Bab 16 Tuan Muda Menunggumu di Ruang Baca
Bab 16 Tuan Muda Menunggumu di Ruang Baca
Mu Nuannuan tidak menyangka, orang kaya dari keluarga ternama yang mempunyai kekuasaan untuk menaklukkan sebuah negara tersebut ternyata bertampang lembut dan ramah seperti ini.
Ia merasa linglung selama beberapa sesaat, lalu menjawab : "Aku... Aku adalah Mu Nuannuan ."
Kali ini ia bersungguh-sungguh, hal ini membuatnya sangat takjub.
"Jangan merasa canggung, kamu menikah ke Keluarga Mu, merupakan bagian dari Keluarga Mu, juga seperti anak perempuanku."
Mu Qing Feng berbicara sembari mengambil ceret di samping dan menuangkan segelas air padanya.
Ketika masih di Keluarga Mu, Mu Liyan tidak pernah tulus memandangnya, perhatian Xiao Chuhe juga terpaku pada Mu Wanqi dua bersaudara.
Ia tidak pernah diperhatikan dan diperlakukan secara ramah oleh orang tua, sesaat merasa sangat bahagia.
Mu Nuannuan menerima gelas berisi air : "Terima kasih."
"Kamu bisa memanggilku Ayah seperti Mu Tingxiao ." Mu Qing Feng berbicara sambil diam-diam menilai dirinya.
Penampilannya sedikit tidak memuaskan, reaksinya juga sedikit lambat, walaupun canggung tapi penuh sopan santun, anak yang lugu dan baik hati.
"... Ayah." Mu Nuannuan sedikit ragu-ragu lalu memanggilnya.
Wajah Mu Qing Feng tersenyum, lalu berbicara dengan rasa bersalah : "Kamu dan Xiao Ting menikah tanpa mengadakan acara pernikahan, sungguh merugikan dirimu, sebenarnya hari ini ingin mengajakmu dan Xiao Ting makan bersama di rumah, tapi karena masalah Xiao Ting dengan Ibunya, selama ini dia tidak bersedia pulang ke rumah, lain kali kamu nasehati dia."
Keluarga Mu adalah Klan besar yang diwariskan selama ratusan tahun, memiliki tradisi tiga generasi tinggal bersama di satu kediaman.
Menurut orang-orang, rumah Kediaman Mu tiada harganya, dulu ada orang yang mencoba membelinya dengan harga ribuan miliar, pada akhirnya orang itu menjadi bahan lelucon di daerah sekitar.
Dan hal yang dikatakan Mu Qing Feng mengenai Ibu Mu Tingxiao , Mu Nuannuan juga baru mengetahuinya sedikit.
Insiden penculikan sepuluh tahun yang lalu, penculik bukan hanya menculik Mu Tingxiao , tetapi juga menculik Ibu Mu Tingxiao .
Tetapi akhirnya hanya dapat menyelamatkan Mu Tingxiao .
Mengenai Ibu Mu Tingxiao , versi ceritanya beragam.
Ada yang mengatakan bahwa dia telah meninggal dan ada yang mengatakan belum, dan ada juga yang mengatakan bahwa dia telah dinodai oleh penculik...
Mu Nuannuan mendongakkan kepala menatap Mu Qing Feng, sedikit bimbang lalu berkata : "Tapi... Saya belum... Berjumpa dengannya."
Saat mengatakan kalimat terakhir, suaranya terdengar kecil.
Ia memperhatikan tatapan mata Mu Qing Feng berubah sesaat ketika mendengar perkataannya.
Sebelumnya, Mu Qing Feng tidak lagi menanyakan hal tentang Mu Tingxiao , melainkan menanyakan pertanyaan seputar kehidupan Mu Nuannuan .
Mu Nuannuan menjawabnya dengan jujur, kecepatan berbicaranya lambat dan terbata-bata, terlihat lamban tapi tulus.
Saat berpisah, Mu Qing Feng membiarkan Leng Xu mengantarnya pulang ke vila Mu Tingxiao .
Leng Xu mengantarnya sampai depan gerbang vila, setelah melihat Mu Nuannuan masuk, dia pun meninggalkan tempat itu.
Saat ini, Mu Nuannuan berpikir kembali, sepertinya Mu Qing Feng menguji dirinya?
Setelah memikirkannya lagi, sepertinya juga tidak.
Tepatnya dia seperti sedang menguji Mu Tingxiao .
Walaupun ia belum berjumpa dengan Mu Tingxiao , tetapi, ia dapat merasakan hubungan ayah dan anak ini tidak baik, dan memiliki konflik yang berat.
Mu Qing Feng mengatakan bahwa Mu Tingxiao memiliki masalah yang bergelut di hati menyangkut persoalan Ibunya, tapi Ibunya sudah meninggal sepuluh tahun yang lalu saat penculikan terjadi, apakah mungkin kasus penculikan tersebut yang menimbulkan perselisihan di antara mereka?
"Nyonya Muda."
Mu Nuannuan disadarkan kembali ke kenyataan oleh suara pengawal, ia mengangkat kepala melihat pengawal tersebut.
Wajah sang pengawal terlihat familier, ini adalah pengawal yang menjemputnya di keluarga Mu.
Pengawal menundukkan kepala, dengan suara datar : "Tuan Muda ingin menemui Anda."
Mu Nuannuan mengira dirinya salah mendengar, ia terdiam selama tiga detik, berkata : "Tuan Muda? Mu Tingxiao ?"
"Benar, Tuan Muda menunggumu di ruang baca."
