Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2 Perjanjian Damai Serigala VS Vampire

"Joe sebentar lagi mereka datang"

"Bagaimana papah bisa tau?"

"Kamu harus banyak belajar, ada kekuatan dalam diri kamu, kamu harus gali dan kembangkan, tapi sebentar.."

Tiba tiba Johan melesat ke awang awang. Ia mengetahui ada segerombolan serigala sedang bergerak kearah mereka.

"Dari sini kamu bisa lihat"

Joe mengikuti papahnya melesat.

Terlihat segerombolan serigala ditepian jurang dihadapannya. Jarak 5 mil.

"Mereka saudara saudaranya monster itu"

Sejenak Johan mengarahkan telinganya. Ia bisa mendengar pembicaraan para serigala itu.

"Sean nama monster yang kita ikat dengan rantai besi itu"

"Mengapa ia tidak seperti serigala lainnya?"

"Semua serigala Andara bisa berubah seperti Sean, hanya saja keahlian dan kekuatan nya saja yang berbeda beda"

"Terus apa yang mesti kita lakukan?"

"Kita gak usah melakukan apa apa selain menunggu mereka"

"Maksud papah, kita harus menghadapinya?"

"Kita akan melakukan negosiasi"

"Atau kita hampiri mereka gimana?"

"Baik kita datangi mereka sekarang"

Joe dan Johan mendekat mereka. Joe karena baru ia bisa terbang gak bisa terkontrol, kadang goyang kadang gak bisa ngerem. Hingga menabrak hutan dan masuk jurang.

Tiba mereka dihadapan para serigala.

Para serigala itu melolong. Dan mereka berubah wujud menjadi manusia.

"Hai kalian semua, saya tahu kalian mencari Sean, tapi jangan salahkan kami, karena anak saya panik, mendengar Sean akan membunuh dan membuat keonaran di rumah kami, jadi anakku Joe melumpuhkannya"

"Apa ... kamu kurang ajar"

Tampak Randy yang naik darah saudaranya di lumpuhkan oleh anak ingusan Joe. Randy menerjang Joe. Dan Joe melesat menjauhinya.

"Sabar dulu"

Adolf mencegah Randy ngamuk.

"Baik ... tapi seharusnya kamu Johan tidak mencelakai Sean"

"Mohon maaf, Joe tidak tahu kisahnya, dan Joe pun baru diberitahu barusan perihal jati dirinya dan kisah ratusan tahun yang lalu yang menimpa keluarga kalian akibat Andrew"

"Hah ratusan tahun yang lalu?"

Joe tidak percaya

"Iya Joe, kejadiannya sudah ratusan tahun yang lalu"

"Lantas kenapa kalian masih menaruh dendam terhadap kami, perihal dosa yang dilakukan kakek buyut kami"

"Bukan dosa Joe, tapi kita memenangkan pertempuran, tidak ada dosa diantara kita, hanya perebutan wilayah"

"Sudah sudah, tapi sangat disayangkan kalian sudah menahan Sean"

"Sekali lagi, kami hanya mengantisipasi kalau kalau Sean mengamuk"

"Baiklah, sekarang lepaskan Sean dan serahkan kepada kami"

"Tidak saya mau ada perjanjian"

"Perjanjian apa?"

"Bahwa kalian jangan mengungkit masa lalu dan sudahi saja dendam itu, kami tidak ingin ada korban lagi"

"Tapi apa kompensasi nya kalian sudah memukul Sean"

"Okay ... kompensasi nya adalah Wilayah timur, aku berikan sebuah danau dan tanah seluas 100 ha, sudah cukup?"

"Baik .,"

"Tapi ingat ... kalian harus melupakan dendam masa lalu, beritahu Sean kalau sudah pulih"

"Okay"

Joe dan Johan berlalu dari hadapan mereka.

Mereka sudah sepakat.

Lantas mereka kembali lagi ketempat dimana mereka mengikat Sean.

Tapi setelah sampai ditempat itu ternyata tidak ditemukan Sean.

"Astaga kemana dia?"

Johan mencari cari.

Tapi Johan mulai panik dan marah, rumahnya jadi berantakan.

"Pasti ini ulah Sean"

Joe pun kaget. Rumah orangtuanya berantakan.

Dia memanggil manggil ibunya.

"Maahh maaah"

Johanpun memanggil manggil.

"Louisa ... Louisa dimana kamu?"

Darah berceceran dimana-mana.

Dan hingga sampai dapur.

