berlama-lama di sana, petugas jono pun berlari meninggalkan lokasi.

Mayat wati juga diperiksa oleh Dr.Rendi. Dr. rendi menyimpulkan jam kematian sekitar jam 9 malam.

Fendi dan ketua toni sama-sama menyimpulkan, andaikan mereka pergi mencari wati semalam, wati juga sudah meninggal.

fendi merasa ada keanehan dalam kasus mereka. Baik wati , amira , maupun shinta sama-sama dibunuh dengan stoking. Ia berpikir kemungkinan pelakunya sama.

Namun, ketua toni sama sekali tidak mau memikirkan kemungkinan tersebut. Ia malah menyuruh fendi diam dan pergi mengambil catatan daftar milik wati di Nyonya mira.

Fendi mendatangi coffe shop. Nyonya mira memberikan catatan daftar pelanggan antar yang selalu dicatat oleh wati

Ketika kembali ke kantor, ruangan dipenuhi dengan orang-orang yang sedang dimintai keterangan. Fendi tiba-tiba merasa sangat sedih.

Fendi lalu memeriksa catatan milik wati . Ia yakin, pelakunya salah satu dari mereka.

fendi teringat ucapan Nyonya mira yang mengatakan kalau wati selalu saja sangat lama setiap kali pergi mengantarkan pesanan ke tempat percetakan.

fendi pun menelusuri daftar itu satu persatu dan memang cukup sering percetakan itu memesan makanan dari coffe shop milik. Ny. Mira. Dan memang di catatan paling akhir, tanggal 29 Desember, pelanggan terakhir yang memesan antar adalah percetakan maju serentak

Fendi memutuskan langsung ke percetakan itu. Ia ingin mengajak petugas jono tapi petugas jono tidak ada di mejanya.

Ternyata, petugas jono sedang duduk merenung di depan kantor. Fendi mengajak fendi pergi, tapi petugas jono merasa tidak sanggup melakukannya. Ia merasa sangat sangat bersalah. Ia lagi-lagi menangis.

Fendi langsung memarahi petugas jono . Memangnya petugas jono yang bunuh watib? Memangnya petugas jono pelakunya? Jika petugas jono merasa bersalah, seharusnya petugas jono pergi mencari dan menangkap pelakunya. Tapi kalau memang tidak sanggup, lebih baik petugas jono pulang saja ke rumah.Aku tidak butuh orang bodoh sepertimu...

Petugas jono menghela nafas panjang, menghapus air matanya lalu pergi mengikuti fendi.

Di percetakan, pemilik mengakui kalau wati memang datang ke percetakannya. Dari pemilik, mereka tahu alasan wati betah berlama-lama di percetakan. Wati ternyata naksir pada Tn. Markus, salah seorang pekerja di percetakan. Ia bahkan membelikan me untuk wati malam itu.

Saat fendi menanyakan alibi si pemilik percetakan dan Tn Markus , pemilik percetakan mempersilahkan fendi bertanya pada istrinya karena malam itu, istrinya juga ada di percetakan untuk membantunya.

fendi dan petugas jono kembali ke TKP wati. Saat itu jam 9 malam dan suasana di sekeliling mereka gelap. fendi merasa tempat itu terlalu gelap untuk seseorang yang tidak familiar dengan kondisi di sana.

Fendi dan petugas jono akhirnya pergi dari sana. Mereka tidak tahu kalau ada seseorang yang mengawasi mereka dari jauh...

Ketua toni mendapatkan teguran dari atasannya karena pembunuhan dengan tiga korban wanita belum juga selesai. Ketua toni masih belum menangkap pelakunya.aku datang ke sini untuk bersantai! Bukan untuk menangkap penjahat!

ketua toni hanya bisa meminta maaf saja.

Atasannya itu mengultimatum agar ketua toni menangkap si pelaku dalam tahun itu juga sebelum ia pindah ke ibukota

Ketua toni sebenarnya juga sangat ingin menangkap si pelaku, kalau bisa besok. Namun sayangnya, mereka sama sekali tidak punya petunjuk. Tidak ada bukti, tersangka dan tidak ada juga saksi.

Salah seorang dari mereka mengharapkan terjadi satu insiden lagi karena dengan begitu mungkin mereka bisa menemukan petunjuk yang lain.

Bersambung...

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel