
Ringkasan
Kyara harus menelan rasa pahit ketika harus berjumpa kembali sang mantan di kantor tempatnya bekerja, ia tidak menyangka jika kepala Dinas tempatnya bekerja adalah seseorang yang pernah dia sakiti dulu. "drh. Kyara Mahendra, silahkan anda menampilkan kinerja anda sebulan terakhir pada eliminasi yang dilaksanakan pada awal tahun ini." Suara itu terlihat berat dan juga terkesan dingin, tidak ada sedikitpun terlihat jika mereka adalah orang yang dulu pernah mengukir janji dan merancang sebuah masa depan penuh dengan cinta. Sosok itu adalah drh. Aditya Bagaskara, M. Si. Ia adalah kepala Dinas baru yang di pindah tugaskan dari ibukota Provinsi ke daerah Kabupaten tempat di mana saat ini Kyara menjalankan dinas sebagai pegawai Negeri Sipil. Cinta lama seakan kembali hadir diantara mereka, tetapi tembok dan dinding angkuh seakan menjadi pembatas diantara keduanya. Akankah mereka bersama atau mungkin mereka mengandalkan ego masing-masing.
Bab1
Pagi ini cuaca begitu terasa sedikit berdamai dengan keadaan. Ini adalah hari Senin pagi di mana setiap pegawai negeri sipil selalu rutin mengadakan apel pagi bersama pada lapangan Pemda yang ada di kompleks perkantoran.
drh. Kyara Mahendra yang telah bertugas di Kantor Peternakan sebagai Kabid dari Kesmavet di usianya yang terbilang cukup muda, ia telah menduduki posisi ini. Kepala kesehatan hewan adalah posisi yang banyak diincar oleh para dokter hewan untuk memimpin sebuah ruangan yang sangat diimpikan oleh mereka yang bergelut di dunia medis veteriner.
kebanyakan para staf yang berbisik-bisik di belakang dokter hewan Kyara Mahendra Jika ia sebenarnya sangat begitu mudah untuk menduduki posisi tersebut sebelum ia menjabat beberapa bulan yang lalu. akan tetapi semua itu terbantahkan dengan sikap disiplin dan kerja keras dari perempuan yang berusia 29 tahun itu tegas tanggap dan sangat cepat dalam menghadapi masalah apapun pada DinasKyra baru saja selesai sarapan di meja kerjanya saat ini di berniat untuk segera menghidupkan layar lactopnya karena beberapa hari kelapangan membuat pekerjaan yang ada di kantor sedikit menumpuk.
Tok
Tok
Pintu ruangan kemudian diketuk dari arah luar yang terdengar juga jika tempatnya yang berada di luar ruangan itu yang sangat ia kenal di suaranya ialah Tommy sedang memanggil namanya dengan sangat sopan.
“Bu Kabid, permisi Bu." Ujar pria berumur 23 tahun itu dengan sopan.
Kyara sangat mendengarnya dengan sangat jelas, jika tidak ada suatu hal yang begitu mendesak yang sangat diperlukan jarang sekali Tommy mengganggunya seperti hari-hari ini setelah ia pulang dari lapangan dan rampungan semua laporan yang akan diserahkan nantinya kepada atasan mereka.
“Masuk,"
Tommy masuk dengan menekan gagang pintu ruangan Kabid itu perlahan, ia kemudian tersenyum menatap atasan cantik nya itu yang menatap padanya dengan pandangan dingin dan datar.
“Bu, Pak Kadis memanggil semua para Kabib yang ada ruangan agar segera ke ruangan beliau sekarang juga,"
Kyara kemudian sedikit mengerikan alis matanya, ia merasa heran mengapa tiba-tiba saja mendadak memanggil semua Kabid yang ada di lingkungan dinas tersebut. Ini menandakan ada sesuatu hal yang penting yang sangat perlu dibicarakan oleh Kadis mereka drh. Sudaryatno
“Saya hanya mengatakan hal itu saja sebentar bu, karena saya juga akan memanggil beberapa Kabid lainnya yang belum mengetahui akan informasi ini sedang menunggu di ruangan beliau saat ini," ujar Tommy dengan sopan dan segera keluar dari ruangan Kyara.
Sejenak Kyara termenung, banyak pekerjaan penting yang harus ia lakukan saat ini untuk membuat laporan hasil dari turun ke lapangan nya berapa hari yang lalu mengenai eliminasi liar anjing yang begitu sedikit menyita perhatian dan rasa lelahnya.
Ia biasa saja untuk membantu dirinya mengerjakan pekerjaan tersebut akan tetapi pekerjaan ini ya yang merasa ia harus harus turun tangan sendiri karena banyak persoalan dan juga bagian obat-obat penting yang mesti iya cermati dalam beberapa pembelian dan dosis terhadap eliminasi anjing liar kemarin dan juga ada beberapa warga yang merasa jika mereka sedikit mengalami prosedur karena ada beberapa anjing yang tanpa sengaja tertembak pada saat proses eliminasi tersebut.
Tapi sudahlah, ada hal penting yang saat ini harus ia temui juga. Para Kabid di Dinas ini mungkin saja telah berada di ruangan lantai atas untuk menghadap gadis mereka yang kemudian menyimpan semua laporan dan juga laptop yang tadi berniat untuk biaya operasikan.
