Pustaka
Bahasa Indonesia

Bukan Wanita Bayaran

33.0K · Tamat
Silviarita
59
Bab
4.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Salah paham, dan tidak ingin dijodohkan membuat Shafira kabur dari rumah. Sehingga sahabatnya Vita, mengajak liburan disebuah pulau untuk menenangkan pikiran mereka yang sama-sama kacau.   Kesialan Safira belum berakhir, ketika dia  dianggap sebagai wanita bayaran yang dikirim untuk mengibur     seorang CEO tampan Aldebaran Motherganza.   mereka yang sama-sama terpengaruh minuman, tanpa sadar melakukan percintaan panjang.    Pertemuan tak terduga kembali berlanjut, ketika Safira diterima bekerja sebagai perawat untuk menghidupi kedua anak kembarnya, hasil dari  One naght love dengan Al malam itu.   Akankah Safira kembali mengenali Al, seorang laki-laki lumpuh karena kecelakaan, yang merupakan majikan nya sekarang.   Mampukah Safira mempertahankan anak kembarnya, atau kembali pada pria yang semula dijodohkan? yang merupakan sahabat kecilnya Arya.    

PresdirSalah PahamMengandung Diluar NikahTuan MudaWanita CantikOne-night StandDewasa

Liburan

“Ini benar-benar gila, masa kedua orang tua ku ingin menjodohkan aku dengan laki-laki tua itu?”  Ucap Safira meremas rambutnya kesal.

 

“Kamu yakin jika laki-laki itu yang akan dijodohkan dengan mu?”

 

Vita menggelengkan kepalanya, tidak yakin dengan apa yang diucapkan Safira.

 

“Yakin banget, semalam aku sudah menyelidiki sendiri kerumah si tua Bangka itu, dan istrinya susah setahun ini meninggal.” Terang Safira frustasi.

 

“Okey aku ngerti sekarang masalah mu,” Vita ikut prihatin menatap sahabatnya itu.

 

“Itulah makanya aku memilih kabur ke rumahmu, bolehkan untuk sementara aku numpang disini.?”

 

“Boleh sih, tapi aku baru baru diputusin Aldo. Hatiku benar-benar hancur sekarang hu...hu...” tangis Vita pecah mengisi sudut kamar.

 

“Aku ikut prihatin ya, ternyata kita berdua mempunyai masalah yang sama-sama berat.” Ucap Safira.

 

“Safiraaa.” Ucap Vita tiba-tiba begitu bersemangat, tangisnya yang semula kencang tiba-tiba terhenti begitu saja.

 

“Apaan sih teriak-teriak, bikin kaget aja.” Balas Safira menutup kupingnya.

 

“Gimana kalau kita, melampiaskan kekecewaan dan  kesedihan kita dengan liburan? .”  Ucap Vita antusias.

 

“Okey, tapi Kemana?” Safira mengerut kan keningnya.

 

“Casino De Larose, hotel mewah dan berkelas yang terletak disebuah pulau yang sangat indah,  itu tuh yang terkenal di luar negeri Sono.” Jawab Vita.

 

“What? Itu biaya nya mahal banget, mana sanggup orang seperti kita bisa masuk kesana.” Ucap Safira langsung down mendengar tawaran sahabat gilanya itu.

 

“Tenang, aku punya kenalan anak sahabat papiku   bekerja disana. Paling tidak dia bisa membantu kita dengan voucher gratis mungkin?” Ucap Vita sambil mencoba menghubungi, Berjalan keluar kamar.

 

Safira melihat dari kejauhan, Vita terlihat begitu serius ngobrol, sambil sesekali tertawa lepas. Seakan-akan dia lupa akan kesedihan nya barusan. Tidak lama panggilan mereka pun terputus dan kembali berjalan mendekati Safira.

 

“Safira....ini kabar Bahagia, Ternyata dia memberikan kita voucher gratis masuk dan bisa nginap disana selama tiga hari. mengingat dia bekerja disana juga berkat bantuan papiku dulunya.” Ujar Vita dengan mata berbinar-binar bahagia.

 

Perjalanan panjang pun mereka lalui, berharap mereka kembali ketanah air. dengan perasaan bahagia dan terbebas dari masalah uang mereka hadapi.

 

“Wah, tempat ini begitu indah dan sangat bagus.” Puji Safira sambil menggandeng lengan sahabatnya Vita memasuki tempat lobby mewah tersebut.

 

Mereka disambut hormat oleh pelayan, koper mereka masing-masing dibawakan oleh pelayan.

 

“Safira, sebaiknya kita langsung bersenang-senang saja. Biar pelayan itu mengantarkan barang-barang kita kekamar.” Ucap Vita sambil memperlihatkan voucher liburan mereka berdua.

 

“Safira Ayo, aku sudah tidak sabaran lagi tau.” Vita Langung menarik tangan Safira memasuki sebuah Klub malam, tempat yang masih baru dan asing bagi mereka berdua.

 

“Vit kamu yakin untuk masuk kedalam?”

 

“Safira, Kita harus berani untuk mencoba sesuatu yang baru. Mereka semua tidak peduli pada kita. Sekarang Waktunya kita untuk menikmati hidup dan bersenang-senang.” Ucap Vita.