"Astaga Louisa ..."

Louisa bersimbah darah.

Dan ia seperti sekarat.

"Louisa siapa yang melakukan ini?"

"Monster itu .,. sudah melakukannya"

"Kemana perginya monster itu?"

"Aku disini"

Muncul Sean. Joe naik darah ia melesat menendang Sean.

Sean terguling. Joe juga memukul. Dan Sean membalasnya menggigitnya.

Namun Johan melerai mereka.

"Sudah sudah"

"Sean apa yang kamu lakukan disini"

"Ini sebagai balasan yang anak kamu lakukan sama aku, memukul aku dari belakang dan mengikat dengan rantai besi amatiran"

"Tapi kenapa kamu menikam Louisa"

"Kenapa juga kalian mengurung dan merantai aku"

"Itu kami hanya waspada terhadap kamu, lagian barusan ketua kamu, Adolf sudah menyetujui, bahwa kalian harus melupakan dendam masa lalu, dan sebagai kompensasi karena memukul kamu, aku berikan danau dan tanah 100 ha disebelah timur"

"Ya sudah Louisa tak akan apa apa ..berikan ini kepadanya."

Sean memberikan penawar racun.

Atas gigitan dan cabikannya.

Segera Johan memberikan penawar racun pada istrinya Louisa. Karena kalau tidak, maka ia akan terus terusan muntah darah. Dan panas dingin akibat gigitan dan cabikan Sean.

Seketika itu juga Louisa menjadi sembuh.

Sean berlalu dari Diamond Hills dan kembali bersama teman temannya.

"Sean apa yang kamu lakukan sungguh ceroboh dan hampir saja terjadi pertumpahan darah, jangan sekali kali memancing emosi vampire itu"

"Apa Abang takut dengan vampire itu?"

"Bukan takut, tapi aku tidak mau terjadi pertumpahan darah lagi, ingat, anggota kita tinggal 20 saja, bila terjadi peperangan, pasti diantara kita juga akan ada yang musnah"

"Mengapa tidak kita gigit saja para penduduk, agar banyak lagi ras baru yang akan membela kita"

"Jangan, vampire itu juga tidak akan tinggal diam, menyerang manusia, sama juga menyerang mereka para vampire, karena merekapun akan melindunginya"

"Tapi apakah kamu tidak ingat atas kematian istrimu ditangan Andrew?"

Memang dahulu, Adolf harus merelakan istrinya terbunuh oleh Andrew.

"Sudahlah, saya sebagai suaminya saja bisa memaafkannya mengapa kamu tidak memaafkannya"

"Tapi dia ibuku, makanya aku tidak bisa memaafkannya"

Xena adalah istri Adolf yang merupakan ibu dari Sean.

"Ya sama saja mereka melindungi rasnya. Tidak ada dendam, hanya kita kalah dalam pertempuran saja"

Louisa sudah tersadar.

"Sean ... sudahlah ... jangan terus api dendam kamu terus membara, tapi kami juga sudah kehilangan kakek buyut kami, yang sudah membayarnya. Kakek buyut kami sudah kalian telan hidup hidup dalam darah daging kalian"

Memang Andrew sudah meninggal. Dan dimakan oleh sekawanan serigala Andara. Begitu cara mereka melenyapkan ras vampire, dengan memakannya.

"Tapi mengapa kamu Joe menyepelekan kami kaum serigala di talkshow di Radio Andara"

"Ya, untuk yang itu aku minta maaf, karena itu aku kirain hanya dongeng orang tua jaman dahulu, rupanya itu memang kisah nyata"

"Okay semua sudah clear, aku mohon kalian berjabat tangan dan lupakan pertikaian tadi dan yang telah lalu"

Akhirnya Sean dan Joe berjabat tangan.

Sore itu menjadi saksi damai vampire dan serigala Andara.

***

Dilain tempat, Jannete yang telah berubah menjadi serigala murung diri ditepian danau.

Ia melihat wajahnya kearah danau.

Bayang bayang tubuhnya terlihat jelas.

"Kenapa aku berubah menjadi serigala?"

Ia mulai mengingat ingat. Ia tak sadarkan diri setelah digigit monster serigala itu. Sean yang menggigitnya dan mengubah dirinya menjadi vârcolac.

"Kalau begini caranya semua teman temanku tidak akan menemaniku lagi, mereka pasti ketakutan dan menjauh"

Pikirnya ia akan dijauhi oleh teman teman nya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel