Pustaka
Bahasa Indonesia

20 Werewolves & 2000 Vampires

67.0K · Tamat
Heri Heryadi
38
Bab
2.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

20 Serigala Manusia memimpin peperangan dengan kekuatan armada lebih dari 1 juta dedemit, siluman, dan para dewa melawan 2000 Vampires dan Lucifer.Semua ini diakibatkan oleh dendam dimasa lalu. Ribuan serigala manusia dibantai oleh seorang vampire bernama Andrew.Pertarungan sengit pun dimulai. Asap hitam membumbung diangkasa. Badai topan dan tornado yang merupakan bagian kekuatan keduanya menjadi kekuatan yang luar biasa. Memporak porandakan.Mungkin hanya dalam karya ini anda akan menemukan berbagai dedemit dan siluman dari mulai kuntilanak, Buto ijo, genderewo, zombi, Vrykolakas, Strigoi, Moroi dan berbagai dewa bersatu padu menyusun kekuatan.

Pengembara WaktuSupernaturalFantasiThrillerSweetRevengeKampusKeluargaSalah PahamMenyedihkan

Bab 1 Dendamnya Serigala Andara

Pagi itu suasana mencekam.

SMU Andara kedatangan tamu tak diundang.

Seorang yang mengaku bernama Sean mencari cari Andrew. Apapun yang ada dihadapannya diterjang. Diacak acak. Dicakar cakar. Sean sudah berubah menjadi manusia setengah serigala. Dengan kuku tajam. Bibir monyong tapi berdiri layaknya manusia.

Dia mengacak acak yang ada. Bangku kursi berserakan. Ia memecahkan majalah dinding.

Tidak terkecuali lemari buku dan kabinet siswa tempat menyimpan buku dan pakaian diacak acaknya. Hingga berterbangan, berserakan dan berhamburan.

"Kalau kalian semua tidak serahkan Andrew 1 x 24 jam, kalian semua akan mati"

Semua berteriak histeris. Semua pada kabur dan bersembunyi. Termasuk guru guru dan kepala sekolah ikut sembunyi.

Jannete yang lari ketakutan dikejar Sean.

"Kalian jangan kabur"

"Ssseeettt zeeettt haaaarggghh"

Keluar kuku tajam mencabik cabik jannete. Sean juga menggigit jannete.

Malang nasib Jannete. Ia terbunuh oleh manusia serigala itu.

"Tolong jangan bunuh kami ... kami akan cari yang kamu minta"

Joe tahu sebetulnya yang sean cari adalah dirinya. Sebetulnya bukan Andrew. Andrew adalah karangan fiksi dan khayalan aku di udara waktu on air radio andara.

Radio Andara adalah radio sekolahan. Dan Joe bercerita di radio tersebut bahwa Andrew sudah membunuh semua serigala. Hanya meninggalkan 20 an saja.

Sean adalah salah satu serigala jadi jadian di Andara.

"Joe bantu aku cari siapa Andrew itu. Kamu khan yang bilang di radio kampus perihal Andrew"

"Tapi itu khan hanya dongeng orang tuaku"

"Bukan dongeng .... itu nyata ... bangsa kami telah dibunuh Andrew"

Joe terkaget kaget. Dibelakangnya sudah berdiri Sean.

"Saya tidak tahu, itu cerita orang tuaku dulu"

"Sekarang kamu bawa orang tuamu, atau kita kerumah kamu dimana rumah kamu?"

"Rumahku di Diamond Hills"

Sean menjambak dan menarik Joe dengan tangannya dan melemparkan ke punggungnya dan ia lari seperti serigala.

Ia menuju Diamond Hills.

SMU Andara kembali tenang. Hanya tangisan para siswa setelah Jannete siswi teladan mati terbunuh.

Bapak kepala sekolah yang ketakutan dan bersembunyi akhirnya keluar.

"Pak bagaimana ... sekolah kita gak aman, semua gara gara Joe .. dia bercerita tentang Andrew di radio kita"

"Ya sudah jangan saling menyalahkan, Joe bercerita di radio khan permintaan kalian juga agar Joe mengisi acara"

"Lantas bagaimana ini Jannete?"

Jannete yang tadi sudah terkulai ternyata belum tewas.

Bahkan dia bangkit lagi seperti baru bangun tidur. Tapi ada yang aneh dalam diri jannete.

Ia berubah kulitnya menjadi berbulu.

Ia sepertinya menjadi serigala pula.

"Hahhh lihat Jannete"

Semua siswa melihat jannete.

Tubuhnya membesar, sehingga bajunya robek. Payudaranya keluar. Ia menutup payudaranya. Dan jari tangannya memanjang. Dan ia berubah menjadi manusia serigala . Ia berlari antara malu dan kaget atas perubahan dirinya.

Ia berlari meninggalkan SMU Andara.

Semua terbelalak.

Sementara itu orang tuanya Joe, Johan dan Louisa sedang bersantai diperapian rumahnya.

Salju menyelimuti Diamond Hills.

Sean terus memacu dirinya.

Namun Joe khawatir dan berpikir ... mungkinkah ayah ibunya akan tewas ditangan serigala jadi jadian ini.

Ketika sampai diamond hill

"Dimana rumah kamu?"

"Masih lurus, di pohon cemara besar itu baru belok kanan ..."

Salju tebal tak menyurutkan langkah Sean.

Terbesit dalam pikiran Joe akan memukul kepala Sean.

Ketika sampai pohon cemara itu, ia mengambil balok kayu yang ujungnya ada martil dan memukulkan ke kepala Sean sekuat tenaga.

"Kaing kaing kaing"

Sean menjerit layaknya seekor anjing serigala.

Ia tak sadarkan diri.

Kepalanya berlumuran darah.

Entah apakah Joe berhasil membunuhnya atau tidak.

Ia segera mengambil rantai besi yang tak jauh dari pohon cemara.

Rantai itu biasanya ia pakai untuk mengikat anjingnya untuk berburu babi hutan.

Ia ikat kepala Sean dengan rantai besi.

Dan diikat juga tangan dan kakinya dengan rantai besi itu.

Darah segar mengalir dari kepala Sean.

Joe menyeret Sean .. dan hendak ke rumahnya.

Ia berjalan sejauh 200 meter hingga sampai rumah besarnya.

Johan mendengar suara kedatangan Joe.

"Joe ... siapa yang kamu bawa ini ... monster apa itu"

"Ini monster serigala pah ..

cepat ikat yang kuat ke dinding rumah atau masukkan kedalam kandang besi tempat si blacky"

Blacky adalah anjing pemburu babi milik ayahnya.

Ayahnya menggembok Sean dengan 6 gembok.

Ia kaget dan terheran heran kedatangan monster serigala itu.

"Ada apa pah?"

Louisa yang dari tadi masih didapur menghampiri.

"Astaga .... monster apa itu Joe ... kenapa kamu bawa kemari?"

"Bukan aku yang membawa kemari, tapi dia yang kemari bawa aku. Tadi di tikungan depan aku pukul dengan hammer"

"Memang ada apa kesini?"

"Dia tanya keberadaan Andrew, pah dulu papah cerita tentang Andrew yang bunuh serigala itu gimana?"

"Astaga itu cerita lama .."

"Tapi itu nyata pah"

"Ya memang nyata, Andrew itu kakek buyut kamu, yang menemukan tempat ini"

"Astaga ... celaka pah ..."

"Kenapa?"

"Dia akan menuntut balas, karena bangsanya telah dibunuh kakek buyut Andrew"

"Ya sudah kamu bantu papah buat bikin kandang besi. Ini masih belum kuat untuk mengikat monster ini".

Sementara itu sejauh 5 mil, ditepian jurang, sekawanan serigala Andara yang tinggal 20 an saja mendengar jeritan Sean.

"Adolf sepertinya Sean dalam bahaya"

"Iya Donna ... sudah diperingatkan jangan main sendiri, pasti dia masih memburu Andrew dan keturunannya untuk balas dendam"

"Rene coba kamu cari tahu dan lacak keberadaan Sean"

Rene melompat melewati tebing.

Ia serigala berbulu coklat yang ditugasi sebagai mata mata. Penciumannya paling tajam. Walaupun termasuk 5 serigala paling muda diantara mereka.

Sementara itu Adolf adalah ketua serigala Andara. Tubuhnya paling besar. Berbulu putih abu abu. Namun sebetulnya walau besar adalagi Daniels serigala yang paling kuat. Berbulu hitam. Ia berada di barisan paling belakang. Untuk mengawal.

Kembali lagi ke Diamond Hills. Johan dan Joe sudah mengikat dan mengandangi Sean dengan kandang besi berlapis.

"Joe ... ada yang mau papah sampaikan"

"Apa pah"

"Sebetulnya seharusnya kamu sudah tahu"

"Kenapa pah ...."

"Serigala Andara itu musuh bebuyutan Andrew"

"Iya sudah tahu"

"Tapi kamu harus tahu juga bahwa kita juga bukan manusia"

"Apaa...."

"Sudah saatnya kamu bersiap siap, serigala Andara sedang lewat kemari"

"Maksud papah kita bukan manusia?"

"Manusia biasa tidak akan bisa memukul balok besi itu dengan kuat ....."

"Mengapa begitu ..."

"Itu balok kayu dan besi yang tergeletak di cemara itu beratnya 150 kg ..."

Joe melihat kearah cemara.

Dan ia melihat tangannya.

"Jadi kita ini apa pah"

"Kamu tahu gigitan di leher papah ini?"

"Iya pah"

"Itu digigit kamu waktu kecil"

"Lantas kita ini apa?"

"Kesini sebentar biar kamu tahu"

Ayahnya Joe, Johan membawa Joe ke tepian jurang.

Sesampainya ditepian jurang.

"Maksud papah?"

"Lihat kebawah"

Joe melihat kebawah. Tapi tiba tiba Johan mendorong Joe ke jurang.

Joe terjatuh ke jurang. Dengan panik ia menjerit.

"Awwww"

Tapi seketika itu dia bisa terbang. Dan melayang.

Ia merasakan aneh. Baru kali ini ia punya kekuatan seperti itu. Bisa terbang dan melayang.

Ia bergerak keatas. Menemui Johan.

"Pah .... aku bisa melayang dan terbang"

"Itulah yang harus kamu tahu... kita ini manusia pilihan"

"Kita ini apa pah ..."

"Kita adalah vampire ..."