Anggi Kupu Kupu Malam 2

Aku merebahkan diri. Tubuh kekarnya menindihku. Gempurannya sangat kuat. Aku menjerit. Remasannya di bukit kembarku begitu menggebu gebu. Belum lagi jilatan dan hisapannya memerahkan tubuhku.

Tidak hanya satu, 5 orang sekaligus menggerayangiku. Aku bak piala bergilir.

Kadang aku menikmatinya tapi lebih banyak aku merasakan penderitaan.

Sodokan ular ular hitam itu begitu kuat. Membuat perih lubang kewanitaanku.

Sperma dimana mana, tidak terkecuali ada di dalam rahimku. Ada yang sengaja menyemprotkannya di perutku, di mulutku, di susuku ada yang di mukaku.

Aku begitu lemas.

Lututku serasa copot.

Mereka tetap saja melanjutkan permainannya. Lubang pantatku juga disumpal batang hitam itu. Disodok sodok.

Aku direbahkan di tubuh salah seorang dari mereka sementara kakiku dikangkangkannya. Dan batang kemaluannya berhasil mengoyak ngoyak lubang pantatnya. Sementara di depanku ada seorang lagi yang berdiri dengan batang kemaluan yang sudah tegak berdiri. Hendak memasukkannya ke lubang vaginaku.

"Uuuhhhhh"

Depan belakang lubangku terisi dengan kontol kontol mereka.

Mengapa mereka memperlakukanku seperti itu.

Kadang aku menikmatinya tapi lebih banyak terasa perihnya semua lubang itu ....

"Argggghhhhhh" erangku

"Aaaahhhh enak sekali memek kamu sayang" Si Roy menindihku dan menekan pantatnya maju mundur.

Sementara si Dendi dibelakang menusuk pantatku. Dan merames rames susuku. Dan kedua tanganku memegang kontol disebelah kiri dan kanan. Dan mulutku juga disumpal dengan kontol yg lain.

5 kontol menggempurku ..... 3 Masuk lubangku dan 2 yang aku genggam dan kocok kocok.

****

Pagi itu aku dapati si rambut gimbal menjilati memekku.

Perawakannya mirip monster. Besar. Terutama juga batang kemaluannya. Besar seperti singkong jumbo.

Ukurannya sekitar 30 cm dan diameter seperti botol aqua.

Memekku penuh dengan batang hitam itu.Tapi untung saja monster cock itu lembek. Jadi gak terlalu perih.

Aku seperti bercinta dengan orang gila.

Rambutnya panjang dan gimbal. Sesekali ia memukulmukul pantatku. Yang orang bilang pantatku mirip pantat beyonce. Pinggul besar juga vagina yg tembem.

Aku rajin merawat vaginaku. Nyaris tanpa bulu. Mungkin itulah daya tarikku selain susuku yg berukuran 40D. Dulu sih hanya 38D sekarang bra yang dulu sudah gak muat lagi

Si gimbal itu sepertinya ingin puas menggagahiku. Ku kangkangkan saja kakiku selebar lebarnya agar ia segera klimaks. Dan sedapat mungkin aku mengerang dengan keras agar ia cepat menyudahinya. Namun sejam lebih belom selesai juga mengeluarkan spermanya.

Aku memberikan jurus jitu. Aku ganti posisiku diatasnya dan aku masukin batang itu ke lubang pantatku yang lebih sempit. Dan aku bergerak cepat turun naik memompanya....

"Arrrggghhhhhh enaaakkk anjingggg aahhh bangsaaatt aarrggghhhh ini bukan memek kamuuu jadaaahhhh tapiii enaakk anjiiing" keluar kata kata kotor itu dari mulutnya

Aku tampar pipinya. Aku tutup mulutnya dengan tanganku Dan aku tekan lehernya.Sementara aku mempercepat gerakan pantatku mengulek ulek kontolnya ....

Dannnnn croooottttt ... crooottt serrrrrr ..... spermanya memancar membanjiri lubang pantatku .....

Arrrggghhhhh sungguh permainan gila ini sudah aku selesaikan ..... Aku mencabutnya dan menggesek gesekkan lubang pantatku di mulutnya agar ia memakan sendiri spermanya.

****

Rasanya ada yang aneh. Aku masih tertidur. Tapi ada yang menjilati pepekku ...

Antara mimpi atau ngigau tapi ternyata ini nyata. Ternyata si blacky menjilati pepekku.

"Blacky aaargghhhh apa apaan kamu sayang"

Namun tetap saja memekku di jilatinya.

Aku merasakan geli campur enak. Lidah si blacky yg agak panas. Dan terlihat kontol si blacky yang merah dan panjang sudah siap siap.

"Blackyyy jangan"

Tapi lagi lagi suaraku gak didengarnya ia tetap saja memasukkan penisnya kedalam memekku.

Terasa hangat. Gairahku juga terpancing. Apalagi dengan bulu bulu si blacky membuat geli sekujur tubuhku.

Aku mengganti posisi nungging tetap saja ia naik diatas pantatku dan memasukkan penisnya. Ia type yang agresif. Gerakkannya sungguh lincah. Arrgggghhh you are my doggy and my husband.

