Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Pria yang Tidak Punya Perasaan

"Apa? Wanita itu hamil?"

Tiago baru saja duduk di ruang kerjanya setelah tadi ia membereskan berkas persidangan dan mengantar adiknya kembali ke rumah sakit karena adiknya masih harus mendapatkan perawatan intensif.

Tiago pun masih berkutat dengan pekerjaannya saat asistennya masuk dan memberitahu kabar tentang kehamilan Kayla.

"Benar, Pak. Wanita itu pingsan tadi dan setelah diperiksa, dia sedang hamil."

Brak!

Tiago langsung menggebrak mejanya dengan penuh emosi.

"Aku sudah tahu rencana busuknya ini. Untung saja aku cepat membereskannya. Brengsek! Aku akan menemui wanita sialan itu."

Dengan cepat, Tiago dan asistennya pun mencari tahu di mana Kayla saat ini berada. Kayla sendiri memang belum dibawa ke penjara karena masih harus mendapat perawatan.

"Aku mau bertemu dengan Kayla Rusli, tahanan yang sedang dirawat di sini," seru Tiago begitu ia tiba di klinik.

"Maaf, tapi Kayla Rusli masih belum bisa ditemui," sahut sang dokter yang merawat Kayla.

"Aku ini pengacara korban dan aku mau melihat langsung kondisi Kayla."

"Aku tetap tidak bisa mengijinkannya, Pak. Kondisi Kayla sedang tidak bisa menerima tamu."

Tiago memicingkan matanya penuh emosi menatap dokter wanita itu.

"Kau tahu kalau aku bisa saja menuntutmu karena hal ini, Dokter? Aku pengacara yang menangani kasus ini dan aku berhak tahu apa yang terjadi pada tahanan agar tidak ada celah baginya untuk mempersulit korban lagi!" geram Tiago.

"Tapi aku juga Dokter yang merawatnya dan aku bertanggung jawab penuh atas kondisi pasienku!"

Sang dokter masih begitu ngotot, tapi bukan Tiago namanya kalau ia tidak berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan.

Tiago pun meminta bantuan petinggi polisi hingga akhirnya ia diijinkan masuk ke ruang perawatan Kayla.

Kayla sendiri masih duduk meringkuk di ranjang pasien. Tubuhnya gemetar dan air matanya tidak berhenti mengalir. Sejak tadi ia mual dan rasanya tidak karuan.

"Nenek, aku harus bagaimana? Aku merindukan Nenek ...."

Kayla pun masih terhanyut dalam kerinduannya pada sang nenek saat tiba-tiba derap langkah sepatu terdengar masuk ke ruangan yang sepi itu.

Sontak Kayla menoleh dan ia langsung membelalak melihat pria itu di sana, Santiago Benedict.

"Kau ... kau ...," lirih Kayla sambil menggeleng menatap pria berwajah dingin itu dan setiap langkah pria itu mendekat seolah bisa mengurangi umur Kayla.

Kedua manik mata pria itu nampak menatap tajam pada Kayla dengan tatapan yang penuh kebencian.

Namun, bibir itu tersenyum menyeringai dan mendadak pria itu bertepuk tangan beberapa kali.

Plok plok plok ....

"Akting yang sangat bagus, Kayla! Akting yang sangat bagus dan kau pantas mendapatkan Piala Oscar!" seru pria itu dengan nada sarkastik.

Kayla yang masih gemetar pun makin gemetar melihatnya dan ia begitu ketakutan.

"Aku ... aku tidak mengerti ... aku tidak pernah berakting!"

Tiago yang mendengar ucapan sok polos itu langsung melangkah cepat ke ranjang Kayla dan menggebrak ranjang itu sampai Kayla memekik kaget.

"Tidak usah berpura-pura lagi, Kayla! Kau bisa berakting di depan semua orang, tapi kau tidak bisa berakting di depanku!"

"Semua rencanamu sudah terbaca olehku, Wanita Sialan! Pertama mengaku diperkosa dan setelah dipenjara, kau mengaku hamil. Kau pasti akan bilang kalau anak itu adalah anak adikku kan? Lalu kau akan menuntut dibebaskan dan dinafkahi?"

"Huh, rencana menjijikkan yang tidak akan pernah berhasil, Kayla!" seru Tiago lagi dengan nada yang mengintimidasi.

Namun, Kayla terus menggeleng. Semua ucapan Tiago tidak bisa ia pahami sepenuhnya dalam kondisi seperti ini.

"Aku tidak mengerti apa pun yang kau katakan! Aku diperkosa, aku hamil, dan ini adalah perbuatan adikmu yang bejat itu! Aku juga tidak mau hamil! Aku tidak mau hamil!"

Tiago kembali tertawa mencemooh mendengar ucapan Kayla dan Tiago pun menatap wanita yang sedang menangis itu lekat-lekat.

"Tidak mau hamil? Baiklah, buktikan kalau itu benar, Kayla! Kau tahu apa yang harus kau lakukan pada bayi itu kalau kau tidak mau hamil kan?" tantang Tiago tanpa perasaan.

**

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel