Bab 2 Spesies Liar Kecil
Bab 2 Spesies Liar Kecil
Pria yang muncul di pintu itu sangatlah tinggi dan ramping , menggunakan jas hitam dan mempunyai fitur wajah yang cukup tampan , namun saat melihat alis matanya , ia terlihat sangatlah dingin dan tegas . Tatapannya dari jauh bisa membuat orang-orang menjadi takut .
Ketakutan tanpa alasan timbul di dalam hati Silvia , membuat ia merasa merinding .
Perasaan ini seperti membawa dia kembali ke mimpi buruk yang telah menyiksa dia selama 6 tahun ini .
"Monica ……"Monica seketika berteriak dengan suara tangis .
Alfred seketika menatap dia dan melihat dia . Tidak ada emosi sama sekali yang terlihat dari wajahnya , namun mata hitam itu menatap tajam Silvia , " apakah kau berani menyakiti Monica?"
Silvia membawa Bobby kebelakang dia , ia mencoba tenang , ia menyipitkan matanya , dan mencoba menatap laki-laki mengerikan itu dengan tenang ," ia dulu yang mulai untuk berbicara …"
"Monica , aku tak apa …"Monica tiba-tiba berkata dengan baik , ia mencoba berdiri dengan sedikit kesulutan , badannya gemetar seperti mau jatuh lagi .
Alfred seketika melangkah maju , merangkul pinggang rampingnya dia , menatap dia , lalu menatap Silvia dengan semakin dingin dan jijik .
" Hai kamu wanita , aku akan mengingat kamu , kamu menyakiti Monica , dan aku akan memperhitungkan ini semua !"
Silvia tidak kuasa untuk menahan mencibir dalam hati , berpikir bahwa laki-laki ini sangatlah tidak masuk akal dan bodoh , tidak bertanya apapun , namun hanya berkata-kata dengan kejam.
Ini seperti tiruan yang kejam
"Monica , jangan lakukan ini . Ia adalah orang yang pernah kusebut , ia adalah saudara tiriku ."
Monica khawatir bahwa desain yang selama ini ia jiplak dari Silvia akan ketahuan oleh Alfred . Ia sering berkata buruk tentang Silvia didepan Alfred , bahkan ia juga pernah berkata dia adalah anak dari Kakek itu.
Setelah itu , Monica kembali memandang Silvia dengan hangat dan berkata ," Silvia jika kamu mau uang , aku bisa berikan itu . Dan anak itu , karena kamu tidak ingat siapa ayahnya , aku siap membantu kamu mengurus anak ini . Anak ini masih sangat kecil , ia akan sangat memerlukan uang untuk kebutuhan dia ."
"Baiklah ." Silvia tertawa , "beri aku 5 juta ."
Warisan ibunya ada sekitar 5 juta , beberapa barang kecil , dan ia ingin mendapatkan semuanya hari ini.
Monica juga tidak menyangka dia akan diserang balik seperti ini , dan ia tidak puas akan situasi ini , seperti membangunkan harimau yang tertidur . Ia berkata tenang membalas , " baiklah , akan kusuruh orang untuk mentransfer uang kepada kamu secepatnya ."
"Tunggu ." Alfred tiba-tiba membuka mulut , membuka lebar mata dingin dan misterius itu , menatap langsung Silvia , berdiri tegak dan mulai membuka langkah .
Figur besar itu segera mendekat langkah demi langkah .
Ketakutann dalam hati Silvia semakin kuat , mukanya pucat , matanya gemetar , seperti rusa hutan yang ketakutan diburu .
"Kamu mau 5 juta , baik , aku bisa berikan ." Dia berdiri hanya berjarak 2 langkah , menatap Silvia tanpa henti , lalu menatap Bobby dengan seketika . " Kamu bawa uang itu , tapi untuk seorang yang tidak tahu siapa ayah kandungnya ,lebih baik tinggal dia disini."
Silvia kaget , apakah ini lelucon?
Apakah orang ini "sakit"?
"Tidak , aku menolak." Ia membawa Bobby , mundur beberapa langkah , matanya tegas dan lugas , " aku mau 5 juta , itu adalah hakku , akupun tidak dapat barang-barang ibuku , aku akan terus berusaha mengambil kepunyaanku dan ini tidak akan selesai sampai aku mendapatkan itu !"
Monica takut ia akan membongkar kasus 6 tahun lalu itu , lalu seketika ia berkata dengan berbelas kasihan , " baiklah Silvia kamu mau aku berikan uangnya , janganlah kamu seperti ini , Ibuku sedang sakit , aku mohon , jangan buat ia nanti menjadi lebih parah ."
Lalu ia memutar kepalanya seketika , Monica mengaku bahwa Silvia telah didakwa dengan tuduhan yang tidak perlu , seolah-olah ia terjerat dalam hubungan dengan ibu dari Monica .
Sembari menunggu Silvia untuk berbicara , ia mendengar senyum dingin Alfred .
Monica berdiri teridiam dan terlihat menawan , suaranya halus dan dingin , dengan kharismanya ia berbicara langsung .
"Monica , aku disini , siapa yang berani mengancam kamu ?"
Ia menyipiykan matanya dan menatap Silvia dingin , berkata kata demi kata , " bawa anak itu kesini! Beri dia 5 juta , dan buat ia puas !"
"Apa yang kamu lakukan ! " Silvia menjaga Bobby , mencegah ia dibawa .
Lalu ada bodyguard yang datang dengan cepat , dua tiga langkah , melepaskan eratan dan tangan Silvia , lalu mengambil Bobby .
"Bobby !" Silvia berteriak dengan putus asa , " lepaskan aku!"
Bobby dibawa pergi , dan Silvia diusir keluar dari Rumah itu seketika .
"tang .." Suara pintu besi Rumah itu menutup kencang , ia dilempar keluar ke jalanan aspal diluar .
" Bobby !" Silvia lari kembali ke pintu , mengetok kencang , " buka pintunya dan kembalikan anakku!".