Bab 14
Sore ini para father bertanding volly bersama para anak di bibir pantai.
Team father ada dhika, okta, angga, daniel, seno dan jack. Sedangkan team son ada leon, datan, vino, verrel, percy dan Adrian. Dengan Edwin yang menjadi wasitnya.
"daddy awas lho asam uratnya kambuh" ujar datan membuat yang lain terkekeh
"dasar anak durhaka,, doain daddy yang gak bener" ujar okta
"bukan dad, datan Cuma mengingatkan daddy. Datan kan sayang sama daddy" ujar datan
"tenang aja datan, daddy masih kuat dan perkasa. Genjatan senjata aja sama mommy kamu masih kuat" ujar okta asal
"itu mulut, jaga kenapa" tegur daniel
"hehe,, maklum lidah tak bertulang" kekeh okta cuek
"memang genjatan senjata itu apa, dad?" Tanya Adrian
"ahh dasar gator pe'a, anak gw jadi terkontaminasi kan" ujar dhika membuat yang lain terkekeh
"oke semuanya siap di tempat masing-masing, kita mulai" ujar Edwin dan semuanya siap di tempat masing-masing.
"dad, jangan nangis yah kalau kalah" teriak datan membuat semuanya terkekeh.
"nela, loe gak pusing ngadepin anak sama bapak model begitu" kekeh dewi
"udah biasa kak, paling ngusap dada aja. Aku udah kayak ngurusin dua bocah" kekeh chacha
Permainan vollypun di mulai dengan heboh,, para anak perempuan menyemangati team son dan para istri menyemangati team father.
"ayoooo semangat team son" teriak para anak
"team father jangan mau kalah sama yang mudaa" teriak para istri heboh
"crocodile ayoooo semangattt,,,,," teriak chacha
"mommy kenapa datan gak di dukung???" teriak datan tak terima
"diem kamu little crocodile,, nela hanya akan selalu membela crocodile" teriak okta membuat datan mencibir
"mommy pilih kasih" teriak datan
"maafkan mommy son,," teriak chacha
"gator, pukul bolanya yang keras" teriak jack
"tenang,,, jangan remehkan kekuatan sang raja buaya" ujar okta bangga
Plak
Bola mengapung ke atas hingga tinggi tetapi tak melewati ring, membuat semuanya tertawa puas.
"segitu aja kekuatan raja buaya, om?" Tanya verrel meledek
"itu barusan kesalahan teknis verrel,, belum terkumpul kekuatannya" ujar okta ngeles
"alah gator, loe ngeles aja. Bilang aja loe udah tuwir jadi kagak kuat" celetuk angga asal
"kayak loe gak tuwir aja, loa loa. Sesama tuwir jangan saling menghujat" ujar okta
"ini kapan mainnya????? Malah jadi rapat kpk" ujar datan
"main deh mulai lagi,, kali ini akan gw perlihatkan kekuatan tersembunyi dari sang aligator" ujar okta
"bukannya kekuatan daddy sudah di turunin ke datan semua yah" ujar datan
"ada yang masih tersembunyi little crocodile" ujar okta.
Bola di smash oleh leon melewati ring, lalu di passing oleh okta dengan sangat keras.
Brak
"michella!!!!" semuanya terpekik karena kepala chella terkena bola voli hingga pingsan.
"gatorr,,,,,anakkkk gw!!!! Tanggung jawab loeeee!!!" amuk elza yang sudah menghampiri chella
"wow,, singa betina ngamuk" gumam okta menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Thalita membantu menyadarkan chella, vino berlari kearah chella dan langsung duduk di hadapan thalita dan mengambil alih kepala chella ke atas pangkuannya. Kejadian itu sempat membuat yang lain heran karena chella dan vino tak terlalu dekat.
Leonna juga melihatnya, dan berjalan mundur sedikit menjauhi mereka dengan tatapan bertanya-tanya melihat vino yang begitu memperhatikan chella.
"kepalanya tak apa-apa, mungkin dia syok jadi pingsan. Bawa ke vila saja" ujar lita karena chella masih belum bangun.
Dan entah dorongan dari mana, vino mencium bibir chella memberinya nafas buatan.
Deg
Bukan hanya leonna yang melotot sempurna tetapi juga yang lain yang ada disana. Verrel menyadari kalau leonna cemburu dan dengan segera menarik tangan leonna hingga tubuh leonna berbalik dan menabrak dada bidang verrel.
"jangan melihatnya" gumam verrel membuat leonna menengadahkan kepalanya menatap verrel dengan mata yang berkaca-kaca.
"kak verrel" cicit leonna dengan berkaca-kaca.
Verrel tersenyum manis dan mengusap air mata yang tiba-tiba saja luruh dari sudut mata leonna.
"abang hanya menolongnya saja, kak" gumam leonna seakan menghibur dirinya sendiri seraya mengusap matanya yang basah dan berlalu pergi meninggalkan semuanya. Verrel hanya bisa melihat punggung leonna yang semakin menjauh.
'sepertinya cintamu bertepuk sebelah tangan, verrel' batin verrel dan hanya bisa tersenyum kecil mentertawakan dirinya sendiri.
oho oho oho
chella terbangun saat tiupan ketiga. Vino membantu membangunkannya.
"sayang, kamu gak apa-apa kan?" Tanya elza menyerahkan sebotol air ke chella.
"tidak mam, kepalaku sakit" ujar chella mengusap kepalanya.
"ini gara-gara loe, gator" celetuk elza
"ya maaf, kan tadi lagi berusaha ngeluarin kekuatan. Kalau tuwir tuwir gini masih kuat" ngeles okta. "chella sayang, maafin daddy yah" ujar okta
"iya dad, gak apa-apa" ujar chella lemas dan masih mengusap kepalanya.
"biar saya anterin chella ke kamarnya, tante" ujar vino membuat elza menatap curiga ke vino.
"baiklah," ujar elza dan vino langsung membopong tubuh chella membawanya menuju villa.
"sepertinya sang pakpol akan besanan sama mister psyco" celetuk okta
"sepertinya" kekeh Irene
Vino membawa tubuh chella menuju kamarnya. Chella awalnya begitu nyaman menyandarkan kepalanya ke dada bidang vino, tetapi saat di kamar. Terlihat leonna tengah duduk di atas ranjang sambil melihat hasil bidik di camera digitalnya. chella langsung turun dari gendongan vino saat leonna melihat kearah mereka.
Leonna tersenyum manis pada mereka berdua dan beranjak dari duduknya.
"loe gak apa-apa kan chell?" Tanya leonna berjalan menghampiri chella
"gw sedikit pusing" ujar chella sedikit tak enak pada leonna.
"gw mau istirahat saja" tambahnya seraya beranjak menaiki ranjangnya.
"lalu abang kenapa masih disini?" Tanya leonna menyadarkan vino yang masih memperhatikan chella
"abang hanya mengantarnya saja" ujar vino sedikit malu ke leonna
"udah sana keluar,, chellong biar leonna yang jaga. Hush hushhh,,," leonna mendorong tubuh vino keluar kamarnya.
"jagain dia yah" ujar vino sebelum pergi
"iya abang,, udah sana pergi" ujar leonna dan vinopun berlalu pergi.
Leonna berjalan menuju ranjang sambil mengambil kembali camera yang tadi dia simpan di nakas.
"ona,, maaf" cicit chella membuat leonna mengernyitkan dahinya saat duduk di samping chella
"maaf buat apa?" Tanya leonna
"gw gak bermaksud ganggu pangeran berkuda loe" ujar chella sangat merasa bersalah, tetapi leonna hanya tersenyum saja.
"sudahlah, abang gw yang tampan itu memang sangat penyayang" ujar leonna masih riang
'tapi apa benar begitu? Abang bahkan belum pernah mencium bibirku' batin leonna
"jadi loe gak marah sama gw?" Tanya chella meyakinkan
"iya, chellong sayang" kekeh leonna
"syukurlah" chella sangat lega mendengarnya.
'positive thingking leonna, belum tentu kan abang menyukai chella' batin leonna
***