Kyara keluar dari ruangan nya saat ini dan mendapatkan candaan dari para staf dan para Kasi ruangan tersebut. Ada beberapa orang yang di luar ruangan menghampiri Kyra, ketika gadis yang terlihat dingin dan selalu datar itu mulaii menaiki tangga menuju lantai atas ruangan.
“Kyra, tunggu kita sama ke atasnya." Seru Kabid Pemasaran yang bernama Lila.
Kyra menghentikan sedikit langkahnya, sebanyak ini orang yang ada di Dinas Peternakan hanya Lila seorang yang menjadi sahabatnya, entahlah bukan pula Kyaramemilih untuk berteman. Ia hanya tidak ingin terlalu dekat dengan seseorang dan kemudian ujungnya ia akan menjadi sakit hati.
“Kau tahu tidak, mengapa kita di panggil ke ruangan Pak Kadis saat ini?" Tanya Lila sambil memegang lengan Kyara dengan lembut.
“Oh, aku benar-benar tidak tahu Lila." Jawab Kyara dengan jujur.
"Bagaimana mungkin seorang Kabid sepertimu tidak mendapatkan informasi apapun dan dinas sementara semua grup yang ada di WA telah sibuk memecahkan hal ini kemarin.” Ujar Lila sedikit merasa sangat sebal pada Kyra.
Kyara sedikit termenung akan pernyataan yang bila katakan, benar saja berapa hari ini tidak sempat membuka chat yang ada di grup ya begitu sangat lelah dan letih setelah beberapa hari mengadakan Eliminasi ini yang kecamatan yang ada di Desanya.
Mereka terus berjalan dan sementara Lila juga tetap memasang muka sebal, ia beberapa hari ini juga berusaha telah menghubungi melalui chat dan juga memanggil Kyra melalui pihak Handphone akan tetapi Kabid Kesmavet itu terlihat sangat begitu acuh, tidak satupun chat dari dirinya yang di balas oleh Kyra.
“Pak Kadis kita tidak dalam beberapa waktu dekat akan pensiun dan itu akan digantikan oleh Kadis kita yang baru," ujar Lila dengan antusias.
"Ooh, hanya itu saja,” ujar Kyara sama sekali tidak berminat dengan berita yang baru saja dikatakan oleh Lila.
"Dasar kulkas 2 pintu la kau Kyara, di grup sudah sangat heboh kau malah tenang-tenang saja. Kau tahu tidak jika kepala dinas yang baru itu begitu sangat muda dan juga sangat tampan. Ia mengambil gelar masternya di luar Negeri dan aku juga mendapat kabar jika kepala dinas kita yang baru nanti itu adalah salah satu anak dari pejabat daerah kita.” Ujar Lila menambahkan.
Mendengar hal itu semua membuat Kyara sedikit menghentikan langkahnya dan menatap Lila sejenak.
“Siapapun pejabat kita nantinya yang berada di atas kita Lila, hal itu tidak akan membuat pengaruh apapun pada diri kita. Kita pegawai negeri sipil yang akan tetap digaji oleh pemerintah, pertahankan kinerja yang baik dan disiplin yang tinggi. Jadi siapapun nantinya akan menggantikan posisi Pak Sudaryatmo kau tidak perlu ambil pusing.”
"Bukan begitu maksudku,"
“Kita telah sampai di dekat ruangan Pak Kadis, sudah. Simpan dulu rasa cemasmu." Ujar Kyara dengan tenang.
Rasa sebal dan sedikit jengkel pada tiada terpaksa harus Lyla tahan di dalam hatinya. Makanan mereka berdua telah sampai di pintu ruangan Kandis dan beberapa orang juga telah berdiri di sana berjumpa terlebih dahulu dengan ajudan yang berada di depan pintu ruangan itu.
Tentu saja Lila merasa sangat kesal saat ini, bagaimana tidak. Kyara tidak mengetahui jika desa-desus yang terdengar kepala Dinas mereka yang baru itu adalah pria tampan namun juga jika ia seorang pria yang gila kerja dan sedikit temperamen dan aura yang sangat dominan.
Benar mereka digaji oleh pemerintah, akan tetapi jika kinerja mereka tidur saja di bawah naungan mungkin saja dibawa kepemimpinan seorang atasan yang mereka inginkan adalah atasan yang mempunyai loyalitas dan bukan temperamen dan juga gila kerja yang sering terdengar dari chat di grup chat wa mereka.
Kau bisa akan merasakan sendiri nantinya Kyara bagaimana kinerja seorang Kepala Dinas baru yang tentu saja mempunyai emosional yang masih sangat tinggi terhadap sesuatu dan pekerjaan kita yang tidak boleh ada cacat sedikitpun, rutuk Lila dalam hati.Dasar kulkas 3 pintu, dingin sedingin kutub Utara. Ku sumpahin kau cepat laku, kalau dapat sama Kadis yang baru itu.
Up, mengapa aku malah nyumpahin Kyara sama Kadis yang baru itu! Lila kemudian menyentil kepala nya sendiri dengan pikiran bodohnya itu.
peternakan tersebut.