Ia kadang mengajakku bermain. Sesungguhnya ia anjing yang pintar seperti manusia saja. Kadang ia mengambilkan ayam kesukaanku dan menyuruhku makan. Kini ia juga menyetubuhiku ....blacky oh blacky ...

Mungkin lain kali aku ingin bercinta dengan hewan lain, kuda misalnya

****

Panggilanku Noni. Tapi di club lain aku dipanggil Nindi.

Aku mungkin yang paling laris diantara cewek cewek panggilan itu.

Walau aku sudah naikkan tarifku tapi tetap saja mereka memilihku.

Aku kadang bercinta di kapal pesiar pribadi atau yang sengaja mereka sewa.

Tarifku sekarang sudah berkisar 30 jutaan untuk sekali kencan.Bisa seharian atau bisa sampai 3 hari mereka membawaku.

Ada pengalaman yang paling unik saat aku bercinta ditengah lautan. Telanjang dialam terbuka. Namun aku malu ternyata di lautan ada yang hobby mancing juga hee ....

Kalau nelayan melautnya malam hari kalau para mancing mania siangpun mereka pergi ketengah lautan.

Akupun bercinta di pulau pribadi atau sewaan.Floating bertelanjang.

Koh Aheng yang pandai mencari tempat private.

Walaupun aku agak geli dengan kemaluannya yang besar, merah, gak sunat dan banyak manik maniknya.

Aku sengaja selalu berpose ngangkang di kapal pesiarnya..... mungkin itu yang membuatnya selalu ingin menyetubuhiku.

Aku juga kadang memperlihatkan punggungku yang mulus dan siluet bodyku yang kata orang aduhai.

Aku juga kerap berenang di tengah lautan tak berombak. Dengan bertelanjang.

Aku juga menyukai pesisiran yang banyak terumbu karangnya.

Koh Aheng kadang memberiku hingga 50 juta.

pernah juga 70 juta.

Entah duitnya darimana.Tapi aku belum bisa menjadikannya sebagai istrinya. Aku hanya wanita simpanan pelampiasannya. Bagaimanapun ia tetap mempertahankan istrinya.

Bagiku tak masalah yang penting aku dapat segalanya.

Uang tentunya.

"Anggi sini"

"Ada apa koh?"

Ia menciumku dan melumatku.

"Ih kokoh genit, masih pagi koh"

Ia membuka handuknya.Dan taraaaa

Burungnya sudah tegak berdiri.

"Idiiih kok udah berdiri koh"

"Iya nih"

Aku juga sebetulnya sudah kepengen menikmatinya.

Aku nungging saja.Dengan begitu ia pasti sudah berselera menjamahku.

"Masa pagi pagi sudah dipantatin " protes koh Aheng

"Loh biasanya suka dari belakang"

"Sekarang khan masih pagi.... sini"

Ia merebahkanku dan membuka selangkanganku.

Memekku dijilatinya dengan bibirnya ditiup dan diseruput bak minuman.

Itilku ditarik tarik dengan mulutnya dan dipel dengan lidahnya.

Jari telunjuknya masuk ke lubang vaginaku.

Memutar mutar dan memilin milin clitorisku.

Pagi pagi sudah disuguhi sarapan rujak memekku.

Lidahnya menari nari dibelahan pepekku. Ia ludahi.Dan ia benamkan hidungnya ....

"Arghhhh koh enak kohhh"

"Pepek kamu cantik enak .... arghhh ccuuppp"

ia menarik narik vulva vaginaku.

Serasa di syurga. Ditengah lautan bercinta.

Bagaimana kalau ada ikan hiu....

Bisa jadi shark 3D aku dimakannya.

Hemmmzz

****

"Aku Nindi om" Ucapku menghampiri pelangganku setelah ia memilihku

"Kamu kok cantik sekali, baru kali ini aku dapet cewek cantiknya kayak kamu"

"Makasih om"

"Jangan panggil om, panggil aja Rudi"

"Euu iya bang Rudi, bang Rudi mau minum apa?" Aku menawarkan. Bagaimanapun aku kena target bisa menjual minuman sebanyak banyaknya baru aku dapat prosentase.

Karena selain tips, maka prosentase juga aku dapet.

"Mau ikut abang?"

"Kemana bang?"

"Ya sekarang ikut abang di hotel ya. Abang lagi pengen ditemenin"

Sepintas bang Rudi seperti orang baik.

Setelah ia menyelesaikan bill nya, aku di boking ke hotel diluar tempat aku kerja.

Setelah sampai dihotelnya yang lumayan jauh. Dan sepi. Namun mewah.

Tapi aku baru tahu di daerah tersebut ada hotel.

"Ini hotel apa bang?" Aku tanyai penasaran

"Ini villa abang, bukan hotel"

"Tapi kok banyak orang bang ya"

"Iya itu temen temen abang"

Aku agak keheranan.

Suasana villa agak menyeramkan.

"Aku akan kasih kejutan buat kamu"

"Kejutan apa bang" pikirku agak senang.

"Kamu tutup mata dulu" ujar bang Rudi

Aku nurut aja. Bang Rudi mendudukkan aku di kursi.

Dia menutup mataku dengan penutup mata dan menyuruh tanganku ke belakang kursi.

Namun bang Rudi mengikat tanganku.

"Buat apa bang kok tanganku diikat"

"Tunggu aja, nanti abang kasih kejutan"